Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM POWER PENGGERAK GANG CAR


MENGGUNAKAN BRUSHLESS DC MOTOR 2 X 800 W

Diajukan Sebagai Syarat Kelulusan Diploma III


Oleh :
1. Akhtol FairusAbadi

(3.31.13.0.04)

2. Nur Rochmad F.R.F

(3.31.13.0.14)

3. Uji Prasetyo N

(3.31.13.0.22)

4. Hanif Rhahmawati

(3.31.12.0.10)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2016

Daftar Isi

Halaman Judul
Daftar Isi
Surat Permohonan Tugas Akhir
Surat Kesanggupan Sebagai Pembimbing Tugas Akhir
Latar Belakang
Pembatasan Masalah
Tinjauan Pustaka
Tujuan Dan Manfaat
Cara Kerja Sistem
Deskripsi Kerja
Flowchart
Jadwal Kegiatan
Rincian Biaya
Daftar Pustaka

JURUSAN T.ELEKTRO
POLINES

SURAT PERMOHONAN TUGAS AKHIR

FORM - 1

Semarang, Maret 2016


Kepada Yth.
Kaprodi Teknik Listrik
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Semarang
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama, NIM, Kelas :
1. Akhtol Fairus Abadi
2. Nur Rochmad F.R.F
3. Uji Prasetyo N
4. Hanif Rhahmawati

3.31.13.0.04
3.31.13.0.14
3.31.13.0.22
3.31.12.0.10

LT.3A
LT.3A
LT.3A
LT.3A

Judul TA :
RANCANG BANGUN SISTEM POWER GANG CAR LISTRIK DENGAN
PENGGERAK BRUSHLESS DC MOTOR 2 X 800 W
Pembimbing Utama
Nama : Djodi Antono, B. Tech, M. Eng
NIP : 19631222 199103 1005
Mengajukan permohonan untuk melakukan tugas akhir
a.n. Pemohon

Uji Prasetyo
3.31.13.0.22

JURUSAN
T.ELEKTRO
POLINES

SURAT
KESANGGUPAN
SEBAGAI
PEMBIMBING
TUGAS AKHIR

FORM-2

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :


Nama : Djodi Antono, B. Tech, M. Eng
NIP : 19631222 199103 1005
Tidak keberatan dan sanggup untuk membimbing mahasiswa :
Nama, NIM, Kelas :
1. Akhtol Fairus Abadi
2. Nur Rochmad F.R.F
3. Uji Prasetyo N
4. Hanif Rhahmawati

3.31.13.0.04
3.31.13.0.14
3.31.13.0.22
3.31.12.0.10

LT.3A
LT.3A
LT.3A
LT.3A

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul :


RANCANG BANGUN SISTEM POWER GANG CAR LISTRIK DENGAN
PENGGERAK BRUSHLESS DC MOTOR 2 X 800 W

Semarang, Maret 2016


Pembimbing Utama

Djodi Antono, B. Tech, M. Eng


NIP. 19631222 199103 1005

JURUSAN
T.ELEKTRO
POLINES

PROPOSAL PENGESAHAN TUGAS


AKHIR

FORM-3

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul:


RANCANG BANGUN SISTEM POWER GANG CAR LISTRIK DENGAN
PENGGERAK BRUSHLESS DC MOTOR 2 X 800 W

Semarang, Maret 2016

Pembimbing I

Pembimbing II

Djodi Antono, B. Tech, M. Eng


NIP : 19631222 199103 1005

Setyoko, Ir, M.M.


