DI SUSUN OLEH :
(05FARE005)
2020
a. Carilah informasi lowongan kerja Medical Representative di surat kabar,
internet dll. (Di screenshoot)
b. Sebutkan persyaratan yang menjadi kriteria seorang Medical Representative
yang disyaratkan oleh Perusahaan Farmasi.
Komponen Penggajian
2.3.1 Cuti
1. Cuti Tahunan
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 79, cuti tahunan didapat sekurang-
kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja yang bersangkutan
bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus. Berdasarkan
Pasal 84, setiap pekerja/buruh yang menggunakan hak tersebut berhak
mendapat upah penuh. Cuti tahunan diatur dalam Perjanjian Kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
2. Cuti Sakit
3. Cuti Besar
4. Cuti Bersama
5. Cuti Hamil
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan Pasal 82, pekerja perempuan berhak memperoleh istirahat/cuti selama 1,5
(satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan
sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan. Selain itu, pekerja
perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu
setengah) bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan.
6. Cuti Penting
2.3.2 Lembur
Peserta wajib pajak PPh Pasal 21 berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran
dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26
Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi
Pasal 3, yaitu:
1. Pegawai
2. Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua,
dan jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya.
3. Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan
dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan. Bukan pegawai yang dimaksud seperti
tenaga ahli, seniman/pekerja seni, olahragawan, penasihat, pengajar, pelatih,
penceramah, penyuluh, moderator, pengarang, peneliti, penerjemah, pemberi jasa
dalam segala bidang, agen iklan, pengawas atau pengelola proyek, pembawa
pesanan/yang menemukan langganan/perantara, petugas penjaja barang
dagangan, petugas dinas luar asuransi, distributor MLM, direct selling, dan
kegiatan sejenis lainnya.
4. Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan
dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan. Peserta kegiatan yang dimaksud
seperti peserta perlombaan dalam segala bidang, peserta rapat, konferensi,
sidang, pertemuan, kunjungan kerja, peserta/anggota dalam suatu kepanitiaan
sebagai penyelenggara kegiatan tertentu, peserta pendidikan, pelatihan, dan
magang, serta peserta kegiatan lainnya.
Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 yaitu penghasilan pegawai tetap, baik teratur
maupun tidak teratur, penghasilan penerima pensiun secara teratur, penghasilan sehubungan
dengan pemutusan hubungan kerja dan sehubungan pensiun yang diterima sekaligus,
penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, imbalan kepada bukan pegawai, serta
imbalan kepada peserta kegiatan
Penghasilan yang tidak dipotong PPh Pasal 21 yaitu pembayaran manfaat atau santunan
asuransi kesehatan, kecelakaan, jida, dwiguna, beasiswa, natura/kenikmatan dari wajib pajak
atau pemerintah, iuran pensiun kepada dana pensiun yang telah disahkan Kementerian
Keuangan, iuran tunjangan hari tua/jaminan hari tua yang dibayar pemberi kerja,
zakat/sumbangan wajib keagamaan dari badan/Lembaga yang dibentuk/disahkan pemerintah,
beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Ayat 3 huruf I Undang-undang Pajak
Penghasilan.
Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi Wajib Pajak yang memiliki NPWP diatur berdasarkan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata
Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak
Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.
Menurut Lubis et al. (2018:2), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang
diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak (WP) dalam
melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya. Kerugian yang dialami jika WP
tidak memiliki NPWP maka dikenakan tarif PPh lebih tinggi 20% dari tarif PPh Wajib Pajak
yang memiliki NPWP.
e. apakah anda tertarik menjadi seorang medrep?? berikan alasannya baik ya ataupun
tidak
tidak tertarik, karena pengetahuan saya belum terlalu luas ditakutkan informasi atau
pengetahuan yang benar tidak akan tersampaikan dengan benar bila tidak disertai dengan
ketrampilan penyampaian/menjual, serta perilaku atau attitude “medrep” tersebut.