Dari gerakan tersebut kita dapat mengetahui apa yang mereka sebenarnya
rasakan atau katakan. Mulai dari gerakan mata yang mempunyai peran yang
cukup besar dalam komunikasi. Dalam sesi wawancara kita dapat
mengetahui kejujuran seseorang melalui tatapan atau gerakan mata. Lalu dari
gerakan tangan atau lengan. Sebuah jabat tangan yang erat merupakan
jabatan tangan yang diterima dalam dunia bisnis. Tidak hanya itu gerakan
tangan atau lengan memiliki banyak arti lainnya seperti sedang kesal, marah,
nyaman, sampai menutup diri dari lingkungan sekitar. Kemudian ada pula
menaikkan dan menurunkan alis yang memiliki arti sedang dalam kondisi
ingin tahu, penasaran, perasaan emosi seperti sedih, murung, bingung, takut
atau merasa tertarik pada sesuatu. Posisi kepala juga mempunyai arti
menunjukkan rasa simpati, menggoda seseorang, menyembunyikan sesuatu
atau malu, atau merasa bingung dengan perkataan dari seseorang. Dan yang
terakhir ada gerakan yang memiliki arti mampu mengontrol diri dengan baik,
yaitu menjaga posisi tubuh tetap tegak.
Ada formula khusus yang mudah diingat, yaitu NODS: Neutral, Open,
Defined, and Strong. Pertama seorang public speaker harus memulai dalam
posisi netral (neutral) dengan sikap sempurna (kedua tangan di samping
badan). Hal ini akan membuat public speaker selalu terbuka (open) dan siap
secara alamiah untuk membuat gesture atau gerakan saat berbicara
menggunakan kalimat tertentu (defined) untuk membuat kalimat tersebut lebih
kuat maknanya (strong).
2. Ekspresi wajah
Seorang public speaker bisa melatih ekspresi wajah yang tepat dan memikat
di deoan cermin sambil mengucapkan kata-kata dan memadukan dengan
gerakan tangan atau gestur lainnya.
3. Suara
4. Atur pernapasan
Tetap rileks jika menemui kesalahan atau sesuatu yang membuat gugup.
Caranya cukup tarik napas dalam-dalam dan buang secara perlahan. Hal ini
membuat suara tetap terjaga dan tidak gugup dalam menympaikan materi.
At7ur pernapasan juga dapat menjaga kecepatan berbicara. Sesekali
beristirahatlah sejenakuntuk menyusun apa yang ingin disampaikan.
5. Eye contact
Lakukan eye contact secara rutin dan merata kepada seluruh hadirin pada
saat itu. Hal ini sangat diperlukan agar para penonton merasa terikat dalam
acara tersebut sebagai pendengar dan memiliki keinginan untuk menyimak
dan mengikuti rangkaian acara lebih lanjut. Saat seorang penonton
menanyakan sesuatu tataplah matanya dan menjawabnya untuk lebih
meyakinkan kejujuran dan kredibilitas saat menjawab.
6. Movement
Kuasai tubuhmu dan jangan terdiam pada satu titik saja. Lakukan beberapa
gerakan seperti berjalan mengitari panggung dan mendekati para penonton
untuk menghilangkan gerogi sekaligus mencairkan suasana acara. Namun
gerakan yang diberikan jangan terlalu berlebihan karena akan membuat
penonton sedikit risih dan malas untuk memperhatikan.
7. Tunjuk diri sendiri ketika mengucapkan kalimat positif
Dalam public speaking wajah merupakan hal yang sangat penting. Saat
berkomunikasi hal yang sangat diperhatikan adalah wajah. Jika salah
mengartikan ekspresi wajah makan seketika dapat mengubah cara pandang
orang lain terhadap diri sendiri. Oleh karenanya berkomunikasi harus
mengatur eksoresi atau mimic wajah dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
topic pembahasan dan kondisi yang ada.
Yang terakhir adalah evaluasi diri. Mengevaluasi diri saat sebelum melakukan
publics peaking sangatlah penting karena evaluasi merupakan bentuk
pengulangan atas aoa yang sudah dilakukan dalam bentuk suatu perbaikan