Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Public speaking
Teknik menguasai kontak mata,body language,dan intonasi suara.

Disusun oleh
Ceria Qadrunnisa
Nim :732188203008
Dosen Pengampuh : Hasan S.pd,M.pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersususn sampai dengan selesai .tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca.bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktek kan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami penyusun merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Enrekang,21 Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A . Latar Belakang.......... ...................................................................................................1


B. Rumusan masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A . Body Language.............................................................................................................3
B. Kontak Mata (eye contact)…….....................................................................................4
C. Intonasi Suara………………………………………………………………………….5

BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan........................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH
1. Menguasai Teknik Bahasa tubuh atau body language.
2. Menguasai Teknik kontak mata atau eye contact.
3. Menguasai Teknik intonasi suara.
C. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah public speaking. selain itu, untuk
memberikan informasi Teknik menguasai kontak mata, body language,intonasi suara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. BODY LANGUAGE

Body language atau gerakan tubuh merupakan gerakan yang dialami seseorang
tanpa sadar dilakukan dan tanpa ada rekayasa maupun kebohongan. Gerakan tersebut
sebenarnya tidak ingin diberikan atau dilakukan namun gerakan tersebut tidak dapat
dikontrol dan terlepas dengan sendirinya. Ada beberapa gerakan yang dapat kita
ketahui maksudnya, yaitu dilihat dari matanya, tangan atau lengan, menaikkan atau
menurunkan alis, posisi kepala, dan menjaga posisi tubuhnya tetap tegak.

Dari gerakan tersebut kita dapat mengetahui apa yang mereka sebenarnya rasakan
atau katakan. Mulai dari gerakan mata yang mempunyai peran yang cukup besar
dalam komunikasi. Dalam sesi wawancara kita dapat mengetahui kejujuran seseorang
melalui tatapan atau gerakan mata. Lalu dari gerakan tangan atau lengan. Sebuah jabat
tangan yang erat merupakan jabatan tangan yang diterima dalam dunia bisnis. Tidak
hanya itu gerakan tangan atau lengan memiliki banyak arti lainnya seperti sedang
kesal, marah, nyaman, sampai menutup diri dari lingkungan sekitar. Kemudian ada
pula menaikkan dan menurunkan alis yang memiliki arti sedang dalam kondisi ingin
tahu, penasaran, perasaan emosi seperti sedih, murung, bingung, takut atau merasa
tertarik pada sesuatu. Posisi kepala juga mempunyai arti menunjukkan rasa simpati,
menggoda seseorang, menyembunyikan sesuatu atau malu, atau merasa bingung
dengan perkataan dari seseorang. Dan yang terakhir ada gerakan yang memiliki arti
mampu mengontrol diri dengan baik, yaitu menjaga posisi tubuh tetap tegak.

Body language juga digunakan dalam public speaking. Dalam public speaking, body
language wajib diperhatikan bagi semua yang suka berbicara di depan umum. Body
language sendiri berfungsi menambah efektivitas pembicaraan bila dilakukan dengan
tepat dan pada porsinya. Public speaking merupakan aktivitas komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal yang dilakukan secara bersamaan. Ada beberapa jenis bahasa
tubuh yang harus dipahami dan dilakukan oleh public speaker.

1. Gerakan dan isyarat

Ada formula khusus yang mudah diingat, yaitu NODS: Neutral, Open, Defined, and
Strong. Pertama seorang public speaker harus memulai dalam posisi netral (neutral)
dengan sikap sempurna (kedua tangan di samping badan). Hal ini akan membuat
public speaker selalu terbuka (open) dan siap secara alamiah untuk membuat gesture
atau gerakan saat berbicara menggunakan kalimat tertentu (defined) untuk membuat
kalimat tersebut lebih kuat maknanya (strong).
2. Ekspresi wajah

Seorang public speaker bisa melatih ekspresi wajah yang tepat dan memikat di deoan
cermin sambil mengucapkan kata-kata dan memadukan dengan gerakan tangan atau
gestur lainnya.

3. Suara

Suara merupakan alat komunikasi yang paling fleksibel yang digunakan seorang
public speaker. Dengan menggunakan ekspresi vocal yang tepat dapat menemukan
suara sejati (Find True Voice).

4. Atur pernapasan

Tetap rileks jika menemui kesalahan atau sesuatu yang membuat gugup. Caranya
cukup tarik napas dalam-dalam dan buang secara perlahan. Hal ini membuat suara
tetap terjaga dan tidak gugup dalam menympaikan materi. At7ur pernapasan juga
dapat menjaga kecepatan berbicara. Sesekali beristirahatlah sejenakuntuk menyusun
apa yang ingin disampaikan.

5. Eye contact

Lakukan eye contact secara rutin dan merata kepada seluruh hadirin pada saat itu. Hal
ini sangat diperlukan agar para penonton merasa terikat dalam acara tersebut sebagai
pendengar dan memiliki keinginan untuk menyimak dan mengikuti rangkaian acara
lebih lanjut. Saat seorang penonton menanyakan sesuatu tataplah matanya dan
menjawabnya untuk lebih meyakinkan kejujuran dan kredibilitas saat menjawab.

6. Movement

Kuasai tubuhmu dan jangan terdiam pada satu titik saja. Lakukan beberapa gerakan
seperti berjalan mengitari panggung dan mendekati para penonton untuk
menghilangkan gerogi sekaligus mencairkan suasana acara. Namun gerakan yang
diberikan jangan terlalu berlebihan karena akan membuat penonton sedikit risih dan
malas untuk memperhatikan.

7. Tunjuk diri sendiri ketika mengucapkan kalimat positif

Ternyata menggunakan gesture dengan menunjuk diri sendiri secara halus ketika
menyebut kalimat positif membuat suasana menjadi semakin mendukung. Karena
dengan menggunakan perumpamaan diri sendiri saat menggunakan kalimat positif
membuat penonton lebih mendalami topic pembicaraan. Sedangkan ketika
menggunakan kalimat negatif lemparkan tangan dan menunjuk keuar agar penonton
bisa membayangkan kalimat yang disampaikan oleh public speaker.
8. Memahami ekspresi wajah

Dalam public speaking wajah merupakan hal yang sangat penting. Saat
berkomunikasi hal yang sangat diperhatikan adalah wajah. Jika salah mengartikan
ekspresi wajah makan seketika dapat mengubah cara pandang orang lain terhadap diri
sendiri. Oleh karenanya berkomunikasi harus mengatur eksoresi atau mimic wajah
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan topic pembahasan dan kondisi yang ada.

9. Selalu mengevaluasi diri

Yang terakhir adalah evaluasi diri. Mengevaluasi diri saat sebelum melakukan
publics peaking sangatlah penting karena evaluasi merupakan bentuk pengulangan
atas apa yang sudah dilakukan dalam bentuk suatu perbaikan

B. KONTAK MATA (eye contact)

Kontak mata dalam public speaking, sangat penting. Ini secara tidak langsung merupakan
cara Anda tertarik dengan audience Anda. Tetaplah melakukan kontak mata seperti halnya
Anda berbicara kepada teman dekat Anda. Hindari melihat ke kiri dan kanan dengan cepat
sebab mengindikasikan Anda terburu-buru dan kurang enak dilihat.

 Fokuslah kepada satu atau beberapa orang. Pilihlah perwakilan audience Anda, tatap
mata mereka selama 3-5 detik kemudian berpalling dengan perlahan ke orang lain
seperti Anda berbicara satu lawan satu kepada orang itu. jika audience Anda sekitar
50 orang pilihlah perwakilan 3 orang.
 Mengawasi tempat Anda melakukan presentasi. Dalam seminar public speaking,
semua pembicara yang sudah ahli pun sering mengawasi ruangan dimana ia akan
membawakan presentasi, Anda pun dapat melakukan hal yang sama, ini memang
sudah ada dalam insting manusia, nenek moyang kita kala berada di suatu tempat
tertentu, selalu mengawasi keadaan sekelilingnya untuk rasa aman, misalnya dari
macan dan binatang buas lainnya. Walaupun jaman sekarang sudah tidak seperti itu,
akan tetapi insting manusia tidak hilang seiring waktu.
 Maju lebih dekat kepada audience yang Anda targetkan. Ini membuat situasi Anda
dengan audience Anda menjadi semakin akrab, ketika Anda melihat dan mendekat.
Hal ini bisa menghilangkan ketakutan ketika di panggung
 Membagi pandangan mata Anda. Perlu di ingat, Anda melakukan kontak mata kepada
audience Anda, bukan kedua matanya. Para pakar sudah mempelajari jika kita ingin
bercerita tentang sesuatu yang emosional, pandanglah sebelah kiri dan jika Anda ingin
mengutarakan suatu argument logika, pandanglah sebelah kanan.
C. INTONASI SUARA

Ada beberapa teknik dalam menguasai intonasi suara,yaitu:

Pertama, hangatkan suara
Kedua, bicaralah dengan percaya diri dan jelas
Ketiga, variasikan kecepatan bicara dan gunakan jeda
Keempat, variasikan tinggi/rendah (pitch) dan keras/lemah (volume) suara 

1) Hangatkan suara
menampilkan diri yang terbaik sangat penting agar dapat terhubung dengan
audiens. Itu termasuk menguasai nada suara ,yang perlu terdengar berwibawa dan
mudah didekati. “Nada suara” tersebut adalah komponen penting untuk membangun
kehadiran pribadi sebagai presenter.

Ada banyak cara untuk melakukannya termasuk melatih artikulasi dan pernapasan .
Berikut tiga latihan cepat dan sederhana yang bisa di coba :

 Tarik napas dalam beberapa kali. Tarik napas perlahan selama 4 hitungan,
tahan 2 hitungan, lalu buang napas perlahan selama 4 hitungan. Lakukan
minimal 6 putaran.
 Menguap beberapa kali. “Latihan” dasar ini akan melepaskan ketegangan di
rahang, tenggorokan, dan pita suara Anda.
 Lakukan tongue twister. Tongue twister adalah serangkaian kata atau kalimat
yang memiliki bentuk dan pengucapan yang hampir sama. Biasanya, tongue
twister bisa berisi kata-kata bermakna yang berbeda, tetapi susunan hurufnya
nyaris sama. Anda dapat mengatakan : “I slit a sheet.  A sheet I slit.  And, on
that slitted sheet, I sit”.  Tidak hanya akan membantu pemanasan,
tetapi tongue twister juga akan mengkondisikan suara Anda untuk
mengartikulasikannya dengan lebih baik.

2) bicaralah dengan percaya diri dan jelas


Jika ingin didengar dan dipahami, maka rasa malu perlu dihindari dalam
berbicara

Presenter cenderung merendahkan suaranya untuk menghindari distorsi dari


suara mikrofon, tetapi kesalahan umum ini memberikan dampak pada ucapan
yang membuat terdengar ragu-ragu. Pastikan semuanya mengarah kepada upaya
untuk membuat nada suara yang kuat dan percaya diri.

Untuk menghindari terlihat tidak yakin atau gugup, maka berlatih, berlatih dan
berlatihlah. Semakin baik persiapan, semakin percaya diri yang akan di rasakan,
tampilkan, dan suarakan. Persiapan yang baik juga akan membantu menjernihkan
ucapan dari filler words seperti Eeee atau Ehmm. Kata-kata itu digunakan
biasanya sebagai pengisi kekosongan. Biasanya presenter masih berpikir akan
kata-kata apa yang berikutnya hendak mereka sampaikan, sehingga mereka
mengisinya dengan Eeee atau Ehmm
Hal itu bisa sangat merusak saat Anda menyampaikan ide atau rekomendasi,
karena dapat merusak keyakinan dalam suara Anda. Karena itu, persiapan yang
cermat di awal adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan, sehingga Anda
sudah menguasai pesan utama dari presentasi Anda di dalam benak Anda yang
dapat bermanfaat untuk menghindari kekacauan kosakata yang ingin Anda
sampaikan.

3) Variasikan kecepatan bicara dan gunakan jeda


Kontras sangat penting untuk dampak keseluruhan dari intonasi suara. Tidak
ada yang lebih buruk dari presenter yang menatap catatan mereka atau berbicara
seperti robot. Jika Anda hadir dengan suara yang monoton, maka secara pasti
akan menghilangkan minat mereka. jangan berbicara terlalu cepat, karena hal itu
akan membuat Anda terlihat gugup dan sulit untuk diikuti. Sebaliknya, jika
berbicara terlalu lambat, maka akan tampak ragu-ragu dan membuat audiens
bosan.

Anda perlu menemukan keseimbangan yang tepat. Cara termudah untuk


melakukan ini adalah memperlakukan pendengar seperti percakapan, bukan
pertunjukan. Jika dapat melakukan ini, maka segala sesuatunya akan berjalan
dengan sendirinya tanpa memikirkannya.

Adakalanya berbicara lebih lambat untuk memberikan penekanan pada


sebuah kata atau kalimat. Di sisi lain, adakalanya perlu berbicara lebih cepat
untuk menunjukkan semangat dan jiwa dinamis.

Ingatlah bahwa jeda bisa menjadi cara yang bagus untuk menarik perhatian
kepada aspek yang penting dari presentasi Anda. Misalnya, diam sejenak sebelum
menyampaikan poin penting. Dengan cara ini, maka efek dramatik akan tercipta
dan sekaligus akan membuat informasi yang disampaikan menjadi pesan yang
kuat dan mudah diingat. Selain itu, jeda juga memberi audiens waktu untuk
merenungkan dan mencerna apa yang Anda sampaikan yang sangat penting untuk
mempertahankan keterlibatan mereka.

4) Variasikan Tinggi/Rendah (Pitch) dan Keras/Lemah (Volume) Suara

Mirip seperti hal di atas, tinggi/rendah dan keras/renda suara dapat


memberikan kontras yang sangat penting untuk membuat audiens tetap terlibat..
Hal itu akan membantu Anda meyakinkan audiens bahwa Anda peduli dan tahu
tentang apa yang Anda sajikan.

Dalam presentasi, kuncinya adalah jangan berpresentasi dengan pitch yang


monoton yang menggunakan nada yang sama dari awal sampai akhir. Misalnya,
dalam cerita yang anda sampaikan bahwa Anda sedang prihatin, maka perlihatkan
itu dengan pitch yang rendah (cenderung ngebass, berat dan dalam). Ketika Anda
sedang gembira, perlihatkanlah juga dengan pitch yang tinggi (halus, indah dan
manis).
Selain itu, Anda juga kadang perlu berbicara dengan volume suara yang lebih
keras untuk menunjukkan sesuatu yang penting. Anda juga perlu berbicara lebih
keras untuk memastikan bahwa audiens Anda bisa mendengar suara Anda. Suara
yang keras juga Anda perlukan untuk menunjukkan bahwa Anda antusias dalam
presentasi Anda. Ingat bahwa antusias itu menular. Jika Anda terdengar kurang
antusias dalam menyampaikan presentasi, maka Anda tidak dapat berharap
audiens Anda akan antusias untuk mendengarkan presentasi Anda.
BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Pemerolehan dari mempelajari public speaking dengan menguasai Teknik


kontak mata,body language dan intonasi suara akan mengefektifkan seorang
speaker dalam menyampaikan pesan yang dipengaruhi faktor usia dan faktor
lainnya.

Terdapat banyak hipothesis mengenai bagaimana seharusnya pembelajaran


public speaking dalam penguasaan Teknik body language,eye contact dan
intonasi suara.

II. SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai