Komunikasi adalah hal yang penting. Meski demikian, banyak karyawan yang menyepelekannya
sehingga terjadi salah komunikasi yang berdampak buruk pada kredibilitas dan produktivitas kerja.
Sebagai karyawan yang baik dan ingin memiliki karier cemerlang, tentunya Anda perlu menghindari hal
tersebut. Bagaimana caranya?
Di era sekarang yang banjir informasi, karyawan dan klien Anda selalu dipenuhi dengan
berbagai informasi secara lisan maupun tertulis. Oleh karena itu, jangan buat mereka
mengabaikan Anda karena hal-hal yang Anda katakan terlalu panjang atau rumit dan tidak jelas.
Seorang pemimpin yang baik akan membuat informasi yang cukup rumit dapat disampaikan
dengan cara paling sederhana dan jelas. Katakan apa yang dimaksud dengan sesedikit mungkin
kata-kata tanpa mengurangi maknanya.
Ingatlah jika Anda sendiri kesulitan membuatnya sederhana, berarti informasi atau perintah
tersebut belum cukup jelas, dan jika disampaikan ke orang lain, yang terjadi adalah kekacauan di
semua bagian.
Sebaik apa pun maksud seseorang dan secerdas apa pun ia secara emosional, konflik akan selalu
ada bagi sekelompok orang yang bertemu dalam frekuensi sering.
Dalam beberapa kasus, konflik kecil dapat diatasi dengan mudah, namun dalam kasus lainnya,
konflik dapat berujung pada masalah yang melebar.
Untuk mencegah konflik berkembang, cara yang paling baik adalah memperbaiki cara
komunikasi di tempat kerja. Saat Anda merespon terhadap konflik yang dialami karyawan,
hadapi dengan pikiran terbuka tanpa menghakimi.
Jangan menyerang siapa pun, sebaliknya tanyakan sebab konflik dan dengarkan respons setiap
karyawan yang terlibat konflik. Pastikan lingkungan kerja Anda cukup nyaman untuk para
karyawan membuka mulut atas hal-hal yang membuat mereka frustasi.
Semenjak akhir tahun 1990, perusahaan mulai beralih menuju cara berkomunikasi yang lebih
canggih menggunakan surat elektronik sebagai cara berinteraksi dengan klien dan rekan kerja.
Bahkan untuk rekan seruangan yang dibatasi dengan kubikel, e-mail menjadi pilihan utama.
Orang mulai melupakan seni mengobrol secara langsung.
Walaupun hal ini sebetulnya baik, namun terkadang bisa juga berdampak buruk bagi orang yang
kurang pandai berkomunikasi secara tertulis.
Anda tentu juga pernah kesulitan menebak ekspresi wajah dan bahasa tubuh lawan bicara
melalui kata-kata di surat elektronik, berbeda dengan jika bertemu langsung misalnya.
Teknologi yang sudah berkembang memang perlu digunakan, namun jangan sampai lupa bahwa
komunikasi paling efektif adalah bertemu secara langsung sehingga meminimalisir salah
pengertian dari kedua belah pihak.
Dunia yang semakin berkembang memungkinkan Anda untuk bekerja sama dengan orang asing
yang tentunya memiliki kebudayaan yang berbeda.
Hasilnya, miskomunikasi dapat terjadi hanya karena hal kecil yang maknanya berbeda bagi
karyawan yang berasal dari daerah atau negara berbeda. Oleh karena itu, perusahaan perlu
membuat lingkungan kerja yang saling menghargai nilai-nilai yang dianut para karyawannya.
Hal-hal sederhana seperti pemilihan kata-kata yang sopan serta gestur tubuh yang tidak
mengusik kebudayaan orang lain merupakan salah satu cara menjaga komunikasi yang baik.
Tidak ada karyawan yang ingin tidak dianggap. Saat mereka sudah berusaha keras untuk
mengerjakan pekerjaannya, Anda perlu mengapresiasi hasil kerjanya.
Jika hasil kerja sebaliknya, beri feedback positif dan konstruktif untuk menyemangati dia agar di
pekerjaan selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Salah satu cara yang paling baik adalah dengan mengadakan pertemuan rutin untuk memberikan
feedback, namun cara lain seperti mengirimkan e-mail, telepon, atau update status seminggu
sekali juga dapat dilakukan dengan mudah.
Saat memberikan feedback, pastikan pula hal tersebut jelas dan detail. Tawarkan solusi jika ada
masalah, dan selalu cari sisi positif sehingga memotivasi para karyawan.
Tentunya karyawan yang telah bekerja di perusahaan Anda sudah melalui seleksi yang cukup
ketat dan merupakan yang terbaik dengan kemampuan dan kecerdasannya. Oleh karena itu,
berikan kepercayaan untuk memegang kontrol atas pekerjaannya.
Ingatlah salah satu tugas para manager adalah mengawasi kerja karyawannya, bukan
mendiktenya dan tidak memberikan kesempatan para karyawan untuk bekerja sesuai dengan hal
yang menurutnya benar dan lebih baik.
Sikap yang Anda tunjukkan di kantor seharusnya selaras dengan perkataan Anda. Jika tidak,
maka hal tersebut adalah salah satu contoh permasalahan komunikasi yang harus diselesaikan.
Apalagi dalam dunia kerja, perkataan yang tidak sesuai akan menyebabkan berbagai masalah
yang tentunya menurunkan produktivitas kerja.
Lebih baik untuk tidak mengatakan apa pun atau menundanya hingga Anda benar-benar yakin
dengan informasi yang Anda katakan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di masa
mendatang.
Terkadang hal ini cukup sulit untuk dilakukan, namun mintalah teman yang dapat Anda percaya
untuk mengingatkan jika perbuatan Anda sudah mulai melenceng dari perkataan atau instruksi
awal.
Jika Anda ingin komunikasi di tempat kerja efektif, hindari pemberian perintah dengan berulang-
ulang yang isinya sama. Sebaliknya, cobalah tanyakan ketika selesai memberikan instruksi,
apakah ada yang kurang jelas, dan tekankan bahwa Anda tidak akan mengulangnya di kemudian
hari.
Pengulangan instruksi yang berlebihan justru akan membuat para karyawan merasa Anda tidak
memercayai mereka, serta waktu mereka lebih banyak terbuang untuk berinteraksi dengan Anda
menjelaskan kembali instruksi kerja dibandingkan dengan mengerjakan pekerjaan tersebut
hingga selesai.