NIP.196007291988031001

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Listrik

Yusnan Badruzzaman ST,M.Eng


NIP. 197503132006041001

1. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin modern ini, kemajuan
teknologi pun semakin meningkat. Dan dari tahun ke tahun jumlah manusia pun
semakin banyak disertai dengan kebutuhan manusia yang bertambah. Hal ini
mengakibatkan pengambilan sumber daya alam secara besar-besaran baik sumber
daya yang dapat diperbarui maupun yang tidak dapat diperbarui.
Dalam beberapa tahun belakang ini negara kita sering kali mengalami
kelangkaan hasil minyak bumi khususnya bensin dan solar. Semakin banyak
penduduk disertai juga semakin tinggi kualitas hidup seseorang yang memerlukan
alat transportasi jarak jauh, tidak diimbangi dengan meningkatnya hasil bumi kita
dan apabila terus-menurus diambil guna memenuhi kebutuhan masyarakat di
khawatirkan hasil bumi tersebut akan cepat habis karena membutuhkan waktu
lama untuk memperbaruinya. Oleh sebab itu dalam penyelesaian tugas akhir kami
mengambil topik tentang RANCANG BANGUN SISTEM POWER GANG
CAR LISTRIK DENGAN PENGGERAK BRUSHLESS DC MOTOR 2 X 800
W untuk mengurangi penggunaan serta lebih menghemat sumber daya alam kita.
Dengan menggunakan motor BLDC 2 X 800 W yang langsung terpasang
di dua roda belakang akan meningkatkan efisiensi penggunan baterai karena
dengan pemasangan langsung pada roda tidak menggunakan alat bantu berupa
roda gigi yang akan terjadi rugi mekanik dan rugi daya sehingga tidak akan
efisien dalam penggunaannya. Dan dengan desain kerangka dan bodi Gang Car
yang simpel akan mendapatkan berat yang ideal untuk kapasitas motor BLDC 2 X
800 W sehingga berat antara kerangka bodi dan penumpang akan ideal untuk
meningkatkan efisiensi. Torsi yang di miliki motor BLDC 800 W adalah cukup
besar yaitu 40 Nm sehingga akan mendapatkan percepatan yang lumayan tinggi.
Dengan menggunakan sebuah alat transportasi dengan sumber energi
berupa listrik, penggunaan sumber daya alam yang berupa minyak bumi dapat
dikurangi sekaligus menurunkan angka polusi udara yang ditimbulkan pada saat
menggunakan alat transportasi dengan bahan bakar minyak bumi. Selain polusi
udara, polusi suara pun juga dapat dikurangi apabila menggunakan sumber energi
listrik. Alat transportasi dengan sumber energi listrik menghasilkan suara yang

lebih halus daripada alat transportasi dengan bahan bakar minyak bumi. Selain itu
alat transportasi dengan sumber energi listrik lebih aman karena peluang
terjadinya ledakan sangat kecil daripada alat transportasi dengan bahan bakar
minyak bumi yang kerap kali memakan korban jiwa akibat ledakan bahan bakar.
2. PEMBATASAN MASALAH
Dalam pembuatan tugas akhir ini untuk menjaga agar topik masalah tidak
keluar dari permasalahan, maka penulis hanya membahas beberapa hal yaitu :
-

Karakteristik dan prinsip kerja dari Brushless DC Motor 800 W

Pengukuran dan analisa tegangan listrik, daya listrik, arus listrik, dan RPM
motor

Analisa gelombang keluaran hall sensor

Analisa efisiensi kerja motor berdasarkan torsi

3. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Motor DC Brushless
Motor dc tanpa sikat atau disebut Brushless DC Motor. Brushless DC
Motor adalah suatu jenis motor-sinkron. Artinya medan magnet yang dihasilkan
oleh stator dan medan magnet yang dihasilkan oleh rotor berputar di frekuensi
yang sama. Brushless DC motor tidak mengalami Slip, tidak seperti yang terjadi
pada motor induksi biasa. Motor jenis ini mempunyai permanen magnet pada
bagian "rotor" sedangkan elektro-magnet pada bagian "stator"-nya. Setelah itu,
dengan menggunakan sebuah rangkaian sederhana maka kita dapat merubah arus
di eletro-magnet ketika bagian "rotor"-nya berputar.

Gambar 3.1 Motor Brushless DC

Motor Brushless Direct Current (BLDC) adalah salah satu jenis motor
yang cepat populer. Brushless DC motor digunakan di dunia industri seperti
Permobilan, Atmosphere, Konsumen, Otomasi Medis, Industri dan Peralatan
Instrumentasi. Sesuai dengan namanya, Brushless DC motor tidak menggunakan
Sikat atau Brush untuk pergantian medan magnet (komutasi), tetapi dilakukan
secara elektronis commutated. Motor Brushless DC mempunyai banyak
keuntungan dibandingkan dengan DC motor dan Motor induksi biasa. Setiap
motor Brushless DC memiliki dua bagian utama, rotor (bagian berputar) dan
stator (bagian stasioner). Bagian penting lainnya dari motor adalah gulungan
stator dan magnet rotor.
-

Prinsip Kerja motor Brushless DC


Melihat prinsip kerja motor DC Brushless dan cara kerja system half bridge
pada proses peng-energize-an koil motor DC Brushless maka cara kerja putaran
motor DC Brushless sekarang dapat kita gambarkan, skema cara putaran motor
DC Brushless adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2 Posisi Komutasi step 1 dan 2


Komutasi menghasilkan medan putar. Pada step 1, phasa U dihubungkan ke
kutub positif pada bus motor DC Brushless Q1, lalu phasa V dihubungkan ke
ground netral (kutub negative baterai) melalui Q4, untuk phasa W tidak terenergize, 2 buah vektor fluks dihasilkan oleh phasa U (panah merah) dan phasa
V(panah biru). Jumlah kedua vektor tersebut menghasilkan vektor fluks pada

stator (panah hijau) dimana rotor akan berusaha mengikuti arah fluks stator
tersebut. Pada kondisi ini motor sedang standby untuk berputar, ketika posisi rotor
sudah mencapai posisi tertentu yang diberikan, maka nilai pernyataan logika pada
Hall sensor berubah dari 101 ke 001 dan pola tegangan baru tercipta pada
motor DC Brushless (BLDC) dimana phasa V sekarang tidak ter-energize tetapi
phasa W yang sekarang terhubung ke netral ground (Q6) dimana posisi vector
fluks stator (panah hijau) sekarang berada pada posisi yang ditunjukan gambar
step 2.

Gambar 3.3 posisi komutasi step 3 dan 4


Untuk dapat menentukan switch (Q) mana saja yang aktif ketika phasa
tertentu yang ter-energize sehingga arah putaran rotor dapat terlihat. Pada step 3
phasa yang aktif adalah W-V dan posisi vector fluks stator berada pada posisi
tersebut, lanjut ke step 4 phasa yang aktif adalah U-V dan rotor terus berputar
kearah fluks stator pada step 4.

Gambar 3.4 posisi komutasi step 5 dan 6

Pada gambar step 5 dan step 6 terlihat phasa lain lagi yang ter-energize dan
arah putaran rotor terus mengikuti arah vektor fluks stator yang dihasilkan dan
selanjutnya proses putaran kembali lagi ke step 1. Itulah 6 langkah (step) putaran
elektris motor BLDC untuk melakukan 1 putaran penuh mekanis motor Brushless
DC.
3.2 Bagian Bagian Motor Brushless DC
1. Rotor
Rotor adalah bagian pada motor yang berputar karena adanya gaya
elektromagnetik dari stator, dimana pada motor DC brushless bagian rotornya
berbeda dengan rotor pada motor DC konvensional yang hanya tersusun dari satu
buah elektromagnet yang berada diantara brushes (sikat) yang terhubung pada dua
buah motor hingga delapan pasang kutub magnet permanen berbentuk persegi
pajang yang saling direkatkan menggunakan semacam epoxy dan tidak ada
brushes-nya.
2. Stator

Stator adalah bagian pada motor yang diam/statis dimana fungsinya adalah
sebagai medan putar motor untuk memberikan gaya elektromagnetik pada rotor
sehingga motor dapat berputar. Pada motor DC Brushless statornya terdiri dari 12
belitan (elektromagnet) yang bekerja secara elektromagnetik dimana stator pada
motor DC Brushless terhubung dengan tiga buah kabel untuk disambungkan pada
rangkaian kontrol sedangkan pada motor DC konvensional statornya terdiri dari
dua buah kutub magnet permanen.

Gambar 3.5 Stator Motor Brushless DC

Belitan stator pada motor DC Brushless terdiri dari dua jenis, yaitu belitan
stator jenis trapezoidal dan jenis sinusoidal. Yang menjadi dasar perbedaan kedua
jenis belitan stator tersebut terletak pada hubungan antara koil dan belitan stator
yang bertujuan untuk memberikan EMF (Electro Motive Force) balik yang
berbeda.
EMF balik sendiri adalah tegangan balik yang dihasilkan oleh belitan motor
Brushless DC ketika motor Brushless DC tersebut berputar yang memiliki
polaritas tegangan berlawanan arahnya dengan tegangan sumber yang
dibangkitkan. Besarnya EMF balik dipengaruhi oleh kecepatan sudut putaran
motor (), medan magnet yang dihasilkan rotor (B), dan banyaknya lilitan pada
belitan stator (N) sehingga besarnya EMF balik dapat dihitung dengan
persamaan :
EMF balik = B.N.1.r.
dimana :
B = kerapatan medan magnet yang dihasilkan rotor (Tesla)
N = banyaknya lilitan pada belitan stator per phasa
1 = panjangnya batang rotor (m)
r = jari-jari dalam motor (m)
= kecepatan sudut putaran motor (rad) (dimana =2f
Ketika motor Brushless DC sudah dibuat, jumlah lilitan pada stator dan
besarnya medan magnet yang dihasilkan nilainya sudah dibuat konstan sehingga
yang mempengaruhi besarnya EMF balik adalah besarnya kecepatan sudut yang
dihasilkan motor, semakin besar kecepatan sudut yang dihasilkan. Perubahan
besarnya EMF balik ini mempengaruhi torsi motor Brushless DC, apabila
kecepatan motor yang dihasilkan lebih besar dari tegangan potensial pada belitan
stator sehingga arus yang mengalir pada stator akan turun dan torsi pun akan ikut
turun, sebagaimana rumus torsi pada Brushless DC motor menurut persamaan

diatas bahwa besarnya torsi yang dihasilkan motor Brushless DC dapat dihitung
dengan :
T = Krms. .I (Nm)
Dimana :
Krms = tegangan rata-rata konstan (Volt)
= besarnya fluks magnet (Tesla)
I = besarnya arus (Ampere)
Karena berbanding lurus dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi torsi
maka kenaikan dan penurunan arus sangat berpengaruh pada besarnya torsi yang
dihasilkan motor Brushless DC.
3.2 Axle
Axle atau sumbu adalah batang yang berungsi sebagai sumbu putar motor,
terpusat pada rotor dan dirangkai bersama rotor

Gambar 3.6 Axle Motor Brushless DC

3.4 Pengertian Aki


Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di
dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan)

dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia


reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia
menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik
menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektrodaelektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah
(polaritas) yang berlawanan di dalam sel.
3.4.1 Fungsi Aki
Untuk memberikan sumber tenaga listrik yang cukup pada sebuah peralatan
misalnya untuk menghidupkan mobil (starter) serta melayani proses pada sistem
pengapian hingga melayani penerangan lampu dan kebutuhan lainnya pada mobil
atau motor.
3.4.2 Konstruksi Aki

Gambar 3.7 Konstruksi Aki


1. Kotak baterai berfungsi sebagai penampung dan pelindung bagi semua
komponen baterai yang ada di dalamnya seperti sel, penghubng sel, pemisah
sel, plat baterai dan lain-lain. Selain itu juga kotak baterai berfungsi sebagai
ruang endapan-endapan baterai pada bagian bawah. Bahan kotak baterai ini
biasanya transparan untuk mempermudah pemeriksaan jumlah atau tinggi
elektrolit baterai.

