Anda di halaman 1dari 15

ETOS KERJA

KELOMPOK 6

1. ANIS SOFITUL KUSNA (04)


2. FADZILAH EKA SAPUTRI (11)
3. LYRA SALSABILA (15)
4. MEY CITTA PURNAMA D (16)
5. RETNA WULANDARI (27)
6. YAHYA ABDULLAH S (34)
ETOS KERJA YANG HARUS DIHINDARI

 Datang terlambat
Salah satu hal yang sering dialami setiap orang adalah keterlambatan.Untuk menghindari keterlambatan ini, ada baiknya
kalian mengatur jam tidur kalian lebih awal agar keesokan harinya kalian dapat bangun lebih awal dan menghindari kantuk
pada saat bekerja
 Sering tidak masuk kerja
Salah satu sifat alami manusia yang sulit dihilangkan adalah rasa malas.ada baiknya ketika kalian mengalami hal seperti ini
dalam bekerja rehatlah sebentar dan carilah motivasi untuk membangkitkan semangatmu untuk bekerja kembali sehingga
hubungan antara pekerja dan perusahaan tetap baik.
 Suka mengeluh
Mengeluh juga menjadi salah satu faktor yang menjadikan sifat malas muncul. Oleh karena itu sebaiknya jika memang
seorang pekerja sudah merasa jenuh dengan pekerjaannya rehatlah sementara waktu untuk menjernihkan pikiran sehingga
rasa lelah tersebut hilang dan pekerja bisa melanjutkan pekerjaannya dengan nyaman dan tenang.
 Ceroboh dalam pekerjaan
Biasanya para pekerja seperti ini terlalu meremehkan suatu pekerjaan sehingga akhirnya lupa dan menyebabkan
bekerja dibawah tekanan yang menghasilkan kecerobohan. Sekecil apapun pekerjaan yang diberikan, sebaiknya
segera dikerjakan karena tidak ada ruginya jika suatu pekerjaan dapat dikerjakan lebih awal.
 Tidak bertanggung jawab
Sebagai seorang karyawan diwajibkan untuk mengerjakan apa yang sudah menjadi tanggungjawabnya. Karyawan
dengan etos kerja buruk selalu tidak menepati janjinya untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
 Selalu mencari alasan
Seorang karyawan yang memiliki contoh etos kerja yang buruk akan malas mengerjakan tugas atau proyek baru.
Mereka justru akan mencari alasan untuk menolak. Karyawan seperti ini selalu mencari alasan untuk menutupi
berbagai tindakannya yang kurang tepat
 Tidak antusias dalam bekerja
Saat diberikan amanat baru, karyawan yang semrbono akan menunjukkan raut wajah tidak bahagia.
Karyawan selalu terlihat tidak bersemangat saat mengerjakan tugas di kantor. Karyawan seperti ini dalam
bekerja juga akan sering terlambat kerja dan jarang tepat waktu dalam mengerjakan berbagai tugasnya.
 Tidak mau membantu orang lain
Ada juga karyawan yang tidak pernah mau membantu pekerjaan rekan kerjanya. Orang seperti ini hanya
mau menyelesaikan berbagai pekerjaan yang menjadi tugasnya.
 Tidak mau bekerja sama
Karyawan dengan etos kerja buruk salah satunya memiliki sikap tidak ada kemauan untuk bekerja sama.
Segala pekerjaan akan dikerjakan sendiri dan tidak mau orang lain terlibat dalam pekerjaannya. Sikap ini
membuat karyawan tidak mampu bekerja dengan orang lain, berkomunikasi, serta tidak siap dalam
membantu anggota tim saat dibutuhkan.
 Senang berbohong
Karyawan yang senang berbohong dan mengarang cerita negatif di kantor dapat membahayakan
kerja tim. Sebaiknya hindari para karyawan yang senang berbohong.
 Senang bergosip
Disadari atau tidak, bergosip merupakan tindakan yang dapat menghancurkan moral dan dinamika
kerja tim di kantor. Selain itu, bergosip juga dapat melahirkan perpecahan di kantor.
 Sok tahu
Karyawan yang menyebalkan sering bersikap seolah dirinya mengetahui banyak hal. Dia selalu
menunjukkan dirinya handal dalam berbagai bidang yang dibicarakannya.
 Tidak fokus
Kehilangan fokus biasanya disebabkan oleh rasa lapar, dehidrasi, dan kantuk. Untuk itu dalam
mengindari hilangnya fokus cobalah untuk bekerja lebih santai lagi dengan menikmati snack atau
minuman favorit kalian.
KEBIASAAN BURUK YANG PERLU DIHINDARI DI DALAM
DUNIA KERJA

 Suka Menunda Pekerjaan


Menunda-nunda pekerjaan tidak hanya mempengaruhi Andasendiri, tetapi juga rekan kerja yang harus menunggu
hasil dari pekerjaan tersebut.
 Selalu Bersikap Negatif
Ketika Berinteraksi Dengan Rekan KerjaKetika di kantor, sangat penting untuk menghindari kebiasaan buruk
bersikap negatif. Entah itu karena jam kerja yang panjang, kurang akrab dengan rekan kerja, atau frustasi karena
proyek yang berjalan lambat, sikap negatif bisa merusak suasana di tempat kerja.
 Terlalu Banyak Bergosip di Tempat Kerja
Membicarakan orang lain hanya akan membuang-buang waktu Anda tanpa manfaat yang positif. Sebagai gantinya,
fokuslah pada pekerjaan Anda dan upayakan untuk mencapai target dan deadline yang ditetapkan .
 Sering Datang Terlambat
Perlu diingat bahwa sering datang terlambat adalah kebiasaan buruk yang perlu diatasi. Kehadiran tepat waktu di
kantor adalah tanda disiplin dan profesionalisme. Ketika Anda sering terlambat, citra profesional Anda bisa
terganggu. Selain itu, Anda juga bisa dianggap kurang menghargai kontrak kerja dan rekan kerja yang selalu tepat
waktu.5.
 Tidak Mau Menerima Feedback dari Rekan Kerja
Feedback, baik dari atasan maupun rekan kerja, merupakan peluang berharga untuk mengidentifikasi kekuatan dan
area yang perlu ditingkatkan dalam pekerjaan kita. Jangan melihat feedback sebagai kritik negatif, tetapi lihatlah
sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
PEDOMAN ETIKA USAHA
 Etika Perusahaan dengan Pekerja TBG
Dalam hal memperlakukan karyawan, perlu menerapkan prinsip kesetaraan dan tidak membedakan gender sesuai dengan
kodratnya, suku, agama, dan ras dalam segala aspek. Perusahaan akan memegang dan menjalankan etika hubungan dengan
pekerja sebagai berikut:
• Memposisikan Pekerja TBG sebagai mitra kerja Perusahaan dan merupakan bagian dari aset perusahaan.
• Memberikan kesempatan yang sama pada seluruh Pekerja untuk maju dan berkembang
• Memberikan pelatihan dan pengenalan mengenai Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (“K3LL”)
• Meningkatkan motivasi kerja Pekerja TBG dengan menerapkan penghargaan dan sanksi sesuai dengan aturan perusahaan.
• Mengacu kepada Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) dan/atau Peraturan Perusahaan (“PP”) dalam hal kesejahteraan,
kompetisi yang sehat dan penyediaan sarana maupun prasarana kerja yang memadai.
• Melindungi hak Pekerja TBG untuk mendapatkan lingkungan kerja yang aman dan sehat sesuai ketentuan K3LL yang
berlaku.
 Etika Perusahaan dengan Pengguna Jasa
Untuk menjalankan etika dalam hubungan dengan penggunaan jasa, perusahaan memegang prinsip berikut ini:
• Menjaga komitmen, kepercayaan dan kepuasan pengguna jasa yang tertuang dalam kontrak dengan pengguna jasa.
• Menyediakan sarana untuk menerima masukan dari pengguna jasa dan menindaklanjuti keluhan pengguna jasa tanpa
melakukan diskriminasi kepada pengguna jasa.
 Etika Perusahaan dengan Pengguna Pesaing
Untuk mempertahankan integritas dan menciptakan hubungan yang berkelanjutan dengan pesaing, perusahaan perlu
mengimplementasikan prinsip-prinsip etika yang kuat, antara lain:
• Menempatkan Pesaing sebagai pemacu peningkatan kinerja perusahaan.
• Melakukan persaingan usaha yang sehat dengan mengedepankan keunggulan aset termasuk sumber daya manusia yang
dimiliki perusahaan dan kehandalan manajemen perusahaan.
 Etika Perusahaan Dengan Pemasok
• Menciptakan iklim kompetisi yang adil dan transparan dalam pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
• Menetapkan Pemasok berdasarkan regulasi yang berlaku dan kemampuan serta prestasi kerjanya..
• Memberikan sanksi yang tegas terhadap Pemasok yang melakukan pelanggaran tanpa diskriminasi sesuai dengan
kontrak dan peraturan yang berlaku.
• Memelihara komunikasi yang baik dengan Pemasok termasuk menyediakan sarana untuk menerima masukan dari
Pemasok dan menindaklanjuti keluhan dan keberatan dari Pemasok tanpa melakukan diskriminasi kepada Pemasok.
• Menjalin hubungan baik dengan Pemasok sebagai sarana untuk mendapatkan informasi harga yang kompetitif.
• Melakukan pembinaan yang intensif terhadap pemasok.
 Etika Perusahaan dengan Mitra Kerja
Meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan dengan mitra kerja sesuai dengan kaidah-
kaidah bisnis yang berlaku dengan cara:
• Membuat perjanjian kerja yang berimbang dan saling menguntungkan dengan mitra kerja dan tidak melanggar aturan
dan prosedur.
• Mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku dan terbaik.
• Membangun komunikasi secara intensif dengan mitra kerja untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka
peningkatan kinerja.
 Etika Perusahaan Dengan Kreditur/Investor
• Mengoptimalkan penggunaan dana yang diperoleh dari kreditur maupun dari investor bagi kepentingan pengembangan
usaha dan bagi peningkatan nilai tambah serta pertumbuhan perusahaan sesuai dengan perjanjian terkait.
• Menyediakan informasi yang aktual bagi calon kreditur/investor.
• Memilih kreditur/investor berdasarkan kredibilitas dan bonafiditas yang dapat dipertanggungjawabkan.
• Menerima pinjaman/penanaman modal yang diikat melalui perjanjian yang sah, berimbang dan saling menguntungkan
dengan tetap mengedepankan prinsip kewajaran yang dituangkan dalam perjanjian tersebut.
• Memberikan informasi secara terbuka tentang penggunaan dana untuk meningkatkan kepercayaan kreditur/investor.
 Etika Perusahaan dengan Pemerintah
Berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan cara:
• Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat dan Daerah.
• Menerapkan standar terbaik (best practices) dengan memperhatikan peraturan yangberlaku mengenai kualitas produk,
kesehatan, keselamatan, lingkungan dan pelayanan.
 Etika Perusahaan dengan Masyarakat
Melaksanakan program tanggung jawab sosial dan dapat bersinergi dengan program-program Pemerintah terkait, dengan
cara:
• Memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengetahui kegiatan-kegiatan Perusahaan dalam batas tertentu.
• Mengoptimalkan penyaluran program-program bantuan Perusahaan kepada masyarakat.
• Melarang karyawan memberikan janji-janji kepada masyarakat di luar kewenangannya.
• Tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada diskriminasi masyarakat berdasar suku, agama, ras dan
antar golongan
 Etika Perusahaan Dengan Organisasi Profesi
• Menjalin hubungan kerjasama dengan Organisasi Profesi terkait baik di dalam negeri maupun di luar negeri dan
menerapkan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi tersebut, yaitu standar-standar yang kredibel dalam
dunia usaha yang digeluti oleh perusahaan.
• Menerapkan perlakuan yang setara dan profesional terhadap seluruh Organisasi Profesi terkait di dalam negeri maupun
di luar negeri.
• Aktif mendorong dan membantu Organisasi Profesi peneliti yang memberikan sumbangan terbesar bagi temuan
sistem maupun teknologi yang efisien dalam bidang usaha yang dilakukan oleh perusahaan.
 Etika Perusahaan dengan Media Massa
Perusahaan akan memegang dan menjalankan etika hubungan dengan media massa sebagai berikut:
• Menjadikan media massa sebagai mitra perusahaan dalam membangun citra dan mensosialisasikan program-
program kemasyarakatan perusahaan.
• Memberikan informasi yang akurat, sesuai dan berimbang kepada media massa.
• Menindaklanjuti kritik yang membangun yang disampaikan melalui media massa dengan tetap meperhatikan
sisi kemanfaatan bagi perusahaan dan aspek resiko serta biaya yang mungkin akan ditanggung oleh Perusahaan.
 Etika Perusahaan dengan Pemegang Saham
• Perusahaan menolak Pemegang Saham campur tangan dalam kegiatan operasional Perusahaan yang menjadi
tanggung jawab Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
• Perusahaan akan berusaha keras agar mengalami pertumbuhan yang berkesinambungan sehingga memberikan
kontribusi yang optimal bagi Pemegang Sahamnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai