Anda di halaman 1dari 2

PEMILAHAN SAMPAH ORGANIK DAN ORGANIK

Sampah, merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan proses alam


yang berbentuk padat (Undang-Undang No.18 tahun 2008). Permasalahan
sampah merupakan permasalahan yang cukup rumit karena melibatkan
berbagai pihak. Masalah sampah di Indonesia juga mengalami tantangan
yang besar khususnya dalam aspek kesadaran masyarakat terkait kebiasaan
membuang sampah pada tempatnya serta memilah sampah sesuai dengan
jenisnya. Untuk mengurangi dan menangani sampah tersebut harus ada
sistem pengelolaan yang menyeluruh dan berkesinambungan, sehingga
kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat menjadi lebih baik serta
menjadikan sampah sebagai sumber daya (Pertiwi, dkk, 2016). Undang-
Undang No. 18 tahun 2008 pasal 22 menjelaskan larangan untuk tidak
memasukkan sampah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yaitu dengan mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan beracun,
membuang sampah tidak pada tempatnya serta tindakan lainnya yang dapat
mencemarkan lingkungan.

Sampah secara umum di bagi menjadi dua yaitu sampah organik dan
anorganik. Kedua sampah ini memiliki manfaat untuk kita, namun juga ada
dampaknya untuk lingkungan.
1. Sampah organik
Sampah organik adalah limbah yang bersal dari sisa makhluk hidup (alam)
seperti hewan, manusia, tumbuhan yang mengalami pembusukan atau
pelapukan. Sampah ini tergolong sampah yang ramah lingkungan karena
dapat di urai oleh bakteri secara alami dan berlangsungnya cepat. (Agus &
Fajar, 2015).
Jenis-jenis sampah organik
Berdasarkan jenisnya sampah organik dapat digolongkan menjadi 2 antara
lain sampah organik basah dan kering.
a. Sampah organik basah
Sampah organik basah adalah sampah organik yang banyak
mengandung air. Sampah organik basah contohnya adalah sisa sayur,
kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang dan sejenisnya.
b. Sampah organik kering
Sampah organik kering adalah sampah organik yang sedikit
mengandung air. Contoh sampah organik misalnya kayu, ranting pohon,
kayu dan daun-daun kering. Kebanyakan sampah organik sulit diolah
kembali jadi lebih sering dibakar untuk memusnahkannya.
2. Sampah anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari sisa manusia yang sulit
untuk di urai oleh bakteri, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama
(hinga ratusan tahun) untuk dapat di uraikan. (Agus & Fajar, 2015)
Contoh sampah anorganik adalah
a . Plastik
b . Botol/kaleng minuman
c . Kresek
d . Ban bekas
e . Besi
f . Kaca
g . Kabel
h . Barang elektronik
i . Bholam lampu
j . Plastik

Memang sampah anorganik sulit terurai tetapi dapat dimanfaatkan


kembali, jangan sampai dibiarkan begitu saja.
Memisahkan sampah bisa membuat hidup lebih sehat, selain
memudahkan pembuangan dan pengolahan kembali, memisahkan
pembuangan sampah organik dan anorganik dapat menghindari terjadinya
penumpukan sampah. Pasalnya, sampah yang menumpuk bisa menjadi
sarang kuman dan bakteri yang merupakan penyebab utama penyakit.

Anda mungkin juga menyukai