Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MOTOR LISTRIK
LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR

Disusun oleh :
ERLANGGA NOVRIANTO JAYA

13504241001

AINUN NIZAR HILMI

13504241028

ARY HENDRIYANTO

13504241029

ANASBI SUJARWA

13504241038

M. REZKY FATHURROCHIM

13504241043

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, kemajuan teknologi sudah berkembang pesat. Semakin besar kemajuan
teknologi di dunia ini, semakin besar pula tingkat polusi di dunia ini. Apalagi di kota-kota
besar, temperaturnya cukup tinggi karena besarnya polusi udara dan kurangnya pepohonan
yang berfungsi untuk menyerap polusi udara tersebut. Dan salah satu penyumbang polusi
terbesar di dunia ini adalah bidang otomotif.
Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi
lingkungan dan dunia secara global akibat polusi dari asap kendaraan bermotor yang telah
berkembang pesat ini. (Bapedal, 1998). Hal ini dikarenakan motor bakar yang mempunyai
emisi gas buang cukup tinggi. Kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber
polusi udara mencapai 60-70%, bandingkan dengan industri yang hanya berkisar antara 1015%.Dari jumlah total tiap zat pencemaran utama yang dikeluarkan setiap tahun, karbon
monoksida (CO) merupakan zat pencemar terbanyak dan kendaraan bermotor adalah
sumber utamanya. Ahli Kesehatan Masyarakat Dr. dr. Hafni Bachtiar, MPH menjelaskan,
polusi udara yang berbahaya adalah karbon monoksida (CO) yang dihasilkan dari
pembakaran kendaraan bermotor. WHO telah membuktikan bahwa karbon monoksida yang
secara rutin mencapai tingkat tak sehat di banyak kota dapat mengakibatkan kecilnya berat
badan janin, meningkatnya kematian bayi dan kerusakan otak, bergantung pada lamanya
seorang wanita hamil menghirup polutan, dan bergantung pada kekentalan polutan di udara.
Gangguan kesehatan akibat zat-zat pencemar seperti gangguan pada syaraf dan ketidaknyamanan kini menghantui masyarakat kita.(AntaraNews.com).
Karena itu ilmuan dibidang otomotif mencoba menemukan penemuan baru dalam
kendaraan yang mempunyai emisi gas buang cukup rendah dan bahkan tidak memiliki gas
buang yang disebut dengan motor listrik. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa
mengenai motor listrik, banyak lomba-lomba yang diadakan baik tingkat nasional maupun
internasional. Salah satunya lomba mobil listrik dan hybrid kemarin yang diselenggarakan di
Seoul, Korea Selatan. Dan hasilnya luar biasa tim GARUDA UNY berhasih meraih juara
pertama lomba mobil listrik tersebut. Akan tetapi, masih banyak mahasiswa UNY yang belum
tau, apa itu mobil listrik, apa komponen dan bagaimana cara kerjanya. Oleh karena itu kami
membuat makalah tentang motor listrik agar mahasiswa UNY atau mahasiswa seluruh
Indonesia dapat memahami konsep dasar motor listrik, dan dapat mengembangkannya
menjadi sebuah karya anak bangsa.
B. Rumusan Masalah

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

1.
2.
3.
4.
5.

Apakah fungsi dari motor listrik ?


Apakah simbol motor listrik dan bagaimana konstruksinya?
Apa saja jenis-jenis motor listrik dan karakteristiknya ?
Bagaimanakah prinsip kerja motor listrik ?
Seperti apakah aplikasi motor listrik dalam bidang otomotif ?

C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui fungsi motor listrik.


Mengetahui simbol dan konstruksi motor listrik.
Mengetahui jenis-jenis dan karakteristik motor listrik.
Memahami prinsip kerja motor listrik.
Mengetahui aplikasi motor listrik di otomotif.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Motor Listrik
Salah satu pengembangan penting dalam bidang kelistrikan adalah motor listrik.
Motor listrik merubah energi listrik menjadi energi mekanik (gerak). Motor banyak digunakan
untuk item seperti refrigerator, air conditioning, food mixer, vacuum cleaner, grinder, pump,
power bench, saw, lathes, mesin-mesin kayu dan mesin-mesin lainnya.
Motor listrik berdasarkan arus listriknya dibagi menjadi dua yaitu motor listrik arus
searah dan motor listrik arus bolak balik. Namun pada makalah ini kami hanya akan
membahas motor listrik arus searah karena motor ini lebih banyak penerapannya dalam
bidang otomotif. Motor arus searah pada zaman dahulu sebelum dikenal motor arus bolak
balik, banyak digunakan untuk menghasilkan tenaga mekanik berupa kecepatan atau
perputaran, baik untuk mesin-mesin produksi di pabrik dan di industri maupun untuk traksi,
tram listrik dan sebagainya.
Berdasarkan karakteristiknya, maka motor arus searah ini mempunyai daerah
pengaturan putaran yang luas dibandingkan dengan motor arus bolak balik, sehingga
sampai sekarang masih banyak dipergunakan pada pabrik dan industri seperti pabrik kertas,
tekstil, dan pabrik-pabrik yang mesin produksinya memerlukan pengaturan putaran yang
luas. Konstruksi motor arus searah sama dengan konstruksi generator arus searah, hanya
perbedaannya pada prinsip kerjanya, sehingga satu peraangkat mesin arus searah dapat
berfungsisebagai motor maupun generator.

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

B. Simbol dan Konstruksi Motor Listrik


Simbol motor listrik dalam suatu rangkaian elektronik adalah sebagai berikut:

Gambar 01. simbol motor listrik


Simbol motor listrik ini hampir sama dengan simbol generator listrik karena pada
dasarnya kedua alat tersebut mempunyai konstruksi yang sama. Bedanya hanya huruf
dibagian tengahnya jika motor ada huruf M, sedangkan untuk generator ada huruf G.
Konstruksi dasar dari motor listrik cukup sederhana, alat ini menggunakan magnet
dan konduktor yang dirancang sedemikian rupa sebagai berikut.

Gambar 02. Konstruksi motor listrik

C. Prinsip Kerja Motor Listrik


Prinsip Kerja Motor Induksi (AC)
Prinsip kerja dari motor induksi adalah sebagai berikut:
Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

1. Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan stator, maka akan timbul
medan putar dengan kecepatan ns = .
2. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
3. Akibatnya pada kumparan rotor timbul ggl induksi sebesar:
E2s = 4,44 f2N2 (untuk satu fasa)
E2s adalah tegangan induksi pada saat rotor berputar.
4. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup,

ggl(E) akan

menghasilkan arus (I).


5. Adanya arus (I) di dalam medan magnet menimbulkan gaya (F) pada rotor.
6. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul
kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.
7. Seperti telah dijelaskan pada (3) tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang
konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar tegangan terinduksi
diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns)
dengan kecepatan berputar rotor (nr).
8. Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip(S) dinyatakan dengan:
S = x 100%
9. Bila nr = ns.

Kopel motor akan ditimbulkan apabila n, tegangan tidak akan

terinduksi dan arus tidak akan mengalir pada kumparan jangkar rotor, dengan
demikian tidak dihasilkan kopel.r lebih kecil dari ns.
10. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga motor tak serempak atau
asinkron.
Prinsip Kerja Motor DC
Pada dasarnya prinsip kerja motor listrik memanfaatkan sifat magnet yaitu apabila
kutub yang sejenis bertemu maka akan saling tolak menolak, tolakan inilah yang
dimanfaatkan dalam motor listrik. Prinsip kerja motor searah, berdasarkan pada penghantar
yang membawa arus ditempatkan dalam suatu medan magnet maka penghantar tersebut
akan mengalami gaya. Gaya menimbulkan torsi yang akan menghasilkan rotasi mekanik,
sehingga motor akan berputar. Jadi motor arus searah ini menerima sumber arus searah dari
jala-jala kemudian dirubah menjadi energi mekanik berupa perputaran, yang nantinya
dipakai oleh peralatan lain.
Ringkasan prinsip kerja dari motor membutuhkan:
1. Adanya garis-garis gaya medan magnet (fluks), antara kutub yang berada di stator.

