Bahaya listrik ada di hampir semua tempat kerja karena hampir semua kerja menggunakan listrik
sebagai sumber energinya. Dari mulai pekerjaan sederhana seperti mengebor hingga pekerjaan
rumit seperti operasional tangki proses, semuanya menggunakan listrik.
Bahaya listrik merupakan bahaya yang sangat serius. Bahaya listrik atau risiko listrik yang ada
meliputi 4 hal yaitu:
Tersetrum listrik
Luka bakar
Kebakaran
Ledakan
Tersetrum listrik
Kita mengetahui bahwa tubuh kita menghantarkan listrik. Pada saat tubuh melakukan kontak
langsung kepada sumber listrik tanpa perlindungan dan anggota tubuh yang lain melakukan
kontak terhadap permukaan yang memiliki beda potensial, arus listrik akan mengalir, masuk ke
dalam tubuh, menjalar di sepanjang tubuh dan keluar di anggota tubuh yang lain biasanya ke
tanah. Hal ini bisa membuat pekerja menderita sakit, luka dan kematian dari kejut listrik seperti
itu.
Arus listrik dapat masuk ke dalam tubuh bahkan dalam kondisi arus listrik sekecil 3 mili ampere.
Arus 3 mili ampere ini dapat membuat reaksi otot spontan, patah tulang hingga kematian yang
dapat timbul dari tabrakan dan jatuh.
Besaran arus dan reaksi tubuh yang muncul dalam kejutan listrik adalah:
Kebakaran
Jika arus yang terlibat cukup besar, sebuah busur listrik dapat menghasilkan kebakaran. Kasus
kebakaran karena listrik juga bisa muncul dari peralatan yang mengalami suhu berlebih
(overheat) atau konduktor yang membawa terlalu banyak arus.
Ledakan
Busur listrik yang membawa energi sangat tinggi dapat merusak peralatan, membuat pecahan
metal terbang ke segala arah. Pada kasus atmosfir yang mengandung gas mudah meledak atau
uap atau debu mudah meledak (combustible dust), sebuah busur energi yang kecil dapat membuat
ledak sangat keras.
Perlindungan dari bahaya listrik
Kecelakaan karena listrik diakibatkan oleh berbagai faktor. Setidaknya ada 3 faktor utama
penyebab kecelakaan karena listrik, yaitu:
Tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi kecelakaan terkena sengatan listrik: