Anda di halaman 1dari 28

Wahyudi Arismunandar S.

Ked


PEMBIMBING :
Dr. NETTY HERAWATI, M.Ked (For), Sp.F


Petir merupakan loncatan arus
listrik tegangan tinggi antar awan
dengan tanah. Tegangan dapat
mencapai 10 megaVolt, dengan
kuat arus listrik mencapai
100.000 A.

Arus listrik yang melewati saluran pelepasan
muatan tadi dengan cepat memanaskan
udara dan berkembang sebagai plasma yang
menimbulkan gelombang bunyi yang
bergetar ( guntur ) di atmosfir

Cedera yang diakibatkan petir terjadi ketika
seseorang disambar petir baik secar langsung
maupun tidak langsung. Luka-luka karena
sambaran petirpada hakekatnya merupakan
luka-luka gabungan akibat listrik, panas dan
ledakan udara..Petir menghasilkan arus listrik
yang dapat menjalar melalui tubuh dan
menyebabkan kerusakan saraf dan organ
lainnya.

Serangan langsung ( sekitar 3-5% dari cedera)
Percikan dari objek lain yang tersambar petir (
sekitar 30% dari cedera)
Kontak tegangan karena menyentuh objek yang
tersambar ( sekitar 1-2% dari cedera)
Efek penyebaran energi sambaran petir melalui
permukaan bumi (tanah) , dimana jarak antara
korban dengan sumber petirnya jauh ( sekitar 40-
50% dari cedera)
Energi petir dari langit yang tidak berhasil
terhubung dengan energy petir yang berasal dari
permukaan bumi untuk melengkapi sebuah saluran
petir ( sekitar 20-25% dari cedera)
Trauma tumpul jika seseorang terlempar dan
barotrauma bila korban berada cukup dekat dari
petir
Elektron mengalir secara abnormal melalui
tubuh menghasilkan cedera dengan atau
kematian melalui depolarisasi otot dan saraf,
inisiasi abnormal irama elektrik pada jantung
dan otak, atau menghasilkan luka bakar
elektrik internal maupuneksternal melalui
panas dan pembentukan pori di membran sel.
Arus yang melalui otak, baik voltase rendah
maupun tinggi mengakibatkan penurunan
kesadaran segera karena depolarisasi saraf
otak. Arus Aliran listrik yang lamamembuat
kerusakan iskemik otak terutama yang diikuti
gangguan nafas. Seluruhaliran dapat
mengakibatkan mionekrosis/kerusakan
otot,dll

Tersambar langsung/
tersambar samping
arus listrik
Masuk melalui
lubang kepala
(telinga, mata, mulut)
Membumi melalui
leher, tubuh, dan
kaki
Jalan arus listrik
Otak, pusat
pernapasan, jantung
Pingsan, henti napas,
henti jantung

mA Efek
1,0
1,5
2,0
4,0
15,0

40,0
75-100
Sensasi, ambang arus
Rasa yang jelas, persepsi arus
Tangan mati rasa
Parastesia lengan bawah
Kontraksi otot-otot fleksor
mencegah terlepas dari aliran
listrik
Kehilangan kesadaran
Fibrilasi ventrikel
Dikatakan bahwa kuat arus sebesar 30 mA
adalah batas ketahanan seseorang, pada 40
mA dapat menimbulkan hilangnya kesadaran
dan kematian akan terjadi pada kuat arus
100 mA (mili amper) atau lebih.

Petir / lightning adalah muatan listrik statis
dalam awan dengan voltase sampai 10 mega
volt dan kekuatan arus listrik sampai seratus
ribu ampere yang dalam waktu 1/1000 1
detik dilepaskan ke bumi. Seseorang yang
disambar petir pada tubuhnya terdapat
kelainan yang disebabkan oleh faktor arus
listrik, faktor panas dan faktor ledakan

1, Current mark / electrik mark / electrik
burn
Efek ini termasuk salah satu tanda utama
luka listrik (elektrical burn)


2 Aborescent
markings
Tanda ini berupa
gambaran seperti pohon
gundul tanpa daun akibat
terjadinya vasodilatasi
vena pada kulit korban
sebagai reaksi dari
persentuhan antara kulit
dengan petir. Tanda ini
akan hilang sendiri
setelah beberapa jam.

3 Magnetisasi
Logam yang terkena sambaran petir akan
berubah menjadi magnet. Efek ini juga
termasuk salah satu tanda luka
listrik(electrical burn)


1. Luka bakar sampai hangus. Rambut,
pakaianm sepatu, bahkan seluruh tubuh
korban dapat terbakar atau hangus.
2. Metalisasi. Logam yang dikenakan korban
akan meleleh seperti perhiasan dan
komponen arloji. Arloji korban akan
berhenti dimana tanda ini dapat kita
gunakan untuk menentukan saat kematian
korban. Efek ini juga termasuk salah satu
tanda luka listrik (electrical burn).

Efek ledakan akibat sambaran petir terjadi
akibat perpindahan volume udara yang cepat
dan ekstrim. Setelah kilat menyambar, udara
setempat menjadi vakum lalu terisi oleh udara
kembali sehingga menimbulkan suara
menggelegar / ledakan. Akibat pemindahan
udara ini, pakaian korban koyak, korban
terlontar sehingga terdapat luka akibat
persentuhan dengan benda tumpul, misalnya
abrasi, kontusi, patah tulang tengkorak,
epidural / subdural bleeding.

a..Fibrilasi ventrikel
b. Paralisis respiratorik
c.Paralisis pusat nafas


Pemeriksaan Luar
Pemeriksaan luar yang ditemukan adalah:
1. Electrical Mark
Terbentuk di daerah tempat masuk aliran
listrik. Berbentuk bundar atau oval dengan
bagian yang datar dan rendah di tengah,
dikeliilingi oleh kulit yang menimbul. Bagian
tersebut biasanya pucat dan kulit diluar
electrical mark akan menunjukkan hiperemis.
Bentuk dan ukurannya tergantung dari benda
yang berarus lisrtrik yang mengenai tubuh.

2. Joule Burn/ Endogenous Burn
Ini terjadi bilamana kontak antara tubuh
dengan benda yang mengandung arus listrik
cukup lama. Pada bagian tengah yang
dangkal dan pucat pada electric mark dapat
menjadi hitam hangus terbakar.

3. Exogenous Burn
Ini terjadi bila tubuh manusia terkena benda
yang berarus listrik dengan tegangan tinggi,
yang sudah mengandung panas, misalnya:
tegangan di atas 330 volt. Pada exogenous
burn tubuh korban hangus terbakar dengan
kerusakan yang sangat berat, yang tidak
jarang disertai patahnya tulang-tulang.

Pada pemeriksaan dalam atau autopsi akan
didapati hasil sebagai berikut: lihat table

No Bagian Perubahan yang Ditemui
1 Ventrikel III-IV Perdarahan kecil
2
Paru Edema
Kongesti
Pada tegangan tinggi puncak lobus paru bisa
terbakar dan ditemukan pneumotorak
3 Organ visera Kongesti
4 Gastro intestinal Perdarahan mukosa
5 Hati Lesi yang tidak khas
6
Skeletal Terbentuk butiran-butiran kalsium fosfat yang
menyerupai mutiara (pearl like bodies)
7 Otot Putus karena ada perubahan hialin
8
Perikar, pleura,
konjungtiva
Bintik-bintik perdarahan
9 Vaskuler Nekrosis
Patologi Anatomi :
Sel diwarnai dengan mettoxyl lineosin.
Sel dilihat di bawah mikroskop.
Hasil yang terlihat adalah:
Sel yang terkena trauma listrik akan
berwarna lebih gelap dan lebih memipih.
Sel pada stratum korneum akan
menggelembung dan vakum. Ada juga sel
yang berbentuk karbonasi.
Sel dan inti dari stratum basalis akan lebih
gelap dan akan berbentuk palisade.

Anda mungkin juga menyukai