Anda di halaman 1dari 33

LISTRIK,

BAHAYA DAN
PENCEGAHAN
SECARA
UMUM
Mata Kuliah K3 Teknik Listrik
Program Studi Teknologi Listrik
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
MENGENAL LISTRIK
APA ITU LISTRIK?

 Listrik merupakan salah satu bentuk sumber daya atau energi potensial yang sanggup untuk melakukan usaha
atau kerja yang dapat memberikan banyak manfaat untuk menunjang aktifitas diberbagai sektor kegiatan.
 Listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan aliran muatan listrik.

 Listrik menimbulkan berbagai macam efek yang telah umum diketahui, seperti petir, listrik statis, induksi
elektromagnetik dan arus listrik. Adanya listrik juga bisa menimbulkan pancaran dan penerimaan radiasi
elektromagnetik seperti gelombang radio.
KATEGORI LISTRIK

 Listrik terbagi menjadi 2 kategori yakni dinamis dan statis.

 Listrik dinamis merupakan listrik yang memiliki sifat mampu bergerak,


 sedangkan listrik statis merupakan muatan listrik yang terdapat dalam suatu benda.
MANFAAT LISTRIK

Energi listrik memiliki manfaat yang besar dalam menopang kehidupan manusia saat ini. Di antara berbagai manfaat
listrik dalam kehidupan sehari-hari, berikut yang paling membawa dampak besar pada kehidupan manusia.

1. Sebagai Penerangan
 Tak dapat dipungkiri bahwa peranan utama listrik dalam kehidupan adalah untuk penerangan, utamanya di malam
hari. Berkat hadirnya listrik, kini orang tak perlu berurusan dengan kegelapan lagi. Meski dulu pun banyak cara
yang dilakukan untuk mengatasi gelap, baik dengan menyalakan obor atapun lampu minyak. Namun, kehadiran
listrik membuat semuanya lebih mudah dengan keamanan lebih terjamin.
2. Sumber Energi
 Saat ini makin banyak peralatan yang memanfaatkan listrik sebagai sumber energi utamanya. Bahkan, nyaris
seluruh peralatan dan aktivitas manusia saat ini melibatkan listrik di dalamnya. Entah untuk menghidupkan
peralatan elektronik di rumah atau untuk menunjang aktivitas lain.

3. Penghasil Panas
 Pemanfaatan listrik untuk media penghasil panas kini makin banyak diterapkan. Jika dulunya hanya ada setrika
listrik yang menghantarkan arus lisitrik melewati nikel dan elemen penghasil panas, kini semuanya makin
berkembang. Tak hanya setrika saja, muncul inovasi penanak nasi, pengering rambut, bahkan kompor listrik telah
menjadi barang umum yang digunakan masyarakat.
4. Penghasil Gerak
 Dalam penggunaan listrik pada peralatan rumah tangga, banyak yang memanfaatkan energinya untuk
menghasilkan gerak. Seperti pada motor, mobil, kipas angin, dan sebagainya. Penggunaan energi dari arus listrik
untuk berbagai peralatan di atas dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak menimbukan pencemaran. Terlebih
untuk urusan transportasi, terobosan mobil listrik masih terus digalakan untuk mengurangi penggunaan minyak
bumi.

5. Penghasil Suara
 Kamu tentu telah akrab dengan mikrofon dan speaker. Keduanya merupakan wujud nyata pemanfaatan arus listrik
sebagai pengolah dan penghasil suara. Dengan menggunakan kedua perangkat ini, kamu bisa mendengar lebih
jelas dan berbicara lebih keras tanpa harus mengeluarkan tenaga ekstra.
6. Pengubah Data
 Listrik juga seringkali dimanfaatkan dalam perangkat pengolah data. Sebut saja komputer, tablet, smartphone, dan
sebagainya. Kesemua peralatan tersebut membutuhkan arus listrik untuk mengisi daya agar bisa menjalankan
aplikasi di dalamnya. Ini terjadi berkat daya input dari energi listrik diubah kembali menjadi energi output untuk
menampilkan tulisan, gambar atau lainnya yang tertampil pada layar device.

7. Media Pengobatan
 Saat ini terobosan dalam dunia medis makin berkembang dengan pesat. Pengobatan menggunakan energi listrik
pun makin banyak peminat mengingat prosedurnya yang dirasa aman dan minim efek samping. Walaupun jika mau
menelaah lebih jauh, hampir semua perangkat kedokteran melibatkan penggunaan energi listrik di dalamnya.
8. Alat Bantu Olahraga
 Pemanfaatan listrik kini juga makin dilirik di industri olahraga. Dengan listrik, olahraga bisa dilakukan dengan lebih
optimal tak hanya mengandalkan usaha keras saja. Salah satu yang mulai sering digunakan saat ini adalah EMS
atau Electrical Muscle Simulation. Dengan bantuan tenaga listrik, bentuk tubuh ideal akan makin mudah
didapatkan dengan efektivitas tinggi dan minim resiko cedera.
MENGENAL BAHAYA LISTRIK
BAHAYA LISTRIK

 Pada satu sisi, dalam menjalankan aktivitas sehari-hari kita sangat membutuhkan daya listrik. Namun pada sisi
lain, listrik sangat membahayakan keselamatan kita kalau tidak dikelola dengan baik.
 Sebagian besar orang pernah mengalami/merasakan sengatan listrik, dari yang hanya merasa terkejut saja sampai
dengan yang merasa sangat menderita. Oleh karena itu, untuk mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan, kita
perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya listrik dan jalan yang terbaik adalah melalui peningkatan
pemahaman terhadap sifat dasar kelistrikan yang kita gunakan.
 Tentu saja orang yang bekerja pada suatu rangkaian listrik memiliki resiko bahaya yang besar. Namun, bahaya
sengatan listrik juga terdapat di tempat-tempat lainnya.
 Kulit dan resistansi tubuh memiliki pengaruh yang relatif terhadap bahaya sengatan listrik.

 Semakin tinggi nilai resistansi tubuh, maka semakin kecil bahaya yang ditimbulkan arus listrik. Begitupula
sebaliknya, semakin rendah resistansi tubuh, maka semakin besar peluang cedera yang dihasilkan dari arus listrik
yang mengalir pada tubuh kita.
 Cara paling mudah untuk menurunkan resistansi tubuh kita adalah dengan membuatnya basah. Oleh karena itu,
menyentuh peralatan listrik dengan tangan, kaki yang basah atau dalam kondisi berkeringat (air asin memiliki
konduktivitas yang lebih tinggi dari pada air tawar) adalah berbahaya.
 Di dalam rumah, kamar mandi adalah salah satu tempat yang kemungkinan besar sesorang berada dalam kondisi
basah saat menyentuh peralatan listrik, sehingga resiko bahaya sengatan listrik sangat besar. Desain kamar mandi
yang baik adalah kamar mandi dimana colokan listrik diletakkan jauh-jauh dari bak mandi, shower, dan
menghindari penggunaan colokan listrik dari air.
KLASIFIKASI BAHAYA LISTRIK

Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder.

 Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung, seperti bahaya sengatan listrik
dan bahaya kebakaran atau ledakan.
 Sedangkan bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik secara tidak langsung. Namun bukan
berarti bahwa akibat yang ditimbulkannya lebih ringan dari yang primer. Contoh bahaya sekunder antara lain
adalah tubuh/bagian tubuh terbakar baik langsung maupun tidak langsung, jatuh dari suatu ketinggian, dan lain-
lain.
FAKTOR PENENTU TINGKAT BAHAYA LISTRIK

 Ada tiga faktor yang menentukan tingkat bahaya listrik bagi manusia, yaitu tegangan (V) , arus (I) dan tahanan (R).
Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi antara satu dan lainnya yang ditunjukkan dalam hukum Ohm,
Tegangan (V) dalam satuan volt (V) merupakan tegangan sistem jaringan listrik atau sistem tegangan pada
peralatan. Arus (I) dalam satuan ampere (A) atau mili-ampere (mA) adalah arus yang mengalir dalam rangkaian,
dan tahanan (R) dalam satuan ohm, kilo ohm atau mega ohm adalah nilai tahanan atau resistansi total saluran
yang tersambung pada sumber tegangan listrik.

 Bila dalam hal ini titik perhatiannya pada unsur manusia, maka selain kabel (penghantar), sistem pentanahan, dan
bagian dari peralatan lain, tubuh kita termasuk bagian dari tahanan rangkaian tersebut.
 Tingkat bahaya listrik bagi manusia, salah satu faktornya ditentukan oleh tinggi rendah arus listrik yang mengalir ke
dalam tubuh kita. Sedangkan kuantitas arus akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan tubuh manusia serta
tahanan lain yang menjadi bagian dari saluran.
 Berarti peristiwa bahaya listrik berawal dari sistem tegangan yang digunakan untuk mengoperasikan alat. Semakin
tinggi sistem tegangan yang digunakan, semakin tinggi pula tingkat bahayanya.
 Jaringan listrik tegangan rendah di Indonesia mempunyai tegangan: fasa-tunggal 220 V, dan fasa-tiga 220/380 V
dengan frekuensi 50 Hz. Sistem tegangan ini sungguh sangat berbahaya bagi keselamatan manusia.
SIAPA YANG PALING BERISIKO DARI LISTRIK?

 Siapapun bisa terkena bahaya listrik saat bekerja dan semua orang harus sadar akan bahaya tersebut. Mereka
yang paling berisiko mencakup staf pemeliharaan, mereka yang bekerja dengan listrik pabrik, peralatan dan mesin,
dan orang-orang yang bekerja di lingkungan yang keras seperti lokasi konstruksi.

 Kebanyakan kecelakaan listrik terjadi karena individu:


 bekerja pada atau di dekat peralatan yang dianggap mati tetapi yang pada kenyataannya masih menyala/hidup,
 bekerja pada atau di dekat peralatan listrik hidup, tetapi mereka yang terlibat tidak dibekali pelatihan yang memadai atau peralatan
yang sesuai, atau mereka tidak mengambil tindakan pencegahan yang memadai
 penyalahgunaan atau menggunakan peralatan listrik secara salah.
DAMPAK SENGATAN LISTRIK

Dampak sengatan listrik bagi manusia antara lain adalah:

 Gagal kerja jantung ( Ventricular Fibrillation), yaitu berhentinya denyut jantung atau denyutan yang sangat lemah
sehingga tidak mampu mensirkulasikan darah dengan baik. Untuk mengembalikannya perlu bantuan dari luar.
 Gangguan pernafasan akibat kontraksi hebat (suffocation ) yang dialami oleh paru-paru.

 Kerusakan sel tubuh akibat energi listrik yang mengalir di dalam tubuh,

 Terbakar akibat efek panas dari listrik.


JENIS BAHAYA LISTRIK
SENTUHAN LANGSUNG

 Sentuhan langsung adalah sentuhan dengan bagian isolasi atau bagian instalasi atau alat listrik yang aktif.
Sentuhan langsung ini dapat mengakibatkan cidera atau kematian karena menyetuh tegangan yang cukup tinggi
dengan tahanan yang rendah, sehingga menghasilkan arus yang melalui tubuh manusia menjadi cukup besar.
Sentuhan langsung juga dapat terjadi karena kerusakan dan ketidak sengajaan. Sentuhan langsung dapat
berhubungan dengan hal – hal sebagai berikut :
a. Tidak tahu jaringan tersebut bertegangan
b. Tidak ada tanda peringatan
c. Terdapat kerusakan isolasi
d. Instalasi yang salah
e. Prosedur kerja aman tidak diikuti
f. Tidak berwenang dalam melakukan pekerjaan
g. Kondisi mental yang tidak baik / labil
SENTUHAN TIDAK LANGSUNG

 Sentuhan tidak langsung adalah sentuhan dengan bagian konduktif yang bertegangan, dimana pada kondisi
normal bagian ini tidak bertegangan. Misalnya sentuhan ke cover fuse box, terminal box, cover motor listrik atau
cover alat – alat listrik lainnya.
Sentuhan tidak langsung berhubungan dengan hal – hal sebagai berikut :
a. Tidak tahu jaringan tersebut bertegangan
b. Tidak ada tanda peringatan
c. Terdapat kerusakan isolasi
d. Instalasi yang salah
e. Keadaan gelap / pencahayaan kurang
f. Tidak berwenang dalam melakukan pekerjaan
g. Kondisi mental yang tidak baik / labil
h. Perilaku yang tidak sesuai dengan pekerjaan
STEP VOLTAGE

 Step voltage adalah tegangan yang terjadi pada kedua kaki orang atau hewan yang berdiri diatas tanah yang
sedang dialiri arus listrik. Step Voltage biasanya terjadi disekitar pentanahan atau daerah dimana ada arus yang
mengalir ke tanah. Semakin panjang langkah semakin besar tegangan langkah artinya semakin bahaya yang
ditimbulkan.
SAMBARAN PETIR

 Sambaran petir dapat berupa sambaran langsung dan tidak langsung. Sambaran langsung umumnya mengenai
bagian tertinggi. Untuk bangunan dan instalasi listrik termasuk over head line diberikan penyalur petir. Namun
tidak jarang petir juga mengenai manusia, pohon, hewan, bangunan, tangki dll.

 Sambaran tidak langsung adalah dampak tidak langsung yang muncul akibat induksi sambaran petir yang dapat
merusak peralatan elektronik.
CARA PENGAMANAN DARI BAHAYA LISTRIK SECARA UMUM

Cara pengamanan dari bahaya listrik secara umum adalah antara lain:
 Yang paling utama dalah menggunakan peralatan-peralatan listrik yang telah mendapatkan sertifikasi dari
Lembaga pengujian yang diakui, seperti LMK dan SNI.
 Kawat sebaiknya berisolasi sehingga bila tersentuh tidak membahayakan.

 Peralatan listrik dipasang pentanahan yang baik, sehingga ketika terjadi arus bocor akan disalurkan ke tanah dan
tidak membahayakan manusia.
 Perhatikan buku petunjuk dari peralatan (jika ada) dan perhatikan pula masa pakai peralatan.
AKIBAT YANG DITIMBULKAN OLEH BAHAYA LISTRIK
KEBAKARAN

 Energi listrik menimbulkan panas, dan apabila panas ini berlebihan mengakibatkan isolasi dari kabel listrik menjadi
rusak yang bahkan akan timbul api yang dapat menjadi kebakaran.
 Sebagai contoh, kita tahu bahwa kilang PT Badak adalah kilang pencairan gas alam yang punya resiko terjadinya
kebocoran gas yang mengarah kepusat-pusat distribusi listrik (MCC/ Motor Control Center) atau terminal-terminal
listrik yang bisa berakibat kebakaran / peledakan yang diakibatkan adanya potensi terjadinya percikan api .
 Proses terjadinya kebakaran/api adalah pertemuan 3 unsur : Bahan bakar (bahan bangunan, kertas, perabot
rumah tangga dll), Udara, Panas / sumber api (short circuit, loncatan elektron, kerusakan alat listrik, isolasi rusak,
dll)
PENCEGAHAN KEBAKARAN

 Upaya pencegahan kebakaran pada intinya adalah menjaga agar jangan sampai terjadi pertemuan ketiga unsur
penyebab kebakaran yaitu Bahan bakar, Udara, Panas / sumber api.
 Yakinkan isolasi kabel tidak terkelupas / pecah atau sambungan terminal tidak kendor yang bisa berakibat
terjadinya percikan bunga api. Jika mendapati hal-hal yang demikian segera laporkan dan dibuatkan MWO
(Maintenance Work Order) untuk perbaikan.
 Apabila menjalankan salah satu motor, kemudian motor tersebut trip kembali sebaiknya hanya kita lakukan
maximum 2 kali untuk meresetnya dan segera kita informasikan petugas terkait untuk mengecek /
memperbaikinya.
 Apabila terjadi kebakaran segera isolasi daerah yang terkena dan gunakan alat pemadam kebakaran yang sesuai
untuk memadamkannya.
LEDAKAN

 Terjadi karena pemuaian udara yang disebabkan pemanasan pada ruangan terkurung, misalnya :
- Dalam fuse box
- Motor Listrik
- Sambungan Kabel
 Pada pusat-pusat distribusi listrik seperti di SWGR (panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel
yang lebih kecil kapasitasnya) & MCC (Motor Control Center), semua breaker / kontaktor sudah dirancang untuk
dapat mengatasi jika terjadinya kelebihan beban ataupun short circuit. Akan tetapi, pada situasi tertentu dapat
mengakibatkan ledakan pada breaker kontaktor ini, salah satu penyebabnya yaitu cara pengoperasian yang salah,
sebagai contoh:
 Breaker/kontaktor motor di MCC 4160 Volt merupakan jenis yang tidak boleh di Switch Off pada keadaan masih ada beban (Do not
open under load).
PENCEGAHAN LEDAKAN

 Upaya pencegahan ledakan pada intinya adalah menjaga agar tidak terjadi cara pengoperasian yang salah,
pemeliharaan harus dilakukan secara teratur, bekerja sesuai dengan spesifikasi peralatan, menghindari Short
Circuit, menghindari daerah Gas Explosif, memberikan jarak antara dua konduktor dengan jarak yang aman.
 Ketika bekerja pada MCC (Motor Control Center), yakinkan dulu jenis breaker / kontaktor yang akan kita switch off
dan apabila dikehendaki harus menyetop dulu motor nya dari breaker / kontaktornya.
RADIASI

 Radiasi adalah energi yang bergerak dalam bentuk gelombang atau partikel kecil dengan kecepatan tinggi.
paparan radiasi ini dapat menimbulkan risiko kesehatan dengan merusak jaringan dan DNA dalam gen manusia.
 Unit-unit pembangkit listrik (generator) atau distribusi listrik tegangan tinggi sudah pasti ada radiasi yang
diakibatkan oleh arus induksi dari kawat penghantarnya.
 Sampai saat ini efek radiasi listrik terhadap sel-sel penting dalam tubuh manusia masih diperdebatkan oleh para
pakar kelistrikan apakah berbahaya atau tidak.
PENCEGAHAN RADIASI

 Upaya pencegahan radiasi pada intinya adalah menjaga jarak dari sumber radiasi, mengurangi durasi terhadap
paparan radiasi, mengurangi kesempatan ion radiasi untuk bergabung ke dalam tubuh dan menggunakan
pelindung.
 Menurut pakar kelistrikan yang setuju bahaya radiasi listrik, diperlukan batas aman bagi kita pada jarak lebih dari 3
meter dan berada selama 4 jam terus menerus pada lingkungan yang terjangkau radiasi. Jadi jangan sampai
bekerja pada jarak kurang dari 3 meter dan lebih dari 4 jam jika bekerja pada lingkungan yang terjangkau radiasi.
KEMATIAN

 Kematian adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada
akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak
alami seperti kecelakaan yang diakibatkan oleh listrik.
 Jika seseorang terkena sengatan arus listrik, maka orang itu hanya mampu bertahan sekitar + 3 menit dengan
besarnya arus listrik yang mengalir ditubuhnya sebesar 0.40 Ampere, kemudian tidak dapat ditolong lagi /
meninggal .
PENCEGAHAN KEMATIAN

 Upaya pencegahan kematian pada intinya adalah menghindari segala bahaya listrik yang dapat timbul.

 Jangan mencoba memegang kabel listrik terbuka, jika kabel itu masih dialiri listrik.

 Harus mematikan sumber arus listriknya apabila ada Maintenance Crew yang akan bekerja pada peralatan listrik.

Anda mungkin juga menyukai