Anda di halaman 1dari 6

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

KEWIRAUSAHAAN
Refli Renaldi, BIBM (hons), MM

1. Ketika membicarakan “enterpreneurship”, berarti membahas tentang


“kemampuan menciptakan sesuatu yang baru yang mempunyai nilai
bagi diri sendiri maupun orang lain”. Coba jelaskan apa esensi dari
enterpreneurship menurut pendapat saudara?

2. Seorang entrepreneurship yang handal harus berorientasikan pada


Tindakan, jelaskan apa yang anda ketahui mengenai hal tersebut.

3. Ada pendapat yang mengatakan bahwa hambatan dalam menjadi


seorang entrepreneurship adalah dikarenakan faktor usia yang terlalu
muda ataupun terlalu tua untuk memulai suatu usaha Jelaskan
pendapat anda.

4. Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya sesuatu. Seorang


entrepreneurship sering kali disebut sebagai “risk taker”, menurut
anda mengapa seorang entreprensurship harus mengambil resiko dan
jelaskan bagaimana mengelola resiko tersebut.

5. Untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses diperlukan sikap


kepemimpinan yang baik, Menurut anda bagaimana seharusnya
sikap seorang pemimpin Jelaskan pendapat anda.
Jawaban soal :

1. Esensi dari enterprenership menurut saya adalah sikap mental yang


berani,dan memiliki pandangan untuk melihat peluang, berwawasan serta
pola pikir yang luas dan pola tindak seseorang terhadap tugas- tugas yang
menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan.

2. Seorang entrepreneur pasti memiliki kesempatan untuk menciptakan


banyak inovasi-inovasi baru, maka seorang intreprneur juga harus
bertanggung jawab atas tindakan tersebut, artinya ia juga harus
memikirikan siap dan berani gagal. Karena semua orang yang telah
sukses dan berbisnis pasti pernah merasakan yang dinamakan dengan
kegagalan. Untuk memulai suatu bisnis janganlah takut akan kegagalan
serta kerugian yang akan didapatkan, karena itu semua adalah hal-hal
awal untuk mencapai kesuksesan. Cara untuk meminimalisir kegagalan
adalah mau belajar dari kesalahan serta kritikan, dan seslalu
mengevaluasi memalui kesalahan agar dapat melalukan yang terbaik.

3. Menurut saya seorang entrepreneurship tidak memiliki hambatan pada


usia, usia pendiri bukanlah faktor utama yang menentukan sukses
tidaknya suatu bisnis. Pengusaha sukses dengan rentang usia 40-an
hingga 60-an juga dapat menunjukkan bahwa kesuksesan sebuah bisnis
tidak terkait langsung dengan usia pendirinya. Faktanya, ada argumen
bahwa mereka yang memulai bisnis di kemudian hari memiliki peluang
lebih baik untuk mencapai kesuksesan.

Adapun beberapa keunggulan anda bisa menjadi wirausaha yang baik di


usia 40-60an diantaranya:

a. Memiliki pengalaman hidup, Manfaat paling jelas dan tak


terbantahkan dari memulai bisnis di kemudian hari adalah kenyataan
bahwa Anda sekarang memiliki pengalaman hidup bertahun-tahun untuk
digunakan dalam usaha baru tersebut.
b. Mengenal lebih banyak orang, Pada tahap kehidupan ini, Anda
mungkin telah membangun jaringan rekan dan kolega yang besar dan
beragam. Karena bisnis baru sering kali membutuhkan desa untuk
berkembang, koneksi akan sangat berharga ketika memulai bisnis.
c. Tahu bagaimana menetapkan dan mencapai tujuan, Penetapan tujuan
merupakan bagian integral dari memulai dan menjalankan bisnis dan
diperlukan secara konsisten selama masa bisnis. Di masa muda, kita tidak
selalu memahami kekuatan penetapan tujuan yang cerdas untuk
berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam hidup.

Dengan memiliki pengalaman hidup yang lebih banyak, mengenal


banyak koneksi, serta lebih tahu bagaimana menetapkan tujuan bisnis
anda pasti bisa lebih unggul dalam menjalankan bisnis secara
kondisional.

4. Tentunya dalam menjalankan sebuah usaha pasti tidak akan berjalan


semudah yang direncanakan, Resiko ini muncul karena beberapa hal
seperti sistem bisnis, manajemen atau strategi yang kurang tepat. Namun,
bisa jadi karena kekeliruan individu atau karyawan dalam
beraktivitas. Seorang intrepreneurship harus mampu mengatasi resiko
tersebut dengan cara menulis rencana bisnis.

Beberapa bagian yang perlu ditulis adalah perencanaan produksi, strategi


pemasaran, perencanaan keuangan hingga kapan melakukan evaluasi.
Dengan demikian, bisnis dapat lebih terarah. Melakukan management
resiko, Sebagai contoh, jika ada produk yang mudah hancur, tugas
perusahaan adalah bagaimana mengelola produk tersebut agar aman
hingga ke tangan konsumen. Ketika perencanaan bisnis telah disusun
maka selanjutnya perusahaan harus melaksanakan rencana bisnis tersebut.
Ikuti panduan yang telah dibuat sehingga mampu meminimalisir risiko
yang akan terjadi. Jika segala panduan telah diikuti dan diterapkan,
perusahaan hanya perlu menunggu seperti apa evaluasi
nantinya. kemudian langkah selanjutnya dengan pembukuan yang
terperinci maka perusahaan bisa mengetahui seberapa besar keuntungan
ataupun kerugian. Perusahaan pun dapat merumuskan strategi pemasaran
di masa mendatang berdasarkan laporan pembukuan.

Ketika perusahaan telah mengetahui bagaimana cara mengatasi risiko


usaha, perusahaan perlu menerapkannya dalam bisnis. RUN
System sebagai ERP software mampu membantu perusahaan untuk
mengelola laporan keuangan yang lebih baik.

5. Seorang intrepreneur harus memiliki sikap kepemimpinan yang baik


diantaranya

- memiliki Sifat Jujur


Kejujuran adalah sifat yang harus dimiliki dan tidak boleh dilupakan
oleh seorang pemimpin. Dengan memiliki sifat ini, karyawan akan lebih
percaya dan dapat bekerja dengan tenang dan aman. Sifat ini juga yang
menjadi kunci penting dalam mengembangkan sebuah bisnis.

- Komunikasi Dengan Baik

Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, karyawan maupun pihak


lain akan lebih mudah mengerti apa yang ingin disampaikan dan lakukan.
Seorang pemimpin atau leader juga harus memastikan bahwa pesan yang
ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh karyawan maupun pihak
eksternal yang berkepentingan. Hal ini juga dapat mengurangi risiko
kesalahpahaman atau berbeda pandangan.

- Bersikap Adil

Bersikap adil, tidak membeda-bedakan karyawan satu dan yang lainnya.


Pemimpin yang adil akan lebih tahu pekerjaan apa yang pantas diberikan
kepada karyawannya dan berapa gaji yang pantas diberikan kepada karyawan
tersebut atas kerja kerasnya.

- Bertanggung Jawab

Seorang pemimpin yang baik juga harus memiliki tanggung jawab. Bahkan
ketika ada seorang karyawan yang tidak bekerja dengan maksimal, karyawan
lain dan pemimpin turut serta ambil bagian untuk mempertanggungjawabkan
kesalahannya. Melempar kesalahan pada karyawan dan tidak mencarikan
jalan keluar bukan contoh pemimpin yang baik.

- Membangun Tim Dengan Baik

Memiliki tim yang baik dan solid bukan hanya membuat karyawan nyaman,
tetapi juga dapat membantu pemimpin dalam mengembangkan bisnis. Untuk
membangun tim yang solid, pemimpin harus membangun kekompakan
dalam sebuah tim.

- Percaya Diri

Kepercayaan terlalu tinggi memang tidak bagus, tetapi tidak memiliki


kepercayaan diri juga tidak diperbolehkan. Sudah menjadi hal yang wajar
bahwa seorang pemimpin harus memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya
diri dapat membantu para karyawan untuk tetap melihat positif ke depan.

- Memahami Kondisi
Menjadi seorang leader, berarti harus mengetahui dan memahami kondisi
yang terjadi dengan baik, mulai dari konsep, kelebihan dan kekurangan
bisnis, hingga kondisi masing-masing karyawan yang dimiliki. Dengan
memahami kondisi, dapat lebih mudah membantu menyelesaikan masalah
yang sedang terjadi dan mengetahui apa saja risiko yang bisa diterima
perusahaan dengan solusi yang telah diberikan.

- Memiliki Selera Humor

Selipkan sedikit candaan ketika sedang berbicara dengan karyawan untuk


menciptakan suasana lebih ringan. Seorang pemimpin yang baik harusnya
memiliki selera humor yang bagus. Pemimpin yang baik tahu kapan harus
serius dan kapan untuk mendinginkan kondisi dengan lelucon yang bagus.

- Bersikap Kreatif

Tidak semua perusahaan akan berjalan lancar-lancar saja. Sebuah perusahaan


dapat saja suatu saat mengalami kebuntuan. Jika kebuntuan ini terus
dibiarkan maka dapat menghambat tujuan perusahaan. Seorang pemimpin
wajib memiliki kemampuan untuk berpikir dan mengambil keputusan yang
tepat dengan cepat. Apabila keputusan yang diambil sudah tepat dan cepat,
karyawan pasti akan merasa kagum dengan kepemimpinanmu.

- Manajemen Waktu Yang Baik

Menjadi pemimpin berarti harus siap menerima tugas yang lebih besar,
bukan hanya melakukan pengecekan atas pekerjaan yang dilakukan
karyawan. Oleh karena itu, pemimpin harus bisa mengelola waktu sebaik-
baiknya untuk diri sendiri maupun bisnisnya.

 
 

Anda mungkin juga menyukai