Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok ke-1

(Minggu 3/ Sesi 4)

1. Studi Kasus

PT. Indah Cemerlang bergerak dalam bidang textil atau konveksi pakaian mengalami
konflik antara perusahaan dengan karyawan. Konflik ini terjadi di sebabkan oleh
adanya miss communication antara atasan dengan karyawan. Adanya perubahan
kebijakan dalam perusahaan mengenai perhitugan gaji atau upah kerja karyawan,
namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan
merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para Karyawan mengambil
tindakan dengan mendemo perusahaan, namun tindakan ini berujung pada PHK besar-
besaran yang dilakukan oleh perusahaan. Perubahan kebijakan dalam perusahaan di
tenggarai karena turunnya jumlah produktivitas perusahaan.

Pertanyaan

1. Bagaimanakah penyelesaian konflik perusahaan tersebut?


Jawab:
Berdasarkan gambaran kasus tersebut, maka atasan harus bisa membaca pikiran atau
keinginan para karyawannya, atasan juga harus sering berkomunikasi langsung
dengan para karyawannya sehingga tidak terjadi miss communication, dengan
begitu atasan dapat mengetahui bagaimana sifat dan keinginan para karyawannya
tersebut. Dalam mengubah kebijakan mengenai perhitungan gaji atau upah kerja
karyawan seharusnya ikut di bicarakan dengan para karyawan, karena perubahan

Leadership & Organizational Behavior-R0


kebijakan dalam suatu perusahaan harus segera di beritahukan kepada pihak yang
bersangkutan termasuk para karyawan juga, apalagi mengenai gaji.

Sumber : LN~1 Leadership & Organizational Behavior (The Field of


Organizational Behavior)

2. Bagaimana cara agar tidak terjadi miss communication antara pimpinan dengan
karyawan?
Jawab:
Adapun cara yang harus dilakukan agar tidak terjadi miss communication antara
pimpinan dengan karyawan adalah sebagai berikut:
• Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan
dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau
pengumuman melalui loudspeaker.
• Membuat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan
harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang
dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan.
• Memberikan pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan,
pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam
organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah
timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan.

Sumber : http://tubagusilhammaulana.blogspot.com/2017/06/test.html

3. Kebijakan apa yang seharusnya di ambil perusahaan untuk menjaga stabilitas


perusahaan ?
Jawab:
Setiap kebijakan yang diambil perusahaan harus mengadopsi 5 (lima) prinsip dalam
penerapan Tata Kelola Perusahaan untuk menjaga stabilitas perusahaan, meliputi:
Leadership & Organizational Behavior-R0
• Prinsip keterbukaan, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan
mengenai perusahaan.
• Prinsip akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
organ-organ Perusahaan sehingga pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif.
• Prinsip tanggung jawab untuk kesesuaian di dalam pengelolaan Perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip perusahaan yang
sehat
• Prinsip kemandirian yaitu keadaan di mana Perusahaan dikelola secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan intervensi dari pihak manapun
• Prinsip kewajaran, yaitu keadaan dimana keadilan dan kesetaraan didalam
memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Sumber : https://www.panindai-ichilife.co.id/id/tata-kelola-perusahaan

4. Bagamana cara meningkatkan kinerja karyawan guna meningkatka produktivitas


perusahaan?
Jawab:
• Melakukan pelatihan dan training guna menunjang dan mendukung keterampilan
serta kinerja karyawan
• Menciptakan situasi dan iklim kinerja yang kondusif bagi karyawan seperti
menyediakan fasilitas-fasilitas kerja yang memadai dan memenuhi syarat,
melindungi pekerja/karyawan dalam program asuransi, sehingga karyawan dapat
berinovasi dan berkreasi dalam rangka mengaktualisasikan diri. Keamanan,
kenyamanan, dan kebersihan tempat kerja juga merupakan prioritas yang
diutamakan oleh perusahaan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan yang
tinggi.
• Memberikan Insentif yang adil bagi seluruh karyawan agar karyawan semakin
termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Leadership & Organizational Behavior-R0


• Memberikan Kompensasi lebih kepada karyawan, bukan hanya sekedar memenuhi
ketentuan yang ditetapkan perusahaan, akan tetapi guna memberikan dorongan agar
timbul semangat kerja yang bisa miningkatkan produktivitas kerja karyawan.
• Memberlakukan sistem reward dan punishment untuk meningkatkan kinerja
karyawan, dengan adanya sistem reward dan punishment yang diberikan maka
karyawan akan termotivasi untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki dalam
bekerja.

Sumber : Hasibuan, S.P Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.
5. Apa yang harus dilakukan perusahaan agar kedepannya tidak lagi terjadi penolakan
sehingga menyebakan PHK besar-besaran kepada karyawan ?
Jawab:
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan agar kedepannya
tidak lagi terjadi penolakan sehingga menyebakan PHK besar-besaran kepada
karyawan:
• Perusahaan harus melakukan efisiensi biaya produksi demi mencegah terjadinya
PHK terhadap karyawan.
• Pengusaha dan pekerja bersama dengan serikat pekerja perlu melakukan dialog
secara transparan dalam mengantisipasi kondisi perusahaan sehingga setiap
kebijakan yang diambil perusahaan diketahui oleh karyawan
• Penyesuaian tempat dan waktu kerja melalui pemberlakuan pengaturan shift kerja,
pembatasan kerja lembur, mengurangi jam atau hari kerja.
• Mengurangi fasilitas dan/atau tunjangan pekerja/buruh secara bertahap dimulai dari
jenjang manajerial
• Menyesuaikan besaran dan cara pembayaran upah pekerja/buruh berdasarkan
kesepakatan pengusaha dan pekerja.
• Membuka kesempatan kepada pekerja/buruh untuk melakukan pensiun dini.

Sumber : https://spn.or.id/6-langkah-rekomendasi-kemnaker-dalam-cegah-phk/

Leadership & Organizational Behavior-R0

Anda mungkin juga menyukai