Anda di halaman 1dari 6

Skill yang Harus Dimiliki Supaya Jadi Enterpreneur Sukses

Menjadi enterpreneur memang bukan persoalan yang mudah, pasalnya mendirikan bisnis
tanpa memiliki ketrampilan sangat mustahil. Baik secara online maupun offline, calon
pembisnis harus memiliki periapan yang cukup kuat. Dasarnya, seorang pengusaha sukses
nantinya akan menjadi manajer hebat.

Tanpa memahami manajemen dengan benar siapun akan kesulitan dalam mencapai tujuan.
Oleh karena itu, disetiap kesempatan harus belajar dan terus mengasah ketrampilan dalam
berbisnis. Berikut ini beberapa skill yang harus dimiliki jika ingin menjadi enterpreneur
sukses.

1. Ambisi
Dalam beberapa kasus, ambisi dianggap sebagai hal buruk karena berkaitan erat dengan
ego besar yang cenderung mengarah pasa keserakahan. Meskipun demikian, ambisi tetap
dibutuhkan dalam membangun bisnis. Namun, perlu diperhatikan bahwa ambisi harus
dikelola dengan baik. Jika ambisi tidak dapat dikendalikan, suatu ketika akan menjadi
bumerang untuk diri sendiri dan pastinya sangat merugikan.

Ambisi yang kuat membuat seseorang lebih jeli dalam melihat peluang sekaligus berani
memanfaatkannya. Bukan hanya itu, ambisi juga membuat pembisnis berani mengambil
resiko. Ketika berhadapan dengan peluang dan resiko, seseorang akan terdorong berpikir
secara kritis. Sebesar apapun ambisi dalam diri, jika dikendalikan dengan baik akan
membawa seseorang ke arah positif.
2. Mau Belajar
Bejalar tidak berhenti setelah seorang murid dinyatakan lulus dari perguruan, tapi belajar
merupakan proses yang akan terus terjadi selama seseorang masih hidup. Terutama bagi
para pebisnis harus mau belajar dan mengikuti perkembangan teknologi, evolusi
produksi, dan perubahan lainnya. Agar tidak kalah bersaing, interpreneur tidak boleh
malas mencari pengetahuan baru.

Pebisnis pemula yang berpengalaman tidak akan merasa sungkan mendekatkan diri pada
senior. Tujuannya tidak lain untuk meminta pendapat atau nasehat. Lebih dari itu, cari
orang-orang sukses yang senang hati membagi ilmu dan pengalannya. Dengan
mengantongi banyak ilmu, seseorang dapat cepat tanggap dalam menghadapi kendala-
kendala tidak terduga.
3. Kemampuan Mendengarkan
Kesalahan yang sering kali dilakukan oleh pebisnis adalah kurangnya komunikasi dua
arah, atau tidak mau mendengarkan. Oleh karena itu, mendengarkan termasuk dalam
salah satu ketrampilan yang harus dimiliki. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
agar komunikasi efektik dapat terbentuk, diantaranya memperhatikan motivasi lawan
bicara, minat, menyadari isyarat non-verbal, dan masih banyak lagi.

Hindari sikap sombong, tidak peduli terhadap lawan bicara, atau hanya mengetumakan
keuntungan pribadi. Sebagai pebisnis yang ingin sukses, sebaiknya berusaha
menunjukkan bahwa diri bermanfaat untuk orang lain. Sikap ini dapat menarik rekan
untuk berkolaborasi. Bukan hanya kepada kolega, komunikasi dua arah juga harus
diterapkan kepada siapa saja, termasuk para bawahan.
4. Kreatif
Kesuksesan pebisnis diawali dari kreatifitas menemukan inovasi dalam pengembangan
produk atau jasa. Persaingan ketat mendorong para pebisnis memiliki ide kreatif.
Gagasan-gagasan bisnis yang dimunculkan harus berbeda dari lainnya, suatu terobosan
orisinal yang belum pernah ada sebelumnya. Pebisnis yang cenderung monoton akan
sulit memenangkan persaingan pasar.

Pebisnis kreatif mampu bekerja dengan cerdas. Misalnya, memanfaatkan teknologi


internet untuk memasarkan produk pada pasar yang lebih luas. Contoh lain, saat ini
sudah banyak pebisnis yang menerapkan mobile office, yaitu dapat bekerja dimana saja
dengan modal laptop dan jaringan internet. Sebenarnya, setiap orang memiliki kreatifitas
tak terbatas, hanya saja perlu berlatih dan terus diasah.
5. Tegas dan Yakin
Sikap tegas dan yakin dibutuhkan ketika menghadapi beberapa situasi, seperti merekrut
karyawan. Kedengarannya sangat sepele, tapi hal ini perli pertimbangan matang.
Pebisnis sekaligus pemilik perusahaan harus tahu kapan waktu yang tepat membutuhkan
pegawai. Biasanya, pebisnis pemula merekrut banyak karyawan agar usahanya terlihat
sungguhan. Padahal mempekerjakan banyak karyawan berarti biaya yang dikeluarkan
pasti juga lebih banyak.
Selain itu, ketika mengadakan meeting pemimpin sebaiknya tidak ragu dan bimbang
dalam mengambil keputusan. Hampir setiap hari perusahaan membuat daftar tugas yang
harus diselesaikan untuk membantu pencapaian target. Jika tidak memiliki keyakinan,
perkembangan usaha kemungkinan akan terhambat. Jadi, dalam situasi apapun pebisnis
harus yakin dan tegas agar tidak merugikan diri sendiri.
6. Tekun
Tekun merupakan kemampuan untuk bertahan ditengah tekanan dan kesulitan yang
dihadapi. Sikap ini tentu harus dimiliki oleh pebisnis ketika menghadapi tuntutan-
tuntutan dalam dunia bisnis. Tidak dapat dipungkiri rintangan dalam setiap usaha pasti
selalu ada, namun dengan ketekunan yang dimiliki masalah dapat terselesaikan secara
bertahap.

Ketekunan dapat dibangun dengan memperhatikan beberapa hal seperti memastikan


langkah dan tujuan, keinginan kuat, percaya diri dalam bertindak, rencana matang,
pengetahuan akurat, bijak dalam bekerjasama, serta terpenting adalah kebiasaan. Apabila
terbiasa menerapkan sikap tekun dalam kehidupa sehari-hari, seseorang akan
menerapkannya dalam segala aspek.
7. Berani Mengambil Resiko
Memilih rute mudah hanya dilakukan oleh orang yang tidak memiliki kepercayaan diri,
berbeda dengan pebisnis yang berani mengambil jalur lain. Alih-alih memilih progam
yang sudah ada, calon pebisnis sukses hadir dengan gagasannya sendiri. Dengan kata
lain, orang yang mengambil jalur lain adalah pebisnis yang berani mengambil resiko.
Jalan ini nantinya membuat seseorang akan terlihat.

Berani mengambil resiko juga dapat menciptakan perubahan. Sangat sulit bagi seseorang
untuk bangkit dari kebiasaan yang sudah dilakukan bertahun-tahun. Hal ini tidak jarang
terjadi pada organisasi besar, perusahaan kecil, maupun individu. Jika ingin melakukan
perubahan, seseorang harus melakukan perubahan. Namun, memilih tindakan ini
mungkin saja tidak terasa nyaman, dan tentu penuh resiko.
8. Optimis
Membangun usaha apapun seseorang harus selalu optimis. Putus asa hanya menghambat
jalan menuju kesuksesan. Optimisme pada diri sendiri perlu dipupuk setiap saat agar
bisnis terus berjalan dalam jangka panjang. Sekalipun menghadapi masalah paling berat,
optimis tetap hadir untuk membuat pribadi menjadi unggul dan lebih baik. Akan tetapi,
tidak sedikit pebisnis yang pesimis ketika usaha berada di ambang kebangkrutan.

Apabila mulai merasa optimis mulai meredup, bangkitkan kembali melalu beberapa cara
diantaranya jangan lelah bersyukur kepada tuhan atas pencapaian sejauh ini, selalu
berpikir positif, berusaha damai dengan diri sendiri dan lingkungan, bangun kepercayaan
diri, belajar dari kegagalan, tidak mencari kesalahan orang lain, serta menerima masukan
dengan lapang dada.
9. Tidak Suka Menunda
Suka menunda sama sekali tidak memberikan manfaat, sebaliknya membuat bisnis
semakin tertinggal dan sulit menarik kepercayaan pelanggan. Apalahi teknologi semakin
maju, jika tidak bergerak cepat pebisnis akan kehilangan pasar. Tapi, kebiasaan buruk ini
hampir ada dalam setiap diri manusia.

Cara efektif untuk menghilangkan sikap suka menunda adalah membuat daftar alasan
mengapa hal-hal tersebut harus dilakukan. Secara tidak langsung, adanya daftar tersebut
membuat seseorang terdorong untuk tidak lagi menunda pekerjaan. Sehingga, pebisnis
dapat fokus pada tanggung jawab. Selainitu, daftar ini juga dapat digunakan sebagai
motivasi untuk terus maju.
10. Mengatur Waktu dengan Baik
Mengatur waktu tidak sulit dilakukan, akan tetapi masih banyak yang belum
menerapkannya dengan baik. Tidak heran jika kelimpungan ketika mengurus
keperluannya. Memang kegiatan pengusaha sangat padat, agar tidak menghadapi situasi
ini siapun harus cerdasa dalam manajemen waktu. Dengan demikian prioritas dalam
tanggung jawab dalam terlaksana dan membawa seseorang menuju kesuksesan.

Ada beberap trik yang dapat dilakukan agar pengusaha dapat mengatur waktu dengang
baik, diantaranya berani meminta tolong ketika menghadapi banyak urusan, membagi
tugas dengan tim, saling percaya pada tim, membuat daftar tugas dan kegiatan, serta
tidak menuntut untuk cepat selesai.
11. Manajemen Keuangan
Seorang pengusaha dapat dikatakan berkembang dengan baik ketika dapat menerapkan
manajemen keuangan dengan baik. Terutama bagi pelaku usaha kecil yang pasti
menghadapi banyak tantangan pada tahap awal. Bukan hanya urusan moda, seluruh
sumber dana yang masuk harus dapat dikelola dengan sangat tepat.

Bagi yang baru menjalankan usaha, sebaiknya ikuti panduan manajemen keuangan yang
dimulai dari memisahkan keuangan bribadi dan bisnis, membayar semua tagihan tepat
waktu, menghitung laba dengan jelas, memperhatikan kontrak dengan pihak ketiga,
gunakan keuntungan untuk mengembangkan bisnis, budget usaha terencana dengan baik,
serta mengawasi arus kas.
12. Terus Bergerak Maju
Terus bergerak maju mempertahankan bisnis bukanlah perkara yang mudah. Dibutuhkan
perjuangan, pengorbanan, dan kerja keras agar bisnis dapat berkembang. Seolah-olah
tidak ada waktu untuk berleha-leha bagi pebisnis, terutama yang berdiri dari nol. Bahkan
saat bisnis sudah berkembang, kerja harus lebih giat supaya lebih besar dari sebelumnya.

Pebisnis yang saat ini menikmati kesuksesannya pasti pernah merasakan masa-masa dari
merangkak menuju pertumbuhan. Kondisi ini tentu menguras dana dan energi. Sikap
maju terus pantang mundur dilakukan untuk menghadapi persaingan agar usaha tetap
eksis. Kepekaan berbisnis juga sangat diperlukan dalam kasus ini agar dapat merajai
pasar dan menjadi trendsetter.
13. Fokus
Tidak sedikit pengusaha yang tergoda untuk membuka bisnis baru disaat bisnis pertama
sedang berkembang. Sebagian besar orang beranggapan jika memiliki lebih dari satu
usaha akan tetap mendapatkan keuntungan ketika bisis satu mengalami kendala.
Memiliki lebih dari satu usaha tentu merupakan dambaan setiap pengusaha. Padahal,
pengusaha pemula sangat disarankan untuk fokus pada satu bisnis terlebih dahulu.

Jangan terburu-buru membuka bisnis baru, sebaiknya fokus pada satu usaha saja dulu.
Tetapkan target tujuan dengan membuat daftar, hindari kegiatan lain yang merusak fokus
saat bisnis mulai berjalan. Selanjutnya tetapkan batas waktu untuk setiap target tujuan.
Menentukan batas dapat digunakan sebagai indikasi yang akan mendorong semangat
dalam meraih tujuan.
14. Mengontrol Pikiran Agar Tidak Stress
Menjadi pengusaha sukses tidak didapat hanya dalam satu malam. Sebelum meraih
kesuksesan seseorang haru membanting tulang sepanjang waktu, memutar otak, hingga
mengalamu kerugian finansial. Hal-hal ini tidak jarang membuat pengusaha mengalami
stress ketika sedang mengembangkan bisnis. Oleh karena itu, menjadi pengusaha tidak
hanya pintar dalam bidang bisnis, tapi juga harus pintar dalam mengontrol emosi.

Emosi yang terkontrol dengan baik menghasilkan pekerjaan yang baik pula. Pikiran agar
tidak mudah stress dapat dikelola dengan menetapkan waktu istirahat. Memang pebisnis
memiliki jam terbang tinggi, tapi tidur cukup sangat diperlukan. Selain itu, gunakan
waktu luang dipagi hari untuk berolahraga. Apabila memiliki waktu panjang tidak ada
salahnya liburan sejenak.
15. Selalu Produktif
Dunia bisnis menuntut seseorang berada di bawah tekanan, terkepung oleh aktifitas
penting, perencanaan matang, serta pengambilan keputusan yang tidak mudah. Hal ini
dapat dihadapi dengan mudah jika membangun pikiran positif dan bersifat produktif,
seperti yang dilakukan oleh pebisnis sukses lainnya. Coba renungkan, bagaimana
seseorang bisa sukses jika tidak memiliki rutinitas baik?

Menjadi pengusaha produktif hal pertama yang harus dilakulan adalah mengatur waktu
dengan baik dan efisien. Membangun rutinitas dapat disesuikan sengan gaya hidup.
Hampir semua pengusaha sukses memiliki kedisiplinan dalam melakukan pekerjaannya.
Atur skala kesibukan harian dengan prioritas yang dijalani setiap hari. Bukan hanya itu,
sesekali habiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Hal ini penting sebagai
penyeimbang keluarga dan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai