Anda di halaman 1dari 8

HOLIDAYS

ALTERNATIF AND
POTENCIAL RESORT
NAMA : CERIA
QADRUNNISA
NIM : 732188203008

UNIVERSITAS MUHAMMADIAH ENREKANG


2023

BAB I
PENDAHULUAN

Salah satu masalah utama dari daftar panjang masalah dengan Undang-Undang Liburan
adalah penggunaan istilah yang salah ketika mengacu pada jenis cuti yang disepakati
padahal sebenarnya terkait dengan hak cuti yang diberikan berdasarkan Undang-Undang
tersebut.
Holidays alternatif akan sangat membantu bagi para karyawan untuk menjaga kesehatan
emosionalnya. Dalam menjaga kesehatan emosional juga di perlukan tempat tempat
wisata yang dapat membantu para karyawan untuk mengembalikan kesehatan
emosionalnya. Tempat yang dapat dikunjugi contonya adalah resort yang telah
menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dinikmati bersama teman, sodara, maupun
keluarga. Maka dalam makalah ini juga akan membahas tentang potencial resort yang
dapat dikunjugi bagi para karyawan yang sedang mencari tempat untuk berwisata.
BAB II
HOLIDAYS ALTERNATIF
Pengertian Holidays Alternatif
Liburan alternatif adalah hadiah untuk bekerja pada hari libur umum yang
merupakan hari kerja bagi seorang karyawan. Ini adalah hak cuti yang diberikan
oleh hukum. Sehari sebagai pengganti adalah hak cuti yang disepakati untuk
tujuan tidak membayar jam kerja tambahan, tetapi mengumpulkan dan kemudian
mengambil waktu itu di kemudian hari. Hari pengganti tidak terkait dengan hari
libur umum kecuali jika disetujui demikian. Tetapi jika itu adalah hari kerja bagi
karyawan, itu adalah hari libur alternatif pada contoh pertama. Jadi mengapa
menyebutnya sesuatu selain dari apa yang sebenarnya menurut hukum karena ini
menimbulkan kebingungan
Manfaat Holidays Alternatif
Tak hanya menyenangkan karyawan, liburan alternatif karyawan
yang diadakan juga punya banyak manfaat lainnya, yang
akhirnya akan berefek pada keseluruhan aktivitas bisnis
perusahaan. Ada beberapa manfaat perusahaan mengadakan
liburan karyawan yaitu :
1. Menstimulasi kreativitas dan skill problem solving
2. Meningkatkan moral dan motivasi pekerja
3. Meningkatkan staff retention
4. Meningkatkan staff retention
Regulasi liburan alterantif
Hari libur merupakan hari yang ditunggu-tunggu bagi pekerja. Di hari
inilah pekerja bebas melaksanakan aktivitasnya bersama keluarga
maupun aktivitas untuk kepentingan pribadinya. Mengenai hari libur
dikenal libur mingguan yang disesuaikan dengan hari kerja dalam
seminggu dan hari libur resmi yang ditetapkan Pemerintah atau
disebut libur Nasional.
Yang dimaksud dengan hari libur adalah hari istirahat mingguan
dan/atau hari libur resmi. Hari libur resmi adalah hari libur nasional,
hari yang diliburkan secara nasional, atau hari libur yang ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah (Penjelasan pasal 26 ayat (2) PP No. 35 tahun
2021).

Peraturan mengenai waktu istirahat bagi pekerja serta hari


libur resmi yang ditetapkan pemerintah tertulis dalam pasal
85 Undang-Undang Tenaga Kerja No.13 tahun 2003, pasal
79 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja, dan Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2021 tentang
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya,

Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.


Hari Rabu, 29 Maret yang lalu, pemerintah menetapkan perubahan hari libur
nasional dan cuti bersama tahun 2023. Ketetapan ini tercantum dalam Surat
Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 327 Tahun
2023, Nomor 1 Tahun 2023, Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas
Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menteri PANRB Nomor 1066 Tahun
2022, Nomor 3 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional
dan Cuti Bersama Tahun 2023. Keputusan Bersama 3 (tiga) Menteri tersebut
menetapkan bahwa pada tahun 2023 terdapat Hari Libur Nasional sebanyak
16 (enam belas) hari dan 9 hari cuti bersama.

Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai