Anda di halaman 1dari 16

IDA BAGUS EKA NARENDRA

1102016087
PEMBIMBING : DR. SURYO WIJOYO, SP. KF,. Referat
MH Luka Bakar Listrik
KEPANITERAAN ILMU FORENSIK PERIODE 8
AGUSTUS – 27 AGUSTUS 2022
DEFINISI
 Luka Listrik adalah luka yang disebabkan oleh trauma listrik, yang merupakan jenis
trauma yang disebabkan oleh adanya persentuhan dengan benda yang memiliki arus
listrik, sehingga dapat menimbulkan luka bakar sebagai akibat berubahnya energi
listrik menjadi energi panas.
 Arus listrik bergerak dari tempat yang berpotensial tinggi ke potensial rendah.
Arahnya sama dengan arah gerak muatan-muatan positif (berlawanan arah dengan
elektron-elektron).
BAGIAN-BAGIAN
 Arus listrik searah / DC : Mengalir secara terus menerus ke satu arah (baterai atau
accu)
 Arus listrik bolak-balik / AC : Mengalir bolak balik (perumahan), lebih berbahaya
 Frekuensi listrik : Satuan : cycle per second atau hertz
 Tegangan / voltage : Satuan : volt. 1 volt
 Tahanan / hambatan listrik : Satuan : ohm.
PATOFISIOLOGI
Elektron mengalir secara abnormal melalui tubuh menghasilkan cedera dengan
atau kematian melalui depolarisasi otot dan saraf, inisiasi abnormal irama elektrik
pada jantung dan otak, atau menghasilkan luka bakar elektrik internal maupun
eksternal melalui panas dan pembentukan pori di membran sel.
Arus yang melalui otak, baik voltase rendah maupun tinggi mengakibatkan
penurunan kesadaran segera karena depolarisasi saraf otak. Arus AC dapat
menghasilkan fibrilasi ventrikel jika jalurnya melalui dada. Aliran listrik yang lama
membuat kerusakan iskemik otak terutama yang diikuti gangguan nafas. Seluruh
aliran dapat mengakibatkan mionekrosis, mioglobinemia, dan mioglobinuria dan
berbagai komplikasi. Selain itu dapat juga mengakibatkan luka bakar.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI EFEK
LISTRIK TERHADAP TUBUH mA Efek
 Jenis aliran listrik : AC / DC
1,0 Sensasi, ambang arus
 Tegangan / voltage
1,5 Rasa yang jelas, persepsi arus
 Tahanan / resisitance
2,0 Tangan mati rasa
 Kuat arus / intestitas / amperage
4,0 Parestesia lengan bawah
 Adanya hubungan dengan bumi /
earthing 15,0 Kontraksi otot-otot fleksor mencegah ter-
 Lamanya waktu kontak dengan lepas dari aliran listrik
konduktor
40,0 Kehilangan kesadaran
 Aliran arus listrik
75-100 Fibrilasi ventrikel
SEBAB KEMATIAN
 Fibrilasi ventrikel  Paralisis Respiratorik
Dalziel (1961) memperkirakan pada Akibat spasme dari otot-otot pernafasan,
manusia arus yang mengalir sedikitnya sehingga korban meninggal karena
70 mA dalam waktu 5 detik dari lengan ke asfiksia, sehubungan dengan spasme otot-
tungkai akan menyebabkan fibrilasi. Yang otot karena jantung masih tetap berdenyut
paling berbahaya adalah jika arus listrik sampai timbul kematian.
masuk ke tubuh melalui tangan kiri dan
keluar melalui kaki yang  Paralisis Pusat nafas
berlawanan/kanan. jika arus listrik masuk melalui pusat di
batang otak, disebabkan juga oleh trauma
pada pusat-pusat vital di otak yang terjadi
koagulasi dan akibat efek hipertermias.
PEMERIKSAAN KORBAN
Pemeriksaan korban di TKP
Korban mungkin ditemukan sedang memegang benda yang membuatnya kena listrik,
kadang-kadang ada busa pada mulut. Yang perlu dilakukan pertama kali adalah
mematikan arus listrik atau menjauhkan kawat listrik dengan kayu kering.
 Lalu kemudian korban diperiksa apakah hidup atau sudah meninggal dunia. Bilamana
belum ada lebam mayat, maka mungkin korban dalam keadaan mati suri dan perlu
diberi pertolongan segera yaitu pernafasan buatan dan pijat jantung dan kalau perlu
segera dibawa ke Rumah sakit.
 Pernafasan buatan ini jika dilakukan dengan baik dan benar masih merupakan
pengobatan utama untuk korban akibat listrik. Usaha pertolongan ini dilakukan
sampai korban menunjukkan tanda-tanda hidup atau tanda-tanda kematian pasti.
PEMERIKSAAN LUAR
JENAZAH
1. Electric mark adalah kelainan yang dapat dijumpai pada
tempat dimana listrik masuk ke dalam tubuh. Electric mark
berbentuk bundar atau oval dengan bagian yang datar dan
rendah di tengah, dikeliilingi oleh kulit yang menimbul.
2. Joule burn (endogenous burn) dapat terjadi bilamana kontak
antara tubuh dengan benda yang mengandung arus listrik
cukup lama, dengan demikian bagian tengah yang dangkal
dan pucat pada electric mark dapat menjadi hitam hangus
terbakar.
3. Exogenous burn, dapat terjadi bila tubuh manusia terkena
benda yang berarus listrik dengan tegangan tinggi, yang
memang sudah mengandung panas; misalnya pada tegangan
di atas 330 volt. Tubuh korban hangus terbakar dengan
kerusakan yang sangat berat, yang tidak jarang disertai
patahnya tulang-tulang.
PEMERIKSAAN DALAM
 Pada autopsi biasanya tidak ditemukan Organ viscera menunjukkan kongesti yang
kelainan yang khas. merata.
 Pada otak didapatkan perdarahan kecil-kecil  Petekie atau perdarahan mukosa gastro in-
dan terutama paling banyak adalah pada testinal
daerah ventrikel III dan IV.
 Pada hati ditemukan lesi yang tidak khas
 Organ jantung akan terjadi fibrilasi bila di-
lalui aliran listrik . Pada paru didapatkan  Otot korban putus akibat perubahan hialin.
edema dan kongesti. Perikard, pleura, dan konjungtiva korban
terdapat bintik-bintik pendarahan.
 Pada korban yang terkena listrik tegangan
tinggi, Custer menemukan pada puncak lo-  Pada ekstremitas, pembuluh darah korban
bus salah satu paru terbakar mengalami nekrosis dan ruptur lalu terjadi
pendarahan kemudian terbentuklah gangren.
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
 Pemeriksaan patologi anatomi pada
electric mark.
 Terdapat sel yang mengalami karbonisasi
 Hasil pemeriksaan akan terlihat adanya dan ada pula bagian sel-sel yang rusak dari
bagian sel yang memipih, pada stratum korneum.
pengecatan dengan metoxyl lineosin
akan bewarna lebih gelap dari  Folikel rambut dan kelenjar keringat
normal. memanjang dan memutar ke arah bagian
yang terkena listrik.
 Sel-sel pada stratum korneum
menggelembung dan vakum.
 Sel dan intinya dari stratum basalis menjadi
lonjong dan tersusun secara palisade.
LUKA AKIBAT PETIR Metalisasi

