Anda di halaman 1dari 15

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

Tidak ada bagian dalam produk ini

yang boleh diperbanyak, disebarkan, disiarkan atau diproduksi ulang dalam

berbagai cara apapun, termasuk secara elektronik atau mekanik. Dilarang

keras untuk penggunaan tanpa izin tertulis dari penulis (Bisnishack Research

Center) untuk mencetak ulang, atau menyebarluaskan penerbitan ini.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 19 TAHUN 2002


Pasal 72

(1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat

(2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu)

bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau

pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak

Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,

atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak

Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan

pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak

Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan

untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan

pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau denda paling banyak

Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

2 Book of Guidance Leadership


BOOK OF
GUIDANCE
LEADERSHIP
Penulis:
BisnisHack Research Center

Desain Cover:
Burcham Kamaludin

Penata Letak:
Reindra Bramantyo

Diterbitkan Oleh:
PT BISNISHACK BAHAGIA MENDUNIA
Jl. Veteran No.150-151, Pandeyan,
Umbulharjo, Yogyakarta
email: buku.bisnishack@gmail.com
www.bisnishack.com | @bisnishackcom
Copyright © 2021

Book of Guidance Leadership 3


MODUL 2 SEKOLAH CEO

BOOK OF
GUIDANCE
LEADERSHIP

4 Book of Guidance Leadership


Book of Guidance Leadership

Hubungan yang harmonis antara pemimpin perusahaan dan karyawannya merupakan


salah satu rahasia penting kesuksesan sebuah bisnis. Perusahaan tidak akan bertahan
tanpa Sumber Daya Manusia (SDM) yang loyal dan terlibat secara aktif. Untuk mewujudkan
keharmonisan tersebut dibutuhkan sikap empati dari CEO secara langsung.

Sikap empati tersebut berhubungan langsung dengan cara memimpin seorang CEO.
Untuk menjadi seorang pemimpin besar, diperlukan langkah-langkah kecil yang teratur
dan konsisten. Lalu, apa saja kunci rahasia agar bisa menjadi seorang pemimpin yang
sukses dengan timnya? Berikut beberapa hal yang sebaiknya Anda ketahui.

Sukses memimpin tim

Menjadi sosok CEO yang baik belum tentu efektif dan sebaliknya. Agar bisa memenuhi
kedua kriteria tersebut, kemampuan bicara saja tidaklah cukup. Anda perlu memiliki
kemampuan mendengarkan agar menjadi pemimpin yang baik sekaligus tetap
efektif. Hampir semua CEO pasti pintar bicara, namun tidak semua CEO baik dalam
mendengarkan.

Seorang pemimpin perlu memahami kapan waktu yang tepat untuk bicara serta waktu
untuk harus mendengarkan. Kemampun ini tidak hanya berguna bagi perusahaan saja,
namun juga membantu membuat personal branding Anda menjadi dikenal sebagai
orang yang bijak dan peduli terhadap karyawan. Menyenangkan bukan? Sayangnya,
mendengarkan ternyata lebih sulit dibandingkan bicara, lho!

Untuk itu, Anda perlu memahami betul mengenai pentingnya kemampuan


mendengarkan untuk seorang CEO serta cara meningkatkannya. Jika Anda mampu
mendengarkan dengan baik, maka komunikai akan semakin efektif. Komunikasi inilah
kunci utama dari tim yang sukses di sebuah perusahaan.

Book of Guidance Leadership 5


Perusahaan tidak akan mampu bergerak menjadi lebih sukses tanpa inovasi, ide, kritik,
serta saran dari karyawan Anda. Aset paling berharga dalam perusahaan adalah Sumber
Daya Manusia (SDM) yang loyal dan kompeten. Berikut ini beberapa manfaat nyata yang
akan didapatkan jika seorang CEO mampu mendengarkan karyawannya dengan baik.

1. Mengasah diri menjadi semakin fokus

Saat Anda mendengarkan karyawan menyampaikan ide atau sekadar keluhan


tertentu terkait perusaaan, tentunya terdapat proses memahami yang terjadi. Proses
tersebut akan membuat Anda mengasah kemampuan fokus terhadap satu hal di satu
waktu tanpa disadari.

2. Melatih kesabaran

Sebagai CEO, mendengarkan tentu bukan perkara mudah. Tidak semua topik
pembicaraan yang disampaikan membuat Anda tertarik atau seringkali dianggap
tidak begitu penting. Saat hal tersebut terjadi, Anda akan melatih kesabaran diri. Saat
mendengarkan Anda akan berusaha bersabar untuk tidak memotong pembicaraan,
memainkan ponsel, atau meninggalkan ruangan tersebut.

3. Dapat menjadi lebih teliti dan kritis

Pada dasarnya, mendengarkan bukan hanya bagian dari skill komunikasi saja
namun juga salah satu cara untuk belajar. Menjadi CEO bukan berarti Anda telah tau
segalanya dan berhenti belajar. Saat mendengarkan, Anda akan terasah menjadi lebih
teliti serta kritis. Misalnya, karyawan sedang menyampaikan tentang kemungkinan
perubahan tren besar yang dapat berpengaruh pada stabilitas perusahaan.

Dari mendengarkan penyampaian tersebut, Anda dapat lebih teliti dalam


mengambil kebijakan ke depannya. Selain itu, Anda pun semakin kritis dalam
membangun perusahaan sebab saran dan masukan yang diterima cukup beragam dan
lebih luas.

6 Book of Guidance Leadership


4. Membangun hubungan lebih harmonis

Tidak perlu diragukan lagi, pemimpin dengan kemampuan mendengarkan


yang baik akan membuat karyawan merasa nyaman dan semakin segan. Hal tersebut
tentu memberi dampak baik pada hubungan karyawan dengan Anda secara pribadi
maupun karyawan dengan perusahaan. Hubungan yang terjalin akan lebih harmonis
dan humanis.

5. Sudut pandang semakin luas

Banyak bicara membuat Anda membagikan apa yang ada di dalam pikiran. Banyak
mendengarkan dapat mengisi pemahaman baru dari banyak sisi. Dengan menjadi
pendengar yang baik, maka sudut pandang Anda semakin luas. Hal itu bermanfaat bagi
pribadi diri maupun kemajuan perusahaan.

Manajemen bisnis yang baik: mampu mendelegasikan tugas

Beban pekerjaan seorang CEO tentu segunung banyaknya. Hilangkan perasaan bahwa
Anda perlu menyelesaikan semuanya sendirian agar menjadi orang bertanggung jawab.
Hal itu hanya akan membuat Anda terus merasa sibuk tapi tidak mampu bekerja secara
efektif. Salah satu solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan membagi beban tugas.

Pembagian beban tugas berarti Anda melakukan delegasi pada orang lain. Apa itu
delegasi? Maksudnya adalah Anda memberikan wewenang dan tanggung jawab pada
orang lain untuk menyelesaikan tugas tersebut. Untuk dapat menerapkan delegasi
tugas, ketahui skill masing-masing tim di perusahaan Anda.

Tentukan tim mana yang paling cocok untuk tugas ini dan tim mana yang paling cocok
untuk tugas itu. Sebaiknya Anda pun memberi penjelasan tentang proses pengerjaan,
target yang diharapkan, serta kemungkinan kendala. Gambaran tersebut dapat
membantu karyawan menjalankan delegasi tugas dengan lebih baik dan cepat.

Book of Guidance Leadership 7


Pemimpin yang efisien mampu bekerja produktif tanpa memberi beban berlebihan
pada diri sendiri. Setelah delegasi tugas dijalankan maka Anda akan memiliki banyak
waktu untuk urusan strategis perusahaan. Berikut ini merupakan 7 alasan tambahan
pentingnya delegasi pekerjaan dan perlu segera Anda terapkan!

1. Hemat waktu pengerjaan

Menjadi pemimpin yang baik saja tidak cukup untuk membawa perusahaan menuju
kesuksesan. Anda perlu menjadi sosok CEO yang efisien dalam bekerja. Salah satu cara
agar bisa efisien yaitu dengan mendelegasikan tugas dan tidak terlalu berambisi ingin
menyelesaikan semua hal sendirian.

Keseimbangan antara pekerjaan yang bersifat strategis dengan taktis perlu dibuat.
Jika CEO berhasil mendelegasikan pekeraan yang bersifat taktis, maka waktunya akan
lebih banyak untuk hal strategis. Artinya, Anda dapat lebih fokus mengerjakan aktivitas
dengan valueyang lebih tinggi dan tidak mungkin dikerjakan karyawan.

Selain itu pekerjaan menjadi lebih cepat selesai dibandingkan sebelumnya. Hal tersebut
bisa terwujud selama Anda melakukan delegasi tugas pada orang yang tepat. Oleh
karena itu, Anda perlu memetakan karyawan terlebih dulu sebelum melakukan delegasi
tugas sehingga nantinya memberi hasil maksimal.

2. Menata urutan prioritas

Cara menentukan delegasi bisa Anda mulai dengan memilah tugas mana yang harus
bisa diselesaikan oleh karyawan dan mana yang perlu penanganan CEO. Dengan
membuat prioritas tugas maka Anda akan mendapatkan tugas mana saja yang perlu
segera selesai namun bisa didelegasikan. Apa saja tugas tersebut?

Semua jenis tugas sebenarnya dapat didelegasikan pada karyawan. CEO dapat berperan
sebagai kiper yang akan mengecek berbagai tugas tersebut sebelum ‘digolkan’. Akan
tetapi, kebanyakan CEO enggan menyerahkan tugas strategis pada karyawan sebab
seringkali merasa kurang puas dengan hasilnya serta tingkatan kepentingannya cukup
tinggi.

8 Book of Guidance Leadership


Artinya, karyawan bisa saja tetap membantu tugas strategis namun tidak sepenuhnya.
Sedangkan jenis tugas yang biasanya didelegasikan seperti audit keuangan, survei pasar
secara langsung, atau membuat rancangan rebranding perusahaan untuk kepentingan
marketing. Anda juga tetap bisa menjadi pemeriksa akhir dari berbagai delegasi tugas
tersebut sehingga semua hal tetap melalui persetujuan CEO.

3. Pemberdayaan karyawan

Dengan mendapat delegasi tugas tertentu dari Anda, pemberdayaan karyawan akan
terbentuk. Mereka juga akan merasa tertantang untuk menampilkan kemampuan
guna menjadi orang yang tepat mendapat delegasi tugas tersebut. Karyawan juga akan
memperlihatkan sebesar apa tanggung jawab yang mampu mereka berikan untuk
menyelesaikan tugas yang Anda delegasikan tersebut.

Sebagai CEO, Anda dapat membangun aura pemberdayaan di tengah iklim kerja
dengan memberi delegasi beberapa jenis tugas seperti:

• Manajemen proyek dengan meminta karyawan menulis draft pertama dari


proposal proyek besar.
• Relasi dengan klien dengan cara memilih karyawan dari bagian tim sales untuk
mengumpulkan data serta melakukan pengecekan latar belakang menjelang
pertemuan dengan para klien tersebut.
• Implementasi sistem baru dengan cara memilih beberapa karyawan untuk
mengetes sistem baru dan memberi laporan hasilnya terhadap tim khusus.

4. Pengembangan keterampilan baru

Delegasi tugas juga memungkinkan terjadinya pengembangan keterampilan baru baik


secara individual maupun tim. Saat CEO mampu melakukan delegasi tugas secara efektif
maka secara tidak langsung Anda telah membentuk kewenangan baru. Kewenangan
tersebut biasanya meliputi penyediaan kritik saran, memastikan akuntabilitas yang
terjalin, atau hasil jangka pendek.

Bagi Anda sendiri, kemampuan memberikan delegasi secara tepat mampu memberikan
kesempatan untuk belajar tentang proses baru. Anda juga akan berinteraksi dengan
berbagai jenis karyawan yang mungkin sebelumnya tidak pernah bekerja langsung

Book of Guidance Leadership 9


dengan Anda. CEO akan membantu karyawan mengembangkan keterampilan baru dan
mempertajam basic skill seperti komunikasi, kerja tim, serta kemampuan manajerial.

5. Meningkatkan komunikasi

Delegasi juga akan membantu meningkatkan komunikasi yang terjalin. Saat akan
melakukan delegasii suatu pekerjaan, tentu Anda akan menjelaskan terlebih dahulu
meski secara singkat. Setelahnya, tentu fase pengawasan masih perlu dilakukan setelah
delegasi.

Jarak komunikasi yang terlalu jauh dapat berhasil dipangkas sebab kini pekerjaan
tersebut akan ditangani langsung oleh karyawan. Anda dapat memberi penjelasan
rincian pekerjaan. Berbagi ide bersama juga bisa dilakukan selama masa delegasi
pekerjaan sehingga semua pihak merasa lebih dilibatkan.

Hal ini juga bisa memperkuat ikatan antara CEO dengan karyawan, karyawan dengan
perusahaan, serta karyawan dengan sesama karyawan itu sendiri. Komunikasi yang
intens dan dua arah dalam mengerjakan tugas delegasi menuntut semua pihak untuk
lebih aktif berkomunikasi. Akhirnya, hal tersebut dapat menjadi kultur yang baik dan
efektif di lingkungan kerja.

6. Membiasakan kerja sama tim

Delegasi tugas dapat diberikan pada tim maupun personal. Meski Anda memberikan
delegasi tugas pada satu individu saja, pada kenyataannya pengerjaan akan dilakukan
secara tim. Hal tersebut membuat sukses yang dicapai merupakan pencapaian kolektif.
Masing-masing individu juga akan semakin terbiasa melakukan kerja sama tim dalam
mencapai target perusahaan.

Tim yang baik akan bosan dan ingin terus berkembang setelah menyelesaikan tugas yang
didelegasikan. Mereka akan menunggu tantangan selanjutnya dan dengan semangat
melakukan apa yang perlu segera diselesaikan. Anda juga bisa menggabungkan dua
tim untuk mengerjakan satu tugas misalnya tim marketing dengan tim desain.

10 Book of Guidance Leadership


7. Mempercepat laju grafik perusahaan

Perusahaan yang cepat berkembang pasti menerapkan sistem kerja yang efisien. Dari
pihak CEO, delegasi harus selalu dilakukan sebab jika tidak maka akan terjadi penumpukan
pekerjaan. Tugas-tugas harus dibagi rata meski Anda golongan perfeksionis dan ingin
menyelesaikan semua sendiri.

Anda juga perlu memberi delegasi penuh pada karyawan untuk mengerjakan sesuatu.
Dengan begitu Anda akan bisa mengalihkan pikiran dan tanggung jawab untuk hal lain.
Saat Anda masih merasa ragu untuk melakukan delegasi tugas, cobalah tanyakan pada
diri Anda sendiri. “Lebih baik menyelesaikan pekerjaan secara cepat bersama daripada
lambat sendiri, bukan?”

Delegasi tugas harus diberikan pada orang yang tepat dengan skill, perencanaan,
dan eksekusi memang kapasitasnya. Hal itu bukan hanya membantu kinerja Anda
namun juga akan mendorong lajur grafik perusahaan naik dengan cepat. Kesuksesan
perusahaan ditentukan peran semua orang yang terlibat di dalamnya tak terkecuali
karyawan Anda.

Memimpin tanpa rasa takut

Memiliki dua mata, dua telinga, satu mulut, dan satu pikiran saja tentu tidaklah cukup
untuk memahami kebutuhan perusahaan sepenuhnya. CEO tidak akan mampu
melakukan perubahan sendirian. Peran karyawan sangatlah dibutuhkan dalam hal
perubahan perusahaan terutama ke arah yang lebih baik.

Sikap terbuka dalam menerima kritik saran dari karyawan harus ditegakkan. CEO perlu
siap mendapat kritik saran, yang meski pedas, namun membangun. Anda bahkan
sebaiknya menjemput bola dalam hal ini. Maksudnya yaitu tidak hanya diam menunggu
karyawan berinisiatif namun secara aktif meminta kritik saran dari mereka.

Tentu saja menerima kritik saran karyawan tidaklah mudah. Banyak di antaranya akan
berupa hal buruk atau sesuatu yang tidak menyetujui Anda. CEO perlu belajar menerima
kritik saran secara lapang dada lalu kemudian mengimplementasikannya di keseharian.
Hal itu tentu butuh usaha yang gigih dan melawan rasa takut Anda terhadap kritik dan
saran.

Book of Guidance Leadership 11


Menjadi CEO yang baik bukan dihasilkan dari kerja satu waktu saja lalu bertahan
selamanya. Proses belajar menjadi seorang CEO tidak akan pernah berhenti. Dialog
terbuka dan komunikasi dua arah perlu terus dilakukan agar seorang pemimpin bisa
memimpin secara baik secara konsisten. Kritik saran karyawan berperan penting dalam
hal tersebut.

CEO yang baik mampu memimpin secara efektif. Untuk mampu meraih hal tersebut,
Anda perlu bersikap terbuka dan menerima kritik saran dari karyawan. Beberapa
keuntungan dari proses pemberian kritik dan saran tersebut di antaranya yaitu:

• Meningkatkan keterlibatan karyawan terhadap perusahaan secara aktif. Hal ini


membuat karyawan merasa memiliki peran besar dalam proses perubahan yang
terus terjadi dalam perusahaan.
• Membuat karyawan semakin loyal dan yakin. Hal tersebut memberi efek dalam
produktivitas dan kinerja karyawan yang tentunya menjadi semakin meningkat.
• Membantu CEO memimpin dengan lebih baik lagi. Tidak bisa dipungkiri bahwa
CEO membutuhkan karyawannya memberikan masukan tentang dirinya melalui
berbagai perspektif.

Ego yang tinggi umumnya tertempel dalam diri CEO sebab merasa dirinya seorang
pemimpin. Bahkan perasaan ingin menghindari dari kritik saran karyawan. Semua
pemimpin tentu ingin dianggap baik dan sempurna di hadapan karyawannya.

Sayangnya kritik saran dari karyawan seringkali condong ke arah sebaliknya. Untuk
itu, Anda perlu menyiapkan mental jika muncul banyak kritik saran tentang betapa
buruknya kebijakan yang Anda ambil di perusahaan atau kinerja Anda yang dianggap
kuran kompeten.

Kritik saran bisa disampaikan oleh karyawan secara langsung dengan bertatap muka,
melalui telpon, hingga lewat survei tertentu yang telah disiapkan. Alternatif pemberian
kritik saran bisa dicoba satu persatu untuk menentukan mana yang paling sesuai dan
nyaman untuk kedua belah pihak. Beberapa tips agar bisa lebih mudah menerima kritik
dan saran:

12 Book of Guidance Leadership


• Jangan memahami kritik dan saran secara personal
• Hindari ekspektasi tentang pemimpin yang sempurna
• Ciptakan suasana nyaman dan aman
• Gunakan mediator dalam proses dialog
• Bersiap pada munculnya perasaan dari dalam diri
• Usahakan tetap konsisten dalam mendengarkan
• Lakukan aksi nyata dalam menanggapi kritik dan saran
• Tetap berkomunikasi dan jangan menyimpan dendam

Bertanya sama pentingnya dengan memiliki jawaban

Tidak bisa dipungkiri bahwa interaksi CEO dengan karyawan bisa menyebabkan koneksi
karyawan dengan perusahaan semakin meningkat atau malah menurun dan terputus.
Sebagai pemimpin, Anda berkesempatan untuk meningkatkan koneksi tersebut
dengan komunikasi yang tepat. Sayangnya berkomunikasi dengan karyawan seringkali
hanya bisa mencapai permukaannya saja.

Masih banyak karyawan yang cenderung bersikap tertutup karena takut atau merasa
kurang nyaman bicara dengan Anda. Hal tersebut bisa saja dipicu bentuk interaksi yang
terjadi. Seringkali interaksi dan komunikasi yang terjadi masih satu arah dan membuat
karyawan menjadi lebih pasif.

Anda dapat mencoba menerapkan penggunaan open-ended questions untuk membuat


komunikasi aktif dua arah tercipta. Hal ini juga mampu membuat ketertarikan karyawan
terhadap perusahaan meningkat sehingga loyalitas turut meningkat. Contohnya adalah
ketika Anda sedang meninjau rapat divisi iklan.

Setelah pimpinan tim melakukan presentasi, karyawan lain hanya diam dan menunggu
Anda setuju kemudian meninggalkan ruangan. Untuk menciptakan interaksi lebih
hangat, Anda bisa melemparkan open-ended questions seperti: “Salah satu di antara
kalian, coba jelaskan kira-kira hambatan apa yang mungkin terjadi jika kita menerapkan
produk iklan ini?”

Book of Guidance Leadership 13


Open-ended question perlu diterapkan sebab menjadi salah satu cara memahami
karyawan oleh seorang CEO. Pada dasarnya relasi kebutuhan antara karyawan dengan
perusahaan merupakan relasi yang mutual. Perusahaan juga membutuhkan karyawan
untuk membuatnya tetap bergerak dan mencapai tujuan. Penting bagi seorang CEO
untuk lebih memahami karyawan secara mendalam dan jelas. Pemahaman tersebut
meliputi tentang beberapa hal seperti:

• Motivasi karyawan untuk bekerja di perusahaan


• Ide-ide terkait perkembangan perusahaan
• Skill tertentu baik sesuai bidangnya maupun tidak
• Target karyawan secara pesonal untuk perusahaan
• Harapan karyawan terhadap perusahaan
• Kritik dan saran yang membangun dari karyawan untuk perusahaan
• Hambatan yang sering dirasakan karyawan saat bekerja

14 Book of Guidance Leadership


Book of Guidance Leadership 15

Anda mungkin juga menyukai