Anda di halaman 1dari 5

Komunikasi merupakan cara seseorang untuk berinteraksi.

Tanpa adanya komunikasi tentu saja


orang akan kesulitan dalam berbicara satu sama lain, tujuan komunikasi itu tidak akan tercapai
apabila setiap orang tidak dapat berkomunikasi dengan baik .

Begitu halnya dengan komunikasi bisnis, komunikasi bisnis merupakan cara seseorang untuk
menyampaikan suatu pesan atau ide kepada lawan bicaranya untuk membuat orang lain tersebut
terpengaruh dan menyukai apa yang ditawarkan oleh si penyampai pesan atau ide. Komunikasi
bisnis ini biasanya digunakan ketika sedang bertemu klien demi tercapai keuntungan dari bisnis
si penyampai pesan.

Komunikasi bisnis sangat dibutuhkan oleh para pebisnis karena jika mereka tidak mampu
menguasai cara untuk menyampaikan ide pada saat yang tepat, bukan tidak mungkin ide mereka
akan ditolak.

Beberapa cara supaya seseorang bisa menggunakan komunikasi bisnis yang efektif.

Jadikan komunikasi sebagai perangkat utama

Supaya bisa melakukan komunikasi bisnis secara efektif, tentunya diri sendiri harus punya
mindset bahwa komunikasi adalah yang sangat penting. Akan lebih mudah untuk seseorang
mendorong diri sendiri untuk tidak malas membuka pembicaraan dan memikirkan cara
komunikasi bisnis yang sesuai klien jika seseorang sudah meletakkan komunikasi yang baik
sebagai prioritas. Misalnya di kantor, komunikasi bisnis yang efektif bisa membuat kegiatan
meeting juga lebih singkat dan berbobot karena di luar ruang rapat sudah terbentuk alur
komunikasi bisnis yang sesuai fungsinya.

Perusahaan yang terlalu sering rapat dalam sehari dengan durasi yang panjang (2-3 jam) pasti
akan berbeda hasil kerjanya dengan tim yang punya metode komunikasi bisnis efektif dan hanya
butuh 45-60 menit saja per pertemuannya. Lewat komunikasi bisnis yang baik juga, pimpinan
bisa mengarahkan tim ke target yang ingin dicapai di kemudian hari.

Belajar memperhatikan dan mau mendengar

Jangan cuma mau didengarkan saja, tapi sebagai orang yang berkecimpung di bidang usaha juga
harus menyiapkan telinga untuk mau mendengar. Biasakan untuk melihat lawan bicara, agar
perhatian yang diberikan saat menyampaikan atau mendengarkan sesuatu bisa tersampaikan ke
lawan bicara.

Begitu juga di keseharian, pasti ada tantangan saat melakukan komunikasi bisnis dengan partner
atau klien, tapi dengan memperhatikan dan mau mendengarkan, bukan cuma sekadar dengar, kita
akan masuk ke tingkat komunikasi bisnis yang lebih tinggi. Tentunya tujuan bisnis juga akan
lebih mudah dicapai kalau sudah tahu persis maksud dari lawan bicara.
Siapa lawan bicara kita?

Melanjutkan poin kedua, saat melakukan komunikasi bisnis, kita juga harus tahu siapa lawan
bicaranya. Hal ini berkaitan dengan respon dan cara pendekatan yang akan kita berikan di saat
komunikasi bisnis berlangsung. Tentu memperlakukan partner yang sudah seusia dengan orang
tuamu akan berbeda dengan cara menanggapi rekan yang masih seumuran. Oleh karena itu ada
baiknya kita mencari lebih dulu sosok yang bakal jadi lawan bicara atau teman diskusi yang akan
ditemui, sehingga komunikasi bisnis yang terjadi bisa membuahkan hasil terbaik.

Jujur lebih baik dari pada diam dan berpura-pura

Jangankan dalam komunikasi bisnis, jika seseotang memberi pernyataan yang ternyata bohong
atau tidak tepat saja di media sosial, pasti akan banyak protes dan cibiran pedas di kolom
komentar akunnya. Apalagi dalam komunikasi bisnis, kejujuran sangat berpengaruh ke
keputusan dan tindakan selanjutnya.

Selain jujur, seseorang juga tidak perlu menutupi kejadian atau hal di luar dugaan yang terjadi.
Menunda pemberitahuan tentang batalnya proyek kerja sama, misalnya, hanya akan membuat
hubungan dengan rekanan semakin buruk. Terlalu lama memberi kabar akan membuat
komunikasi bisnis buruk dan meninggalkan rasa kecewa bahkan jera pada rekan. Jadi lebih baik
jujur saja dari pada harus memberi harapan palsu.

Perlihatkan mimik yang tepat

Dalam komunikasi bisnis, seseorang juga harus bijak mengeluarkan mimik atau gestur tubuh saat
sedang bersama rekan kerja. Saat proposal kerjasama diterima, dan ditandatangan langsung di
hadapanmu, tidak ada salahnya untuk memperlihatkan senyum dan mimik yang gembira. Tapi,
tidak usah berlebihan sampai bersorak juga, bisa-bisa dianggap tidak punya manner.

Begitu juga ketika usaha komunikasi bisnis yang sudah diusahakan selama sebulan belum
mendapatkan titik temu, kita tidak perlu membanting tumpukan kertas atau keluar dari kursi
dengan gerakan yang emosional. Partner kerja akan merasa tidak nyaman dengan gestur
demikian, nantinya akan berbahaya untuk kelangsungan komunikasi bisnis selanjutnya.

Mengingat kebiasaan dan hal yang berkesan


Cara lain yang bisa membuat komunikasi bisnis lebih efektif adalah menggunakan memori
ingatan kita, atau partner kerja untuk hal yang berkesan. Ibu A selalu suka kalau dipesankan es
kopi di kafe favoritnya untuk meeting. Pemilik vendor kue untuk acara perusahaan yang selalu
menambahkan jumlah porsi untuk tim di kantor. Mengirimkan bunga untuk salah satu manajer
kantor partner yang sedang berulangtahun. Hal-hal sederhana namun berkesan di hati rekanan
adalah salah satu cara komunikasi bisnis efektif yang tetap elegan dan akan memperpanjang
hubungan kerja sama yang harmonis.
Hindari mendikte!

Jurus penting lainnya supaya komunikasi bisnis bisa berjalan lancar dan menyenangkan adalah
tidak mendikte. Urusan bisnis berbeda dengan sesi kelas di perkuliahan yang bisa dimonopoli
oleh dosen. Lawan bicara bisa saja sudah melewati lebih banyak pengalaman kerja yang belum
kita alami. Sekalipun kita lebih senior, tidak perlu menggurui rekan kerja sendiri.

Gunakan bahasa yang sederhana dan bisa dimengerti kedua pihak, sampaikan secara jelas
strategi atau rencana bisnis yang mau dilaksanakan. Kita juga harus mau berkolaborasi dengan
lawan bicara dan menerima masukan, dengan begitu komunikasi bisnis tidak akan jadi hal yang
membosankan bagi pihak yang ikut serta.

Komunikasi Lintas Budaya di Perusahaan Multikultural

Banyak orang yang memimpikan bekerja di luar negeri. Salah satu cara yang paling sering
dilakukan adalah mencoba bekerja di perusahaan multinasional terlebih dahulu, dengan harapan
mendapatkan promosi untuk bekerja di luar negeri. Lingkungan yang lebih diverse  pun bisa
membuat seseorang terbiasa melakukan kerja sama dan komunikasi lintas budaya.

Walaupun komunikasi lintas budaya seringkali dianggap sepele oleh mereka yang sudah
menguasai bahasa yang digunakan, tetapi banyak aspek yang menentukan komunikasi ini. Jika
performa kita terhambat karena persoalan komunikasi lintas budaya, bisa saja kita tidak
mendapatkan kesempatan promosi ke posisi yang lebih baik.

Beberapa cara yang dapat membantu kita untuk membiasakan diri dengan komunikasi lintas
budaya yang ada di perusahaan tempat kita bekerja.

Menjaga etiket dalam komunikasi lintas budaya

Melakukan komunikasi lintas budaya memerlukan banyak riset dan pengetahuan agar kita bisa
menghindari konflik yang tidak diinginkan. Misalnya, jika kita akan sering melakukan
komunikasi lintas budaya dengan orang dari Prancis, kita harus melakukan riset mengenai etiket
dalam budaya Prancis yang dapat memunculkan percikan masalah jika kita melakukan hal
tersebut.

Tentu saja, melakukan riset menjadi hal yang penting untuk menjaga etiket melakukan
komunikasi lintas budaya. Tanpa riset, bisa saja ada miscommunication yang mungkin saja dapat
menyebabkan kekacauan di lingkungan kerja kita. Menjaga etiket tidak malah akan membuatmu
dipandang sebagai orang yang tidak easy going kok. Jika timing-nya tepat, kita juga bisa tetap
menjaga etiket di kantor tanpa harus terlihat terlalu kaku.
Hindari penggunaan slang words

Dalam bekerja, kita tentu saja tidak hanya berinteraksi dengan teman bekerja untuk
membicarakan pekerjaan. Komunikasi lintas budaya yang lebih personal pun wajar dilakukan
dengan mencoba menyesuaikan diri bersama rekan kerja lainnya. Menggunakan slang words
mungkin terdengar adalah hal yang biasa dalam berkomunikasi. Namun dalam melakukan
komunikasi lintas budaya, menggunakan slang words juga dapat membuat kita menimbulkan
salah paham dalam komunikasi lintas budaya ini.

Slang words sendiri adalah bahasa atau kata-kata yang bukan kalimat baku, slang words
biasanya digunakan untuk kegiatan informal kepada orang-orang yang dianggap sudah memiliki
hubungan yang dekat seperti sahabat atau teman dekat. Penggunaan slang words memang
sebetulnya sudah wajar baik dalam keseharian atau dalam dunia kerja. Namun dalam komunikasi
lintas budaya, ada baiknya kita menghindari penggunaan slang words. selain dapat menimbulkan
ambigu penggunaan slang words bisa saja tidak sesuai di saat itu tersebut karena adanya
perbedaan latar belakang budaya.

Menghindari pertanyaan tertutup

Jika kemampuan berbahasa kita terbatas dalam komunikasi lintas budaya, ada baiknya kita
menghindari pertanyaan tertutup sebisa mungkin. Jenis pertanyaan tertutup yang dimaksud
adalah pertanyaan yang hanya memerlukan jawaban seperti yes or no, atau I agree or I don’t
agree. Misalnya, daripada menggunakan kalimat “Do you agree with my idea?”, lebih baik
menggunakan, “What do you think about my idea, is that something that we can improve for
better result?”. Dengan menggunakan  kalimat pertanyaan pertama, kita bisa saja mendapatkan
respon seperti “yes I agree”, sedangkan pertanyaan kedua membuat lawan bicaramu
memberikan respon yang lebih membantu.

Selain itu dengan menghindari pertanyaan tertutup, kita dipastikan dapat mengembangkan pola
pikir kita dalam komunikasi lintas budaya. Karena dari berbagai respon yang diberikan kita akan
terbiasa dan dapat memahami bagaimana cara mereka melakukan pekerjaan. Sehingga kita dapat
lebih mudah mengembangkan ide, memilih cara menyelesaikan masalah, hingga melakukan
analisa dalam bekerja. Dengan menghindari pertanyaan tertutup kita juga dapat menyesuaikan
diri kita dalam melakukan komunikasi lintas budaya dengan mudah.

Menulis jika diperlukan

Hal ini mungkin terlihat aneh jika kita membayangkan kita harus menulis ketika menanyakan
suatu hal ke orang lain. Tetapi, menulis sebenarnya dapat membantu kita menjelaskan suatu hal
lebih mudah. Misalkan saat presentasi, saat melakukan diskusi, hingga menulis proses kerja.
Alternatif lain yang dapat kita lakukan dalam memberikan penjelasan adalah menggambar.
Menggambar yang dimaksud adalah mengambarkan diagram, kurva, hingga mind map agar
membantu rekan kerja kita memahami apa yang kita bicarakan apa lagi dalam komunikasi lintas
budaya bahasa dapat menjadi penghambat.
Selain itu kita juga perlu melakukan riset mengenai budaya berbahasa sebagian orang dalam
menuliskan angka. Karena dibeberapa negara “one billion” adalah 1.000.000.000 namun ada
juga beberapa negara yang menganggap “one billion” adalah 1.000.000.000.000. Tentunya
selisih perbedaan dari kedua nominal tersebut sangat signifikan. Maka itu ada baiknya kita
menulis jika diperlukan agar dapat menghindari kesalahpahaman dan kesulitan dalam
komunikasi lintas budaya.

Anda mungkin juga menyukai