Anda di halaman 1dari 7

1.

Meningkatkan komunikasi antar bagian perusahaan


 Menciptakan Lingkungan Kerja yang Tidak Kaku
Lingkungan kerja yang kaku bisa menjadi penyebab komunikasi antar karyawan
menurun. Deadline yang super ketat, atau ruangan yang bersekat-sekat membuat
karyawan sulit untuk melakukan interaksi dengan sesamanya. Sebisa mungkin,
atur ruangan yang bisa memudahkan karyawan untuk bercakap-cakap sembari
bekerja agar tidak stres. Mengobrol selama batas wajar pada saat bekerja bisa
memperkuat komunikasi antar karyawan. Deadline boleh ketat, tapi ingat,
karyawan juga manusia. Kurangi tingkat stres mereka dengan membuatnya lebih
mudah berkomunikasi satu sama lain.
 Kegiatan Wisata untuk Seluruh Karyawan
Sebagai tips meningkatkan komunikasi antar karyawan yang terakhir, Anda bisa
mengajukan kepada atasan untuk meminta sejumlah dana tertentu dalam rangka
menjalin kebersamaan antar karyawan. Bagi perusahaan yang cukup besar,
tentunya hal ini bukan menjadi masalah. Berikan kesempatan pada karyawan
untuk melakukan refreshing dengan mengunjungi tempat wisata. Selain bisa
melepas penat dari beban pekerjaan, program wisata bersama ini akan
meningkatkan kesempatan karyawan untuk mengobrol dan bersenda-gurau dengan
sesamanya. Jika perlu, lakukan program wisata ini sebagai agenda tahunan.
 Membaur dan Ikut Kebersamaan
Sebagai seorang atasan, tunjukkan wibawa Anda dengan ikut bergabung jika ada
acara kumpul-kumpul dengan karyawan. Dengan begitu, karyawan tidak merasa
canggung dan dengan kehadiran Anda, bisa jadi karyawan lain juga ingin ikut
merasakan kebersamaan dengan atasannya. Semakin banyak karyawan yang
bergabung, maka suasana akan semakin ramai, bukan? Tentu saja ini tak lepas dari
peran Anda sebagai penengah. Buat topik yang menarik untuk dibahas, tapi ingat
jangan membahas masalah pekerjaan. Ini bisa Anda lakukan ketika sedang makan
siang di kantin atau saat makan di luar.
 Melakukan Kegiatan Olahraga Bersama
Atur jadwal untuk melaksanakan kegiatan olahraga bersama-sama. Bisa dua
minggu atau satu bulan sekali. Sewa gedung olahraga untuk melakukan futsal di
akhir pekan dan undang seluruh karyawan untuk berpartisipasi. Karyawan dari
berbagai macam divisi akan hadir dan melakukan futsal bersama. Di momen-
momen seperti ini, pembagian divisi kerja tidak berlaku karena tujuan bersamanya
adalah bermaik futsal. Dengan adanya kebersamaan ini, karyawan bisa saling
mengenal dan dekat satu sama lain. Rasa kebersamaan ini tidak akan berhenti,
tetapi akan berlanjut hingga di kantor saat mereka bekerja.
 Memberlakukan Kerja Tim Bergilir
Ada kalanya sebuah proyek akan lebih efektif dikerjakan secara tim. Manfaatkan
hal ini untuk membangun komunikasi antar karyawan. Misalkan bulan ini ada
proyek A, bagilah karyawan menjadi kelompok A, B, dan C untuk
menyelesaikannya. Bulan berikutnya, ketika datang proyek B, rubah komposisi
tim A, B, dan C sehingga masing-masing anggota akan bertukar pasangan dan bisa
merasakan kerja sama dengan anggota tim lainnya. Jadi, tidak hanya terpaku pada
satu tim saja. Selain karyawan bisa belajar hal baru dari karyawan lainnya, ini
akan membuat mereka lebih akrab satu sama lain sehingga komunikasi pun terjalin
dengan baik.
 Memberikan feedback
Feedback atau umpan balik ini adalah respon yang diberikan ketika ada pihak lain
yang mengajak untuk berkomunikasi.Ketika kita tidak memberikan respon saat
ada orang lain yang mengajak berkomunikasi, maka kita bisa dianggap tidak
peduli kepadanya.Hal ini tentu akan menimbulkan sikap curiga dan ini sangat
tidak sesuai dengan konsep komunikasi efektif. Umpan balik atau feedback ini
adalah salah satu komponen penting dalam komunikasi
efektif.Tanpa feedback, maka sudah pasti sebuah proses komunikasi tidak berjalan
dengan baik.
 Selalu menghargai pendapat
Karena setiap manusia memiliki keunikan karakternya masing-masing, maka
perbedaan akan selalu menjadi keniscayaan. Berbeda pendapat atau cara pandang
adalah hal yang lumrah dan bisa terjadi di mana saja, termasuk di dalam
lingkungan perusahaan. Yang penting adalah bagaimana agar perbedaan tersebut
tidak menimbulkan konflik atau perselisihan.Caranya adalah dengan saling
menghargai. Dengan menghargai sesuatu yang berbeda, maka akan timbul suatu
sikap toleransi.
 Menyampaikan pesan dengan jelas
Setiap kali berbicara, maka katakanlah dengan jelas, dengan kata-kata yang
ringkas dan mudah dipahami oleh orang lain. Pesan harus disampaikan dengan
lugas, tidak bertele-tele. Gunakan bahasa atau kata-kata yang sesuai dengan orang-
orang yang akan menerima pesan tersebut. Pesan yang disampaikan dengan baik
dapat membuat orang lain lebih mudah memahami sehingga
memberikan feedback yang diinginkan oleh si penyampai pesan.
 Perhatikan bahasa tubuh
Kadang-kadang, bahasa tubuh lebih jujur daripada bahasa verbal. Maka, ketika
menyampaikan sebuah pesan, usahakan agar bahasa tubuh kita tidak bertentangan
dengan pesan yang disampaikan.Misalnya, ketika kita menyampaikan bahwa
kinerja anggota tim sudah memuaskan, katakan juga dengan bahasa tubuh yang
sama, misalnya dengan memberikan pandangan memuji.
 Open mind
Kadang-kadang, feedback yang kita terima tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk itu, kita harus siap. Jika kita siap dengan segala kemungkinan, maka kita
dapat lebih cepat untuk memikirkan langkah berikutnya.
 Selalu bersikap bersahabat dengan semua orang
Maksudnya bukan sok kenal sok dekat dengan siapa saja, tapi lebih pada selalu
bersikap positif kepada siapa saja.Sikap positif itu bisa ditunjukkan dengan selalu
bersikap ramah kepada siapa saja, baik atasan, rekan kerja, maupun bawahan.
Ketika melihat ada yang membutuhkan bantuan, maka kita perlu dengan sigap
menunjukkan bahwa kita peduli dan siap memberikan bantuan.
 Selalu siap
Siap di sini adalah siap untuk diajak berbicara dan bekerja sama. Ketika bos tiba-
tiba memberikan tugas, maka tunjukkan sikap bahwa kita siap menerimanya.Di
perjalanannya mungkin kita akan banyak bertanya, tapi tunjukkan dulu sikap siap
untuk mengerjakannya.Dengan bersikap selalu siap ini, maka suasana kerja juga
akan semakin menyenangkan.
 Mau mendengarkan
Komunikasi adalah proses dua arah. Jadi, bukan melulu hanya berbicara, tapi juga
mendengarkan. Dengan menjadi pendengar yang baik, maka jika juga
menjalankan komunikasi yang efektif.Menjadi pendengar yang baik berarti juga
bahwa seseorang itu menerima pesan dengan baik dan siap untuk
menjalankannya.Kemampuan untuk mendengarkan berarti juga kita dapat
mengerti, baik mengerti pesan yang diterima, maupun mengerti orang lain dengan
lebih baik.Ketika ada yang menghadapi masalah, maka bisa segera dibantu
dicarikan jalan keluar. Jika seseorang dapat lebih mengerti, maka dia akan dapat
berkomunikasi dengan lebih baik.Artinya, komunikasi efektif dapat tercapai jika
setiap orang mau menjadi pendengar yang baik bagi rekan-rekannya.
 Berbicara langsung
Teknologi yang ada sekarang ini memang memudahkan kita untuk berkomunikasi
dengan orang lain, tanpa perlu bertemu langsung dengannya.Hal ini dapat
memudahkan kita dalam bekerja.Tapi, ada kalanya kita sebaiknya berbicara
langsung dengan yang bersangkutan secara tatap muka (face to face).Berbicara
langsung adalah bentuk komunikasi yang sangat minim risiko salah paham, karena
kita bisa langsung bertanya kepadanya jika ada sesuatu yang tidak
dimengerti.Sebaliknya, jika berbicara melalui perantara, maka kemungkinan salah
persepsi menjadi lebih besar.
 Sinkron
Sinkron di sini maksudnya adalah menyesuaikan antara perkataan dan perbuatan.
Apalagi ketika berada di posisi sebagai atasan atau pemimpin tim kerja.
Kesesuaian antara tindakan dan ucapan sekaligus dapat menunjukkan integritas
seseorang.Misalnya, ketika kita berbicara kepada anggota tim untuk selalu
berdisiplin dengan waktu, maka kita juga harus melakukannya.Tunjukkan kepada
anggota tim bahwa kita berdisiplin dengan waktu, antara lain dengan ketepatan
waktu menyelesaikan deadline pekerjaan.Dengan begitu, anggota tim dapat lebih
mempercayai kita dan mereka juga akan segan jika tidak melakukan hal yang
sama.
2. Mengurangi turnover karyawan perusahaan
1.Pilih Calon Karyawan Terbaik
Pilih karyawan terbaik melalui tes sesuai bidang terkait dan lakukan wawancara untuk
mengetahui apakah mereka cocok dan merupakan orang yang tepat untuk perusahaan
Anda. Analisa hasil tes dan wawancara untuk menilai dan menentukan seberapa baik
mereka bisa melakukan pekerjaan yang Anda minta.
2. Cari Karyawan yang Bertalenta
Rekrut kandidat yang memiliki banyak kemampuan di berbagai bidang pekerjaan.
Pastikan Anda dan tim HRD memilih karyawan terbaik dan berkualitas untuk
mengurangi tingkat turnover karyawan di perusahaan.
Karyawan yang fleksibel dalam mengerjakan banyak tugas merupakan kontributor besar
bagi perusahaan. Hanya saja, Anda perlu memastikan bahwa mereka tidak bosan
melakukan hal yang sama. Pertimbangkan untuk melakukan promosi atau pengembangan
karyawan.
3. Tawarkan Kompensasi & Benefit yang Menarik
Tawarkan “paket menarik” seperti asuransi jiwa, jam kerja yang fleksibel atau bonus
tahunan. Seorang karyawan muda atau kaum millenial, banyak meninggalkan sebuah
perusahaan karena membandingkan keuntungan dan penawaran dari perusahaan lain
yang bisa didapatkan.
Penelitian menunjukkan bahwa kaum millenial tidak mau mengulangi kesalahan orang
tua mereka sehingga ingin mendapatkan yang lebih baik.
4. Berikan Pelatihan pada Karyawan
Sediakan kesempatan bagi karyawan yang ingin mengetahui wawasan baru dan saling
berbagi ilmu melalui sesi pelatihan, seminar, presentasi atau kerja sama tim.
Banyak karyawan yang ingin berbagi pengetahuan yang mereka miliki dengan cara
melakukan mentoring atau pelatihan. Ingat, melatih orang lain juga merupakan salah satu
cara untuk belajar menjadi seorang profesional.
5. Hargai Karyawan
Walaupun Anda adalah seorang atasan dengan jabatan yang lebih tinggi, bukan berarti
Anda bisa memberlakukan karyawan sesuai keinginan Anda.
Hargai dan hormati karyawan di setiap kesempatan apapun, misalnya dengan
mendengarkan keluhan, menggunakan ide mereka dan tidak mempermalukan mereka di
depan karyawan lainnya.
6. Feedback Positif dan Reward Untuk Karyawan
Cara lain untuk mengurangi turnover karyawan adalah
dengan memberikan feedback dan reward untuk karyawan yang mengerjakan tugas
dengan baik.
Pengakuan atas kontribusi karyawan Anda adalah bentuk penguatan dan retensi karyawan
yang paling kuat. Karyawan ingin agar orang lain tahu bahwa mereka sudah mengerjakan
tugas dengan baik.
7. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Menyenangkan
Semua orang, termasuk karyawan Anda, ingin bisa bekerja secara menyenangkan. Oleh
karena itu, buat suasana dan budaya bekerja yang tidak kaku, melainkan menyenangkan.
Dorong keterlibatan karyawan dengan menyertakan talenta mereka masing-masing.
Orang yang bekerja di suasana yang kaku atau terlalu sepi akan cepat bosan.
8. Jangan Terlalu Mengikat Karyawan dengan Peraturan Ketat
Berikan karyawan kesempatan untuk menjalani kehidupan di luar pekerjaan. Jangan
membuat aturan yang terlalu keras dan mengikat karyawan. Melainkan beri mereka
kelonggaran misalnya pada jam kerja sehingga mereka masih memiliki waktu untuk hal
pribadi terlebih waktu untuk keluarga.
9. Libatkan Karyawan dalam Pengambilan Keputusan
Libatkan karyawan dalam keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka dan
keseluruhan perusahaan jika memungkinkan. Tanya pendapat mereka dalam diskusi
mengenai visi, misi, nilai dan tujuan perusahaan.
10. Kenali Performa Karyawan
Kenali performa karyawan yang baik untuk mengurangi tingkat turnover karyawan
dengan cara memastikan mereka tahu bahwa Anda mengetahui baiknya pekerjaan yang
mereka lakukan. Karyawan akan termotivasi jika usaha mereka disadari apalagi diberikan
penghargaan.
11. Berikan Komisi Atau Bonus
Karyawan akan semakin semangat dan termotivasi jika perusahaan memberikan mereka
kesempatan untuk bisa mendapat komisi atau bonus. Tentukan nilai dan paramater yang
harus karyawan capai untuk bisa memperoleh komisi atau bonus tersebut.
12. Rayakan Keberhasilan Karyawan
Rayakan keberhasilan karyawan yang sukses menyelesaikan sebuah proyek besar. Anda
bisa makan bersama di kantor atau memberikan hadiah kecil bagi tim atau karyawan
untuk merayakan keberhasilannya.
13. Tidak Memaksakan Lembur
Tidak semua karyawan bisa lembur kerja, misalnya saja karena faktor rumah yang jauh,
memiliki anak yang masih kecil di rumah, memiliki kepentingan lain di luar jam kantor
dan sebagainya. Jangan memaksa karyawan yang tidak memungkinkan lembur untuk
lembur. Hanya saja tekankan bahwa mereka harus menyelesaikan pekerjaan mereka tepat
waktu.
14. Buat Tradisi Perusahaan
Buat budaya dan tradisi perusahaan yang menyenangkan seperti buka puasa bersama,
tukar kado saat Natal atau tahun baru, bakti sosial, atau potluck setiap akhir bulan.
Tradisi ini akan meningkatkan ikatan antar karyawan dan perusahaan serta menyegarkan
karyawan yang sedang sibuk mengerjakan tugasnya.
15. Cross Training
Berikan kesempatan bagi karyawan untuk mempelajari hal baru dengan cara cross
training antar divisi. Karyawan ingin tahu apakah mereka bisa mengerjakan tugas-tugas
di bidang berbeda untuk karir mereka.
16. Kesempatan Pengembangan Karir Karyawan
Sampaikan informasi kepada karyawan bahwa perusahaan membuka kesempatan bagi
mereka yang ingin mengembangkan karir melalui pelatihan dan edukasi. Bangun dan
kembangkan karir dan kemampuan karyawan misalnya dengan memberikan tugas yang
menantang namun diimbangi dengan pelatihan yang sesuai.
17. Komunikasi yang Baik
Pastikan Anda dan karyawan memiliki komunikasi yang baik terutama mengenai tujuan,
peran dan tugas masing-masing. Hal ini memungkinkan karyawan mengetahui ekspektasi
Anda dan membuat mereka merasa menjadi bagian dari keberhasilan perusahaan.
18. Dorong Karyawan untuk Menjalin Hubungan Persahabatan
Menurut penelitian, Anda harus mendorong karyawan untuk membangun hubungan
dengan karyawan lainnya, bahkan memiliki sahabat di lingkungan perusahaan. Hal ini
dipercaya akan meningkatkan komitmen karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan
Anda.

Anda mungkin juga menyukai