2. Tutup baterai, sesuai dengan namanya bagian ini berfungsi sebagai tutup
bagiana atas baterai, tempat dudukan terminal-terminal baterai, lubang
ventilasi.
3. Plat baterai. Terdapat dua buah plat, plat positif dan plat negatif. Kedua plat
tersebut mempunyai grid yang terbuat dari antimoni dan paduan timah. Bahan
pembuat Plat positif adalah bahan antimoni yang dilapisi dengan lapisan aktif
oksida timah (lead dioxide, PbO2) yang berwarna coklat dan plat negatif
terbuat dari sponge lead (Pb) yang berwarna abu-abu. Salah satu yang
mempengaruhi kemampuan baterai dalam mengalirkan arus adalah jumlah
dan ukuran plat. Semakin besar atau banyak platnya maka semakin besar pula
arus yang dihasilkan.
4. Separator atau penyekat, separator ini ditempatkan di antara plat positif dan
plat negatif. Penyekat atau separator ini berpori-pori supaya memungkinkan
larutan elektrolit melewatinya. Bagian ini juga berfungsi untuk mencegah
hubungan singkat antar plat.

Gambar 3.8 Separator atau Penyekat Aki

5. Sel. Satu unit plat positif dan plat negatif yang dibatasi oleh penyekat di
antara kedua plat posotif dan negatif disebut dengan sel atau elemen. Sel-sel
baterai dihubungkan secara seri satu dengan lainnya, sehingga jumlah sel
baterai akan menentukan besarnya tegangan baterai yang dihasilkan. Satu
buah sel di dalam baterai menghasilkan tegangan kira-kira sebesar 2,1 volt,
sehingga untuk baterai yang jumlah selnya 6 menghasilkan total teganya
sekitar 12,6 Volt.

6. Penghubung sel (cell connector) merupakan plat logam yang dihubungkan


dengan plat-plat baterai. Ada dua buah plat penghubung pada setiap sel yaitu
untuk plat positif dan plat negatif. Penghubung sel pada plat positif dan
negatif disambungkan secara seri untuk semua sel.

Gambar 3.9 Penghubung Sel Aki


7. Pemisah sel (cell partition). Bagian ini merupakan bagian dari kotak baterai
yang memisahkan tiap sel.
8. Terminal baterai. Secara umum ada dua buah terminal pada baterai, yaitu
terminal positif dan terminal negatif. Terminal ini terletak pada bagian atas
dari aki.
9. Tutup ventilasi. Komponen ini terdapat pada baterai jenis basah yang
berfungsi sebagai tutup lubang yang digunakan untuk menambah atau
memeriksa air baterai. Pada tutup ini terdapat lubang ventilasi berfungsi
untuk membuang gas hidrogen yang dihasilkan saat terjadi prosespengisian.

Gambar 3.10 Tutup Ventilasi Aki

10. Larutan elektrolit, yaitu cairan pada baterai merupakan campuran antara asam
sulfat (H2SO4) dan air (H2O). Secara kimia, campuran tersebut bereaksi
dengan bahan aktif pada plat baterai untuk menghasilkan listrik. Baterai yang
terisi penuh mempunyai kadar 36% asam sulfat dan 64% air. Larutan
elektrolit mempunyai berat jenis (specific gravity) 1,270 pada 200C (680F)
saat baterai terisi penuh. Berat jenis merupakan perbandingan antara massa
cairan pada volume tertentu dengan massa air pada volume yang sama. Makin
tinggi berat jenis, makin kental zat cair tersebut. Berat jenis air adalah 1 dan
berat jenis asam sulfat adalah 1,835. Dengan campuran 36% asam dan 64%
air, maka berat jenis larutan elektrolit pada baterai sekitar 1,270.
3.5 Ampere Meter Display

1
2

Gambar 3.11 Display Amphere meter

Ampermeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya kuat


arus listrik dalam rangkaian tertutup. Amperemeter mempunyai hambatan dalam
yang sangat kecil sehingga dalam pemakaiannya harus dihubungkan secara seri

pada rangkaian yang diukur. Amperemeter yang digunakan untuk mengukur kuat
arus yang kecil (dalam skala miliampere) disebut miliamperemeter.Amperemeter
biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Selain itu,
menggunakan amperemeter memungkinkan bagi kita untuk mengetahui besarnya
arus yang terpakai oleh beban listrik serta memudahkan kita mengetahui besar
sekring yang aman untuk beban listrik. Amperemeter juga banyak dimanfaatkan
pada bengkel-bengkel mobil, seperti untuk mengukur arus dinamo isi/alternator,
mengukur macam-macam beban listrik serta mencari sumber arus bocor yang
mengakibatkan aki sering tekor.

3.6 LED Head Lamp

Gambar 3.12 Lampu LED

Lampu kepala atau yang sering disebut dengan head lamp ini berfungsi
sebagai lampu yang menerangi jalan di bagian depan kendaraan. Umumnya lampu
kepala terdiri dari lampu dekat dan lampu jauh, dan kita bisa mengaturnya melalui
saklar yang disebut dengan dimmer switch. Ketika lampu kepala hidup, maka
lampu kota (tail light) juga dalam kondisi hidup. Sebaliknya, ketika lampu kota
saja yang dihidupkan maka lampu kepala tidak hidup.

3.7 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan
dalam

Rangkaian

Elektronika.

Hampir

setiap

peralatan

Elektronika

menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif


yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk
membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor
atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan
biasanya disingkat dengan Huruf R. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor
adalah OHM ().

Gambar 3.13 Bentuk Fisik Resistor


Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai Pembatas Arus listrik
2. Sebagai Pengatur Arus listrik
3. Sebagai Pembagi Tegangan listrik
4. Sebagai Penurun Tegangan listrik
3.8 Fuse

Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah


komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika
maupun perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat
halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang
berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah
peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus
listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian
Elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam
rangkaian Elektronika yang bersangkutan. Karena fungsinya yang dapat
melindungi peralatan listrik dan peralatan Elektronika dari kerusakan akibat arus
listrik yang berlebihan, Fuse atau sekering juga sering disebut sebagai Pengaman
Listrik.

Gambar 3.14 Bentuk Fisik Fuse


Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri
dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila
Fuse (Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi Open Circuit yang
memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk
ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.

3.9 Saklar Toggle

Saklar toggle adalah bentuk saklar yang paling sederhana, dioperasikan oleh
sebuah tuas toggle yang dapat ditekan ke atas atau ke bawah. Menurut
konvensinya, posisi ke bawah mengindikasikan keadaan hidup, atau menutup
atau disambungkan. Saklar toggle yang diperlihatkan di dalam foto memiliki
tuas dengan posisi ke atas. Di belakang tuas terdapat sebuah alur sekrup (dolly)
yang dilengkapi dengan sebuah mur besar. Alur dan mur ini digunakan untuk
memasangkan saklar disebuah panel. Di bagian belakang saklar terdapat dua buah
ta (cantolan) terminal, tempat dimana kawat-kawat listrik disambung dan disolder.
Saklar

beban

besar

(heavy

duty),

memiliki

kemampuan

untuk

menyambungkan arus hingga sebesar 10 A AC. Saklar-saklar toggle beban-besar


seringkali digunakan untuk mensaklarkan pasokan listrik dari sumber PLN ke
berbagai peralatan dan perangkat listrik. Akan tetapi, saklar-saklar jenis ini juga
dapat digunakan untuk menyambungkan arus listrik yang lebih kecil. Saklar
toggle berukuran kecil (miniatur) disebelah ini cocok untuk digunakan pada
sebuah panel kontrol. Saklar Toggle ini menghubungkan atau memutuskan arus
dengan cara menggerakkan toggle/tuas yang ada secara mekanis.
Saklar-saklar toggle yang lebih besar memiliki dua buah tag terminal, yang
mengindikasikan bahwa saklar ini memiliki kontak-kontak jenis single-pole,
single-throw (satu- kutub, satu arah-SPST). Simbol untuk saklar-saklar ini
memperlihatkan bagaimana cara kerjanya. Saklar hanya menyambungkan sebuah
rangkaian listrik tunggal dan berada dalam keadaan menutup atau membuka.
Saklar toggle yang berukuran lebih kecil memiliki kontak-kontak jenis
single-pole, double-throw (satu-kutub, dua-arah-SPDT) Tag terminal yang berada
di tengah adalah jalur arus bersama dan dapat membentuk sambungan (kontak)
dengan salah satu dari kedua tag lainnya. Kontak-kontak semacam ini disebut
sebagai kontak-kontak ganti (changeover contacts).

Gambar 3.15 Saklar SPST


4. TUJUAN DAN MANFAAT
a) TUJUAN
-

Dapat menentukan kontroller yang sesuai dengan motor

Dapat mengaplikasikan kontroller pada Gang Car

Dapat mengetahui fungsi kontroller yang digunakan pada Gang Car

b) MANFAAT
-

Memudahkan sistem kendali pada Gang Car

Menyederhanakan sistem mekanik menjadi sistem elektrik

Mengurangi beban mekanik bila tidak menggunakan modul kontroller

5. CARA KERJA SISTEM


a) Deskripsi Kerja
-

Gang Car dijalankan dengan menggunakan sumber energi listrik DC

Sumber listrik tersebut dapat direalisasikan dengan menggunakan baterai

Untuk penggerak Gang Car tersebut menggunakan motor DC Brushless 2 X


800 W 48 V

Gang Car dapat dipercepat dan diperlambat dengan menggunakan pedal


yang terhubung dengan modul controller

Gang Car juga dilengkapi dengan Spidometer, untuk menentukan kecepatan


motor tersebut

Tingkatan kecepatan tersebut dapat diatur dengan menambah atau


mengurangi tekanan pada pedal gas

Untuk memperoleh kecepatan yang lebih tinggi maka tekanan pada pedal
harus lebih tinggi

Sebaliknya untuk memperoleh kecepatan yang rendah maka tekanan pada


pedal harus dikurangi

Pedal mengatur tegangan keluaran yang masuk ke motor brushless sehingga


motor bisa dipercepat dan diperlambat

Untuk menghentikan putaran motor brushless, pedal rem harus diinjak.


Namun untuk menginjak pedal rem, pedal kecepatan sebaiknya tidak diinjak
karena motor bisa terbakar.

Pada saat pedal rem diinjak, maka indikator rem akan hidup, indikator
tersebut terletak pada posisi belakang Gang Car

Gang Car juga dilengkapi dengan lampu penerangan jalan, digunakan untuk
kondisi malam hari

Untuk menentukan kapasitas daya motor listrik DC brushless, terlebih


dahulu harus diketahui berat keseluruhan Gang Car termasuk pengemudi
agar dicapai kecepatan Gang Car yang diinginkan

Setelah mengetahui berat keseluruhan Gang Car, baru bisa ditentukan


kapasitas daya motor listrik

Setelah menentukan daya motor listrik, tentukan pula tegangan nominal


motor listrik. Makin besar tegangan nominal motor listrik maka makin kecil
arus kerja motor listrik.

Setelah menentukan tegangan motor listrik dan daya motor listrik, dapat
ditentukan kapasitas baterai yang digunakan berdasarkan lama kerja motor
listrik pada beban penuh

Semakin lama kerja motor listrik pada beban penuh yang diinginkan maka
semakin besar pula kapasitas baterai yang harus digunakan

Untuk

indikator

Ampheremeter.

baterai

pada

Gang

Car

menggunakan

display

b) Flowchart

c) Desaign Gang Car

6. Jadwal Kegiatan
Agenda

Bulan
JANUARI

FEBRUARI MARET

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

Observasi
Survey Alat
Perancangan
Pengadaan
Alat
dan
Bahan
Pembuatan
Alat

7. Rincian Biaya

2 3 4

APRIL

MEI

JUNI

JULI

Alat dan Bahan

Spesifikasi

Harga

O
1
2

Body
Motor

Costum
48 volt 800 watt

1.000.000
2 x @2.000.000

Brushless

DC
3

Ban Gang Car + -

600.000

4
5
6
7
8
9
10
11
12

Velg
Accu
Box Control
MCB + Fuse
Saklar Toogle
Charger Accu
Lampu
Spedometer
Kabel Instalasi
Klakson
Jumlah

4 x @850.000
120.000
50.000
2 x @15.000
250.000
2 x @125.000
300.000
50 x @3000
200.000
10.350.000

12 V, 45 Ah, Yuassa
Scheneider
LED
NYAF 1,5mm x 50 meter
Denso

DAFTAR PUSTAKA
www.bogipower.com
dunia-listrik.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai