Anda di halaman 1dari 8

Hasil Kerja Ujian Tengah Semester

Genap 2020/2021

Nama :
NIM :
No. HP :
Waktu Ujian :
Mata Kuliah :
Nama Dosen :

TATAP MUKA

8
Fakultas : ……………….. Kode Mata Kuliah : …………………..

Program Studi : ………………… Kode Kelas : ……………………


1. A. World Class Skill didefinisikan pada kemampuan dalam penilaian, perankingan, dan
pengakuan yang berskala internasional pada universitas atau kampus di berbagai negara.
Adapun yang dimaksud dengan kesiapan ini adalah
Prediktor Psikososial: Kesiapan Akademisi Dalam Perubahan World Class Skill yang positif yang
dimiliki pegawai terhadap perubahan (positive feeling), pikiran yang baik yang dimiliki terhadap
perubahan (positive thingking) dan juga segala prilaku yang akan dilakukan oleh pegawai dalam
mendukung terwujudnya perubahan (behavior support) (Durham et al, 1989). Dengan
meningkatkan emosi positif dan membuat pegawai berpikir perubahan akan memberikan manfaat
dan juga menjelaskan prilaku yang dapat dilakukan untuk mendukung perubahan maka penolakan
terhadap sebuah perubahan akan berkurang. Ini sudah mengkaji faktor faktor yang dapat
meningkatkan kesiapan pegawai dalam menghadapi perubahan organisasi, namum penelitian
tersebut dilakukan pada setting yang berbeda, sangan sedikit sekali penelitian yang dilakukan
dalam ruang lingkup perubahan, sementara untuk menjadi pribadi yang hebat, hendaklah
melakukan perubahan dan beradaptasi dengan tuntutan yang baru. Oleh karena itu ini mengkaji
faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan kesiapan kemampuan untuk mendukung diri sendiri
dalam menajdi kelasa dunia yang berbasiskan penelitian. Ini akan mengkaji factor psikososial
yang mempengaruhi kesiapan individu dalam menghadapi perubahan mental.
Berdasarkan teori readiness to change yang ditemukan oleh Holt (2004) terdapat empat aspek yang
mempengaruhi kesiapan terhadap perubahan organisasi yaitu:
1. Konten dari perubahan tersebut (apakah perubahan hal yang diperlukan atau tidak, apakah
perubahan apropiate atau tidak) hal ini kita sebut juga dengan appropietness of change 2. Kontex
dari perubahan: yaitu setting mental dimana perubahan terjadi, iklim dan budaya yang mewarnai
persiapan juga dapat menjadi kontex dari perubahan
3. Proses dari perubahan:yaitu langkah step by step yang akan dilakukan dalam perubahan. Holt
(2007) memilih variable dukungan dan support dari semua orang sebagai variable proses
4. Individual karakteristik: yaitu karakter tertentu individu yang dapat mendukung kesiapan
menghadapi perubahan, Holt menyebutkan efikasi terhadap perubahan merupalan fakto yang
penting dalam menentukan kesiapan individu dalam menghadapi perubahan.

B. 6 Tips Jitu Menjadi Pembicara yang Baik 

* Kuasai seluruh audiens


Coba perhatikan para penyanyi saat konser, umumnya mereka menyapa seluruh penonton dan
menatap mereka semua. Jangan hanya mengucapkan salam atau menyampaikan presentasi
kepada satu bagian audiens saja. Buat semua audiens merasa terhubung dengan Anda secara
personal. Gunakan kata-kata pengantar yang membuat audiens merasa dihargai dan diperhatikan.

*Kuasai emosi hadirin
Pembicara yang baik akan berusaha mengenali emosi orang yang hadir terhadap topik yang
dibicarakannya. Cara untuk menggali emosi ini adalah dengan menyampaikan paparan Anda
dengan gambar, ilustrasi, cerita, atau video yang dapat menarik perhatian mereka.

2020 MATAKULIAH :
2 Nama dan NIM :
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
*Ulangi hal yang penting
Anda tentu ingin agar pesan yang dibicarakan sampai pada pendengar dengan baik. Oleh karena
itu, cobalah untuk mengulang poin-poin penting yang perlu diingat oleh audiens dengan
mengulangi kalimatnya di tengah atau di akhir. Dengan mengulanginya beberapa kali, hadirin
akan menyadari poin dari pesan itu.

*Hubungkan topik dengan motivasi hadirin


Setelah hadirin tertarik dengan sebuah topik, coba diskusikan motivasi mereka datang ke acara
tersebut secara spesifik. Hal ini akan membuat audiens merasa terlibat dengan pembicaraan.

* Hibur pendengar
Audiens akan merasa lebih dekat dan bersahabat dengan Anda ketika presentasi atau
pembicaraan mengandung ilustrasi lucu, humor, atau anekdot. Sisipkan humor ketika berbicara
di depan umum agar pendengar merasa lebih rileks dan tidak kaku.

*Ceritakan pada mereka tentang inti pembicaraan


Pada awal presentasi, ceritakan pada audiens apa yang akan mereka dapatkan dari apa yang
dibicarakan. Jangan berharap mereka mau mendengar dengan baik apabila tidak diberikan
arahan yang jelas. Ketika tahu apa yang akan mereka dengar, umumnya mereka ingin lebih
terlibat dan tidak mengabaikan Anda.

2. A. 5 bahasa tubuh yang menarik adalah


1. Postur tubuh  
Dasar dari bahasa tubuh yang baik adalah postur tubuh yang baik pula. Luruskan tulang belakang,
lemaskan bahu, dan sejajarkan dagu paralel dengan lantai.   Anda juga harus memosisikan lengan
dalam posisi yang tidak menutup dada.   "Tetap posisikan torso Anda terbuka atau tidak terhalang.
Kita cenderung menutup dada ketika merasa cemas atau terancam, sehingga kita kita membuka
bagian torso, kita tampak lebih jujur dan terbuka," kata John P Garrison, psikolog dan pakar
bahasa tubuh.
  2. Senyum  
Senyum akan memberikan aura positif dan menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda terbuka
dengan percakapan. Namun, perlu diingat bahwa senyum yang dibuat-buat atau dipaksakan akan
menjadi bumerang bagi Anda sendiri.   "Emosi yang jujur bersifat bilateral. Pastikan bila Anda
ingin tersenyum, maka senyumlah dengan tulus dan sepenuh hati. Senyum pada satu sisi wajah
secara tak sadar bermakna penghinaan dan bukan ide yang bagus," jelas Garrison.
  3. Kontak mata  
 Kontak mata yang kuat adalah kunci agar terlihat bersahabat dan percaya diri.   "Memandang
seseorang langsung pada matanya terlalu mengintimidasi. Sebaliknya, pandanglah wajahnya
sesaat, kemudian matanya, hidungnya, mulutnya sesaat," terang Lillian Glass, pakar bahasa tubuh.
Selain itu, Glass juga menyarankan Anda untuk tidak memandang sekeliling atau ponsel Anda
ketika berbicara dengan orang lain.  

2020 MATAKULIAH :
3 Nama dan NIM :
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
4. Jabat tangan  
Jabat tangan dengan tegas memberikan kedan pertama yang kuat pula. Jabat tangan secara vertikal
dan posisikan tangan Anda dan kolega Anda tepat di tengah.   "Jangan posisikan tangan Anda
mendominasi atau submisif. Jabat tangan dengan tegas. Apabila tangan Anda berkeringat, maka
lap keringat Anda terlebih dulu," ujar Mark Anderson, direktur pelatihan dan pengembangan di
Anderson Investigative Associates.  
5. Gestur tangan  
  Ketika Anda memulai percakapan, biarkan tubuh Anda bergerak secara natural.   "Karena kita
cenderung kaku saat merasa terancam, pergerakan tubuh yang minim dapat dilihat sebagai upaya
tak jujur atau mengelabui," tutur Garrison.   Sebuah studi menunjukkan pula bahwa orang yang
lebih banyak berbicara dengan gestur tangan diyakini lebih jujur ketimbang mereka yang tak
menggunakan gestur tangan saat berbicara.

B.Contoh seorang public speaker

Kekuatan (Strenght) public speaker “Kick Andy” adalah dari tahapan pra-produksi adalah dalam
pemiliham Hostnya yaitu Andy F. Noya,dalam menentukan narasumber dan tema yang mampu
mengangkat image talkshow yang inspiratif, mendapatkan narasumber yang berbeda dengan
televisi lain, mengangkat narasumber yang tidak over exposed, dan pada tahap produksi
menampilkan video profile agar audiens lebih bisa memahami latar belakang narasumber tersebut.

Kelemahan (Weakness) public speaker “Kick Andy” adalah dalam tahapan praproduksi dan
produksi menayangkan narasumber- narasumber yang berfisik cacat, sehingga membuat program
“Kick Andy” menjadi monoton, dan pada pasca produksi adanya Perencanaan dan kurangnya
briefing juga bisa menjadi salah satu kelemahan di “Kick Andy”, karena semua terkesan terlalu
buru- buru atau deadline.

3. A.Teknik pembukaan presentasi yang memukau minimal 5 teknik


* Sajikan Sebuah Video
Kamu bisa memulai presentasi dengan menyajikan sebuah video yang berkaitan dengan isu dalam
materi presentasi. Usahakan durasi video tidak terlalu Panjang

*Mulai dengan pertanyaan


Tanyakan mengenai isu yang berhubungan dengan bidang audiens, atau pertanyaan random yang
menimbulkan gelak tawa.
misalnya:“Siapa disini yang hadir karena ingin sekali melihat saya? tidak ada. Apakah semua yang
hadir di utus oleh atasannya masing-masing?”

*Mulai dengan bercerita


Ceritakanlah sebuah kisah yang akhir ceritanya tidak terduga, ini membuat perhatian audiens
tertuju pada presenter.⁣⁣
Contoh:
Ada seorang anak laki-laki yang tinggal di pelosok, kisahnya disebut banyak orang cukup
mengispirasi, maka akan coba saya ceritakan dengan singkat, anak itu tidak pernah punya mimpi
untuk belajar di kota. tapi kemudian bertemu dengan beberepa pengajar yang bercerita tentang
kesuksesan di kota. Anak itu pun ke kota, hampir terjerumus narkoba, tapi bangkit dan mulai
sekolah, kuliah, bekerja, mengajar dan anak laki-laki itu saat ini berdiri di depan Anda semua.
2020 MATAKULIAH :
4 Nama dan NIM :
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
Perkenalkan saya

*Amati situasi dan Coba Recall


Membuka presentasi dengan menceritakan sebuah hal yang tidak biasa dari apa yang baru saja
terjadi atau dialami presenter
Contohnya
Ini pertama kalinya saya menjadi presenter disini, dan ada hal yang membuat saya takjud, tepuk
tangan untuk kalian semua!
audiens mungkin akan bertepuk tangan sambil bertanya-tanya, apa hal yang membuat presenter
takjub.
“Kalian semua mengingatkan saya saat kuliah, saya dan teman-teman selalu tepat waktu jika
menghadiri seminar karena biasanya di japri oleh teman yang terlibat acara.. terima kasih untuk
berkomitmen dengan jadwal, rekan-rekan semua, kalian hebat!” Berani Nyoba? ⁣

*Hal yang perlu kamu siapkan saat presentasi adalah slide presentasi.

B. Contoh pidato

PIDATO “MEDIA DI INDONESIA, KHUSUSNYA MEDIA TELEVISI”


Untuk balas dendam, Presiden Soekarno melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama
Ganyang Malaysia. Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato pada
27 Juli 1963. Berikut isinya:
Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu
Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan
sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini
kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat
dan kita juga masih memiliki martabat.
Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malaysia
Ganjang... Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!
Para hadirin yg saya hormati dan saya banggakan.
Pidato ini muncul dari kegelisahan saya melihat media-media di indonesia. Ditambah setelah saya
menonton film dokumenter “dibalik frekwensi”.
Sebelum kita masuk kedalam pembahasan mengenai film, mari kita lihat definisi media itu sendiri.
apa yang dimaksud dengan media? Media dalam ilmu komunikasi adalah alat-alat komunikasi atau
sebuah jembatan atau juga sebuah penghubung untuk menyampaikan informasi kepada khalayak
umum. Dari definisi itu saja, kita dapat melihat bahwa media adalah sebuah sarana penghubung
antara informasi dan masyarakat luas. Ketika informasi yang didapatkan tidak akurat, atau tidak
sesuai dengan fakta yang ada, apa yang akan di akibatkan dari itu semua terhadap opini masyarakat
yang membaca atau melihatnya? Sedangkan, kita tahu sendiri bahwa negara indonesia ini bukanlah
2020 MATAKULIAH :
5 Nama dan NIM :
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
negara maju yang berfikirnya kebanyakan cermat, kritis, dan logis. Negara indonesia masih
menjadi negara berkembang yang belum independen dan masyarakatnya pun tidak semuanya
cermat dan pintar menaggapi setiap informasi yang masuk.
PEMBAHASAN
PEMBUKAAN
Para hadirin yang terhormat,
Apa akibat dari semua yang telah saya jelaskan tadi? Akibatnya adalah televisi kerap melakukan
politisasi dalam sebuah berita antara lain dengan memilih narasumber yang cenderung berpihak
kepada mereka. Masyarakat sebagai konsumen merupakan pihak yang paling dirugikan akibat
perilaku media yang menggunakan frekuensi untuk kepentingan pribadi. Media yang seharusnya
digunakan untuk memeberikan edukasi yang benar, justru digunakan oleh pemilik media melawan
musuh – musuhnya.
Hadirin yang saya hormati,
Dari pidato saya diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa konglomerasi media di Indonesia patutnya
membuat kita semakin sadar dan berfikir cermat dalam menerima setiap informasi yang melintas
dihadapan kita. Terlebih kita ini adalah calon – calon PR sukses disebuah perusahaan ternama di
negeri ini. Jika kita tidak bisa memilih dan memilah informasi. Apa jadinya?
Sekian pidato yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam
cara saya menyampaikan pidato ini. Semoga pidato ini dapat mejadi inspirasi dan informasi yang
berguna bagi hadirin sekalian.
Bilahitaufikwalhidayah,
Wassalamualaikum wr.wb.

4. A. 6 teknik menyusun isi atau argumentasi

 Membuat topik terlebih dahulu


 Menetapkan tujuan karangan
 Melakukan observasi lapangan
 Membuat kerangka karangan
 Mengembangkan kerangka karangan
 Membuat kesimpulan

6 teknik menutup pidato agar berkesan di audience


1. Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan materi pidato yang diberikan sejak
awal hingga sebelum penutup;
2. Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat yang berbeda, sehingga pendengar tidak
merasa jenuh dan diulang-ulang terus;
3. Mendorong khalayak untuk bertindak (appeal for action), seorang ahli retorika juga harus
mampu memberikan semangat dan motivasi kepada pendengarnya untuk mau melakukan apa
yangdisampaikan oleh ahli pidato tersebut;
4. Mengakhiri dengan klimaks, maksud klimaks disini ialah mengakhiri pidato dengan tempo yang
tinggi, saat suasana pendengar benar-benar terfokus dan tertarik kepada ahli pidato dan materi
yang diberikan
5. Mengatakan kutipan peribahasa, sajak pengambilan peribahasa atau sajak yang sesuai dengan
materi disampaikan ialah salah satu bentuk improvisasi untuk menyampaikan materi yang menarik
didengar
6. Menceritakan contoh sebagai ilustrasi tema pembicaraan, sangat penting dalam penyampaian
2020 MATAKULIAH :
6 Nama dan NIM :
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
pidato serta penutupan diberikan ilustrasi cerita yang sesuai dengan materi disampaikan, sehingga
pendengar tidak merasa jenuh karena dari awal hingga akhir mendengarkan pidato hanya materi
saja yang disampaikan.

B. Isi dan Penutup Pidato


Isi Pidato
Saudara-saudara sekalian, ibu, bapak guru dan ananda sekalian, pada kesempatan ini saya ingin
berbincang mengenai generasi yang memiliki gap cukup tinggi dengan generasi sebelumnya.
Generasi yang telah mengalami perubahan budaya yang cukup drastis, lagi-lagi jika disandingkan
dengan generasi pendahulunya. Generasi yang terlahir lebih cakap dalam beradaptasi dengan
kemajuan teknologi terutama di era revolusi industri 4.0 ini. Ya, yang akan saya bicarakan adalah
generasi milenial.
Generasi milenial adalah sebutan untuk orang-orang yang terlahir dengan lingkungan serba digital
dari sejak dini dan telah beradaptasi sedari awal terhadap situasi tersebut. Cara termudah untuk
menyaring profil generasi ini adalah melalui tahun kelahirannya. Rentangnya, mereka terlahir pada
tahun 1981 hingga 1996. Mereka juga memiliki adik tingkat yang mempunyai banyak kemiripan.
Sebutannya adalah generasi z atau orang-orang yang terlahir  pada tahun 1996 hingga 2015.
Seperti yang telah saya katakan, generasi ini adalah generasi yang secara alamiah memiliki
kelebihan khusus dalam menguasai teknologi. Tapi sepertinya itu pula yang membuat beberapa
problem bermunculan, terutama di media sosial. Sebagian kecil generasi milenial tampaknya
terlalu tenggelam dalam dunia digital. Mengapa? Karena tampaknya ada status sosial baru yang
mereka ingin dapatkan. Sebagian milenial tampak akan melakukan demi mendapatkan perhatian
dari warganet.
Hal tersebut biasanya disebut dengan istilah pansos, atau singkatan dari “panjat sosial”. Segala hal
akan dilakukan untuk mendapatkan view, like, dan followers agar status mereka meningkat di
media sosial. Foto diambil sedemikian rupa dan diberi filter yang mempesona. Berbagai tarian,
dubbing, dan hal-hal yang menarik perhatian di rekam kemudian di upload berharap agar menjadi
sensasi internet dan menjadi viral.
Sebetulnya tidak masalah, malah sebetulnya dapat membuat generasi muda menjadi produktif
menghasilkan karya. Tapi yang disayangkan adalah ada beberapa oknum milenial yang bergerak
melebihi batas normal. Katakanlah menjadi “gila” itu memang salah satu keharusan agar menjadi
viral. Tapi apakah harus sampai melakukan kejahilan atau prank keterlaluan dengan cara
memberikan kotak sumbangan yang isinya sampah?
Jawabannya tentu sudah jelas, tidak! Berkreasi untuk membuat karya yang sensasional itu tetap
tidak boleh melanggar norma dan agama! Tidak ada satu pun alasan yang dapat membenarkannya.
Bahkan dunia maya pun tetap memiliki norma dan hukum yang berlaku. Jangan lupa bahwa apa
yang kita tulis, mention, upload atau aktivitas media sosial lainnya akan terekam dan dapat dilihat
oleh siapa saja, termasuk pihak yang berwajib.
Jadi, saya tekankan sekali lagi, cobalah berkreasi sekreatif mungkin, sebebas dan segila mungkin
tapi tetap perhatikanlah norma, moralitas, hukum, dan unsur sosial lain yang tersemat di dalam
kehidupan bermasyarakat dan beragama kita. Malah terkadang melakukan sesuatu tanpa
mengharapkan pamrih seperti pansos justru akan memberikan pengaruh yang lebih baik. Bukankah
media sosial itu seharusnya sarana bersosial dan bersenang-senang bersama-sama? Gunakanlah
sebagai mana mestinya.
Penutup
Banyak hal baru yang tentunya harus kita sambut sebagai salah satu tanda perputaran roda zaman
menuju era yang lebih maju. Tapi jangan lupakan berbagai nilai dan kearifan dari masa lampau.
Demikian hal yang ingin saya sampaikan. Sekali lagi, berkreasilah sebebas mungkin, kreativitas itu
tidak ada batasnya, selama nilai, moral, hukum, dan agama tidak dipermainkan.

2020 MATAKULIAH :
7 Nama dan NIM :
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
5. A. Tips mengatasi rasa takut berbicara di depan umum

1. Lawan rasa malu. ...
2. Ajukan pertanyaan. ...
3. Lakukan persiapan sebaik mungkin. ...
4. Berbicara dengan gaya Anda sendiri. ...
5. Lakukan kontak mata. ...
6. Latihan berbicara di depan sedikit orang. ...
7. Berdoa.

B.Pernapasan perut adalah sebuah teknik pernapasan yang menggunakan diafragma


(otot yang memisahkan jantung serta paru-paru dengan organ perut). Oleh karena itu
teknik ini juga dikenal sebagai pernapasan diafragma
Panduan dasar untuk melakukan pernapasan perut, yaitu:
 Letakkan satu tangan di dada dan dan satu tangan lainnya di atas pusar.
 Ambil napas perlahan melalui hidung selama dua detik.
 Rasakan udara yang Anda hirup dari hidung bergerak mengisi perut sehingga
menyebabkan perut membesar.

2020 MATAKULIAH :
8 Nama dan NIM :
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai