Disusun Oleh:
Noor Sharmilla 1904031009
Dalam keluarga, pemikiran yang rasional sangat amat diperlukan untuk mengambil
suatu keputusan agar keinginan atau kebutuhan dalam keluarga dapat terpenuhi secara bijak.
Dengan adanya Rational Emotif Therapy (RET) beserta teknik-teknik didalamnya, suatu
keluarga dapat menerapkan pemikiran yang rasional agar tidak merugikan keluarga itu
sendiri. Tujuan rational emotive therapy dalam konseling keluarga pada dasarnya sama
dengan yang berlaku dalam konseling individual atau kelompok. Anggota keluarga dibantu
untuk melihat bahwa mereka bertanggung jawab dalam membuat gangguan bagi diri mereka
sendiri melalui perilaku anggota lain secara serius. Mereka didorong untuk
mempertimbangkan bagaimana akibat perilakunya, pikirannya, emosinya telah membuat
orang lain dalam keluarganya menirunya.rational emotive mengajar anggota keluarga untuk
bertanggung jawab terhadap perbuatannya dan berusaha mengubah reaksinya terhadap situasi
keluarga.
Penekanan dari keluarga konseling adalah bahwa keluarga hanya memiliki sedikit saja
kekuatan untuk mengubah secara langsung orang lain. Anggota keluarga ditunjukkan sebagai
suatu keluarga, dimana mereka mempunyai kekuatan untuk mengontrol pikiran-pikiran dan
perasaan-perasaan secara individual. Setiap individu didalam keluarga berada dalam keadaan
mengawasi perubahan perilakunya sendiri, yang secara tidak langsung akan mengubah situasi
kehidupan keluarga secara keseluruhan.
Berikut ini salah satu contoh teknik dalam Rasional Emotive Therapy dan penerapannya
dalam keluarga:
Assertive adaptive (melatih, mendorong, dan membiasakan)
Penerapan dalam keluarga dapat berupa melatih anak agar menabung sejak dini dan
menjelaskan manfaat menabung bagi diri si anak. Setelah melatihnya, orangtua dapat
mendorong si anak berbuat kebaikan untuk dirinya atau orang lain dari kebiasaan
menabungnya, contohnya membuat dua macam tabungan, yang satu tabunga untuk dirinya
sendiri dan satunya lagi untuk membantu orang yang membutuhkan. Lalu setelah anak
melakukannya, orangtua harus bisa membuat anaknya terbiasa akan kebiasaan tersebut.
Jangan sampai si anak melakukannya karena perintah orangtuanya,si anak harus punya
keinginan sendiri untuk melakukan kebiasaan tersebut.