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

2. Penghantar yang dialiri arus ditempatkan pada jangkar yang berada dalam medan magnet
tadi.
3. Pada penghantar timbul gaya yang menghasilkan torsi.
Prinsip kerja motor arus searah ini perhatikan gambar berikut :

Gambar 03. Medan yang dihasilkan oleh kutub

Gambar 04. Medan sebagai hasil arus yang mengalir pada penghantar

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

Gambar 05. Interaksi kedua medan menghasilkan gaya


Terjadinya rotasi motor arus searah sebagai interaksi antara medan magnit yang
dihasilkan oleh kutub pada stator dan medan magnit yang dihasilkan oleh arus yang
mengalir pada penghantar. Arah gaya usaha pada suatu konduktor dapat diketahui dengan
menggunakan aturan tangan kiri flemming (sering disebut dengan aturan motor), dengan
menyatakan sebagai berikut rentangkan ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah sedemikian
rupa sehingga tegak lurus satu sama lain. Bila titik jari telunjuk menunjukan arah medan
magnet, jari kedua adalah arah aliran arus dan ibu jari menunjukan arah gerakan konduktor.

Gambar 06. Aturan tangan kiri flemming


Jari telunjuk

- Magnet

Jari tengah

- Arus

Ibu jari

- Gerakan

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

Gaya yang dihasilkan oleh arus yang mengalir pada penghantar yang tempatkan
dalam suatu medan magnet (Gaya Lorentz / counter electromotive force) tergantung dari halhal berikut :
1. Kekuatan dari medan magnet.
2. Harga dari arus yang melalui penghantar.
3. Panjang kawat yang membawa arus.
Sehingga dapat dibuat rumus sebagai berikut:

F=B . I . L
Dimana:
F

= gaya lorentz (N)

= kerapatan flux magnet (Wb/m2)

= arus listrik (A)

= panjang sisi kumparan rotor (m)

D. Jenis-Jenis Motor Listrik dan Karakteristiknya


Jenis-jenis motor listrik dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar motor
listrik AC dan motor listrik DC. Dari jenis tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa
macam. Berikut klasifikasi motor listrik dan karakteristiknya secara detail.
1. Motor Listrik AC
Motor listrik AC adalah motor listrik yang sumber tegannya berasal dari arus bolak
balik (Alternating Current) Motor listrik arus bolak-balik diklasifikasikan dengan dasar prinsip
pengoperasian sebagai motor asinkron (induksi) atau motor sinkron. Motor induksi adalah
jenis motor dimana tidak ada tegangan eksternal yang diberikan pada rotornya, tetapi arus
pada stator menginduksikan tegangan pada celah udara dan pada lilitan rotor untuk
menghasilkan arus rotor dan medan magnet. Medan magnet stator dan rotor kemudian
berinteraksi dan menyebabkan rotor motor berputar.

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

Gambar 07. Konstruksi motor listrik


Motor listrik memiliki 2 komponen listrik utama yaitu:
a. Rotor, motor induksi menggunakan 2 jenis rotor:
1. Rotor sangkar tupai, terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam
petak-petak slot paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada
kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
2. Rotor belitan, yang memiliki gulungan 3 fasa, lapisan ganda dan terdistribusi.
Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fasa digulungi kawat pada bagian
dalamnya dan ujung lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada
batang as dengan sikat yang menempel padanya.
b. Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dan slots untuk membawa gulungan
tiga fasa. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan
diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.
Klasifikasi Motor Induksi
Motor induksi dapat diklsifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu:
1. Motor induksi satu fasa. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi
dengan pasokan daya satu fasa, meiliki sebuah motor sangkar tupai, dan
memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini
merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga,
seperti kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan
hingga 3 sampai 4HP.
2. Motor induksi tiga fasa. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga
fasa yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat
Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

berupa sangkar tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor sangkar
tupai), dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri
menggunakan jenis ini. Sebagai contoh pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan
listrik, dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 atau ratusan HP.
Motor induksi tiga fasa membuat medan putar yang dapat menstart motor,
motor satu fasa memerlukan alat pembantu starting. Pada saat motor induksi satu
fasa berputar, motor membangkitkan medan magnet putar. Motor induksi satu fasa
lebih besar ukurannya untuk HP yang sama dibandingkan dengan motor tiga fasa,
motor satu fasa mengalami pembatasan pemakaian dimana daya tiga fasa tidak ada.
Apabila berputar, torsi yang dihasilkan oleh motor satu fasa adalah berpulsa dan
tidak teratur, Yang mengakibatkan faktor daya dan efisiensi yang rendah
dibandingkan dengan motor banyak fasa.
Rangkaian Ekivalen Motor Induksi
Untuk mempermudah penganalisaan dengan menggunakan rangkaian-rangakaian
ekivalen, lebih dahulu ditinjau keadaan motor induksi dimana motor induksi sebagai satu
transformator. Pentransferan energi dari stator ke rotor dari satu motor induksi adalah
besaran induksi elektromagnetik, karenanya motor induksi dapat dianggap sebagai
transformator dengan stator merupakan primer dan rotor sebagai rangkaian sekunder seperti
yang terlihat pada gambar 08 di bawah ini:

Gambar 08. Rangkaian Motor Induksi


Dalam diagram vektor gambar, V1 adalah tegangan fasa stator; R1 dan X1 adalah
tahanan stator dan reaktansi bocor pada lilitan fasa stator. Tegangan (V1) menghasilkan
fluks magnet, dimana primer (stator) dan dalam sekunder (rotor) timbul tegangan induksi Er
(S.E2). Tegangan terminal sekunder tidak ada sebab keseluruhan tegangan induksi Er telah
habis terpakai dalam rangkaian tertutup dari rotor, dengan demikian:
Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

10

V1 = E1 + I1 (R1 + X1) .................................(1)


Besarnya Er tergantung pada faktor transformasi tegangan antara stator dan rotor,
dan juga tergantung pada slip. Seakan-akan seluruhnya tegangan Er diserap dalam
impedansi rotor.
Er = I2 . Z2 .....................................................(2)
Atau
Er = I2 . ( R2 + X2 )....................................... (3)
Dalam diagram vektor, Io adalah arus primer tanpa beban. Arus ini mempunyai dua
komponen yaitu komponen rugi besi ( Ic ), yang menghasilkan rugi motor, arus magnetisasi
(Im ) yang menghasilkan fluks magnet.Dengan demikian:
Io2 = ( Ic )2 + ( Im )2 .......................... (4)
Umumnya pada transformator, Io adalah kecil. Hal ini disebabkan reaktansi pada
transformator rendah. Seperti halnya pada ransformator, harga sekunder dapat ditransfer ke
primer atau sebaliknya. Peralihan impedansi atau resistansi dari sekunder ke primer harus
dikali dengan a2, sedangkan arus dibagi dengan a. rangkaian ekivalen motor induksi dimana
semua harga stator di transfer ke primer adalah seperti gambar 2.3 di bawah ini:

Gambar 09. Rangkaian Motor Induksi


Sedangkan rangkaian ekivalen motor induksi dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut:

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

11

Gambar 10. Rangkaian Ekivalen Motor Induksi

Kerugian Pada Motor Listrik


a). Kerugian panas internal motor listrik
Pada dasarnya setiap motor listrik yang beroperasi cenderung mengeluarkan panas.
Panas ini timbul oleh karena adanya kerugian-kerugian daya yang dihasilkan motor listrik.
Kerugian ini antara lain:
1. Rugi-rugi inti, yaitu energi yang diperlukan untuk memagnetisasikan beban inti
(histerisis) dan kerugian-kerugian karena timbulnya arus listrik yang kecil yang
mengalir pada inti (arus eddy).
2. Rugi-rugi tembaga, yaitu rugi-rugi panas (IR) pada lilitan stator karena arus listrik (I)
mengalir melalui penghantar kumparan dengan tahanan (R).
3. Kerugian fluks bocor, yaitu akibat dari fluks bocor yang diinduksikan oleh arus beban
bervariasi sebagai kuadrat arus beban.
4. Kerugian angin dan gesekan, kerugian ini diakibatkan oleh gesekan angin dan
bantalan terhadap putaran motor.
b). Panas eksternal motor listrik
Dalam melakukan tugas operasinya, motor listrik sebagai sumber tenaga mekanik
untuk penggerak haruslah dilindungi terhadap gangguan-gangguan eksternal, yang dapat
menimbulkan panas pada motor listrik saat beroperasi. Gangguan-gangguan eksternal itu
antara lain:
Gangguan mekanik, meliputi:
Bantalan (bearing) yang sudah aus.
Salah satu tegangan fasa terbuka akibat kontaktor yang rusak.
Kumparan stator yang terhubung singkat.
Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

12

Gangguan fisik sekeliling, meliputi:


Terjadi kerusakan akibat terbentur sesuatu sehingga terjadi perubahan fisik pada
motor listrik.
Suhu kamar dimana motor listrik tersebut dioperasikan.
Pendinginan (kipas) motor yang tidak baik.
Gangguan dalam operasi dari sistem keseluruhan
Akibat pembebanan lebih.
Akibat pengasutan motor listrik.
Kenaikan suhu pada kumparan.
Bila arus listrik (I) mengalir dalam rangkaian dengan tahanan (R) selama t detik, nilai kalorifik
J (Joule) adalah:
J = I2.R.t (Joule) ................. (5)
Oleh karena itu, bila motor listrik dijalankan, suhu motor akan naik sebanding dengan
waktu kerjanya sehingga jika motor beroperasi, kenaikan suhunya dapat diketahui dengan
mengukur tahanan kumparan sebelum dan sesudah dioperasikan selama waktu tertentu
dengan menggunakan persamaan:

Rc 1+a(t 1)
=
Rh 1+ a(t 2)
Dimana:

................ (6)

Rc = Tahanan kumparan sebelum dioperasikan (Ohm)


Rh = Tahanan kumparan setelah dioperasikan (Ohm)
= Koefisien temperatur tahanan dari tembaga (0,00428 Ohm/C)
t1 = Temperatur ruang awal (C)
t2 = Temperatur setelah beroperasi (C)

2. Motor DC
Motor DC adalah motor yang sumber tegangannya merupakan arus searah (Direct
Current).
Jenis-jenis motor ini sebagai berikut :
1. Motor DC Tipe Shunt

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

13

Pada shunt motor, gulungan magnetnya melintang atau sejajar dengan armatur,
shunt motor biasanya disebut dengan constant speed motor. Digunakan untuk mesin-mesin
perkakas dan peralatan lainnya yang memerlukan kecepatan konstan (tetap) dengan beban
yang beragam. Pada shunt motor, keduanya magnet dan armatur dihubungkan melintang
dengan power line. Dalam kondisi beban kosong, conter ems (electromotive strenght) hampir
sama dengan garis tegangannya. Bila arus yang mengalir di armatur sedikit, maka momen
yang didapat juga akan kecil.

Gambar 11. Motor tipe shunt


Ketika diberi beban dan kecepatan armatur berkurang, counter emf (electromotive
force) juga akan berkurang. Bila counter emf berkurang, makaarus pada armatur dan
momen akan bertambah. Ketika momen sesuai dengan bebannya, kecepatan motor akan
tetap sama. Total arus yang dipakai oleh motor ini adalah sama dengan jumlah arus pada
armatur dan magnetnya. Input power dapat dihitung dengan menggunkan rumus daya :

P=V . I
P

= daya atau power

= tegangan

= arus listrik

Catatan, output power akan berbeda karena motor tidak 100% efisien.
2. Motor DC Tipe Seri
Pada motor seri, gulungan magnet dihubungkan secara seri dengan gulungan
armatur seperti tampak pada gambar.

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

14

Gambar 12. Motor tipe seri


Semua jalur arus harus mengalir melalui kedua gulungan tersebut. Dengan kondisi
mendapat beban, counter emf menolak garis tegangan dan tetap menjaga arus dilevel
aman. Jika beban secara tiba-tiba dihilangkan, kecepatan arus akan bertambah sehingga
counter emf menjadi lebih besar. Counter emf yang lebih tinggi akan menurunkan arus yang
mengalir ke magnet dan mengurangi kekuatan medan magnetnya. Dan pada gilirannya
putaran motor akan bertambah cepat :

speed =

counter emf
.K
field strenght

Reaksi ini terjadi dengan sendirinya, dan pada akhirnya motor akan mencapai
kecepatan dimana armatur akan bermain sendiri karena gaya sentrifugal. Selanjutnya motor
seri tidak akan pernah dijalankan tanpa adanya beban. Motor seri akan dihubungkan
langsung ke mesin mlalui gears, karena tidak aman jika memakai drive belt dari motor seri
ke mesin. Jika belt putus atau selip, motor akan berputar secara liar dan merusak dirinya
sendiri. Kunci keuntungan dari motor seri adalah kemampuannya mengeluarkan momen
yang besar dan mampu menahan beban. Saat mendapat beban, kecepatan armatur menjadi
lambat, dan kemudian cemf menjadi rendah. Kondisi tersebut menyebabkan arus pada
armatur menjadi besar dan momennya bisa juga bertambah. Motor seri mempunyai
gulungan armatur yang kuat untuk membawa arus yang besar ini. Saat kecepatan motor
bertambah, cemf akan terbentuk, arus menjadi berkurang, dan momen juga berkurang.
Motor seri banyak digunakan pada kereta listrik, crane dan hoist, juga jenis peralatan penarik
lainnya.
3. Motor DC Tipe Compound

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

15

Motor jenis compoud adalah gabungan dari kdua jenis motor yaitu mempunyai
gulungan shunt dan seri. Keunggulan-keunggulan dari kedua motor tersebut dipadukan pada
motor ini.

Gambar 13. Motor tipe compound


Gulungan seri juga mebawa arus armatur, gulungan tersebut terdiri dari banyak lilitan
kawat tebal. Gulungan magnet shunt terdiri dari banyak lilitan kawat tebal, kedua digulung
pada kutub magnet yang sama.
Ada dua cara dalam menghubungkan gulungan-gulungan tersebut. Jia medan
magnet pada gulungan seri menguatkan medn magnet pada gulungan shunt, maka motor
tersebut dapat dikatakan sebagai motor compound kumulatif. Jika kedua gulungan
dihubungkan secara berlawanan satu sama lainnya, maka motor tersebut dapat dikatakan
motor compound differential.

Gambar 14. Motor compound kumulatif/pendek

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

16

Gambar 15. Motor compound differential/panjang


Ciri-ciri perbedaan kedua motor tersebut yaitu : motor compound kumulatif unggul
dalam start awal, cocok untuk beban berat, dimana kecepatan bukan hal yang mutlak.
Beban bisa dihilangkan secara aman dalam motor ini. Ciri dari motor compound differential
sama seperti shunt motor, yaitu start awal rendah, dan mempunyai kecepatan yang baik jika
bebannya tidak terlalu banyak. Konsekuensinya motor ini tidak begitu banyak ditrima secara
luas.
4. Universal Motor
Hukum kemagnetan dipakai untuk menjelaskan kerja dari motor DC. Namun,
akankah motor DC bekerja pada arus AC ? jawabannya adalah bisa, dengan beberapa
batasan. Motor-motor yang bisa bekerja baik dengan menggunakan arus AC maupun arus
DC, kedua kutub magnet dan gulungan armatur secara berkala akan terbalik. Jadi, selama
dua kutub utara saling menolak satu sama lainnya, seperti pada kedua kutub selatan, motor
DC akan tetap berjalan saat diberikan arus AC. Untuk hasil terbaik, motor yang digunakan
adalah motor seri. Bila memakai motor shunt, saat dihubungkan ke arus AC, tahapan induksi
pada medan magnet dapat berpindah, sehingga bisa merusak motor. Untuk pemakaian
industri motor universal yang dipakai lebih baik digulung secar seri. Motor-motor ini tidak
dipakai untuk pekerjaan berat karena besarnya jumlah sparking pada brushes. Motor-motor
komersial tipe ini cocok dipakai untuk kipas kecil, mesin bor, dan gerinda.
5. Permanent Magnet Motor
Kebanyakan industri dewasa ini memakai motor DC yang menggunakan magnet
permanen. Kisaran outputnya dari 1-50th sampai 5 tenaga kuda. Motor ini mempunyai
rancangan yang sederhana dan hanya memerlukan tegangan kesirkuit armatur. Magnet
permanen pada motor DC dipasang pada kutub-kutub didalam koil listriknya.
Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

17

E. Aplikasi Motor Listrik di Otomotif


Salah satu aplikasi motor listrik di otomotif adalah sistem starter, oleh karena itu kami
akan membhas mengenai sistem tersebut.
Pengertian Motor starter
Kebanyakan mesin mobil bekerja dengan system empat langkah atau 4 tak yang
terdiri dari langkah masuk,langkah kompresi,langkah pembakaran,dan langkah buang.
Diantara langkah-langkah tersebut,energy untuk menggerakkan mesin agar mesin tetap bisa
berputar hanya dihasilkan dari langkah pembakaran campuran bahan bakar dan udara.
Pada saat starting mesin,diperlukan daya putar awal dan langkah kompresi harus disuplai
dari luar untuk memutar crankshaft.pada saat tersebut diperlukan battery,starting
motor,ignition switch dan wiring.pada kendaraan mobil dynamo starter yang merupakan
komponen yang tidak kalah penting dan merupakan komponen vital bagi kendaraan.
Sistem starter yaitu komponen pada mobil yang merubah tenaga listrik menjadi
tenaga mekanik ( tenaga gerak). Faktor factor yang merubah energy listrik menjadi energy
mekanik.
" Magnet + Penghantar + Listrik = GERAKAN "
Fungsi Starter:
Sebagai penggerak awal pada mobil agar mesin/engine dapat hidup. atau bisa
dikatakan sbg pemacu agar mesin dapat hidup. karena mesin mobil/ kendaraan tidak dapat
bergerak dg sendirinya tanpa digerakan terlebih dahulu. nah disinilah motor stater
dibutuhkan.
Terdapat tiga tipe sistem starter yaitu:
1. Tipe Planetary

Gambar 16. Starter tipe planetary


Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

18

Pada starter tipe ini menggunakan tiga buah gear sebagai penopang poros armature
juga sebagai penggerak armature itu sendiri sebelum memutar kopling dan pinion gear.
2. Tipe Reduksi

Gambar 17. Starter tipe reduksi


Pada starter tipe ini terdapat gear-gear yang saling mereduksi dari kumparan
armature hingga ke gear pada poros kopling.
3. Tipe Konvensional

Gambar 18. Starter tipe konvensional


Pada starter tipe ini hanya terdapat satu buah gear yaitu pinion gear yang akan
terhubung ke fly wheel gear ketika drive lever mendorong gear tersebut saat starter berputar
Komponen Motor Stater Dan Fungsinya

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

19

Gambar 19. Komponen starter


1. Kumparan Medan (Field Coil) : Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah mendatar.
2. Pole Core : Untuk penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan
field coil
3. Yoke : sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup

Gambar 20. Komponen starter


2. Kumparan Jangkar (Armatur) : Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah melingkar

Gambar 21. armatur


a. Komutator : Untuk kedudukan sikat arang karbon (Brush).
b. Starter Clutch : Untuk mencegah putaran berlebih dari motor starter.
c. Pinion Gear : Untuk meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan
ring gear.
Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

20

d. Armature dan shaft : merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk
e.

gerak putar.
Armature Brake : untuk pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan
dengan roda penerus yang terletak pada bagian belakang dari motor starter

3. Rangkaian Sikat : sebagai tempat kedudukan sikat dan juga untuk mengalirkan arus listrik
kedalam rangkaian starter. Brush : Meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil
langsung ke massa melalui komutator.
4. Switch Starter : Untuk menghubung dan memutuskan arus litrik yang mengalir pada pada
rangkaian.
a. Starter Clutch : Memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda penerus
sehingga dapat berputar.
b. Magnetic Switch atau Solenoid starter : Menghubungkan dan melepaskan pinion gear
dari roda penerus serta untuk menghubungkan arus listrik dari aki menuju field
coil,armature dan ground untuk membuat motor starter berputar

Gambar 22. Magnetic switch


Terdapat 3 Terminal pada switch starter yaitu : 30, 50 dan C. Dan juga terdapat dua buah
gulungan utama yaitu : Pull in Coil dan Hold in Coil.
1. Pull in coil : menarik plunger saat kunci kontak on
2. Hold in coil : menahan plunger agar tidak kembali saat proses starter
berlangsung.
3. Pegas pengembali : mengembalikan plunger ketika kunci kontak off
4. Kontak plat : memutus dan menghubungkan antara terminal B dan C.
5. Plunger : meneruskan gaya tarik coil dan gaya dorong dari pegas ke drive
lever.
5. Drive Lever : Untuk menghantarkan atau mendorong pinion gear terhubung ke fly weel
gear saat magnetic switch atau solenoid bekerja.
Cara Kerja Sistem Starter
Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

21

Pada saat starter switch on

Gambar 23. Cara kerja saat KK on


Apabila stater switch diputar keposisi on, maka arus dari baterai mengalir melalui
hold in coil ke massa, dan dilain pihak pull in coil, field coil, dan ke massa melaui armatur.
Pada saat ini pull dan hold membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan
arus yang mngalir pada kedua kumparan tersebut sama. Dari kejadian ini kontak plat
(plunger), akan bergerak kearah menutup main switch, sehingga drive lever bergerak
menggeser stater clutch kearah posisi berkaitan dengan ring gear. Aliran arus listriknya
sebagai berikut :
Baterai

terminal 50

hold in coil

massa

cBaterai

terminal 50

pull in coil

field coil

armatur

massa
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu relatif kecil, maka armatur
berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi lembut. Pada
keadaan ini kontak plat belum menutup main switch.
Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

22

Gambar 24. Cara kerja saat berkaitan penuh


Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plat akan mulai
menutup main switch, pada saat ini arus mengalir sebagai berikut :
Baterai

terminal 50

hold in coil

massa

Baterai

main switch

terminal C

field coil

armatur

massa.
Seperti pada gambar diatas diterminal C ada arus, maka arus dari pull in coil tidak
dapat mengalir, akibatnya kontak plat ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersama
dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai

field coil

armatur

massa melalui main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir
yang besar yang digunakan untuk memutarkan ring gear. Bilamana mesin sudah mulai
hidup, ring gear akan memutarkan armatur melalui pinion. Untuk menghindari kerusakan
starter akibat hal tersebut, maka kopling starter akan membebaskan dan melindungi armatur
dari putaran yang berlebih.
Pada Saat Starter Switch Off

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

23

Gambar 25. Cara kerja saat KK off


Sesudah starter switch dimatikan keposisi off, dan main switch dalam keadaan belum
membuka (belum bebas dari kontak plat). Maka aliran arusnya sebagai berikut :
Baterai

terminal 30

main switch

armatur

massa.

terminal C

field

coil

Oleh karena starter off maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari
terminal 50 melainkan dari terminal C. Sehingga aliran arusnya menjadi :
Baterai

terminal 30

main switch

in coil

hold in coil

massa.

terminal C

pull

Karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan, maka arah gaya magnet yang
dihasilkan juga berlawanan. Sehingga kedua duanya saling menghapuskan, hal ini
mengakibatkan kekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plat keposisi semula.
Dengan demikian drive lever menarik starter clutch dan pinion gear terlepas dari perkaitan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Motor adalah suatu alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Seperti kutub yang saling tarik menarik; tak sama dengan saling menyeran satu
sama lainnya. Simbol dari motor listrik yaitu

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

24

Putaran pada motor menghasikan putaran atau lilitan yang disebut dengan momen
atau torque.
Motor listrik dikelompokkan menjandi dua secara umum yaiti motor listrik AC dan
motor listrik DC.
Persentase pengaturan kecepatan dapat dihitung melalui V beban ringan/Vbeban
penuh X 100%.
Shunt motor mempunyai gulungan magnet yang dihubungkan secara paralel dengan
armatur. Jenis motor ini lebih stabil terhadap beban yag beragam.
Series motor mempunyai gulungan yang dihubungkan secara seri dengan armatur.
Mempunyai momen yang besar.
Compound motor mempunyai gulungan magnet yang dihubungkan secara seri dan
paralel dengan armatur. Ada dua macam compound motor : accumulative compound
motor dan differential compound motor.
Prinsip kerja motor listrik menggunakan aturan tangan kiri flemming.
Sistem stater adalah salah satu aplikasi motor listrik di bidang otomotif.

Daftar Pustaka
Berahim, Hamzah.1991.pengantar teknik tenaga listrik.Yogyakarta.Andi Offset
Daryanto.2011.prinsip dasar kelistrikan otomotif.Bandung.Alfabeta
Daryanto.2011.dasar-dasar kelistrikan otomotif.Jakarta.Prestasi Pustaka
Rijono, Yon.1997.dasar teknik tenaga listrik.Jakarta.Andi
Toyota Astra Motor.New Step 1 Training Manual

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

25

Caterpillar Module.2003.Fundamental Electical.Tullamarine Victoria Australia.Asia Pasific


Learning
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25738/4/Chapter%20II.pdf
http://www.gobookee.org/penjelasan-motor-listrik-ac-dc/

Listrik dan Elektronika Dasar | Motor Listrik

26

Anda mungkin juga menyukai