Petir/lightning, adalah muatan listrik 2 efek panas akibat sambaran petir


statis dalam awan dengan voltase sampai  Luka bakar sampai hangus
10 mega volt dan kekuatan arus listrik
 Metalisasi
sampai seratus ribu ampere yang dalam
waktu 1/1000-1 detik dilepaskan ke bumi.
3 efek listrik akibat sambaran petir
 electrical burn
 Aborescent marking Aborescent
marking
 magnetasi
LUKA AKIBAT PETIR
Efek ledakan
 Efek ledakan akibat sambaran petir (lightning / eliksem) terjadi akibat perpindahan
volume udara yang cepat & ekstrim.
Akibat pemindahan udara ini, pakaian korban koyak, korban terlontar sehingga
terdapat luka akibat persentuhan dengan benda tumpul, misalnya abrasi, kontusi,
patah tulang tengkorak, epidural/subdural bleeding.
ASPEK MEDIKOLEGAL
Kematian oleh arus listrik biasanya tidak disengaja dari peralatan listrik rusak atau
kelalaian dalam penggunaan peralatan. Dalam industri, kematian dapat dihasilkan
dari kontak dengan kabel yang berarus, atau dari alat-alat penerangan, alat-alat elek-
tronik, ataupun saklar-saklar. Kematian dapat terjadi selama terapi kejang untuk pasien
dengan gangguan jiwa namun kasus tersebut jarang, kecuali sebagai kasus bunuh diri,
dan bahkan pembunuhan telah terjadi. Organ dalam harus dianalisis
untuk mengetahui apakah korban telah rusak pada saat kecelakaan.
Bunuh diri jarang terjadi. Orang biasanya menggulung kawat ke
pergelangan tangan atau jari-jarinya, yang kemudian dihubungkan ke
arus listrik, dimana saklar terlihat dalam posisi on.
ASPEK MEDIKOLEGAL
Kurang dari setengah korban sambaran petir meninggal. Mati akibat petir adalah selalu
akibat dari kecelakaan. Kadang-kadang, mayat korban luka petir terlihat sebagai korban
kekerasan. Korban tersebut dapat ditemukan di lapangan terbuka dengan gambaran
memar, luka robek, dan fraktur. Pada kasus ini, diagnosis harus ditegakkan berdasarkan
riwayat badai petir di wilayah lokal tersebut, bukti adanya efek dari sambaran petir,
dan magnetisasi terhadab bahan logam.
KESIMPULAN
 Luka akibat listrik adalah kerusakan yang terjadi jika arus listrik mengalir ke dalam
tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun menyebabkan terganggunya fungsi
organ dalam.
 Klasifikasi luka listrik secara garis besar dibagi dua yaitu luka listrik akibat kontak
dengan alat listrik dan luka listrik petir.
 Hal-hal yang mempengaruhi trauma listrik, antara lain tipe sirkuit (AC/DC), lama
kontak, resistensi (R), tegangan (V), kuat arus (I) jalannya arus dan luas area
kontak.
 Penanganan trauma listrik pertama-tama yang harus dilakukan adalah memutuskan
aliran listrik selekas mungkin.
 Kematian akibat listrik dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan berdasarkan
tinggi-rendahnya tegangan listrik, yaitu tegangan listrik pada kisaran rumah tangga,
industri dan karena petir.

Anda mungkin juga menyukai