Abstrak
Kecelakaan karena listrik menyebabkan luka serius dengan paparan panas secara langsung atau
dengan melalui pakaian yang terbakar. Tingkat keparahan bervariasi yaitu terjadi guncangan
yang tidak berbahaya hingga kontraksi otot yang parah, tidak sadarkan diri, syok dan terakhir
mati. Banyak diantara para korban yang terjatuh ke tanah dari tiang listrik dan mengalami
cedera non-listrik yang fatal. Pada artikel ini, kedua kasus dari kematian akibat tegangan listrik
yang tinggi akan dilaporkan dan didiskusikan. Dalam kasus pertama korban menderita luka-
luka disebabkan oleh arus listrik. Dalam kasus kedua, ada beberapa luka luar di kedua kaki
yang menunjukkan dua arah berbeda aliran arus listrik. Keduanya korban menderita cedera
Kata kunci: kematian akibat tegangan listrik yang tinggi, lengkung arus, beberapa luka luar
PENDAHULUAN
Manusia menggunakan api sebagai sumber utama energi domestiknya di zaman kuno.
Kemudian dengan meningkatnya kebutuhan dan industrialisasi angin, air, batubara, dan
terakhir sumber tenaga nuklir digunakan untuk memproduksi energi. Dijaman sekarang kita
Hal ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia mulai dari
keperluan rumah tangga, pekerjaan industri untuk memproduksi sumber energi lainnya. Hal
tersebut telah menyatu dengan kehidupan masyarakat. Tapi kita tidak boleh melupakan bahaya
yang terlibat dalam penggunaan sumber energi yang berlebihan. Sengatan listrik terjadi ketika
arus yang melewati bagian tubuh dalam jumlah yang cukup oleh sumber listrik apa pun.
Sengatan listrik biasanya disebabkan oleh kontak dengan kabel listrik, kabel yang putus,
instrumen listrik, dan bekerja di pos listrik tanpa menggunakan alat pelindung. Tingkat
keparahan bervariasi dari guncangan sederhana yang tidak berbahaya hingga kontraksi otot
Terkadang para korban terjatuh ke tanah sehingga menyebabkan cedera yang lebih fatal. Hasil
laporan dari kematian akibat tersengat listri yaitu ketika seseorang terkena sengatan listrik
dalam jumlah listrik yang mematikan dan melibatkan tegangan tinggi (> 600 hingga 750V) dan
tegangan rendah (<600V) arus. Hampir semua kasus kejut listrik merupakan ketidaksengajaan
oleh alam, dengan kasus bunuh diri dan pembunuhan lebih jarang.
Dengan ini kami melaporkan dua kasus korban jiwa akibat tersengat listrik dan menunjukkan
Korban berusia 14 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan riwayat menopang sengatan listrik saat
hendak mengambil sarang burung di sebuah tiang listrik yang tingginya sekitar 20 kaki dari
permukaan tanah. Awalnya dia sadar dan tanda-tanda vitalnya stabil, tapi secara bertahap
kondisinya memburuk dan meninggal dalam waktu 6 jam setelah masuk di rumah sakit. Hasil
pemeriksaan biokimia pada korban yang dilakukan hasilnya dalam batas normal. Otopsi
menemukan beberapa luka bakar dan luka luar yang melibatkan separuh kiri anggota gerak
tubuh, ekstremitas bagian kiri dan kedua paha bagian dalam termasuk regio genital (Gambar
1). Pada saat membedah kepala, ditemukan fraktur pada regio temporal kiri sehingga tulang
parietal terlihat. Berdasarkan fraktur dan perdarahan ekstradural, bekuan darah dengan berat
sekitar 20 gram telah ditemukan. Bagian otak yang menjadi sumber perdarahan ekstradural
ditemukan dalam kondisi jelek dan lobus temporal di sisi kiri telah rusak.
Laporan Kasus 2
Seorang gelandangan berusia 40 tahun mengalami cedera akibat tersengat listrik dan
mengalami luka bakar saat memperbaiki kabel yang bertegangan tinggi dan ditemukan dalam
kondisi tewas. Korban mengenakan kemeja katun dan terbakar saat kejadian itu. Pada saat
dilakukan otopsi luka bakar terlihat pada bagian depan dada, perut dan bagian depan kedua
paha. Bagian yang sangat hangus ditemukan pada sisi bagian lateral atas dari jari sebelah kanan
dan terdapat luka dalam. Beberapa luka luar terlihat di atas pulpa dari semua jari-jari kaki
sebelah kanan (Gambar. 2). Lokasi luka bakar berukuran 6x3,5 cm terlihat dibagian plantar
atas dari kaki kanan dan membakar jaringan, hancurnya jaringan keratin dan jaringan
epidermal-dermal membuat keduanya terpisah. Luka yang sangat hangus lebih terlihat dari
aspek medial pada kaki kiri (Gambar. 3). Pada kasus ini terlihat banyak luka luar dan juga
terlihat pada kedua kakinya, menunjukkan bahwa bagian tersebut lintasan arus dalam dua arah
berbeda. Pada saat pembukaan rongga tengkorak, perdarahan ekstradural terlihat pada bagian
kiri atas daerah parieto-temporal. Perdarahan subaraknoid yang difus itu terlihat di belahan
otak kiri dan terdapay memar pada lobus temporal tanpa fraktur tengkorak.
Gambar 1: Beberapa luka bakar dan lesi yang melibatkan tubuh dan alat kelamin
Diskusi
Dalam kejut listrik apabila terjadi kematian, tubuh manusia menjadi bagian yang paling aktif
dan memiliki arus listrik yg lebih merangsang sistem saraf atau menyebabkan kerusakan pada
[1]
bagian organ dalam . Materi fisika dasar mengenai arus listrik dapat dijelaskan dengan
rumus: A = V / R. Istilah AC dan DC mewakili aliran arus listrik pada saat ini. Arus searah
(DC) bergerak dalam satu arah, dan merupakan pilihan yang alternatif, (AC) yang dihasilkan
Tingkat cedera yang diterima tergantung pada besarnya arus (diukur dalam Amps), jalurnya
Faktor terpenting dalam kejut listrik adalah ampere (tegangan listrik) atau jumlah aliran arus.
Seperti tegangan (V) adalah konstan, faktor utama yang menentukan jumlah ampere memasuki
tubuh adalah sistem perlawanan/pertahanan yang ditawarkan oleh tubuh untuk melawan arus.
Jumlah minimal ampere yang terlibat untuk manusia adalah 1 mA, sedangkan 5 mA
mencegah korban untuk melepaskan konduktor. Ventrikuler fibrilasi terjadi antara 75 dan 100
mA [3].
Arus yang sangat tinggi tidak menyebabkan fibrilasi ventrikular, tetapi hasilnya terjadi
ventrikel arrest. Pada sebagian besar korban jiwa terjadi dengan tegangan domestik antara 110
dan 380 V, yang merupakan kisaran dengan tegangan rumah dan industri listrik. Transmisinya
(lebih dari 13.800V) dan distribusi (kurang dari 13.800 V) jumlah tersebut biasanya membawa
Kulit memiliki resistansi yang lebih tinggi terhadap aliran arus listrik dari jaringan internal.
Resistensi (R) sangat bervariasi terhadap ketebalan keratin yang tertutup oleh epidermis;
sehingga telapak tangan, telapak kaki dan kulit kapalan memberikan lebih banyak hambatan
daripada yang memiliki kulit tipis di tempat lain. Resistensi juga dipengaruhi oleh kelembaban
pada kulit. Dengan 120 V, kulit kering mungkin memiliki ketahanan 100.000 ohm; kulit kering
dan kapalan mencapai hingga satu juta ohm; kulit lembab kurang lebih 1.000 ohm, dan kulit
tipis memiliki tingkat yang lebih rendah yaitu 100 ohm [5] . Jaffe (1928) menyatakan bahwa
apabila kita berkeringat bisa mengurangi resistensi kulit dari 30000 hingga 2500 ohm [6].
Padahal, dalam arus tegangan tinggi kondisi kulit tidak memainkan peran penting dalam
resistensi.
Arus listrik merupakan jalur yang paling tidak resistan dan menghasilkan panas, menyebabkan
[3]
kerusakan termal pada berbagai jaringan di sepanjang jalurnya . Sebagian besar kematian
yang disebabkan oleh listrik berasal dari aritmia jantung, biasanya juga akibat fibrilasi ventrikel
yang menyebabkan henti jantung. Hal tersebut karena aliran arus listrik melalui miokardium
sehingga kemungkinan menyebabkan dislokasi pada nodus pacemaking. Kematian dapat
terjadi akibat dari henti nafas, paralysis/kelumpuhan pada otot interkostal dan diafragma dan
jarang mempengaruhi batang otak ketika arus listrik masuk melalui kepala. Tetapi hal tersebut
harus selalu diingat, bahwa Trauma non-elektrik cukup umum terjadi. Sumber listrik yang lebih
besar dari 300 V, dapat dihantarkan dengan cara melengkung yang disebabkan oleh
pembentukan plasma antara sumber listrik dan tanah. Efek ledakan dari pencetus yang
bertegangan tinggi bisa membuat korban terhempas jauh dari sumber listrik, dan menyebabkan
Dalam kasus 1, tidak ada luka dalam ataupun uar. Luka bakar tersebut berlanjut akibat dari
lengkung arus, sehingga menyebabkan penampilan kulit terlihat seperti 'kulit buaya'. Korban
menderita luka-luka yang disebabkan oleh non-listrik dimana korban terhempas ke tanah.
Dalam kasus 2, keduanya terlihat yaitu luka dalam dan luka luar. Dalam kasus ini luka luar
lebih banyak terlihat dan tampak lebih parah. Tegangan yang sangat tinggi tersebut
menyebabkan keratin pada lapisan epidermal meleleh dan setelah didinginkan, meninggalkan
nodule coklat atau nodule kuning yang tumbuh dari keratin kering yang dikelilingi oleh areola
pada kulit pucat. Das S et al, melaporkan kasus bunuh diri menggunakan tegangan listrik yang
[9]
berkekuatan tinggi sehingga menyebabkan beberapa luka luar Kematian akibat tersengat
listrik adalah penyebab kematian yang tidak biasa dan terjadi secara umum karena kecelakaan
[10].
Kematian karena cedera listrik lebih rendah presentasinya bila dibandingkan dengan kasus
kematian yang diakibatkan oleh sebab lain. Kasus cedera listrik melibatkan banyak sistem
tubuh, luka dalam dan luka luar tidak bisa digunakan untuk menggambarkan sejauh mana
[11].
sebenarnya kerusakan jaringan yang mendasari Kasus cedera akibat dari listrik yang
bertegangan tinggi menyebabkan ancaman serius bagi kehidupan manusia sehingga
meningkatkan angka kematian. Beberapa korban yang tewas akibat sersengat listrik dapat
dicegah dengan menerapkan program edukasi yang tepat kepada masyarakat termasuk para
pekerja listrik sehubungan dengan bagaimana penggunaan alat pelindung diri dan
Konflik Penting
Tidak ada konflik yang penting, penulis tidak memiliki dana atau hubungan lain dengan orang
atau organisasi lain yang mungkin secara tidak tepat mempengaruhi karya penulis.
Sambutan
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada penulis berbagai artikel ilmiah yang
deaths in Tehran, Iran between 2002 and 2006. Am J Forensic Med Pathol 2010;31:42–45.
[2]. Wesner ML, Hickie J. Long term sequelae of electrical injury: Clinical review. Canadian
[3]. Di Maio VJ, Di Maio D. Forensic Pathology. 2 nd ed. Boca Raton: CRC press; 2001
[4]. Kumar S, Verma AK, Singh US. Electrocution-related mortality in northern India – A 5-
[5]. Bruner JMR, Haazards of electrical apparatus. Anaesthesiology 1967; 28: 396-425.
[6]. Saukko P, Knight B. Forensic Pathology. In: London: Edward Arnold; 2004; 372
[7]. Pham TN, Gibran NS. Thermal and Electrical Injuries. Surg Clin N Am 2007;87: 185–206
[8]. Sornogyi E and Tedeschi CG, Injury by electrical force, in Tedeschi CG, Eckert WG,
[9]. Das S, Patra AP, Shaha KK, Sistla SC, Jena MK. High-voltage suicidal electrocution with