Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEPEMIMPINAN
“KETERAMPILAN UNTUK MENGEMBANGKAN
DIRI SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
PUTERI EKA WARDANI 212018065
STELA MARIA HANDOKO S 212018066
RIBKA LUSIANA 212018071
DIAH AYU PAWESTRI 212018084
PRIZA YANA ERMANDA 212018091

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
KOTA SALATIGA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena hanya dengan
berkat dan rahmat-Nya yang telah dilimpahkan pada kelompok kami , kami dapat mengerjakan
makalah ini dan menyelesaikannya secara tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Kepemimpinan yan
g di ampu oleh Bapak Dr. Agus Sugiarto
Kami sangat berterimakasih kepada Bapak Dr. Agus Sugiarto yang telah membimbing d
an mengajar kami dalam mata kuliah ini dengan sabar. Kami menyadari keterbatasan yang ka
mi miliki , sehingga makalah ini mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan di dalamny
a. Oleh karena itu, karena mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
agar menjadi pembelajaran bagi kami.
Kami berharap supaya dengan membaca makalah ini , para pembaca dapat mendapat info
rmasi yang bermanfaat.
Sekian dari kami , Terimakasih.

Salatiga, 11 September 2020

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang......................................................................................................4
2. Tujuan....................................................................................................................4
3. Rumusan Masalah.................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
1. Apa yang dilakukan pada 90 hari pertama sebagai pemimpin ?...........................6
2. Apa yang dilakukan dalam membangun kompetensi teknis ?..............................8
3. Apa yang dilakukan dalam membangun hubungan efektif dengan atasan ?
...................................................................................................................................9
4. Apa yang dilakukan dalam membangun hubungan efektif dengan rekan kerja ?
.................................................................................................................................10
5. Apa yang dilakukan dalam perencanaan pembangunan ?...................................11
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan..........................................................................................................14
Daftar Pustaka...........................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Salah satu alasan seseorang dapat meningkatkan efektivitas kepemimpinannya
adalah bahwa bagian dari kepemimpinan melibatkan keterampilan, dan keterampilan
dapat dipraktikkan dan dikembangkan.  Keuntungan lebih lanjut dari melihat
keterampilan kepemimpinan adalah bahwa kebanyakan orang kurang defensif tentang
kekurangan dalam keterampilan (yang dapat ditingkatkan) daripada tentang kekurangan
yang disarankan dalam, katakanlah, kepribadian.  Kami akan menjelaskan tentang
keterampilan kepemimpinan yang mengikuti masing-masing dari empat bagian buku ini,
melihat keterampilan yang tampaknya sangat relevan dengan berbagai aspek kerangka
interaksi. Segmen pertama ini membahas beberapa tantangan yang paling mendasar,
langsung, namun dengan cara lain sebagian besar tantangan abadi yang akan Anda hadapi
sebagai seorang pemimpin.  Kunci di antara tantangan ini adalah terus belajar sebagai
pemimpin apa yang perlu Anda ketahui sekarang agar berhasil, dan bagaimana terus
belajar dan berkembang sepanjang hidup dan karier.  Keterampilan dalam bab ini akan
membantu dalam upaya itu.

2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dilakukan pada 90 hari pertama sebagai pemimpin ?
2. Apa yang dilakukan dalam membangun kompetensi teknis ?
3. Apa yang dilakukan dalam membangun hubungan efektif dengan atasan ?
4. Apa yang dilakukan dalam membangun hubungan efektif dengan rekan kerja ?
5. Apa yang dilakukan dalam perencanaan pembangunan ?

4
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dilakukan pada 90 hari pertama sebagai pemimpin.
2. Untuk mengetahui apa yang dilakukan dalam membangun kompetensi teknis.
3. Untuk mengetahui apa yang dilakukan dalam membangun hubungan efektif
dengan atasan.
4. Untuk mengetahui apa yang dilakukan dalam membangun hubungan efektif
dengan rekan kerja.
5. Untuk mengetahui apa yang dilakukan dalam perencanaan pembangunan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Apa yang dilakukan pada 90 hari pertama sebagai pemimpin ?


Sebagian besar orang menganggap bahwa posisi sebagai seorang pemimpin baru adalah
sesuatu yang sangat menegangkan. Dalam kesempatannya menjadi seorang pemimpin baru,
seseorang harus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ia kelola. Pada kurun waktu 90 hari
pertama dalam menduduki posisi baru, seorang pemimpin harus memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Fase pertama : Sebelum anda mulai bekerja
Kemungkinan besar seseorang yang ingin memiliki posisi baru dalam pekerjaanya
telah mempersiapkan banyak hal untuk proses wawancara. Terdapat beberapa pertanyaan
yang perlu anda persiapkan untuk memperoleh informasi dari perusahaan yang membuka
lowongan, yaitu :
1. Mengapa perusahaan mencari karyawan baru untuk posisi tersebut ?
2. Apa yang dapat membuat fungsi tim yang dipimpin lebih efektif ?
3. Apa yang saat ini tidak berfungsi dalam tim yang akan dipimpin ?
Setelah seseorang mampu mendapatkan posisi barunya, maka ia harus mencari
informasi yang lebih dalam tentang pekerjaan dan perusahaan agar mampu beradaptasi
dan dapat mengambl keputusan dalam berbagai hal.

2. Fase kedua : Hari pertama bekerja


Pada hari pertama bekerja, seseorang hanya memiliki satu kesempatan untuk
dapat melakukan suatu hal yang berkesan bagi karyawan lainya. Untuk itu, alangkah
baiknya mengadakan pertemuan sebagai sebuah acara perkenalan dan untuk
mendiskusikan beberapa topik penting sebagai berikut :
1. Mengidentifikasikan tujuan utama, visi, misi yang dibuat olej pemimpin baru.
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan tim.
3. Mengidentifikasikan agenda pekerjaan.
Setelah mendiskusikan dan saling bertukar informasi diharapkan pemimpin dan
anggota tim mampu mengenal satu sama lain dengan baik.

6
3. Fase ketiga : Dua minggu pertama
Selama dua minggu pertama pemimpin mengadakan pertemuan dengan tim
khusus untuk meletakkan fondasi utamanya guna mencapai visi-misi yang telah
dibuatnya. Tujuan utama dalam pertemuan ini adalah :
1. Dapat memperoleh informasi dan pembelajaran sebanyak mungkin
2. Mengembangkan hubungan
3. Mengembangkan kerja sama dengan tim khusus agar memudahkan dalam
koordinasi
Dalam pertemuan dengan tim khusus ini, pemimpin harus menyiapkan beberapa
pertanyaan yang diharapkan mampu membantu mengidentifikasi masalah kritis yang
sedang dihadapi perusahaan atau tim, yaitu :
1. Apa tujuan anggota tim ?
2. Siapakah yang memiliki kinerja paling baik ?
3. Apakah terdapat masalah antar individu dalam tim ?
4. Apa yang bisa dipersiapkan tim untuk menuju perubahan ?
5. Apa saran yang diberikan tim kepada pemimpin untuk membantu tim ?
Setelah melakukan pertemuan dengan tim khusus, pemimpin disarankan untuk
melakukan pertemuan secara rutin dengan seluruh karyawan untuk mengembangkan
pemikiran, hubungan, dan menyatukan tujuan.

4. Fase keempat : Dua bulan pertama


Setelah mampu membangun hubungan dengan atasan dan rekan atau tim, langkah
selanjutnya adalah menyusun strategi, struktur organisasi, sistem pengelolaan baru, dan
mengumpulkan informasi tambahan sebanyak-banyaknya. Beberapa hal tersebut perlu
dimatangkan guna membantu pemimpin dalam mengarahkan anggota timnya ke dalam
perubahan yang diharapkan sesuai dengan visi-misi perusahaan.

5. Fase kelima : Bulan ketiga


Pada titik ini, pemimpin telah mengembangkan visinya dan dapat
mengartikulasikan tim untuk meraih kesuksesan. Pemimpin harus selalu menjaga

7
komunikasi yang baik dan harus selalu memberi dorongan kepada tim agar tercipta
kesuksesan. Pada fase ini, pemimpin sudah mulai mampu beradaptasi dan memahami
budaya perusahaan. Pemimpin mulai menciptakan perubahan budaya sesuai dengan
kepemimpinannya.

2. Apa yang dilakukan dalam membangun kompetensi teknis ?


Kompetensi teknis menyangkut pengetahuan dan perilaku yang dapat
dipersiapkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Penelitian telah menunjukkan bahwa
keahlian teknis merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan. Anggota tim cenderung
menyukai pemimpin yang memiliki kompetensi teknis tinggi karena mampu mereduksi
tingkat ambiguitas peran dan konflik dalam tim, selain itu pemmpin juga mampu
memberikan stimulus kepada tim untuk dapat peka terhadap masalah-masalah yang akan
muncul dalam pekerjaan.
Beberapa saran yang dapat dilakukan pemimpin dalam meningkatkan komptensi
teknis :
1. Menentukan bagaimana kontribusi pekerjaan untuk misi secara keseluruhan.
Langkah pertama dalam membangun kompetensi teknis adalah menentukan
pekerjaanya sesuai dengan keterampilan dan kemampuannya dalam rangka
berkontribusi bagi tercapainya tujuan perusahaan.
2. Menjadi ahli dalam pekerjaan, seseorang haruslah mampu untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya melalui berbagai macam cara seperti mengikuti
study lanjut, mengikuti pelatihan, dll yang mampu membuat dirinya semakin
berkembang dan diharapkan mampu menjadi ahli dalam bidangnay.
3. Mencari peluang untuk memperluas pengalaman, untuk menambah pengetahuan
dan keterampilan maka seseorang harus pandai memanfaatkan peluang yang ada
disekitarnya. Mencoba hal baru dengan belajar melakukan tugas dalam posisi lain
agar lebih menghargai kontribusi anggota tim lain sesuai posisi mereka. Semakin
banyak mencoba hal baru dalam posisi lain maka semakin banyak pengalaman yang
didapat dan semakin kita mampu untuk menghargai pekerjaan orang lain.

8
3. Apa yang dilakukan dalam membangun hubungan efektif dengan atasan ?
Atasan adalah individu dengan kekuasaan relative lebih besar dan otoritas daripada
anggota grup lainnya . Dapat dikatakan , atasan bisa dijadikan sebagai guru , ketua band ,
pelatih , kapten tim ,kepala komite , atau pengawas lini pertama. Ada sejumlah keuntungan
yang bisa di dapat saat kita memiliki hubungan kerja yang baik dengan atasa. Pertama ,
atasan dan karyawan yang lebih rendah berbagi nilai, pendekatan, dan sikap yang sama dapat
mengurangi konflik, memberi tingkat dukungan timbal balik yang lebih tinggi, dan menjadi
lebih puas dengan hubungan yang lebih unggul dibanding yang lain. Kedua , karyawan yang
memiliki hubungan kerja yang baik dengan atasan cenderung memiliki suara dalam
keputusan, di delegasikan tugas menarik, dan memiliki dukungan dari atasan untuk kemajuan
karirnya. Namun, kualitas hubungan tidak ditentukan semata-mata oleh atasan, dan karyawan
yang benar tidak membatasi diri pada sikap pasif terhadap atasan.Karyawan yang benar telah
mempelajari caranya mengambil langkah untuk memperkuat hubungan dan bagaimana
meningkatkan hubungan mereka dengan atasan. Dimanapun seseorang diposisikan dalam
suatu organisasi, tujuan utama pekerjaan itu adalah membantu atasannya menjadi sukses.
Ada sebuah cara yang dapat digunakan agar karyawan dapat membangun hubungan yang
baik dengan atasan.
a. Memahami Dunia Superior

Untuk lebih mengenal atasan , karyawan bisa melakukan hal ini. Pertama , mereka harus
mencoba menangani pribadi atasan mereka dan tujuan organisasi. Loyalitas dan
dukungan adalah jalan dua arah, dan sebagaimana atasan dapat membantu karyawan
mencapai tujuan pribadinya , cara yang paling mudah yaitu dengan mengetahui masalah
mereka , sehingga karyawan dapat mendukung mereka secara penuh jika mereka
memahami tujuan dan sasaran atasan. Kedua, karyawan perlu menyadari bahwa atasan
bukanlah manusia super atau wanita super , atasan tidak memiliki semua jawaban , dan
mereka juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Karyawan harus dapat berkontribusi
yang besar untuk kesuksesan tim secara keseluruhan dengan cara mengenali dan
melengkapi kelemahan, pemahaman kendala, dan keterbatasannya. Karyawan harus
dapat memahami atasannya. Karyawan dapat meningkatkan hubungan dengan atasan
dengan memberi informasi terhadap atasan mengenai berbagai kegiatan ikatan dan
kelompok kerja atau perkembangan dan peluang bagi perusahaannya.

9
b. Beradaptasi dengan Gaya Superior

Penelitian menunjukan bahwa beberapa eksekutif gagal dipromosikan karena mereka


tidak dapat atau tidak mau beradaptasi dengan atasan yang memiliki gaya kepemimpinan
yang bertolak belakang dengan mereka. Seharusnya , karyawan harus lebih fleksibel
dalam beradaptasi dengan gaya kepemimpinan atasan mereka , begitupula dengan gaya
pengambilan keputusan atasan mereka , strategi pemecahan masalah, cara berkomunikasi,
gaya interaksi dan lain sebagainya. Salah satu cara agar karyawan dapat lebih beradaptasi
dengan gaya atasan mereka adalah dengan menejelaskan ekspektasi tentang peran mereka
dalam tim, komite, atau kelompok kerja. Yang terpenting , sebagai karyawan atau
pengikut dari atasan harus berlaku jujur dan dapat diandalkan. Apapun kualitas lainnya
atau bakat yang dimiliki karyawan, kurangmya integritas adalah kesalahan yang fatal.
Baik atasan , rekan , atau bawahan ingin bekerja dengan seseorang yang dapat
diandalkan. Atasan lebih menghargai pekerja yang memiliki kebiasaan kerja yang dapat
diandalkan , dapat menyelesaikan tugas yang diberikan pada waktu yang tepat dalam
urutan yang benar sesuai dengan apa yang merek janjikan.

4. Apa yang dilakukan dalam membangun hubungan efektif dengan rekan kerja ?

Dalam kehidupan , tidak ada manusia yang dapat bekerja sendiri. Mereka pasti
membutuhkan orang lain untuk membantuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Untuk itu,
dalam sebuah perusahaan , pasti seseorang membutuhkan bantuan orang lain. Memiliki
hubungan yang baik dengan rekan kerja memiliki banyak keuntungan. Pekerjaan-
pekerjaan yang kita miliki akan lebih mudah terselesaikan jika ada bantuan dari orang
lain, kemudian kita akan merasa nyaman saat bekerja karena memiliki hubungan yang
bbaik dengan rekan kerja kita , dengan begitu kita akan dapat bekerja dengan lebih efektif
pula. Mengingat banyaknya manfaat yang bisa kita dapatkan jika memiliki hubungan
yang baik dengan rekan kerja kita, berikut adalah beberapa cara untuk membangun dan
memelihara hubungan yang baik.
a. Mengakui Minat dan Tujuan Umum
Salah satu cara yang efektif dalam membangun relasi yang baik dengan teman
sebaya yaitu harus mengakui minat, nilai, tujuan, dan harapan bersama. Hubungan

10
komunikasi secara informal adalah salah satu cara terbaik untuk menemukan
solusi untuk mengetahui minat dan tujuan masing-masing. Untuk melakukannya ,
salah satu pihak harus mulai untuk terbuka dengan rekannya, dengan begitu rekan
lain juga akan terpancing untuk dapat berkomunikasi dengan kita.
b. Memahami Tugas, Masalah, dan Hadiah Rekan

Salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan yang kuat adalah dengan
membantu setiap kali teman menghadapi masalah , baik pribadi maupun
organisasi. Beberapa hal memperkuat rasa hormat antara rekan kerja lebih baik
daripada memahami sifat pekerjaan masing-masing. Sifat saling menghargai antar
rekan kerja juga menjadi salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan
hubungan yang baik dengan rekan kerja lainnya. Dorongan tulus, rasa
terimakasih, dan pujian secara positif dapat mempengaruhi perilaku rekan kerja ,
untuk itu kita tidak bolek meremehkan hal-hal tersebut.

5. Apa yang dilakukan dalam perencanaan pembangunan ?


Sebagai seorang pemimpin perlu memperhatikan dan juga menerapkan beberapa
hal mengenai perencanaan, sebelum menerapkan perencanaan seorang pemimpin harus
mengetahui perencanaan yang pas digunakaan untuk setiap permasalahan dan situasi
yang di hadapi di bawah ini terdapat 2 perencanaan dalam kepemimpinan :
a. Perencanaan Jangka Panjang meliputi sistematika pengelolaan waktu, tenaga ,
dana , dan data kedepannya dan juga rencana-rencana menyusul lainnya
b. Perencanaan Jangka Pendek meliputi penetapan penggunanaan waktu, tenaga ,
dana , dan data.

Hal ini sangat penting untuk di perhatikan bagi seorang pemimpin, setelah
memperhatikan dan menetapkan kedua hal yang ada diatas, pemimpin juga
perlu memperhatikan langkah dalam membuat perencanaan , berikut langkah-
langkah dalam pembuatan perencanaan
1. Seorang pemimpin harus membuat visi dalam
kepemimpinan

11
hal ini menjadi sangat penting karena sebagai seorang
pemimpin harus mengetauhi peran organisasi yang didirikan
agar tidak salah tujuan dan dapat mencapai tujuan dari
organisasi yang dipimpin
2. Seorang pemimpin harus menetapkan misi
Dengan melibatkan semua anggota organisasi kreatifitas dan
juga ide-ide baru dapat menjadi fondasi dalam suatu organisasi
melalui misi yang akan diwujudkan, setelah berbagai ide
terkumpul perna seorang pemimpin menetapkan dan menyusun
hal-hal yang perlu dilakukan agar visi yang disusun untuk
mencapai tujuan suatu organisasi tersebut dapat tercapai, dan
misi tersebut dapat dijalankan oleh setiap anggota organisasi
dengan hati yang terbuka tanpa keterpaksaan karena mereka
telah dilibatkan dalam pembuatan misi organisasi.
3. Meneliti kekuatan dan kelemahan suatu organisasi
Hal ini perlu dilakukan didalam kepemimpinan karena sebagai
seorang pemimpin harus mampu menilai kondisi lingkungan
internal organisasi dan eksternal dari organisasi, analisi SWOT
sangatlah berperan dalam tahap ini agar pemimpin dapat
menentukan pilihan strategi apa yang akan diwujudkan saat
mempimpin organisasi atau komunitas.
4. Membuat daftar program dan kegiatan yang telah di
rencanakan agar dapat dilaksanakan
Lalu dalam langkah ini , konsistensi pemimpin dipertaruhkan,
hal yang perlu diperhatikan pemimpin dalam tahap ini yaitu
menetapkan dead-line pada setiap kegiatan, lalu menentukan
pendekatan terbaik yang dapat digunakan didalam organisasi
agar tujuan dapat tercapai, lalu membagi dan menjelaskan
setiap bagian yang akan di kerjakan kepada seluruh anggota
organisasi dan mendapatkan laporan serta kejelasan untuk
kinerja dari organisasi yang dipimpin.

12
Beberapa point diatas merupakan hal yang sangatlah penting untuk diperhatikan oleh pemimpin
organisasi, jika pemimpin salah dalam perencanaan pembangunan, maka pemimpin pun akan
membawa organisasi tersebut mencapai tujuan yang salah dan berlawanan dengan visi yang
sudah ditetapkan.

13
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Sebagian besar orang menganggap bahwa posisi sebagai seorang pemimpin baru adalah
sesuatu yang sangat menegangkan. Dalam kesempatannya menjadi seorang pemimpin baru,
seseorang harus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ia kelola. Kemungkinan besar
seseorang yang ingin memiliki posisi baru dalam pekerjaanya telah mempersiapkan banyak hal
untuk proses wawancara.
Pada hari pertama bekerja, seseorang hanya memiliki satu kesempatan untuk dapat
melakukan suatu hal yang berkesan bagi karyawan lainya. Selama dua minggu pertama
pemimpin mengadakan pertemuan dengan tim khusus untuk meletakkan fondasi utamanya guna
mencapai visi-misi yang telah dibuatnya. Setelah mampu membangun hubungan dengan atasan
dan rekan atau tim, langkah selanjutnya adalah menyusun strategi, struktur organisasi, sistem
pengelolaan baru, dan mengumpulkan informasi tambahan sebanyak-banyaknya.
Beberapa hal tersebut perlu dimatangkan guna membantu pemimpin dalam mengarahkan
anggota timnya ke dalam perubahan yang diharapkan sesuai dengan visi-misi perusahaan. Pada
titik ini, pemimpin telah mengembangkan visinya dan dapat mengartikulasikan tim untuk meraih
kesuksesan. Pemimpin harus selalu menjaga komunikasi yang baik dan harus selalu memberi
dorongan kepada tim agar tercipta kesuksesan. Kompetensi teknis menyangkut pengetahuan dan
perilaku yang dapat dipersiapkan untuk menyelesaikan pekerjaan. karyawan yang memiliki
hubungan kerja yang baik dengan atasan cenderung memiliki suara dalam keputusan, di
delegasikan tugas menarik, dan memiliki dukungan dari atasan untuk kemajuan karirnya.
Ada sebuah cara yang dapat digunakan agar karyawan dapat membangun hubungan yang
baik dengan atasan. Loyalitas dan dukungan adalah jalan dua arah, dan sebagaimana atasan dapat
membantu karyawan mencapai tujuan pribadinya , cara yang paling mudah yaitu dengan
mengetahui masalah mereka , sehingga karyawan dapat mendukung mereka secara penuh jika
mereka memahami tujuan dan sasaran atasan. Karyawan harus dapat berkontribusi yang besar
untuk kesuksesan tim secara keseluruhan dengan cara mengenali dan melengkapi kelemahan,

14
pemahaman kendala, dan keterbatasannya. Apapun kualitas lainnya atau bakat yang dimiliki
karyawan, kurangmya integritas adalah kesalahan yang fatal. Baik atasan , rekan , atau bawahan
ingin bekerja dengan seseorang yang dapat diandalkan.
Dalam kehidupan , tidak ada manusia yang dapat bekerja sendiri. Salah satu cara yang
efektif dalam membangun relasi yang baik dengan teman sebaya yaitu harus mengakui minat,
nilai, tujuan, dan harapan bersama. Salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan yang
kuat adalah dengan membantu setiap kali teman menghadapi masalah , baik pribadi maupun
organisasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Buku : Part 1 Leadership is a process,Not a position (87-112)

16

Anda mungkin juga menyukai