PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk maningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya
listirk terutama konsumen maupun pihak terkait sehingga tidak terjadi cedera
akibat arus listrik.
1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat untuk dapat mencegah hal-hal yang tak diinginkan ,
meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya listrik , dan juga meningkatkan
pemahaman terhadap sifat dasar kelistrikkan,mengetahui proses terjadinya
sengatan listri,dampak dari sengatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
- Kematian
- Pingsan
- Terbakar/luka bakar
Selain itu apabila terjadi hubung singkat pada instalasi / peralatan listrik,
maka dapat menimbulkan kebakaran. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
kecelakaan yang ditimbulkan listrik terhadap manusia adalah :
a. Tegangan dan kondisi orang terhadap tegangan tersebut.
b. Besarnya arus yang melewati tubuh manusia
c. Jenis arus, searah dan bolak-balik
Dampak sengatan listrik antara lain adalah:
Gagal kerja jantung (Ventricular Fibrillation), yaitu berhentinya denyut jantung
atau denyutan yang sangat lemah sehingga tidak mampu mensirkulasikan darah
dengan baik. Untuk mengembalikannya perlu bantuan dari luar;
Gangguan pernafasan akibat kontraksi hebat (suffocation) yang dialami oleh
paru-paru.
Kerusakan sel tubuh akibat energi listrik yang mengalir di dalam tubuh,
Terbakar akibat efek panas dari listrik.
Ada tiga faktor yang menentukan tingkat bahaya listrik bagi manusia,
yaitu tegangan (V), arus (I) dan tahanan (R). Ketiga faktor tersebut saling
mempengaruhi antara satu dan lainnya yang ditunjukkan dalam hukum Ohm, pada
Gambar 1.3. Tegangan (V) dalam satuan volt (V) merupakan tegangan sistem
jaringan listrik atau sistem tegangan pada peralatan. Arus (I) dalam satuan ampere
(A) atau mili amper (mA) adalah arus yang mengalir dalam rangkaian, dan
tahanan (R) dalam satuan Ohm, kilo Ohm atau mega Ohm adalah nilai tahanan
atau resistansi total saluran yang tersambung pada sumber tegangan listrik.
Ada dua cara listrik bisa menyengat tubuh kita, yaitu melalui sentuhan
langsung dan tidak langsung. Bahaya sentuhan langsung merupakan akibat dari
anggota tubuh bersentuhan langsung dengan bagian yang bertegangan sedangkan
bahaya sentuhan tidak langsung merupakan akibat dari adanya tegangan liar yang
terhubung ke bodi atau selungkup alat yang terbuat dari logam (bukan bagian
3
yang bertegangan) sehingga bila tersentuh akan mengakibatkan sengatan listrik.
Gambar dibawah memberikan ilustrasi tentang kedua bahaya ini.
4
Melindungi/membatasi arus lebih yang disebabkan oleh pemakaian beban yang
berlebihan dan akibat hubung singkat antara fasa dengan fasa, fasa dengan
netral atau fasa dengan badan (body).
Melindungi hubung singkat dengan badan mesin atau perlengkapan lainnya.
Sistem pengamanan listrik dimaksudkan untuk mencegah orang bersentuhan baik
langsung maupun tidak langsung dengan bagian yang beraliran listrik.
A. Pengamanan terhadap sentuhan langsung
Terjadi bila manusia memegang langsung kawat atau kabel fasa
bertegangan. Pengamanan terhadap resiko kontak langsung dapat berupa :
isolasi kabel fasa tegangan
boks panel, dll
Tetapi bagaimanapun sangat direkomendasikan adanya pengaman
tambahan, dengan kata lain menggunakan gawai arus bocor untuk mencegah
berbagai resiko masuknya listrik kedalam tubuh manusia. Untuk itu, standar IEC
kini sudah menetapkan pemasangan gawai arus bocor dengan sensitifitas 30 mA
jika pengaman manusia dibutuhkan (soket, instalasi listrik kamar mandi dll).
Dimana gawai arus bocor akan otomatis trip apabila arus bocor yang terdeteksi
melebihi ambang batas 30 mA.
Ada banyak cara / metoda pengamanan dari sentuhan langsung seperti
yang akan dijelaskan berikut ini.
1. Isolasi pengaman yang memadai. Pastikan bahwa kualitas isolasi pengaman
baik, dan dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan dengan baik. Memasang
kabel sesuai dengan peraturan dan standard yang berlaku.
5
Gambar 2.2 Pengaman degan isolasi pengaman
2. Menghalangi akses atau kontak langsung menggunakan enklosur, pembatas,
penghalang.
6
dan tanah sebesar 220 V. Tegangan sentuh ini sangat berbahaya bagi manusia.
Bila selungkup yang bertegangan ini tersentuh oleh orang maka akan ada arus
yang mengalir ke tubuh orang tersebut
7
menjamin keefektifan saluran pentanahan, perlu diperhatikan bahwa sambungan-
sambungan harus dilakukan secara sempurna.
Setiap sambungan harus disekrup secara kuat agar hubungan kelistrikannya
bagus guna memberikan proteksi yang baik;
Kabel dicekam kuat agar tidak mudah tertarik sehingga kabel dan sambungan
tidak mudah bergerak Dengan kondisi sambungan yang baik menjamin koneksi
pentanahan akan baik pula dan bisa memberikan jaminan keselamatan bagi
orang-orang yang mengoperasikan peralatan yang sudah ditanahkan.
8
a. MCB { Miniature Circuit Breaker }.
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan
komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi
relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan
untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa.
b. MCCB { Mold Case Circuit Breaker }.
MCCB adalah salah satu pengaman listrik yang mempunyai 2 fungsi yaitu
sebagai pengaman dan sebagai alat penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman,
maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat
dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan
pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. MCCB ini biasanya
digunakan pada arus diatas 100A. Fungsi MCCB adalah sebagai pemutus sirkit
pada tegangan menengah.
c. ELCB { Earth Leakage Circuit Breaker }.
ELCB adalah salah satu pengaman listrik yang prinsip kerjanya
memutuskan arus listrik saat terdeteksi ada kebocoran listrik ke tanah/grounding
atau alat pemutus aliran listrik saat terjadi kontak antara tubuh manusia yang
bersentuhan dengan groud saat menyentuh alat yang dialiri listrik.
d. ACB { Air Circuit Braker }.
ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan
sarana pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan
rendah dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan
sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching maupun
gangguan. Pengoperasian pada bagian mekanik ACB dapat dilakukan dengan
bantuan solenoid motor ataupun pneumatik.
e. OCB { Oil Circuit Breaker }
Gas yang terbentuk dari uap minyak mempunyai sifat thermal conductivity
yang baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi
bahan media pemadam loncatan bunga api. Oil Circuit Breaker adalah jenis CB
yang menggunakan minyak sebagai sarana pemadam busur api yang timbul saat
terjadi gangguan. Bila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang dekat
9
busur api akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh
gelembung-gelembung uap minyak dan gas.
f. VCB { Vacuum Circuit Breaker }
Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan
busur api, pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir
hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau sengaja dilepas. Salah
satu tipe dari circuit breaker adalah recloser. Recloser hampa udara dibuat untuk
memutuskan dan menyambung kembali arus bolak-balik pada rangkaian secara
otomatis. Pada saat melakukan pengesetan besaran waktu sebelumnya atau pada
saat recloser dalam keadaan terputus yang kesekian kalinya, maka recloser akan
terkunci (lock out), sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi semula
secara manual.
g. NFB { No Fuse Circuit Breaker }.
NFB berfungsi untuk menghubungkan dan memutus tegangan/arus utama
dengan sirkuit atau beban, selain itu berfungsi juga untuk memutuskan/
melindungi beban dari arus yang berlebihan ataupun jika terjadi hubung singkat.
Cara kerja NFB, ketika arus yang mengalir melaluinya melebihi dari nilai yang
tertera pada NFB maka secara otomatis NFB akan memutuskan arusnya. NFB 3
Phase umumnya digunakan pada sirkuit induktion motor atau control panel.
h. SF6CB { Sulfur Circuit Breaker }.
SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai
sarana pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mempunyai sifat
dielektrik dan sifat memadamkan busur api yang baik sekali. Prinsip pemadaman
busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur api, gas ini akan
mengambil panas dari busur api tersebut dan akhirnya padam. Rating tegangan
CB adalah antara 3.6 KV – 760 KV.
Perlengkapan diri Pengaman sengatan listrik
Hal ini juga perlu di persiapkan agar keamanan saat berhubungan dengan listrik
ertegangan tinggi adalah perlengkapan diri
10
1. Sepatu karet atau alas kaki isolasi lainnya
Alas kaki Isolasi ini berfungsi agar ketika terjadi sentuhan langsung pada
manusia, energi listrik tidak terbantu energi dari tanah. Bahkan ketika bersentuhan
langsung bengan tegangan (listrik fasanya saja), bila tidak tersentuh tanah atau
Konduktor lain, maka tidak akan terjadi sengatan listrik
2. Menggunakan sarung tangan Isolasi
Penggunaan sarung tangan sangatlah di anjurkan karena kemungkinan
terjadinya sentuhan langsung ataupun tidak langsung sengatan listrik terbilang
minim.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Energi listrik sangat vital manfaatnya bagi rumah kita. Hampir semua
perlengkapan rumah tangga dan hiburan, bergantung pada energi listrik. Penyebab
terjadinya kebakaran banyak disebabkan oleh korsleting listrik. Kebakaran dapat
terjadi jika ada tiga unsur yaitu bahan yang mudah terbakar, oksigen dan percikan
api. Sementara menurut data yang dikumpulkan oleh Dinas Kebakaran DKI sejak
dari tahun 1992 s/d 1997 telah tejadi kebakaran sebanyak 4.244 kasus di mana
yang 2135 kasus disebabkan karena konsleting listrik. Berarti 50% lebih dari total
kasus kebakaran disebabkan oleh listrik. Adapun penyebab kebakran yaitu dari
berbagai factor, yakni human error, hubungan singkat, kabel dan
instalatir. Meskipun beberapa kebakaran disebabkan oleh kegagalan sistem listrik
dan cacat alat, banyak yang disebabkan oleh penyalahgunaan dan pemeliharaan
yang buruk peralatan listrik, kabel salah pasang, dan sirkuit kelebihan beban dan
kabel ekstensi. Untuk itu perlu adanya sistem pengaman listrik yang baik agar
manusia dapat terhindar dari bahaya listrik
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kelistrikanku.com/2016/02/pengaman-listrik.html, diakses
minggu tanggal 16 Desember 2018 pukul 13.05 wib
http://tarn2007.blogspot.com/2011/07/bahaya-listrik-dan-sistem-
pengamanannya.html, diakses minggu tanggal 16 Desember 2018 pukul 13.15
wib
http://elektronika-kelistrikan.blogspot.com/2016/06/pengaman-listrik.html,
diakses minggu tanggal 16 Desember 2018 pukul 13.22 wib
https://wijayaelektrik.com/blog/131_JENIS-JENIS-PENGAMAN-
LISTRIK.html\, diakses minggu tanggal 16 Desember 2018 pukul 13.25 wib
13