Anda di halaman 1dari 5

Fega Frendiansyah

Industrial Engineering 2016

PUBLIC SPEAKING
Menjadi presenter atau public speaker yang hebat adalah mereka yang memulainya dari
dalam dirinya sendiri.Mereka adalah orang orang yang bekerja dengan penuh perasaan, menjiwai
apa yang dilakukan dan terus memberi ruang agar ia dapat tumbuh ia aktif beraktivitas dengan
dunia sosialnya,tidak pernah berhenti belajar dan selalu menerima hal-hal baru yang positif. 

Sebagaimana mengutip Rheinald Kasali dalam buku Recode Your Change DNA yang
mengatakan bahwa kita perlu membangun fisik dan emosi kita, dengan memegang prinsip :

 you are what you have ( soul,mind,and body)


 you are what you wear (dresscode,hairstyle)
 you are what you thinks (positive thinking)
 you are what you say (words and tones)
Dengan memulai dari apa yang dimiliki dari kepribadian kita akan menjadi modal dasar bagi kita
untuk menerapkan public speaking.

Apa itu public speaking ?

Ada begitu banyak definisi tentang public speaking dari berbagai sumber.

James H. Mcburney & Ernest J. Wrage memberikan definisi public speaking


sebagaikomunikasi gagasan dan perasaan dengan menggunakan lambang-lambang yang terlihat
dan terdengar dari si pembicara.

Menurut MS. Romly, Public Speaking dimaknai sebagai berbicara di depan umum,


utamanya ceramah atau pidato. Secara luas, Public Speaking mencakup semua aktivitas
berbicara (komunikasi lisan) di depan orang banyak, termasuk dalam rapat, membawakan acara
(jadi MC), presentasi, diskusi, briefing, atau mengajar di kelas.

Public Speaking merupakan aset dan investasi yang berharga yang wajib dimiliki bagi
semua orang dari berbagai kalangan profesi. Public speaking tidak melulu dimiliki hanya
kalangan presenter, politisi, pimpinan perusahaan, maupun public relation officer (petugas
humas) saja namun seorang ahli peneliti pun harus memiliki kemampuan public speaking,
karena hasil penelitiannya harus dipresentasikan oleh dirinya sendiri kepada khalayak agar
mengetahui hasil penelitiannya secara baik dan jelas.
Seorang public speaker yang baik adalah mampu mengomunikasikan pesan yang
disampaikan kepada para pendengarnya (audiences) secara jelas dan baik. Seseorang yang
mampu berperan sebagai public speaker adalah orang yang mengetahui teknik-teknik public
speaking dengan baik.

Proses Public Speaking meliputi : persiapan dan penyampaian. Pada tahap penyampaian juga
terbagi tiga, yakni opening, pembahasan, dan penutupan.

a. PERSIAPAN

Persiapan Publik Speaking meliputi persiapan MENTAL, FISIK, dan MATERI.


Persiapan Mental meliputi: rileks, kenali ruangan, kenali audience, dan kuasai
materi. Persiapan Fisik: memastikan kondisi badan dan suara fit; wardrobe, tidak
memakan keju, mentega, atau minum susu, soda, teh, kopi, sekurang-kurangnya
sejam sebelum tampil; lancarkan aliran darah misal dengan menjabat tangan sendiri;
serta menjaga agar mulut/tenggorokan tetap basah. Persiapan Materi: membaca
literatur dan menyusun pointer atau outline. Teknis penyampaian materi ada empat
pilihan: membaca naskah (Reading from complete text), menggunakan catatan
(Using notes), hapalan (memory), dan menggunakan alat bantu visual sebagai
catatan (Using Visual Aids as Notes).
b. PEMBUKAAN

Awali pembicaraan dengan nada rendah dan lambat (Start Low and Slow),
jangan mengakui ketidaksiapan atau keterpaksaan dengan apologi (Don’t apologize).

Teknik membuka Publik Speaking langsung menyebut pokok persoalan yang


akan dibicarakan; mengajukan pertanyaan provokatif, menyatakan kutipan — teori,
ungkapan, peristiwa, atau pepatah.

c. PENYAMPAIAN

Teknik pemaparan materi deduktif, induktif, dan kronologis. Selama


pembicaraan, perhatikan power suara agar tetap audible, jelas, dinamis, dan
sebaiknya gunakan action and colourful words.

d. PENUTUPAN

Jika materi pembicaraan sudah disampaikan atau waktu sudah habis,


langsung tutup, lalu ucapkan salam. Teknik penutup a.l. menyimpulkan, menyatakan
kembali gagasan utama dengan kalimat berbeda, mendorong audience untuk
bertindak (Appeal for Action), kutipan sajak, kitab suci, pribahasa, atau ucapan ahli,
memuji khalayak, dll.
Charles Bonar Sirait dalam bukunya “The Power of Public Speaking” (2010),
menggambarkan bahwa public speaking merupakan seni yang menggabungkan semua ilmu dan
kemampuan yang kita miliki. Memberanikan berbicara di depa umum artinya siap
menmyampaikan pesan kepada orang-oeang yang latar belaknga berbeda-beda.

Seorang pembicara publik harus bisa melakukan berbagai tugas sekaligus, ia harus bisa
menyampaikan informasi, menghibur, dan mayakinkan pendengarnya. Seorang public speaker
harus memiliki modal dasar kepercayaan diri. Tanpa kepercayaan diri seorang public speaker
tidak akan bisa meyakinkan orang lain untuk percaya. Intinya public speaking yang baik dengan
kata kunci yaitu kesuksesan.

Jika kita memiliki rasa percaya diri, maka kita akan menjadi serupa dengan public
speaker yang percaya diri.

Menurut Ir. Kriswanto Widian, Public Speaking yang berhasil, ditentukan oleh empat
faktor penting, yaitu dengan "Mengatasi Hambatan Kepribadian", "Penggunaan Body
Language Secara Tepat", "Metode Penyampaian yang Sistematis dan Tepat Sasaran", serta
"Penggunaan Alat Peraga." Selain itu, tentu saja diperlukan persiapan yang mantap,
pelaksanaan yang meyakinkan, feeling dan finishing touch yang manis.

Empat komponen yang disebutkan di atas, dengan penjelasan sbb :

1. Mengatasi Hambatan Kepribadian
Pada umumnya, seseorang yang belum biasa berbicara di depan orang yang
banyak akan gugup, gemetar, berkeringat dingin, gagap, tegang, sakit perut (mulas),
salah tingkah, demam panggung yang biasa kita sebut "cemas".
Kiat menghadapi kecemasan: (tambahkan keterangan sendiri waktu ceramah) 
- Organisasikan bahan presentasi Anda. 
- Visualisasikan. 
- Berlatih. 
- Bernafas dalam - dalam. 
- Berfokus pada relaksasi. 
- Melepas ketegangan. 
- Kontak mata.

2. Penggunaan Body Language Secara Tepat


Bahasa isyarat dan gerakan tubuh merupakan hal penting namun sering
dilupakan orang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
- postur tubuh. 
- Perpindahan tempat. 
- Gerak isyarat. 
- Mimik wajah. 
- Mata yang bersinar.
Hal -hal yang perlu dihindarkan: 
- memasukan tangan ke saku. 
- Tangan ditangkupkan di belakang punggung. 
- Lengan disedekapkan. 
- Bertolak pinggang. 
- Meremas-remas tangan.
3. Metode Penyampaian yang Sistematis dan Tepat Sasaran
Urutan presentasi: (tambahkan keterangan sendiri waktu ceramah) 
- pendahuluan 
- Kalimat prepandangan. 
- Gagasan utama dan sub gagasan. 
- Keuntungan dari penyampaian materi. 
- Kalimat peninjauan. 
- Kesimpulan.
Sebelum membahas public speaking lebih jauh, kita tinjau pengertian komunikasi
lebih dahulu. Dalam proses komunikasi, komunikator menyampaikan pesan dan
komunikan memberikan umpan balik. Umpan balik ini dapat berisi hal yang positif
sebagai tanda mengerti pesan yang disampaikan, atau hal yang negatif sebagai
tanda salah mengerti, atau bertanya sebagai tanda tidak mengerti.
Berbicara merupakan bagian dari komunikasi. Jika umpan balik dalam proses
komunikasi itu lebih bersifat positif, berarti penyampaian pesan komunikator telah
efektif. Dalam melakukan public speaking tidak selalu ada kata sepakat namun selalu
tercapai pengertian bersama (komunikan mengerti maksud komunikator dan
sebaliknya, walau tidak setuju).
4. Penggunaan Alat Peraga
Alat peraga khususnya yang visual dimaksudkan untuk : 
-  Memfokuskan perhatian audience 
-  Mengukuhkan pesan verbal 
-  Merangsang minat 
-  Mengilustrasikan faktor-faktor yang sulit diverbalkan
Hal yang harus diingat adalah alat peraga hanya sebagai alat bantu, jangan
menjadi pusat perhatian. Interaksi dan hubungan anda dengan audience
yang menentukan keberhasilan public speaking.

Dalam public speaking, karier kita akan melesat jika kita memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan, pesan yang disampaikan harus jelas,
terstruktur, dan memotivasi, akan mengantarkan kita pada tujuan kita.
“Start With Yourself”
“Perubahan Tidak Akan Terjadi Sebelum Terjadi Dalam Diri Anda Sendiri….”
(Mahatma Gandhi)

Anda mungkin juga menyukai