Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Listrik

Untuk pengertian listrik secara umum listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke
atom pada sebuah penghantar atau suatu energi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan
manusia sehari-harinya. Energi listrik ini digunakan dan dimanfaatkan untuk menggerakkan
berbagai alat elektronik yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia.Secara
umum atau dalam kamus bahasa Indonesia, Listrik dapat diartikan sebagai suatu daya yang
muncul akibat terjadinya suatu gesekan atau dikarenakan sebab lain dari suatu proses
kimia.

Sengatan Listrik

Sengatan listrik adalah sewaktu kulit Anda bersentuhan dengan sumber listrik hidup. Energi
listrik mengaliri tubuh dan menyebabkan syok. Bahaya dari tersengat arus listrik adalah
seberapa tinggi tegangannya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dengan baik
pertolongan pertama saat tersengat listrik.

Sumber Sengatan Listrik

Manusia adalah konduktor atau penghantar listrik yang baik. Ketika tubuh tersengat listrik,
listrik akan mengalir ke seluruh tubuh. Alhasil, luka menyebar dengan cepat. Namun, paling
besar umumnya kerusakan terjadi pada jaringan saraf, otot, dan pembuluh darah. Hal ini
karena ketiganya mempunyai resistansi rendah akan arus listrik. Seseorang yang terkena
sengatan listrik perlu diperiksa dari mana sumber bahayanya.

1. Kabel Listrik Overhead Tegangan Tinggi

Contohnya adalah sumber energi listrik bertegangan tinggi. Listrik yang tegangannya tinggi
memiliki daya untuk ‘melompat’ atau ‘melengkung’ sampai 18 meter lebih. Apabila Anda
menemukan korban di area atau sekitar sumber tenaga listrik bertegangan tinggi maka jangan
mendekat. Jaga jarak sampai 25 meter dari korban sampai tegangan listrik dimatikan oleh
petugas.

2. Tegangan Rendah

Namun, ketika Anda bertemu dengan korban sengatan listrik tegangan rendah maka lakukan

 putuskan kontak antara korban dengan sumber energi listrik. Contoh dengan
mencabut kabel, melepas steker, mematikan arus listrik, atau hal lainnya,
 jauhkan sumber listrik dari tubuh korban dan diri Anda menggunakan benda
berkonduktivitas rendah. Untuk melakukannya, berdirilah pada papan kayu, karet,
buku, atau koran. Kemudian, jauhkan benda bertegangan rendah yang menyengat
tersebut menggunakan benda panjang. Seperti sapu lidi, tongkat, atau kait khusus
sebagai penyelamat sengatan listrik.
Selain itu, berikut adalah beberapa penyebab sengatan listrik;

 kontak dengan alat listrik yang isolatornya terkelupas atau tidak ada lapisan isolator,
 tersengat listrik akibat banjir,
 terkena sambaran petir,
 dan menyentuh sumber listrik memakai logam konduktor.

Efek Bahaya Tersengat Listrik


Apabila membandingkan dengan luka bakar, cedera tersengat listrik memiliki level
berbahaya lebih tinggi. Hal ini karena penampakan lukanya belum tentu merefleksikan luka
sebenarnya. Sementara baik buruknya luka dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti;

 durasi kontak dengan sumber bahaya,


 seberapa kuat tegangannya,
 dan penyebaran aliran listrik dalam tubuh.

Arus listrik dengan tegangan lebih dari 200.000 ampere bisa mengakibatkan kematian meski
kontak dengan sumber bahaya berdurasi singkat. Untuk lebih lengkap, berikut efek yang
terjadi pada tubuh akibat dari tersengat listrik.

 Jantung. Bisa mengakibatkan jaringan otot jantung rusak, mengganggu irama


jantung, menurunkan atau meningkatkan tekanan darah, juga infark koroner.
 Saraf. Bisa menyebabkan lemah saraf, terjadinya pembengkakan otak, sakit kepala,
terganggunya mental, gangguan kecemasan, insomnia, koma, kejang, juga sumsum
tulang terdistraksi.
 Otot. Pada otot bisa menimbulkan otot mati juga sindrom kompartemen.
 Tulang. Sementara efek pada tulang berupa fraktur atau dislokasi sendi.
 Kulit. Pada kulit memicu luka bakar.
 Pembuluh Darah. Terjadinya penggumpalan darah, pembekuan darah yang
terganggu, dan pecah pembuluh darah.
 Paru-Paru. Bisa mengakibatkan gagal napas, penumpukan cairan, juga cedera otot
paru.
 Ginjal. Pada ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal akut dan gangguan pH serta
elektrolit.
 Mata. Bisa menyebabkan katarak, luka bakar kornea, juga peradangan serta
perdarahan di bola mata.
 Pendengaran. Paling rendah bisa membuat kuping berdenging, tulang mastoid
radang, robeknya gendang telinga, dan tuli.
 Kehamilan. Terakhir bisa menyebabkan kematian pada janin.
Cara Memberikan Pertolongan Pertama pada Korban
yang Tersengat Listrik
Efek bahaya yang sangat besar, hingga mengancam nyawa membuat pertolongan pertama
pada orang yang tersengat listrik sangat penting diketahui dan dilakukan. Pertolongan yang
terlaksana cepat memungkinkan terjadinya pengobatan yang efektif. Selain itu, petugas
kesehatan juga mendapatkan informasi akurat sehingga dapat memberikan pelayanan
pengobatan lanjutan yang lebih tepat.

1. Matikan Sumber Energi Listrik

Pertolongan pertama pada kecelakaan tersengat arus listrik adalah mematikan atau memutus
sumber energi listrik hidup. Jangan menyentuh korban secara langsung sebelum sumber
energi listrik belum terputus atau mati. Karena bisa mengakibatkan Anda ikut tersetrum.

2. Dorong Korban Menggunakan Benda Isolator

Jika Anda merasa kesusahan untuk memutus kontak atau mematikan sumber energi listrik
hidup, segera cari benda isolator yang mampu membantu Anda untuk menjauhkan korban
dari sumber bahaya. Ingat, jangan menyentuh korban secara langsung! Untuk memindahkan
atau mendorong korban, Anda bisa memanfaatkan barang di sekitar yang memiliki sifat tidak
menghantarkan listrik.

Contoh kertas, karet, kain, dan kayu.

Karena air mampu menghantar arus listrik yang baik, begitu juga logam. Usahakan ketika
Anda berupaya memindahkan atau menarik korban untuk memakai benda kering dan bukan
logam. Dan jaga jarak setidaknya 3 meter untuk menghindari sengatan listrik terusan.

3. Hubungi Unit Gawat Darurat

Ketika Anda menyadari bahwa korban tersengat listrik bertegangan tinggi maka segera
hubungi pihak lebih ahli juga petugas medis. Anda bisa menghubungi IGD RS terdekat atau
IGD RS Royal Progress untuk mendapatkan bantuan.

Penting untuk segera menghubungi apabila terjadi hal

 tersengat arus bertegangan tinggi,


 korban sesak napas,
 detak jantung cepat,
 kejang,
 terindikasi luka bakar di banyak bagian tubuh,
 muntah,
 dan korban kehilangan kesadaran alias tidak merespons.

Anda mungkin juga menyukai