Anda di halaman 1dari 18

Makalah K3

Tentang
Upaya penyelamatan pertama pada
kecelakaan listrik

Disusun oleh :
Nama :Brilyan dika budiono
Jurusan : teknik elektro
Semester II

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 3

Latar belakang masalah .................................................................................................. 3

Rumusan masalah........................................................................................................... 4

Tujuan . .......................................................................................................................... 4

Hipotesis.......................................................................................................................... 5

BAB II

PEMBAHASAN ............................................................................................................. 5

A.uraian teoritis tentang energi listrik ............................................................................. 6

Pengertian listrik ............................................................................................................. 6

Manfaat listrik ................................................................................................................. 7

Aspek aspek pencegahan........................................................................................... 8-10

Syarat instalasi listrik .............................................................................................. 10-12

Efek arus listrik terhadap manusia .......................................................................... 12-14

B.Konsep yang mendasari hipotesa .............................................................................. 15

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA .......................................................... 16

Data survey lapangan .................................................................................................... 16

Hasil analitis data lapangan ........................................................................................... 16

BAB IV

PENUTUP ..................................................................................................................... 17

Kesimpulan dan saran ................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 18

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sudah banyak diterapkan diberbagai
tempat kerja (industri). Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya
untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah
mencapai produktivitas setinggi-tingginya. Upaya K3 diharapakan dapat mencegah dan
mengurangi resiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat melakukan pekerjaan.
Maka dari itu K3 mutlak untuk dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa
kecuali.
Saat ini sering terjadi kecelakaan kerja di bidang industri Kelistrikan yang dapat
menyebabkan kematian pada lapangan kerja. Bahkan hingga saat ini, kecelakaan kerja di
bidang industri Kelistrikan menjadi momok yang menakutkan di kalangan pekerja
industri.
Maka untuk membantu pekerja yang takut akan kejadian itu ataupun yang trauma
maka memang sangat penting di paparkannya Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
bidang Kelistrikan itu guna menunjang karir para pekerja supaya tidak perlu lagi merasa
takut jika mengikuti setiap keselamatan yang diberitahukan.
Listrik merupakan aliran elektron dari sebuah objek melalui konduktor
(penghantar listrik yang baik), elektron juga merupakan partikel terluar dari atom yang
bermuatan negatif.
Sedangkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam bidang Kelistrikan
adalah pemahaman tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam penerapannya pada
bidang Kelistrikan untuk menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan
penggunanya dan mencegah timbulnya bahaya akibat listrik, seperti bahaya sentuh
langsung, bahaya sentuh tidak langsung, dan kebakaran.
Perasaan takut ataupun trauma dari serangan listrik yaitu adanya kerusakan yang
disebabkan oleh aliran listrik yang tinggi maupun rendah yang mengaliri tubuh manusia
dan membakar jaringan ataupun terganggunya fungsi organ.
Namun tingkat cedera dari kecelakaan itu tergantung pada beberapa faktor, antara
lain jenis atau kuat arus listrik, tegangan, ketahanan tubuh terhadap arus listrik dan
lamanya tubuh terkena paparan arus listrik.

3
Oleh karena itu, sangat diperlukan pengetahuan dan penerapan ilmu tentang
kesehatan dan keselamatan kerja pada bidang industriKelistrikan yang bertujuan untuk
menekan serendah mungkin tingkat resiko kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja
sehingga efisiensi hasil kerja lebih optimal.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai faktor keselamatan dan
kesehatankerja pada bidang kelistrikan. Dimana hal ini sangat perlu untuk diterapkan
dalam pekerjaan yang di maksud di atas. Hal yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan manfaat energy listrik bagi kehidupan manusia ?
2. Apa aspek-aspek pencegahan kecelakaan listrik ?
3. Apa efek arus listrik terhadap tubuh manusia ?
4. Apa factor-faktor penyebab manusia bisa tersengat arus listrik???
5. Apa langkah-langkah aman bekerja pada instalasi listrik ?
6. Apa prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bidang kelistrikan ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui manfaat energy listrik bagi kehidupan manusia.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek pencegahan kecelakaan listrik.
3. Untuk mengetahuiefek arus listrik terhadap tubuh manusia.
4. Untuk mengetahui factor-faktor yang menentukan efek arus listrik terhadap tubuh
manusia.
5. Untuk mengetahui langkah-langkah aman bekerja pada instalasi listrik.
6. Untuk mengetahui prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bidang
kelistrikan.

4
HIPOTESA

7. Apa prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bidang kelistrikan?

Menurut pendapat saya penyelamatan utama dalam hal kecelakaan listrik atau tersengat
listrik adalah

 Matikan sumber arus listrik atau cabut kabel yang menyebabkan sengatan, jika
aman.
 Jika arus listrik tidak bisa dihentikan, dorong korban dengan alat yang tidak
menghantarkan listrik, misalnya sapu, kursi, atau tongkat kayu. Gunakan alas
kaki atau berdirilah di atas bahan yang tidak menghantarkan listrik seperti
matras karet atau tumpukan koran.
 Hubungi klinik kesehatan terdekat.
 Setelah pasien aman, cek pernapasan dan denyut jantung pasien. Jika
ditemukan henti napas atau jantung, lakukan pertolongan pertama sesuai
kemampuan.
 Tetap bersama pasien sampai bantuan kesehatan tiba.

5
BAB 2

PEMBAHASAN

Pengertian Energi Listrik

Gambar 1. Energi Listrik

Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang menyebabkan
medan listrik statis atau gerakan elektron dalam konduktor (pengantar listrik) atau ion
(positif atau negatif) dalam zat cair atau gas. Energi listrik dinamis dapat diubah menjadi
energi lain dengan tiga komponen dasar, sesuai dengan sifat arus listriknya. (3)

Ada dua jenis arus listrik yaitu arus listrik searah atau biasa disebut arus DC dan
arus listrik bolak-balik atau yang biasa disebut arus AC.

Satuan arus listrik adalah ampere ( A ), tegangan listrik mempunyai satuan volt (
V ) dan daya listrik memiliki satuan watt ( W ).

Energi listrik sangat bermanfaat dalam menunjang kerja manusia. Energi listrik
dapat dihasilkan dari sumber energi alam seperti angin atau panas matahari dan telah
menjadi kebutuhan yang paling banyak digunakan di dunia sejak penemuannya.

Bahan bakar fosil dan batu bara adalah contoh dari jenis gas yang juga dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik. Petir juga bentuk lain dari listrik.

Baterai juga merupakan salah satu contoh kecil dari manfaat listrik. Tapi baterai
diperlukan untuk dikenakan pada listrik dengan voltage kecil, dan apabila diperlukan,
dapat sangat berguna dalam melayani tujuannya. Pengadaan listrik pada peralatan
elektronik kecil, misalnya jam dinding, remote tv, handphone, dan lain sebagainya (2)

6
Pada dasarnya listrik sangat bermanfaat, namun pada saat yang sama berbahaya
terutama ketika listrik hidup terkena lingkungan.

Kita lihat di dalam rumah kita diberbagai sudut, banyak alat yang menggunakan
listrik karena listrik sangat berguna bagi manusia. Listrik mempunyai manfaat yang
sangat besar, kita bisa menggunakannya untuk memasak, untuk menyalakan lampu,
menghidupkan radio dan berbagai macam yang lain.

2.1.1 Manfaat listrik bagi kehidupan manusia

Dalam pemanfaatannya listrik dibedakan menjadi tiga, yaitu :


A. Listrik sebagai penghasil cahaya
Setiap sudut rumah kiat banyak lampu yang dipasang. Gunanya lampu sebagai
cahaya yang menerangi bila malam dating, dan sebagai pengganti cahaya matahari. Cara
kerjanya adalah jika arus listrik mengalir pada kawat wolfram, kemudian lampu akan
panas dan mengakibatkan lampu berpijar (bersinar). Kawat wolfram ini bersifat halus dan
berhambatan tinggi.

B. Listrik sebagai penghasil panas


Jika listrik sebagai penghasil panas kita aplikasikan pada alat yang menggunakan
elemen pemanas. Biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti untuk
memasak (kompor listrik), untuk menanak nasi (magic com), untuk menyetrika (setrika
listrik), dan masih banyak lagi alat yang menggunakan pemanas. Cara kerjanya ialah bila
arus mengalir pada nikel atau elemen pemanas maka akan mengakibatkan panas.

