Anda di halaman 1dari 4

Nama :Nur Atira

Kelas :PMT 2 A

Nim: 12210520217

Resume bahasa Indonesia

Pidato

Pidato adalah suatu ucapan yang disampaikan kepada orang banyak dengan
susunan yang baik. Pidato dapat dilakukan secara langsung di depan massa atau
melalui saluran lain seperti radio, televisi, atau rekaman. Pidato memiliki berbagai
fungsi, antara lain mempengaruhi orang lain, menyampaikan informasi,
menghibur, mendidik, melakukan propaganda, dan menjadi penyambung lidah
seseorang.

Jenis-jenis pidato dapat dibedakan berdasarkan sifat dan isi pidato. Ada pidato
pembukaan, pidato pengarahan, pidato sambutan, pidato peresmian, pidato
laporan, dan pidato pertanggungjawaban. Selain itu, pidato juga dapat dibedakan
berdasarkan persiapan yang dilakukan sebelumnya, seperti pidato impromptu,
pidato manuskrip, pidato memoriter, dan pidato ekstemporan. Pidato juga dapat
dibedakan berdasarkan tujuan pokoknya, seperti pidato informatif, pidato
persuasif, dan pidato rekreatif.

Dalam menyusun pidato, terdapat kerangka susunan yang baik, yaitu


pembukaan dengan salam pembuka, pendahuluan yang menggambarkan isi, isi
atau materi pidato secara sistematis, dan penutup yang berisi kesimpulan, harapan,
pesan, dan salam penutup. Langkah-langkah penyusunan pidato meliputi memilih
topik dan tujuan pidato serta mengembangkan topik bahasan. Dalam memilih
topik, penting untuk memilih topik yang sesuai dengan latar belakang
pengetahuan pembicara, menarik minat pembicara dan pendengar, sesuai dengan
pengetahuan pendengar, jelas dalam ruang lingkup dan pembatasannya, sesuai
dengan waktu dan situasi, serta dapat ditunjang dengan bahan lain. Judul pidato
juga perlu relevan, provokatif, dan singkat.

Tujuan pidato dapat dibagi menjadi tujuan umum (memberitahukan,


mempengaruhi, menghibur) dan tujuan khusus yang merupakan perincian dari
tujuan umum. Teknik mengembangkan pokok bahasan dalam pidato meliputi
penjelasan, contoh, analogi, perbandingan, ilustrasi, dan kutipan.

. Dengan memahami pengertian, fungsi, jenis-jenis, kerangka susunan, dan


langkah-langkah penyusunan pidato, seseorang dapat mempersiapkan dan
menyampaikan pidato dengan lebih baik sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
yang diinginkan. Berikut ini adalah panduan lanjutan tentang cara
mengembangkan pokok bahasan dan menyusun pidato yang efektif dengan bahasa
yang lebih manusiawi:

1. Pemahaman Pendengar: Ketika Anda merencanakan pidato, sangat penting


untuk memahami audiens Anda dengan baik. Pertimbangkan usia, latar
belakang, minat, dan pengetahuan mereka. Gunakan bahasa yang dapat
terhubung dengan mereka secara emosional dan menghormati
keberagaman perspektif mereka.

2. Memulai dengan Kehidupan Nyata: Sebuah pidato yang kuat sering kali
dimulai dengan sebuah cerita atau pengalaman pribadi yang relevan. Anda
dapat menggunakan contoh nyata atau kisah inspiratif untuk memancing
minat pendengar dan membuat mereka merasa terhubung dengan topik
yang Anda bahas.

Contoh: “Saya ingin memulai pidato ini dengan kisah kecil tentang
seorang wanita luar biasa yang saya temui beberapa waktu lalu. Melalui
pengalaman hidupnya yang sulit, dia belajar banyak tentang kekuatan
tekad dan daya tahan. Cerita ini mengilhami kita untuk meraih impian kita
sendiri dan menghadapi tantangan dengan keberanian.”

3. Empati dan Relevansi: Selama pengembangan isi, tunjukkan empati


terhadap perasaan dan kebutuhan pendengar Anda. Fokuslah pada
persoalan yang relevan dan penting bagi mereka. Gunakan contoh dan
fakta yang memperkuat pesan Anda dan mempertegas relevansi topik
tersebut dalam kehidupan mereka.

Contoh: “Kita semua menghadapi tekanan dan tantangan dalam hidup


ini. Hari ini, saya ingin berbicara tentang strategi dan kiat yang dapat
membantu kita mengelola stres dengan lebih baik. Dalam dunia yang
semakin sibuk dan kompetitif, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan
mental dan emosional kita agar tetap seimbang.”

4. Kejujuran dan Keterbukaan: Saat menyampaikan pidato, berbicaralah


dengan jujur dan terbuka. Sampaikan informasi yang akurat dan didukung
oleh bukti yang kuat. Hindari manipulasi atau pemalsuan fakta. Pendengar
akan merespons dengan lebih baik jika mereka merasa bahwa Anda
berbicara secara tulus dan transparan.

Contoh: “Saya ingin berbagi beberapa statistik yang mengejutkan


tentang dampak perubahan iklim yang kita alami saat ini. Data ini berasal
dari para ahli terkemuka di bidang ini, dan harus menjadi panggilan untuk
bertindak bersama demi masa depan planet kita. Meskipun memahaminya
bisa menakutkan, penting bagi kita untuk menghadapinya dengan
keberanian dan menemukan solusi bersama.”

5. Pemahaman Bahasa Tubuh: Saat memberikan pidato, penting juga untuk


memperhatikan bahasa tubuh Anda. Ekspresi wajah, gerakan tangan, dan
kontak mata yang baik dapat memperkuat pesan yang Anda sampaikan.
Tunjukkan sikap yang terbuka, ramah, dan percaya diri untuk menciptakan
koneksi yang lebih dalam dengan pendengar.

6. Menginspirasi dan Mendorong Tindakan: Akhiri pidato Anda dengan


pesan inspiratif yang mendorong pendengar untuk bertindak. Berikan
dorongan dan saran praktis yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Dorong mereka untuk berpartisipasi, melakukan perubahan,
atau mendukung inisiatif yang berkaitan dengan topik Anda.

Contoh: “Saya mengundang Anda semua untuk menjadi agen perubahan


dalam komunitas kita. Dengan melakukan tindakan kecil sehari-hari, kita
dapat menciptakan dampak positif yang besar. Mari kita jalin kemitraan
dan bekerja bersama untuk mencapai perubahan yang kita inginkan.
Bersama, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik bagi kita semua.”

Dengan menggunakan bahasa yang manusiawi dan mempertimbangkan


perasaan serta perspektif pendengar, pidato Anda akan lebih mampu menyentuh
hati dan mempengaruhi pikiran mereka. Ingatlah bahwa di balik setiap kata yang
Anda sampaikan, ada kekuatan untuk membangun hubungan dan menginspirasi
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai