Hubungan
(Relationship Building)
Kelompok
Wisnu Hidayat
( 0 8 2 1 4 6 0 6 8 6 ) Ada orang-orang yang memang tidak memiliki
J i w a n t o r o N d a r u ‘kamus kosakata' yang cukup luas, sehingga
(0822461665)
mereka menjadikan hal tersebut sebagai
Heri Kuswanto
(082246092)
alasan - sering kali dengan kalimat "Saya ini
ya memang begini". Sebagai akibatnya, kata-
kata yang mereka gunakan sering kali
terdengar negatif bagi orang-orang lain yang
diajak berbicara.
Seni Membangun Hubungan (Relationship Building)
Anda bisa meningkatkan karir dan hubungan kerja dengan perilaku yang
Anda perlihatkan sehari-hari di kantor. Terlepas dari latar belakang
pendidikan Anda, pengalaman maupun jabatan, jika Anda tidak bias bergaul
dengan baik dengan karyawan lain, Anda tidak akan pernah berhasil
mencapai tujuan kerja Anda.
Hubungan kerja yang efektif merupakan titik awal bagi tercapainya sukses
dan kepuasaan atas pekerjaan dan karir Anda. Di samping itu, hubungan
kerja yang efektif juga bisa menjadi pijakan bagi atasan untuk
mempromosikan dan menaikkan gaji Anda.
7
Mengingat pentingnya hubungan yang efektif di tempat kerja, berikut 7 tips
yang bisa membantu Anda mewujudkan terjalinnya hubungan yang baik
dengan teman sekantor.
1. Bring suggested solutions with the problems to the meeting table. Banyak
karyawan menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk
mengindetifikasi masalah-masalah. Anda bisa datang dengan solusi-solusi
yang cemerlang untuk mendapatkan perhatian dan penghargaan dari teman
dan atasan.
2. Don’t ever play the blame game. Hindari sejauh mungkin kecenderungan
untuk terlalu mudah menudingkan jari ke arah orang lain, ketika tim kerja
dihadapkan pada suatu masalah atau gagal mencapai tujuan. Menyalahkan
orang lain hanya akan menciptakan musuh. Anda perlu sekutu untuk
menyelesaikan pekerjaan Anda.
7
Ada orang-orang yang memang tidak memiliki ‘kamus kosakata' yang cukup
luas, sehingga mereka menjadikan hal tersebut sebagai alasan - sering kali
dengan kalimat "Saya ini ya memang begini". Sebagai akibatnya, kata-kata
yang mereka gunakan sering kali terdengar negatif bagi orang-orang lain
yang diajak berbicara.
Kadang kala hal ini tidak terlepas dari faktor pendidikan dan lingkungan di
mana orang tersebut dibesarkan. Ada orang-orang tertentu yang celetukan-
celetukannya terdengar kasar bagi orang banyak, tapi ia sendiri tidak
menyadarinya. Itu sebabnya kita perlu mengembangkan wawasan dan cara
berpikir kita. Jangan bergaul dengan orang lain berdasarkan point of view
yang kita miliki belaka; kita juga perlu belajar membangun hubungan dengan
orang lain dari point of view orang yang bersangkutan. Mungkin kita bisa
mengajukan pertanyaan ini kepada diri kita sendiri: "Jika saya melontarkan
pernyataan-pertanyaan ini, apakah orang lain akan merasa ‘terganggu,
diserang, dilecehkan, dilukai' oleh lontaran saya itu?"
Karenanya, pastikan kita menjadi orang yang senantiasa terbuka dan mau
belajar, sehingga kita memiliki kerelaan untuk berubah. Tanpa berusaha
membangun hubungan dengan orang lain dari point of view orang yang kita
ajak bergaul, kita tidak akan pernah memiliki kualitas hubungan yang baik
dengan siapapun, karena adakalanya point of view yang kita miliki keliru atau
dangkal. Membuka diri untuk mempelajari kultur yang dianut oleh
masyarakat luas dan banyak membaca (sehingga kosakata kita menjadi lebih
banyak) adalah hal-hal yang sangat penting, karena kedua hal ini akan
menolong kita dalam membangun hubungan.
Reability Hubungan
Masalah yang sering terjadi dalam dunia kerja adalah masalah antara atasan
dengan bawahan. Seorang bawahan seharusnya dapat membangun
hubungan yang baik/hangat dengan atasannya tanpa mengurangi rasa
respek terhadap si atasan.
Ini kembali mengacu kepada kemampuan kita untuk bisa mengenali dengan
siapa kita sedang berbicara dan berada di level hubungan manakah kita saat
ini. Untuk membangun sebuah hubungan dibutuhkan waktu, dan kadang kala
ada ‘investasi' tertentu yang perlu kita lakukan. Contoh: Jika kita membangun
hubungan pada level formalitas (di mana pembicaraan hanya berkisar
mengenai pekerjaan belaka), kita tidak akan pernah bisa menjadi lebih akrab
dengan atasan kita. Tapi dengan melakukan investasi waktu atau uang
(misalkan kita mengundang atasan untuk makan siang bersama), kita akan
mulai dapat bercakap-cakap di luar topik pekerjaan. Perbincangan akan
menjadi lebih santai dan bervariasi, sehingga menolong terciptanya sebuah
hubungan yang wajar.
7
atasannya ‘sepadan' dengan dirinya. Selain itu, seorang bawahan yang mulai
dekat dengan atasan biasanya menjadi sulit untuk menerima koreksi atau
teguran dari sang pemimpin.
Meski sudah cukup dekat, kita tetap harus menyadari bahwa -bagaimanapun
juga- seorang pemimpin berhak untuk menegur dan mengoreksi kita ketika ia
menemukan kekurangan atau kesalahan dalam cara kerja kita.Seorang
pemimpin seringkali memiliki mindset yang berbeda dengan seorang
bawahan. Seorang pemimpin juga memiliki keprofesionalan kerja yang jauh
lebih tinggi dari seorang bawahan. Pemimpin selalu menuntut hasil kerja,
sementara bawahan seringkali tidak terlalu memperhatikan hasil kerja
melainkan hak yang bisa mereka dapatkan.
7
diam-annya. Seseorang dapat menjadi pendiam karena merasa kurang
nyaman atau kurang aman, disebabkan peristiwa-peristiwa negatif yang
bersifat traumatis. Jika ia menjadi pendiam karena faktor insecurity, kita
perlu belajar untuk menjadi ‘dekat' dengannya terlebih dahulu. Kita perlu
membangun hubungan dan menginvestasikan waktu untuk bergaul
dengannya, dan dengan sendirinya kita akan bisa ‘masuk' ke dalam hatinya.
Ketika ini terjadi, komunikasi dan hubungan akan bertumbuh secara normal.
Namun jika sifat pendiam tersebut disebabkan oleh kebiasaan, kita perlu
memberikan lontaran atau pertanyaan yang menuntut penjelasan dari orang
tersebut. Memang hal ini bisa membuat orang yang bersangkutan merasa
kurang nyaman, karena orang pendiam biasanya memiliki kesulitan untuk
memunculkan isi hatinya dalam wujud kata-kata. Jadi, kunci yang paling
utama untuk membangun hubungan dengan orang pendiam adalah menjadi
sahabatnya terlebih dahulu -- bisa diterima olehnya tanpa dicurigai
melanggar batasan pribadi yang ia miliki.
Seorang atasan bisa membangun hubungan dengan bawahannya, bahkan
jika usianya lebih muda dari usia bawahannya.
Secara pribadi, saya banyak membangun hubungan dengan orang-orang
yang jauh lebih tua dari saya. Tapi karena saya memposisikan diri sebagai
pemimpin (dan dia betul-betul melihat saya sebagai seorang pemimpin),
keprofesionalan kerja dapat terjaga dan orang yang bersangkutan tetap bisa
menghargai saya sebagai orang yang memimpin hidupnya dan layak
menerima respek darinya.
7
kebenaran, ada banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh. Memang akan
selalu ada resiko dalam setiap ucapan, tindakan dan pengambilan keputusan
yang kita lakukan. Pertanyaannya, apakah resiko tersebut akan menuntun
kita untuk terus naik, atau justru sebaliknya? Apakah resiko yang kita ambil
akan memberikan keuntungan jangka panjang, atau hanya keuntungan
sesaat? Resiko yang hanya memberi keuntungan sesaat justru akan menjadi
bumerang di kemudian hari, yang meruntuhkan semua hasil kerja yang
sudah bertahun-tahun dibangun dengan jerih lelah dan keringat. Karena itu,
apapun posisi Anda saat ini -- baik sebagai pemimpin maupun karyawan,
mari bangun hidup dan pekerjaan kita dalam prinsip kebenaran. Meski
tampaknya progresifitas kita tidak sesignifikan orang-orang yang memakai
cara-cara kotor, pertumbuhan yang kita alami akan langgeng adanya.
Orang yang membangun hidup dan karir dengan cara-cara ‘kotor' akan
mendapati -pada satu titik tertentu- semua yang mereka bangun runtuh
begitu saja, tetapi kita akan terus melanjutkan perjalanan dengan sejahtera,
dan hasil yang kita nikmati permanen sifatnya. Oleh sebab itu, jika pemimpin
menyuruh Anda melakukan hal-hal yang melanggar hati nurani, saya
menyarankan Anda berbicara kepada pemimpin dan menyampaikan apa
yang ada dalam hati Anda. Jangan langgar hati nurani Anda. Resiko dimutasi
atau dipecat pasti ada, tapi percayalah, ada banyak pemimpin lain (bahkan
perusahaan besar) yang mencari orang yang jujur. Kalau pun kita kehilangan
posisi karena kejujuran kita, yakinlah, Tuhan itu adil dan Ia tidak akan tinggal
diam.
Kalau saat ini Anda sedang mengalami situasi seperti di atas, lihatlah ini
sebagai ‘masa persiapan' untuk mengalami promosi yang lebih besar -- sama
seperti pegas yang semakin ditekan akan semakin melompat tinggi. Saya
percaya itulah yang akan terjadi atas orang yang membangun hidup di atas
dasar kebenaran. Jangan pernah mengkompromikan integritas, dan jangan
pernah kompromikan kebenaran.
Relation Building
Sebuah hubungan akan selalu memperluas cakrawala dan wawasan kita.
Semakin banyak kita berteman, semakin banyak kita membangun hubungan
dengan orang lain (dalam kualitas yang lebih baik dari biasanya),
kesempatan untuk meraih kesuksesan juga semakin besar. Karenanya,
jangan pernah membatasi diri; bukalah hati Anda selebar-lebarnya dan
milikilah sahabat sebanyak mungkin. Pastikan Anda menjadi sahabat bagi
banyak orang, karena dengan demikian akan ada banyak orang yang
menjadi sahabat bagi Anda. Sahabat akan selalu menjadi orang pertama
yang menolong kita ketika kita membutuhkannya.
7
DAFTAR ISI
Reability Hubungan...................................................................................... 3
Relation Building.......................................................................................... 6