Menciptakan Lingkungan Kerja yang Tidak Kaku Lingkungan kerja yang kaku bisa menjadi penyebab komunikasi antar karyawan menurun. Deadline yang super ketat, atau ruangan yang bersekat-sekat membuat karyawan sulit untuk melakukan interaksi dengan sesamanya. Sebisa mungkin, atur ruangan yang bisa memudahkan karyawan untuk bercakap-cakap sembari bekerja agar tidak stres. Mengobrol selama batas wajar pada saat bekerja bisa memperkuat komunikasi antar karyawan. Deadline boleh ketat, tapi ingat, karyawan juga manusia. Kurangi tingkat stres mereka dengan membuatnya lebih mudah berkomunikasi satu sama lain. Kegiatan Wisata untuk Seluruh Karyawan Sebagai tips meningkatkan komunikasi antar karyawan yang terakhir, Anda bisa mengajukan kepada atasan untuk meminta sejumlah dana tertentu dalam rangka menjalin kebersamaan antar karyawan. Bagi perusahaan yang cukup besar, tentunya hal ini bukan menjadi masalah. Berikan kesempatan pada karyawan untuk melakukan refreshing dengan mengunjungi tempat wisata. Selain bisa melepas penat dari beban pekerjaan, program wisata bersama ini akan meningkatkan kesempatan karyawan untuk mengobrol dan bersenda-gurau dengan sesamanya. Jika perlu, lakukan program wisata ini sebagai agenda tahunan. Membaur dan Ikut Kebersamaan Sebagai seorang atasan, tunjukkan wibawa Anda dengan ikut bergabung jika ada acara kumpul-kumpul dengan karyawan. Dengan begitu, karyawan tidak merasa canggung dan dengan kehadiran Anda, bisa jadi karyawan lain juga ingin ikut merasakan kebersamaan dengan atasannya. Semakin banyak karyawan yang bergabung, maka suasana akan semakin ramai, bukan? Tentu saja ini tak lepas dari peran Anda sebagai penengah. Buat topik yang menarik untuk dibahas, tapi ingat jangan membahas masalah pekerjaan. Ini bisa Anda lakukan ketika sedang makan siang di kantin atau saat makan di luar. Melakukan Kegiatan Olahraga Bersama Atur jadwal untuk melaksanakan kegiatan olahraga bersama-sama. Bisa dua minggu atau satu bulan sekali. Sewa gedung olahraga untuk melakukan futsal di akhir pekan dan undang seluruh karyawan untuk berpartisipasi. Karyawan dari berbagai macam divisi akan hadir dan melakukan futsal bersama. Di momen- momen seperti ini, pembagian divisi kerja tidak berlaku karena tujuan bersamanya adalah bermaik futsal. Dengan adanya kebersamaan ini, karyawan bisa saling mengenal dan dekat satu sama lain. Rasa kebersamaan ini tidak akan berhenti, tetapi akan berlanjut hingga di kantor saat mereka bekerja. Memberlakukan Kerja Tim Bergilir Ada kalanya sebuah proyek akan lebih efektif dikerjakan secara tim. Manfaatkan hal ini untuk membangun komunikasi antar karyawan. Misalkan bulan ini ada proyek A, bagilah karyawan menjadi kelompok A, B, dan C untuk menyelesaikannya. Bulan berikutnya, ketika datang proyek B, rubah komposisi tim A, B, dan C sehingga masing-masing anggota akan bertukar pasangan dan bisa merasakan kerja sama dengan anggota tim lainnya. Jadi, tidak hanya terpaku pada satu tim saja. Selain karyawan bisa belajar hal baru dari karyawan lainnya, ini akan membuat mereka lebih akrab satu sama lain sehingga komunikasi pun terjalin dengan baik. Memberikan feedback Feedback atau umpan balik ini adalah respon yang diberikan ketika ada pihak lain yang mengajak untuk berkomunikasi.Ketika kita tidak memberikan respon saat ada orang lain yang mengajak berkomunikasi, maka kita bisa dianggap tidak peduli kepadanya.Hal ini tentu akan menimbulkan sikap curiga dan ini sangat tidak sesuai dengan konsep komunikasi efektif. Umpan balik atau feedback ini adalah salah satu komponen penting dalam komunikasi efektif.Tanpa feedback, maka sudah pasti sebuah proses komunikasi tidak berjalan dengan baik. Selalu menghargai pendapat Karena setiap manusia memiliki keunikan karakternya masing-masing, maka perbedaan akan selalu menjadi keniscayaan. Berbeda pendapat atau cara pandang adalah hal yang lumrah dan bisa terjadi di mana saja, termasuk di dalam lingkungan perusahaan. Yang penting adalah bagaimana agar perbedaan tersebut tidak menimbulkan konflik atau perselisihan.Caranya adalah dengan saling menghargai. Dengan menghargai sesuatu yang berbeda, maka akan timbul suatu sikap toleransi. Menyampaikan pesan dengan jelas Setiap kali berbicara, maka katakanlah dengan jelas, dengan kata-kata yang ringkas dan mudah dipahami oleh orang lain. Pesan harus disampaikan dengan lugas, tidak bertele-tele. Gunakan bahasa atau kata-kata yang sesuai dengan orang- orang yang akan menerima pesan tersebut. Pesan yang disampaikan dengan baik dapat membuat orang lain lebih mudah memahami sehingga memberikan feedback yang diinginkan oleh si penyampai pesan. Perhatikan bahasa tubuh Kadang-kadang, bahasa tubuh lebih jujur daripada bahasa verbal. Maka, ketika menyampaikan sebuah pesan, usahakan agar bahasa tubuh kita tidak bertentangan dengan pesan yang disampaikan.Misalnya, ketika kita menyampaikan bahwa kinerja anggota tim sudah memuaskan, katakan juga dengan bahasa tubuh yang sama, misalnya dengan memberikan pandangan memuji. Open mind Kadang-kadang, feedback yang kita terima tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, kita harus siap. Jika kita siap dengan segala kemungkinan, maka kita dapat lebih cepat untuk memikirkan langkah berikutnya. Selalu bersikap bersahabat dengan semua orang Maksudnya bukan sok kenal sok dekat dengan siapa saja, tapi lebih pada selalu bersikap positif kepada siapa saja.Sikap positif itu bisa ditunjukkan dengan selalu bersikap ramah kepada siapa saja, baik atasan, rekan kerja, maupun bawahan. Ketika melihat ada yang membutuhkan bantuan, maka kita perlu dengan sigap menunjukkan bahwa kita peduli dan siap memberikan bantuan. Selalu siap Siap di sini adalah siap untuk diajak berbicara dan bekerja sama. Ketika bos tiba- tiba memberikan tugas, maka tunjukkan sikap bahwa kita siap menerimanya.Di perjalanannya mungkin kita akan banyak bertanya, tapi tunjukkan dulu sikap siap untuk mengerjakannya.Dengan bersikap selalu siap ini, maka suasana kerja juga akan semakin menyenangkan. Mau mendengarkan Komunikasi adalah proses dua arah. Jadi, bukan melulu hanya berbicara, tapi juga mendengarkan. Dengan menjadi pendengar yang baik, maka jika juga menjalankan komunikasi yang efektif.Menjadi pendengar yang baik berarti juga bahwa seseorang itu menerima pesan dengan baik dan siap untuk menjalankannya.Kemampuan untuk mendengarkan berarti juga kita dapat mengerti, baik mengerti pesan yang diterima, maupun mengerti orang lain dengan lebih baik.Ketika ada yang menghadapi masalah, maka bisa segera dibantu dicarikan jalan keluar. Jika seseorang dapat lebih mengerti, maka dia akan dapat berkomunikasi dengan lebih baik.Artinya, komunikasi efektif dapat tercapai jika setiap orang mau menjadi pendengar yang baik bagi rekan-rekannya. Berbicara langsung Teknologi yang ada sekarang ini memang memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain, tanpa perlu bertemu langsung dengannya.Hal ini dapat memudahkan kita dalam bekerja.Tapi, ada kalanya kita sebaiknya berbicara langsung dengan yang bersangkutan secara tatap muka (face to face).Berbicara langsung adalah bentuk komunikasi yang sangat minim risiko salah paham, karena kita bisa langsung bertanya kepadanya jika ada sesuatu yang tidak dimengerti.Sebaliknya, jika berbicara melalui perantara, maka kemungkinan salah persepsi menjadi lebih besar. Sinkron Sinkron di sini maksudnya adalah menyesuaikan antara perkataan dan perbuatan. Apalagi ketika berada di posisi sebagai atasan atau pemimpin tim kerja. Kesesuaian antara tindakan dan ucapan sekaligus dapat menunjukkan integritas seseorang.Misalnya, ketika kita berbicara kepada anggota tim untuk selalu berdisiplin dengan waktu, maka kita juga harus melakukannya.Tunjukkan kepada anggota tim bahwa kita berdisiplin dengan waktu, antara lain dengan ketepatan waktu menyelesaikan deadline pekerjaan.Dengan begitu, anggota tim dapat lebih mempercayai kita dan mereka juga akan segan jika tidak melakukan hal yang sama. 2. Mengurangi turnover karyawan perusahaan 1.Pilih Calon Karyawan Terbaik Pilih karyawan terbaik melalui tes sesuai bidang terkait dan lakukan wawancara untuk mengetahui apakah mereka cocok dan merupakan orang yang tepat untuk perusahaan Anda. Analisa hasil tes dan wawancara untuk menilai dan menentukan seberapa baik mereka bisa melakukan pekerjaan yang Anda minta. 2. Cari Karyawan yang Bertalenta Rekrut kandidat yang memiliki banyak kemampuan di berbagai bidang pekerjaan. Pastikan Anda dan tim HRD memilih karyawan terbaik dan berkualitas untuk mengurangi tingkat turnover karyawan di perusahaan. Karyawan yang fleksibel dalam mengerjakan banyak tugas merupakan kontributor besar bagi perusahaan. Hanya saja, Anda perlu memastikan bahwa mereka tidak bosan melakukan hal yang sama. Pertimbangkan untuk melakukan promosi atau pengembangan karyawan. 3. Tawarkan Kompensasi & Benefit yang Menarik Tawarkan “paket menarik” seperti asuransi jiwa, jam kerja yang fleksibel atau bonus tahunan. Seorang karyawan muda atau kaum millenial, banyak meninggalkan sebuah perusahaan karena membandingkan keuntungan dan penawaran dari perusahaan lain yang bisa didapatkan. Penelitian menunjukkan bahwa kaum millenial tidak mau mengulangi kesalahan orang tua mereka sehingga ingin mendapatkan yang lebih baik. 4. Berikan Pelatihan pada Karyawan Sediakan kesempatan bagi karyawan yang ingin mengetahui wawasan baru dan saling berbagi ilmu melalui sesi pelatihan, seminar, presentasi atau kerja sama tim. Banyak karyawan yang ingin berbagi pengetahuan yang mereka miliki dengan cara melakukan mentoring atau pelatihan. Ingat, melatih orang lain juga merupakan salah satu cara untuk belajar menjadi seorang profesional. 5. Hargai Karyawan Walaupun Anda adalah seorang atasan dengan jabatan yang lebih tinggi, bukan berarti Anda bisa memberlakukan karyawan sesuai keinginan Anda. Hargai dan hormati karyawan di setiap kesempatan apapun, misalnya dengan mendengarkan keluhan, menggunakan ide mereka dan tidak mempermalukan mereka di depan karyawan lainnya. 6. Feedback Positif dan Reward Untuk Karyawan Cara lain untuk mengurangi turnover karyawan adalah dengan memberikan feedback dan reward untuk karyawan yang mengerjakan tugas dengan baik. Pengakuan atas kontribusi karyawan Anda adalah bentuk penguatan dan retensi karyawan yang paling kuat. Karyawan ingin agar orang lain tahu bahwa mereka sudah mengerjakan tugas dengan baik. 7. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Menyenangkan Semua orang, termasuk karyawan Anda, ingin bisa bekerja secara menyenangkan. Oleh karena itu, buat suasana dan budaya bekerja yang tidak kaku, melainkan menyenangkan. Dorong keterlibatan karyawan dengan menyertakan talenta mereka masing-masing. Orang yang bekerja di suasana yang kaku atau terlalu sepi akan cepat bosan. 8. Jangan Terlalu Mengikat Karyawan dengan Peraturan Ketat Berikan karyawan kesempatan untuk menjalani kehidupan di luar pekerjaan. Jangan membuat aturan yang terlalu keras dan mengikat karyawan. Melainkan beri mereka kelonggaran misalnya pada jam kerja sehingga mereka masih memiliki waktu untuk hal pribadi terlebih waktu untuk keluarga. 9. Libatkan Karyawan dalam Pengambilan Keputusan Libatkan karyawan dalam keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka dan keseluruhan perusahaan jika memungkinkan. Tanya pendapat mereka dalam diskusi mengenai visi, misi, nilai dan tujuan perusahaan. 10. Kenali Performa Karyawan Kenali performa karyawan yang baik untuk mengurangi tingkat turnover karyawan dengan cara memastikan mereka tahu bahwa Anda mengetahui baiknya pekerjaan yang mereka lakukan. Karyawan akan termotivasi jika usaha mereka disadari apalagi diberikan penghargaan. 11. Berikan Komisi Atau Bonus Karyawan akan semakin semangat dan termotivasi jika perusahaan memberikan mereka kesempatan untuk bisa mendapat komisi atau bonus. Tentukan nilai dan paramater yang harus karyawan capai untuk bisa memperoleh komisi atau bonus tersebut. 12. Rayakan Keberhasilan Karyawan Rayakan keberhasilan karyawan yang sukses menyelesaikan sebuah proyek besar. Anda bisa makan bersama di kantor atau memberikan hadiah kecil bagi tim atau karyawan untuk merayakan keberhasilannya. 13. Tidak Memaksakan Lembur Tidak semua karyawan bisa lembur kerja, misalnya saja karena faktor rumah yang jauh, memiliki anak yang masih kecil di rumah, memiliki kepentingan lain di luar jam kantor dan sebagainya. Jangan memaksa karyawan yang tidak memungkinkan lembur untuk lembur. Hanya saja tekankan bahwa mereka harus menyelesaikan pekerjaan mereka tepat waktu. 14. Buat Tradisi Perusahaan Buat budaya dan tradisi perusahaan yang menyenangkan seperti buka puasa bersama, tukar kado saat Natal atau tahun baru, bakti sosial, atau potluck setiap akhir bulan. Tradisi ini akan meningkatkan ikatan antar karyawan dan perusahaan serta menyegarkan karyawan yang sedang sibuk mengerjakan tugasnya. 15. Cross Training Berikan kesempatan bagi karyawan untuk mempelajari hal baru dengan cara cross training antar divisi. Karyawan ingin tahu apakah mereka bisa mengerjakan tugas-tugas di bidang berbeda untuk karir mereka. 16. Kesempatan Pengembangan Karir Karyawan Sampaikan informasi kepada karyawan bahwa perusahaan membuka kesempatan bagi mereka yang ingin mengembangkan karir melalui pelatihan dan edukasi. Bangun dan kembangkan karir dan kemampuan karyawan misalnya dengan memberikan tugas yang menantang namun diimbangi dengan pelatihan yang sesuai. 17. Komunikasi yang Baik Pastikan Anda dan karyawan memiliki komunikasi yang baik terutama mengenai tujuan, peran dan tugas masing-masing. Hal ini memungkinkan karyawan mengetahui ekspektasi Anda dan membuat mereka merasa menjadi bagian dari keberhasilan perusahaan. 18. Dorong Karyawan untuk Menjalin Hubungan Persahabatan Menurut penelitian, Anda harus mendorong karyawan untuk membangun hubungan dengan karyawan lainnya, bahkan memiliki sahabat di lingkungan perusahaan. Hal ini dipercaya akan meningkatkan komitmen karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan Anda.