Anda di halaman 1dari 9

1

Studi Kasus pada Karyawan Cafe Belikopi


Mata kuliah Manajemen Operasi dan Kualitas

Dosen Pengampu:
Dr. Nofal Supriaddin, SE., MM.

Oleh :
CHATERINA MONICA IDELBERTH
2366MM01094
2

STUDI KASUS :

Cafe Belikopi Kediri merupakan usaha yang menyediakan aneka makanan dan
minuman baik kopi maupun nonkopi. Cafe Belikopi Kediri juga menyediakan aneka
ropang (roti panggang) dengan beragam toping.
Kedisiplinan karyawan dapat dilihat bahwa persentase absensi karyawan Cafe
Belikopi Kediri per Januari 2023 dengan jumlah karyawan yang terlambat sebesar
54% sedangkan karyawan tidak terlambat sebesar 46%, hal ini menandakan bahwa
masih banyak karyawan kurang disiplin yang berdampak pada kinerja karyawan.
Setiap perusahaan mengharapkan karyawan yang memiliki potensi yang
baik,karena dengan potensi tersebut akan memberikan bantuan yang optimal bagi
perusahaan. Guna meningkatkan penjualan maka para pelaku usaha harus menjaga
keberlangsungan kinerja para pegawai.
Salah satu tempat usaha yang berusaha meningkatkan kinerja karyawan
melalui "motivasi kerja, kepuasan kerja dan disiplin kerja adalah Cafe Belikopi
Kediri". Namun terdapat beberapa permasalahan dalam hal peningkatan kinerja
karyawan diantaranya motivasi kerja, dalam hal ini sebuah bonus atau gaji dari
pimpinan yang masih belum sesuai dan maksimal dengan tugas dan tanggungjawab
setiap bagian dari karyawan Cafe Belikopi Kediri, lalu kondisi kerja yang
terkadangmemanas akibat kesalahpahaman antar karyawan dan seringnya sebuah
masalah pribadi dibawa ke pekerjaan yang membuat karyawan lain kena imbasnya,
selain itu fasilitas yang tersedia di Cafe Belikopi Kediri masih kurang lengkap dan
nyaman, seperti halnya tong sampah yang sedikit membuat konsumen sering
membuang sampah sembarangan dan AC dalam ruangan kerja barista yang cenderung
mudah rusak dan tidak dingin lagi serta beberapa alat pembuat kopi yang sudah
waktunya diganti sebab sering ada kendala saat menggunakannya, hal ini dapat
mempengaruhi kinerja karyawan di Cafe Belikopi Kediri tidak bisa maksimal.
Terkait dengan permasalahan lingkungan kerja non fisik di Cafe Belikopi
Kediri, seringnya karyawan yang sering salah komunikasi yang menimbulkan antar
karyawan saling tidak harmonis dan menjadikan suasana kerja menjadi tidak nyaman
lalu adanya ketidakhadiran atau izin saat bekerja dengan berbagai alasan kepentingan
yang membuat kekurangan rekan kerja saat itu, atau bahkan pengganti shift yang
tidak siap untuk pertukaran jam kerja. Selain hal itu ada kesenjangan sosial yang
terjadi akibat perbedaan umur antar karyawan, jadi karyawan yang lebih muda
3

cenderung tidak percaya diri dan susah berkomunikasi dengaan karyawan. yang
umurnya terpaut jauh, selain itu sebuah ukuran organisasi yang dapat dikatakan
bagiannya banyak namun anggota sedikit dapat membuat salah komunikasi dari
karyawan satu kepada karyawan lain yang berpengaruh dengan koordinasi yang
kurang maksimal dan tidak terarah dengan baik, di sisi lain ukuran organisasi di Cafe
Belikopi Kediri yang relatif kecil dan anggota yang tidak begitu banyak dalam satu
jabatan membuat karyawan lain merasa koordinasi tidak maksimal apabila ada satu
orang dalam jabatan tersebut tidak memberikan informasi yang akurat dan lengkap,
dengan banyaknya jabatan dan volume dalam organisasi yang kecil pula, jalannya
komunikasi bisa terhambat dan tidak tepat sasaran, hal ini dapat mempengaruhi
kinerja karyawan di Cafe Belikopi Kediri yang dapat menghambat dan tidak dapat
memaksimalkan kinerja mereka.
Selain itu terkait dengan kedisiplinan kerja, di Cafe Belikopi Kediri karyawan
sering tidak mematuhi peraturan dengan diberikan kesepakatan secara bersama yang
bersinergi untuk kehadiran pegawai, seringnya telat dan ijin karyawan serta tidak
melaksanakan tugasnya sesuai jobdesk yang diberikan, hal ini dapat mempengaruhi
penyelesaian kerja yang dilakukan karyawan tidak maksimal dan di luar harapan dari
pimpinan untuk hasil dari pekerjaan yang dilakukan, dengan minimnya disiplin kerja
yang ada di Cafe Belikopi Kediri ini, dapat mengganggu efektifitas pekerjaan yang
terjadi di tempat tersebut.
4

Analisis Penyelesaian:
Komunikasi dapat terjadi ketika Anda mempunyai lawan bicara. Di
lingkungan kerja, yang menjadi lawan bicara Anda adalah rekan kerja dan atasan
yang selalu Anda jumpai setiap hari. Untuk itu, sangat penting bagi Anda untuk dapat
membangun komunikasi yang sehat di tempat kerja agar proses kerja antar anggota
tim menjadi lebih lancar. Berikut ini tips membangun komunikasi yang sehat di
tempat kerja.:

1. Membuat Forum Diskusi


Diskusi merupakan salah satu bentuk berkomunikasi di tempat kerja yang
umum dilakukan. Anda bisa saling bertukar pikiran dalam mencari sebuah solusi atas
penyelesaian sebuah proyek. Dengan adanya diskusi, kerja sama di dalam tim menjadi
lebih solid serta terjalinnya ikatan rekan kerja yang kuat. Diskusi juga dapat
menyatukan perbedaan pendapat menjadi sebuah brainstorm ide yang unik dan
inovatif.

2. Menghindari Konflik
Konflik merupakan hal yang lumrah di dunia kerja. Kehadiran konflik dapat
membuat situasi bekerja menjadi canggung dan tidak nyaman. Hal tersebut dapat
terjadi apabila timbulnya kesalahpahaman ataupun kesalahan dalam pengucapan kata
yang dapat menyinggung orang lain. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindarilah
konflik dengan membangun komunikasi yang positif, jelas, dan mudah dipahami.
Perhatikan juga cara penyampaian kalimat yang akan Anda sampaikan agar tidak ada
pihak yang merasa dirugikan.

3. Terbuka terhadap Feedback


Perusahaan merupakan tempat untuk Anda tumbuh dan mengembangkan skill
yang Anda punya, baik itu soft skill maupun hard skill. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari orang-orang yang bekerja bersama Anda akan membantu Anda untuk
tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik saat menjalin komunikasi di tempat kerja.

4. Menjadi Pendengar yang Baik untuk Rekan Kerja


Komunikasi di tempat kerja tidak hanya berdasarkan apa yang ingin Anda
sampaikan. Namun, Anda juga harus mendengarkan apa yang rekan atau atasan Anda
5

ingin sampaikan. Kebanyakan orang lebih suka untuk berbicara dan menyatakan apa
yang ingin dia sampaikan, namun sedikit yang ingin mendengarkan orang lain. Oleh
karena itu, Anda dapat membangun komunikasi yang sehat dengan mendengarkan
orang lain sebagai bentuk perhatian Anda terhadap mereka.

5. Menciptakan Komunikasi di tempat kerja yang efektif


Komunikasi yang terlalu bertele-tele dan tidak tepat sasaran akan membuat
tujuan yang Anda ingin sampaikan menjadi sulit dipahami dan dimengerti. Hindari
cara berkomunikasi yang tidak efektif agar siapapun yang mendengar Anda akan
menangkap pesan yang ingin Anda sampaikan.

6. Mengkombinasikan Mengombinasikan Komunikasi Verbal dan Non-verbal


Membangun komunikasi di tempat kerja memang rasanya tidak semudah yang
dibayangkan. Namun untuk membangun komunikasi di tempat kerja yang baik,
seorang komunikator diharuskan untuk mampu menggabungkan kemampuan
komunikasi verbal dan non-verbal pada saat yang bersamaan. Gerakan nonverbal,
seperti mengangguk, tersenyum, dan sikap duduk Anda ketika mendengarkan, sangat
mendukung terwujudnya cara komunikasi yang efektif.

7. Mendengarkan dengan Aktif


Menjadi seorang komunikator untuk membangun suasana komunikasi di
tempat kerja yang baik itu tidak melulu harus didengarkan. Sebaliknya, seorang
komunikator juga harus bisa menjadi pendengar yang baik dan aktif. Anda harus bisa
memahami segala jenis komunikasi yang ada di lingkungan kerja Anda. Menjadi
pendengar yang aktif adalah sebuah proses komunikasi yang dapat membantu Anda
dalam keseharian.

8. Memberikan Informasi yang Jelas


Untuk membangun komunikasi di tempat kerja yang baik, proses komunikasi
biasanya melibatkan penyampaian informasi dari satu orang ke orang lain. Maka dari
itu, Anda perlu belajar untuk dapat menyampaikan segala informasi dengan akurat
dan jelas. Hal ini harus dilakukan agar Anda dapat meminimalisir dan terhindar dari
kesalahpahaman yang akan berujung pada konflik antar rekan kerja.
6

9. Tegas, jujur dan terbuka


Ketegasan dapat membuat komunikasi yang terjalin menjadi lebih jelas dan
membantu Anda dalam meningkatkan rasa percaya diri serta kemampuan dalam
mengambil keputusan. Selalu ingat bahwa komunikasi di tempat kerja yang efektif
bukan tentang memenangkan argumen atau memaksakan pendapat Anda kepada
orang lain.
Sebaliknya, ketegasan dapat Anda tunjukkan dengan mengeluarkan ide dan
perasaanmu secara jujur dan terbuka, serta mempertahankan sudut pandang saat
berkomunikasi dengan tetap menghormati rekan kerja dan menerima pendapat serta
perspektif mereka.

Selain itu, saat menjalankan sebuah usaha atau bisnis tentu akan muncul beberapa
masalah baik dari internal maupun eksternal, salah satunya adalah karyawan yang
kurang disiplin. Oleh karenanya, beberapa bos akan memberi sebuah hukuman,
namun hal tersebut belum cukup efektif. Berikut beberapa cara meningkatkan
kedisiplinan karyawan:
1. Perlakukan Karyawan Sebagai Teman
Sebagai seorang bos sebaiknya Anda bisa menempatkan kapan harus tegas dan
santai, yaitu memperlakukan karyawan selayaknya teman. Sebagai contoh curhat,
mengajak ngobrol hal ringan di luar pekerjaan, bercanda, makan dan jalan-jalan
bareng saat weekend.
Meskipun demikian Anda juga harus tetap menjadi seorang yang tegas dan
tidak mengambil keputusan hanya berdasarkan tingkat kedekatan. Selain itu saat ingin
curhat atau ngobrol santai, usahakan tetap jaga privasi, karena hal itu bisa menjadi
celah untuk perbuatan yang negatif.

2. Berikan Penghargaan Sebagai bentuk Apresiasi


Karyawan akan lebih semangat dalam bekerja jika mereka bisa mendapatkan
feedback yang baik dari atasannya. Terdapat banyak kasus akibat kerja keras seorang
karyawan yang tidak mendapatkan apresiasi, misalnya saja menjadi lebih malas serta
bersikap tidak jujur.
Meskipun tindakan ini bukan bentuk kata-kata secara langsung, namun
dampaknya bisa sangat besar. Mereka akan merasa kerja keras yang diberikan tidak
sia-sia, karena diapresiasi meskipun dengan hal sederhana misalnya kenaikan gaji,
7

makan bersama, maupun memberikan bonus.

3. Jadikan Anda Sebagai Contoh untuk Karyawan


Saat menganjurkan karyawan agar disiplin, maka sudah seharusnya Anda
melakukan hal tersebut sebagai contoh yang konkret dan bukan hanya sekedar teori
atau nasihat saja. Hal tersebut nantinya akan bernilai positif, bahkan mereka bisa saja
secara otomatis meniru kebiasaan tersebut.
Menjadi seorang bos, tentu memiliki tugas yang harus diemban. Hal ini bukan
hanya berkaitan dengan pengarahan terkait pekerjaan saja melainkan dengan berbagai
kebiasaan baik, dengan begitu lingkungan akan jauh lebih kondusif. Sederhananya
seorang pemimpin adalah teladan.

4. Penuhi Hak Karyawan Secara Adil


Setiap pekerja memiliki hak dan tanggung jawab masing-masing. Saat Anda
meminta karyawan bekerja dengan keras, maka harus menyeimbangkannya dengan
pemenuhan segala kebutuhan serta perlakukan yang baik. hal paling penting adalah,
jangan pernah membedakan dari latar belakang.
Hal tersebut berlaku sama baik untuk pekerja yang memiliki hubungan baik
dengan Anda atau keluarga dari pemilik saham. Terapkan hukuman sesuai aturan
yang berlaku jika melanggar peraturan, namun harus disertai bukti konkret karena ada
banyak orang berlaku curang.

5. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman


Lingkungan yang nyaman dan kondusif akan membuat mereka lebih semangat
dalam bekerja karena di dalam pikirannya adalah kegiatan tersebut bukan beban justru
sebagai media pengekspresian diri. Manfaatnya adalah bisa membuat kinerja otak
semakin maksimal tanpa harus dipaksa berlebihan.
Cara tersebut sangat penting Anda lakukan terutama bagi perusahaan yang
bergerak dalam bidang industri kreatif. Berbagai inovasi diperlukan agar bisa
membuat konten atau terobosan terbaru secara cepat, dengan begitu bisnis dapat
berkembang pesat dan bersaing di dunia pasar lebih luas.
8

6. Gunakan Teknologi untuk Kehadiran


Kecanggihan teknologi saat ini bisa menjadi salah satu solusi untuk berbagai
masalah yang sedang Anda hadapi terutama terkait dengan tingkat kedisiplinan.
SebaiknyaSebaikya untuk sendiri gunakan mesin pendeteksi wajah atau sidik jari,
karena jika tanda tangan masih bisa dipalsukan.
Beberapa perusahaan sudah menerapkan hal ini dan terbukti tingkat
keberhasilannya cukup tinggi. berlakukan peraturan tersebut bukan saat absendiri
daftar hadir di pagi hari, melainkan setelah jam istirahat, maupun lembur. Usahakan
memasang CCTV agar dapat memantau semua kegiatan.

7. Buatlah Aturan Sewajarnya


Peraturan yang memberatkan akan berubah menjadi momok menakutkan,
sehingga semangat dalam bekerja bisa menurun secara signifikan. Sebagai seorang
atasan yang baik, sudah sepatutnya saat menyusun tata tertib harus melalui beberapa
pertimbangan yang matang.
Buatlah aturan sewajarnya yang tegas namun tetap manusiawi, terutama dalam
menentukan target dan kewajiban kerja. Pastikan Anda memiliki data ukuran atau
referensi yang berguna sebagai acuan penyusunan peraturan agar tidak memberatkan
atau malah menyiksa karyawan.

8. Dengarkan Ide atau Pendapat dari Karyawan


Setiap orang tentu memiliki ide kreatif yang bisa digunakan sebagai
pembaharu, untuk itu meski Anda berperan sebagai petinggi penting untuk
mendengarkan masukan karyawan. Keputusan menerima atau menolak tentu harus
melalui pertimbangan matang dan tidak boleh tergesa-gesa.
Memberikan ruang inovasi kepada karyawan akan membuat mereka merasa
lebih dihargai, sehingga mampu berkembang lebih baik di kantor. Hal ini akan
membuat pekerjaan tidak monoton dan terasa lebih menyenangkan, imbasnya adalah
ada banyak ide kreatif yang tercipta.

9. Lakukan Konseling untuk Memahami Masalah yang Mereka Hadapi


Seseorang melakukan suatu hal seringkali didasarkan pada suatu alasan,
namun jika hal tersebut terus berlangsung dalam jangka waktu lama, bisa
menimbulkan dampak negatif untuk pada pekerjaannya. Sebagai seorang petinggi,
9

Anda harus menjadi bisa yang peka.


Hal ini akan membuat Anda bisa mencari solusi terbaik dengan mudah.
Konsultasi ini bisa Anda lakukan baik melalui HRD maupun bertemu langsung
dengan karyawan bermasalah. Jika alasan yang dikemukakan kurang masuk akal
maka tindakan tegas bisa dilakukan.

10. Kurangi Kerja Manual


Perkembangan teknologi saat ini adalah hal yang menguntungkan terutama
untuk perusahaan bidang ekonomi kreatif. Agar dapat menunjang pemaksimalan
pekerjaan, sebelumnya perhatikan perangkat pendukung apa saja yang dibutuhkan
dengan melihat bidang pekerjaannya.
Jika perusahaan Anda bergerak dalam bidang misalnya ekspor, start up, serta
konten kreatif maka usahakan memberi pendukung berupa perangkat dengan spek
mumpuni. Selain itu berikan fasilitas berupa wifi yang memiliki tingkat kekuatan
jaringan yang optimal.
Cara meningkatkan kedisiplinan karyawan tidak harus Anda lakukan langsung
melalui pemaksaan, dengan cara terus-terusan bertindak tegas atau memberikan
hukuman. Lebih baik tumbuhkan kebiasaan tersebut atas kemauan pribadi untuk
menjaga konsistensinya. Dengan begitu, keharmonisan dalam bekerja akan senantiasa
bisa meningkat.

Anda mungkin juga menyukai