C. Listrik sebagai penghasil gerak


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai macam kebutuhan
yang menggunakan listrik untuk menghasilkan gerak. Contohnya motor, mobil, kipas
angin dan lain-lain. Alat ini menghasilkan gerak untuk memudahkan manusia dalam
segala aktivitasnya. Cara kerjanya yaitu bila arus mengalir pada rangkaian motor.
Kemudian motor berputar dan menghasilkan angin dengan cara diberi baling-baling pada
ujung motor.

2.2 Aspek – Aspek Pencegahan Kecelakaan Listrik

7
Mencegah terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan
dengan mengatasi terjadinya kecelakaan hal ini disebabkan karena kecelakaan dapat
merugikan berupa material dan dapat menimbulkan kematian.oleh sebab itu pencegahan
jauh lebih penting di bandingkan mengatasi kecelakaan.(1)
Pada pekerjaan atau kegiatan yang berhubungan dengan listrik hendaknya kita
perlu memperhatikan hal-hal apa saja yang harus kita lakukan untuk mencegah
kecelakaan yang diakibatkan oleh listrik, agar kita terhindar dari bahaya yang disebabkan
oleh listrik.

2.2.1 Pencegahan kecelakaan listrik

Berikut ini adalah aspek-aspek pencegahan kecelakaan listrik, yaitu :


A. Proteksi dari kejut listrik
- Proteksi dari sentuhan langsung
Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul
karena sentuhan dengan bagian aktif instalasi (sentuh langsung) dengan salah satu cara di
bawah ini:
a) Mencegah mengalirnya arus melalui badan manusia atau ternak;
b) Membatasi arus yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang lebih kecil

- Proteksi dari sentuh tak langsung


Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari bahaya yang bisa
timbulkarena sentuhan dengan bagian konduktif terbuka dalam keadaan gangguan (sentuh
tak langsung) dengan salah satu cara di bawah ini:
a) Mencegah mengalirnya arus gangguan melalui badan manusia atau ternak;
b) Membatasi arus gangguan yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai
yanglebih kecil dari arus kejut listrik;
c) Pemutusan suplai secara otomatis dalam waktu yang ditentukan pada saat terjadi
gangguan yang sangat mungkin menyebabkan mengalirnya arus melalui badan yang
bersentuhan dengan bagian konduktif terbuka, yang nilai arusnya sama dengan atau
lebih besar dari arus kejut listrik.

CATATAN :
“ Untuk mencegah sentuh tak langsung, penerapan metode ikatan penyama
potensialadalah salah satu prinsip penting untuk keselamatan.”

8
B. Proteksi dari efek termal

Instalasi listrik harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak ada risiko
tersulutnya bahan yang mudah terbakar karena tingginya suhu atau busur api listrik.
Demikian pula tidak akan ada risiko luka bakar pada manusia maupun ternak selama
perlengkapan listrik beroperasi secara normal.

C. Proteksi dari arus lebih

Manusia atau ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari cedera, dan harta benda
diamankan dari kerusakan karena suhu yang berlebihan atau stres elektromekanis karena
arus lebih yang sangat mungkin timbul pada penghantar aktif. Proteksi ini dapat dicapai
dengan salah satu cara di bawah ini:

a) Pemutusan secara otomatis pada saat terjadi arus lebih sebelum arus lebih itu
mencapai nilai yang membahayakan dengan memperhatikan lamanya arus lebih
bertahan;
b) Pembatasan arus lebih maksimum, sehingga nilai dan lamanya yang aman tidak
terlampaui.

D. Proteksi dari arus gangguan


Penghantar, selain penghantar aktif, dan bagian lain yang dimaksudkan untuk
menyalurkan arus gangguan harus mampu menyalurkan arus tersebut tanpa menimbulkan
suhu yang berlebihan.

CATATAN :

a) Perhatian khusus harus diberikan pada arus gangguan bumi dan arus bocoran;
b) Untuk penghantar aktif yang memenuhi 2.1.4.1, terjamin proteksinya dari arus
lebih yang disebabkan oleh gangguan.

E. Proteksi dari tegangan lebih.

Manusia atau ternak harus dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari
setiap efek yang berbahaya akibat adanya gangguan antara bagian aktif sirkit yang
disuplai dengan tegangan yang berbeda.

9
Manusia dan ternak harus dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari
kerusakan akibat adanya tegangan yang berlebihan yang mungkin timbul akibat sebab
lain (misalnya: fenomena atmosfer atau tegangan lebih penyakelaran).

2.2.2 Syarat-syarat umum instalasi listrik


Disamping persyaratan umum instalasi listrik dan peraturan mengenai
kelistrikan yang berlaku harus di perhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan
antara lain :
a. Syarat Ekonomis
Artinya instalasi listrik harus direncanakan sesederhana mungkin sehingga
harga dari ongkos pemasangan,pemeliharaan semurah mungkin. Sebagai contoh : arus
yang bocor yang meyebabkan arus listrik dapat mengalir di permukaan tembok dan
dengan itu pula dapat menjadi tambahan perbaikan yang cukup mahal.
b. Syarat Keamanan
Artinya instalasi listrik harus tidak membahayakan keselamatan bagi
manusia,peralatan,serta benda-benda dan bangunan dari bahaya listrik.Selain itu syarat
keamanan juga terbagi atas 2 macam yaitu :
Syarat keamanan (perencanaan kerja)
Instalasi listrik harus di buat sedemikian rupa sehingga kemungkinan
timbul kecelakaan sangat kecil,aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan
jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda-benda sekitarnya dari
kerusakan akibat adanya gangguan seperti : gangguan hubungan
singkat,tegangan lebih,beban lebih dsb.

Agar instalasi listrik tidak membahayakan jiwa manusia,maka pemasangan


instalasinya harus memenuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
disamping itu, untuk mengamankan instalasi listrik dari kerusakan-kerusakan
akibat gangguan seperti hubungan singkat,beban lebih maupun tegangan lebih
(akibat sambaran petir) maka pada instalasi tersebut di pasang alat-alat
pengaman yang sesuai misalnya sekring,pemutus daya dsb.

1. Syarat keamanan (kelangsungan kerja)

Kelangsungan Pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin


secara baik,jadi instalasi listrik harus direncanakan sedemikian rupa sehingga
kemungkinan terputus atau terhentinya aliran listrik,jika masih tetap ada

10
gangguan-gangguan yg terjadi mengakibatkan terhentinya aliran listrik maka
harus cepat diperbaiki keandalan bebannya,keandalan beban dapat dibagi
menjadi beberapa tingkat yaitu :

 Beban yang sangat memerlukan keandalan yang sangat tinggi terhenti


aliran listrik memungkinkan akan menyebabkan kematian akibat
kecelakaan.
 Beban yang memerlukan keandalan yang sangat tinggi walaupun terhenti
aliran listrik tidak dapat meyebabkan kematian. Sebagai contoh : gangguan
tegangan yang berlebihan seperti koslet dan overload.

2. Syarat keandalan

Artinya instalasi listrik harus memiliki kerja yang sangat baik dan kekuatan
yang oktimal sehingga tidak membahayakan dan merugikan pengguna
listrik.Keandalan dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :

a. Keandalan yang sangat-sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk rumah


sakit harus direncanakan semaksimal mungkin karena terhentinya aliran
listrik dapat meyebabkan kematian.
b. Keandalan yang sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk industri yang
harus direncanakan secara baik karena terhentinya aliran listrik dapat
meyebabkan kerusakan dan meyebabkan kerugian.
c. Keandalan yang baik, misalnya : instalasi pabrik-pabrik harus direncanakan
dengan baik bila terhentinya aliran listrik akan menimbulkan kerugian.
d. Instalasi yang mutu nya terjamin hal ini berarti konsumen mendapat aliran
listrik degan ukuran yang normal, yaitu kerugian tegangan (normal) = 2%

Keandalan yang mudah di perluas, Sebagai contoh : sambungan yang tidak


bagus Standar keselamatan kerja Dalam pengolongan sebagai keselamatan
kerja antaranya :

a. Pelindungan badan meliputi : pelindung mata,tangan,hidung,kaki,kepala


dan telinga.
b. Pelindung mesin sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari bahaya
yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu sendiri.
c. Alat pengaman listrik yang setiap saat dapat membahayakan.

11
Pengaman ruangan meliputi: pelindung kebakaran,sistem alarm air
hidram, penerangan yang cukup, fentilasi yang baik dsb. Dan agar
keselamatan kerja terjalin maka harus melaksanakan kewajiban antara
lain: harus di berikan instruksi dengan benar kepada anak buah secara
tepat dan aman untuk tiap-tiap bagian yang akan di kerjakan,jika
terjadinya kecelakaan,seorang instruksi berkewajiban menyelidiki
terjadinya sebab-sebab kecelakaan dan kerusakan yang terjadi.

2.3 Efek Arus Listrik Terhadap Tubuh Manusia

Kesetrum (tersengat listrik) dalam bahasa Indonesianya adalah istilah yang sering
digunakan oleh orang awam dan tersengat listrik dapat mengakibatkan kaget, shock,
sesak nafas, terengah-engah, tekanan darah menurun, pusing, mual, muntah, terbakar,
bahkan nyawa pun bias lenyap dalam seketika. (5)
Ketika seseorang tersengat listrik maka terjadi perpindahan elektron secara
berantai dari setiap atom yang terpengaruh di tubuhnya. Atom adalah bagian terkecil dari
sutu unsur, sedangkan unsur ialah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain
yang lebih sederhana. Atom dalam rubuh manusia berarti bagian terkecil dari unsur-unsur
yang menyusun tubuh manusia. Perlu diketahui pula bahwa elektron ialah penyusun atom
yang bermuatan negatif. Arus listrik merupakan aliran elektron.(6)
Lampu di rumah-rumah bisa menyala karena ada elektron yang diberi jalan
melewati dan memanaskan kawat pijar di dalam bola lampu hingga menyala. Semua arus
listrik akan menjalani siklus mulai dari tempat pemberangkatan listrik di pembangkit
listrik lalu melewati alat-alat listrik di rumah-rumah, dan kemudian berakhir di
tanah/bumi (ground). Tubuh manusia merupakan konduktor sehingga apabila salah satu
anggota tubuh menyentuh listrik dan anggota tubuh lain menyentuh tanah (ground), maka
akan mengalir arus listrik melalui tubuh.
Tubuh manusia merupakan jalan tercepat bagi arus listrik untuk mencapai
ground. Apabila terdapat hambatan dalam tubuh, maka sebagian energi untuk
perpindahan elektron tersebut berubah menjadi energi panas. Rasa sakit yang dialami
merupakan akibat perpindahan elektron yang merangsang saraf-saraf secara berlebihan.
Kejutan listrik dapat terjadi saat kontak antara badan manusia dengan sumber
tegangan yang cukup tinggi untuk mengakibatkan aliran arus melalui otot atau rambut.

12
Arus minimal yang bisa dirasakan oleh manusia adalah sekitar 1 mA. Arus ini bisa
menimbulkan pada jaringan atau fibrilasi jika cukup tinggi. Kematia yang disebabkan
oleh kejutan listrik dapat disebut dengan elektrokusi. Umumnya, arus yang mencapai 100
mA adalah fatal jika melewati bagian sensitif dari badan.
Tanah merupakan penghantar yang baik, karena tanah biasanya lembab, atau
biasanya juga ada hubungan dengan netral (ground) untuk beberapa instalasi atau karena
instalasinya jelek. Maka dari itu digunakan sepatu safety saat mengerjakan pekerjaan
yang berhubungan dengan listrik.
Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentang terhadap pengaruh aliran arus
listrik. Ada empat batasan jika kita tersengat arus listrik :
1. (0,1 mA – 0,5 mA) : Jantung tidak berpengaruh sama sekali bahkan
dalam jangka waktu yang lama.
2. (0,5 mA – 10 mA) : Jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul di
permukaan kulit. Diatas 10 mA – 200 mA
jantung sampai jangka waktu maksimal 2 detik.
3. (200 mA – 500 mA ) : Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa
sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah
bahaya.
4. ( diatas 500 mA ) : Jantung akan rusak dan secara permanen dapat
merusak sistem peredaran darah serta berakibat
kematian.

Faktor yang berpengaru ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ke tubuh dan lama
waktu menyentuh. Tubuh manusia memiliki tahanan Rk sebesar 1000Ω = 1kΩ, dan pada
saat tangan menyentuh tegangan PLN 220 V, arus yang mengalir sebesar :

1k = U/Rk = 220 V/1000Ω = 220 mA

Arus 1k sebesar 200 mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung,


tetapi di atas 0,2 detik sudah berakibat fatal, bisa melukai bahkan bisa mematikan.

Bahaya / dampak sengatan listrik pada manusia :


a. Psychological Shock (Kejutan Listrik)
Besar shock yang dirasakan akibat sengatan listrik sangat bergantung kepada
besarnya tegangan, durasi, arus, jalur aliran, frekuensi, dan lain-lain. Kaget atau kejutan

13
listrik sudah mulai dapat dirasakan untuk DC 5 – 10 mA dan untuk AC1 – 10 mA pada
frekuensi 60 Hz.(5)

b. Ventricular Fibrillation (Fibrilasi Otot Jantung)


Fibrillation adalah kontraksi serat otot jantung yang cepat, tidak beraturan, tidak
singkron jika terkena arus yang cukup besar (frekuensi 50 – 60 Hz) untuk AC dengan
arus 60 mA dan 300 – 500 mA untuk DC, tapi bila aliran listrik langsung berada di jalur
menuju jantung, arus lebih kecil dari 1 mA sudah dapat menyebabkan Fibrillation). Hal
ini dapat berbahaya karena sel-sel otot bergerak tidak beraturan sehingga jantung
mengalami gangguan saat menjalankan fungsinya sebagai alat pemompa darah. Bila besar
arus yang masuk mengacaukan jantung melebihi 200 mA maka otot jantung sudah tidak
dapat digerakkan lagi yang menyebabkan kematian manusia.

c. Burns (Luka Bakar)


Luka bakar diakibatkan pemanasan jaringan akibat menerima tegangan tinggi 500
– 1000 Volt. Bahkan pada tegangan 16 Volt bisa berakibat fatal pada manusia jika
terkena organ penting seperti jantung.

d. Neurological Effect
Sengatan listrik juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf jika
terutama jantung dan paru-paru. Sengatan listrik yang tidak mematikan bisa
menyebabkan Neuropathy (gangguan, kerusakan, ketidak seimbangan dalam sistem saraf
peripheral). Gejala penderita Neuropathy adalah otot bekerja lemah, tegang dan kejang.
Kehilangan keseimbangan dan koordinasi juga muncul.

14
Konsep yang mendasari hipotesa

Pada peristiwa kecelakaan terkena aliran listrik, biasanya penderita


terjatuh setelah aliran listrik putus. Jika tempat kejadian itu membahayakan,
misalnya di atas tiang, atap yang landai, atau kuda-kuda bangunan, sering orang
mengalami kecelakaan yang lebih berat. Dalam hal ini pertolongan pertama pada
kecelakaan (PPPK) yang dilakukan oleh seorang ahli atau pembantu dokter, tidak
dimaksudkan untuk mengambil alih tugas dokter melainkan semata-mata
merupakan pertolongan darurat sampai dokter datang.

Cara membebaskan penderita dari aliran listrik


Untuk memutuskan hubungan antara penderita dan penghantar, dilakukan cara
seperti berikut:

 a) Sedapat mungkin penghantar harus dibuat bebas tegangan dengan jalan


memutuskan sakelar atau melepaskan gawai pengaman. Atau penghantar
ditarik sampai terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering
bukan logam, misalnya sepotong kayu atau seutas tali yang diikatkan pada
penghantar;
 b) Penderita ditarik dari tempat kecelakaan;
 c) Penghantar dilepaskan dari tubuh penderita dengan tangan yang
dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat;
 d) Penghantar dihubungpendekkan atau dibumikan.

Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk menghindarkan atau mengurangi


pengaruh arus listrik. Ia harus menempatkan diri pada papan yang kering, kain
kering, pakaian kering atau alas serupa itu yang bukan logam pakaian kering atau
alas serupa itu yang bukan logam (kayu, karet). Jika hal itu tidak mungkin, kedua
tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau bahan kering
serupa itu (kertas, karet). Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus
menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.

15
BAB 3

ANALISIS DATA BERDASARKAN PENELITIAN

Setelah melewati beberapa survey dan bertanya pada ahli k3 di bidang listrik
khususnya,saya bisa menyimpulkan hal apa saja yang dapat dilakukan oleh
seseorang untuk member pertolongan pertama kepada korban yang tersengat
listrik adalah sebagai berikut

 Perhatikan kondisi korban dan sekitarnya. Lihat apakah korban masih


terhubung dengan aliran listrik atau tidak.
 Jangan terburu-buru menyentuh atau memegang korban.
 Jika korban masih terhubung dengan listrik, kita bisa ikut kesetrum.
 Cari sumber listriknya dan matikan.
 Jika tidak bisa, singkirkan sumber listrik dari tubuh korban menggunakan
benda yang tidak mengantarkan listrik, misalnya kayu, plastik, atau karet.
 Jika lokasi kejadian tidak aman, pindahkan korban ke tempat lain, lalu
segera bawa korban ke pusat layanan medis terdekat.
 Bisa juga menghubungi nomor darurat agar korban dijemput.
 Sembari menuju atau menunggu bantuan medis datang, baringkan korban
dalam posisi telentang.
 Posisi kaki diatur agar lebih tinggi dari kepala untuk mencegah terjadinya
shock.
 Periksa pula pernapasan dan denyut jantungnya.
 Jika jantung atau napas korban terhenti, Anda bisa melakukan tindakan
cardio pulmonal resuscitation (CPR), dengan catatan Anda menguasai
teknik ini.

16
BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Listrik merupakan salah satu sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh manusia
karena sebagian besar aktivitas manusia menggunakan sumber daya listrik. Akan tetapi,
listrik juga dapat menghasilkan dampak negatif akibat kesalahan dalam
menggunakannya, listrik juga dapat menyebabkan kematian pada manusia jika manusia
lalai dan tak memperhatikan bahaya yang ditimbulkan oleh akibat listrik tersebut.

Oleh karena itu, diciptakanlah/ditemukan pedoman, dalam hal ini K3 (Kesehatan


dan Keselamatan Kerja). Selain adanya panduan tentang K3 maka kita akan terhindar dari
bahaya kecelakaan saat bekerja.

1.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis menemukan beberapa kendala dalam


pengumpulan data atau perampungan data yang dibahas oleh makalah K3 ini. Akan tetapi
ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu, dan berkat teman-teman yang ikut andil dalam
penyusunan makalah ini serta penulisan makalah ini masih jauh dari kata “sempurna”.

Untuk pembaca, resiko terjadinya pada saat bekerja instalasi listrik atau sedang
bekerja dibidang kelistrikan kerap kali terjadi akibat menyepelehkan beberapa hal tentang
bagaimana cara melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, penulis lebih menekankan kehati-hatian dalam bekerja pada
kelistrikan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Academia.Edu “Makalah K3”


https://www.academia.edu/7677803/Makalah_K3nya_mamad
(diakses: 01 Januari 2015)

Electric Soul “Manfaat Listrik Dalam Kehidupan Sehari-hari”


http://electriccsoul.blogspot.com/2013/05/manfaat-listrik-dalam-kehidupan-sehari.html
(diakses: 01 Januari 2015)
Andi Icha “Langkah Aman Bekerja Pada Instalasi”
http://andiicha05.blogspot.com/2014/01/langkah-aman-bekerja-pada-instalasi.html
(diakses: 20 November 2014)

K3 Elind “Listrik”
http://k3elind.blogspot.com/2011/10/modul-3.html
(diakses: 20 November 2014)

Academia.Edu “Proses Terjadinya Sengatan pada Tubuh Manusia”


https://www.academia.edu/7423221/Proses_terjadinya_Sengatan_pada_Tubuh_Manus
ia
(diakses: 01 Januari 2015)

Rainy Day “Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan”


http://rainyday051.blogspot.com/2013/02/paper-pertolongan-pertama-pada_4.html
(diakses: 26 November 2014)

Melinda Hospital “Pertolongan Pertama Pada Korban Kecelakaan”


http://melindahospital.com/artikel/3137/Pertolongan-Pertama-Pada-Korban-Kesetrum-
Luka-Bakar-Elektrik.html

(diakses: 26 November 2014)

18

Anda mungkin juga menyukai