Listrik merupakan energi yang dibangkitkan oleh sumber energi dan dapat mengalir dari satu
titik ke titik lain melalui konduktor dalam rangkaian tertutup. Di zaman ini sulit membayangkan
hidup tanpa listrik yang telah menjadi kebutuhan semua kalangan masyarakat. Meski begitu,
listrik jelas memiliki potensi bahaya. Artikel berikut akan membahas secara singkat apa saja
bahaya listrik serta tips meminimalkan risikonya.
Potensi bahaya listrik adalah:
Bahaya kejut listrik
Panas yang ditimbulkan oleh energi listrik
Medan listrik
Pekerja dapat mengalami bahaya listrik pada kondisi-kondisi sebagai berikut:
Pekerja berhubungan/menyentuh kedua konduktor pada rangkaian listrik yang
bertegangan.
pekerja berada pada bagian antara konduktor yang ditanahkan (grounding) dan
konduktor yang tidak ditanahkan.
Pekerja berada pada bagian konduktor yang ditanahkan dengan material yang tidak
ditanahkan.
Dampak cedera akibat bahaya arus kejut pada manusia (pekerja) tergantung:
1. besar arus yang mengalir ke tubuh manusia
2. bagian tubuh yang terkena
3. lama/durasi pekerja terkena arus kejut
Besar arus yang mengalir tergantung besar beda potensial dan resistansi. Efek arus kejut pada
manusia dapat mengakibatkan kematian. Arus kejut listrik yang mengenai tubuh akan
menimbulkan:
1. berhentinya fungsi jantung dan terhambatnya pernapasan.
2. Panas yang ditimbulkan oleh arus dapat menyebabkan kulit atau tubuh terbakar,
khususnya pada titik di mana arus masuk ke tubuh.
3. Beberapa kasus dapat menimbulkan pendarahan atau kesulitan bernapas dan gangguan
saraf.
4. Gerakan spontan akibat terkena arus listrik, dapat mengakibatkan cedera lain seperti
akibat jatuh atau terkena/tersandung benda lain.
Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah bahaya listrik?
Kecelakaan listrik disebabkan oleh kombinasi tiga faktor, yaitu :
Peralatan/instalasi yang tidak aman
Tempat kerja berada di lingkungan yang tidak aman
Praktik kerja yang tidak aman
Pengendalian yang harus dilakukan antara lain :
Menutup semua instalasi yang terbuka, seperti pada gambar berikut.