Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Praktikum Pemasaran Farmasi
Disusun Oleh:
191040400263
KELAS 05FARE005
a. Sebutkan konsep managemen farmasi yang ada di apotek tersebut. berikan gambaran
mengenai POAC dan Tools manajemen pada masing masing apotek
Jawab :
1. Kimia Farma
Analisis lingkungan internal dilakukan dengan menggunakan matrix IFAS (Internal Factor
Analysis Summary). Matrix IFAS berusaha untuk mengetahui seberapa besar peranan faktor
internal yang terdapat pada Kimia Farma. Berdasarkan matriks IFAS yang dibawah ini bahwa
terdapat lima kekuatan dan dua kelemahan yang ada pada Kimia Farma. Kekuatan utama
yang ditandai dengan skor (nilai tertimbang) terbesar yaitu pada lokasi tempat yang strategis
dan banyak. Sedangkan kelemahan utama yang ditandai dengan nilai tertimbang terkecil
yaitu lemahnya internal kontrol perusahaan.
Berdasarkan pada tabel matriks IFAS diatas, terlihat bahwa posisi kimia farma berada
pada posisi relatif baik dalam menghadapi lingkungan internalnya dengan total nilai 3,06.
Dengan demikian perusahaan kimia farma dalam hal strategi telah mencoba seoptimal
mungkin untuk memanfaatkan kekuatan untuk mengurangi kelemahan.
Matriks EFAS (Ekternal Factor Analysis Summary)
Berdasarkan pada tabel matriks EFAS diatas, terlihat bahwa posisi kimia farma berada
pada posisi baik dengan total 3,09. Dalam hal ini kimia farma telah berusaha seoptimal
mungkin untuk memanfaatkan peluang untuk menghindari ancaman.
Matrix SWOT Strategi Alternatif Keunggulan Bersaing
PT. Kimia Farma
Visi Perusahaan :
Menjadi perusahaan Healthcare pilihan utama yang terintegrasi dan menghasilkan
nilai yang berkesinambungan.
Misi Perusahaan :
Melakukan aktivitas usaha di bidang-bidang industri kimia dan farmasi,
perdagangan dan jaringan distribusi, retail farmasi dan layanan kesehatan serta
optimalisasi aset.
Mengelola perusahaan secara Good Corporate Governance dan operational
excellence didukung oleh SDM profesional.
Memberikan nilai tambah dan manfaat bagi seluruh stakeholder.
Strategi :
Dari segi strategi dan pemasaran, PT Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai
Holding melakukan kegiatan pemasaran di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor
untuk permintaan obat-obat etikal, generik dan OTC. Dengan didukung oleh lebih
kurang 366 orang Medical Sales Representative yang tersebar diseluruh Indonesia,
mengcover 21.800 orang dokter, 276 buah rumah sakit serta 9.020 buah apotek.
Selain pasar domestik, Perusahaan juga merintis pengembangan pasar ekspor untuk
produk obat dan bahan baku ke beberapa negara di kawasan Asia, Eropa dan Afrika.
Sumber Daya :
Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) berperanan
penting dalam menjaga keberlangsungan perusahaan, oleh karena itu Perusahaan
menetapkan strategi pengembangan SDM yang selaras dengan strategi bisnis yang
telah ditetapkan, dalam arti implementasi manajemen SDM harus mampu
meningkatkan kompetensi dan komitmen karyawan pada perusahaan, sehingga dapat
menjamin tercapainya implementasi strategi bisnis.
Perusahaan mengalokasikan cukup dana untuk program pengembangan SDM.
Program pelatihan, seminar dan lokakarya, baik di dalam maupun luar negeri untuk
memperluas wawasan dan meningkatkan ketrampilan karyawan.
Organizing
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan
yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan
mana keputusan harus diambil.
Directing
Suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.PT Kimia Farma
(Persero) Tbk mempunyai "Budaya Perusahaan" : Perseroan telah menetapkan budaya
perusahaan yang merupakan nilai-nilai inti Perseroan (corporate values) yaitu
AKHLAK yang menjadi acuan/pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan
usahanya, untuk berkarya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
Berikut adalah budaya perusahaan (corporate culture) perseroan :
Amanah
Memegah teguh kepercayaan yang diberikan
Memenuhi janji dan komitmen
Bertanggung jawab atas tugas, keputusan dan tindakan yang dilakukan
Berpegang teguh kepada nilai moral dan etika
Kompeten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
Membantu orang lain belajar
Menyelesaikan tugas dengan kualitas terbaik
Harmonis
Saling peduli dan menghargai perbedaan
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
Suka menolong orang lain
Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Loyal
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Menjaga nama baik sesama karyawan, pimpinan, BUMN, dan Negara
Rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar
Patuh kepada pimpinan sepanjang tidak bertentangan dengan hukum dan etika
Adaptif
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi perubahan
Cepat menyesuaikan diri untuk menjadi lebih baik
Teru-menerus melakukan perbaikan mengikuti perkembangan teknologi
Bertindak proaktif
Kolaboratif
Membangun kerjasama yang sinergis
Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
Terbuka dalam berkerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Controlling
Pengertian controlling adalah serangkaian proses pengamatan terhadap kegiatan yang
di lakukan, serta menilai apakah kegiatan tersebut telat di laksanakan sesuai dengan
rencana atau tidak.
Controlling juga berarti mencari informasi tentang berbagai penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi dan melakukan tindakan pencegahan bila di perlukan. Hal
ini sering juga di sebut follow up.PT Kimia Farma (Persero) Tbk mempunya 5 As
sebagai Ruh Budaya Perusahaan yang terdiridari :
Kerja Ikhlas:
Siap bekerja dengan tulus tanpa pamrih untuk kepentingan bersama.
Kerja Cerdas:
Kemampuan dalam belajar cepat (fast learner) dan memberikan solusi yang tepat.
Kerja Keras:
Menyelesaikan pekerjaan dengan mengerahkan segenap kemampuan untuk
mendapatkan hasil terbaik.
Kerja Antusias:
Keinginan kuat dalam bertindak dengan gairah dan semangat untuk mencapai tujuan
bersama.
Kerja Tuntas:
Melakukan pekerjaan secara teratur dan selesai untuk menghasilkan output yang
maksimal sesuai dengan harapan.
2. K24
Berdasarkan data – data mengenai kondisi internal dan apotek K24 diuraikan dalm
pendahuluan serta berdasarkan hasil observasi, wawancara dan diskusi dengan key person,
kemudian melakukan perhitungan dan perumusan strategi dengan mengidentifikasi variabel,
kelemahan, peluang dan ancaman ( SWOT ) seperti yang tersaji dalam table berikut ini :
No Kekuatan
1 Lokasi strategis
2 Memiliki Brand images
3 Pelayanan kefarmasian langsung oleh apoteker
4 Apotek buka 24 jam
5 Pelayanan cek Kesehatan
No Kelemahan
1 Kurangnya SDM
2 Tidak ada system keamanan area parkir
3 Sistem Kembali apotek PSA
4 Kurangnya frekuensi stock opname
5 Tidak ada kontrol obat – obatan ED
No Peluang
1 Segmentasi pasar luas serta target pemasaran masyarakat kalangan menengah
kebawah
2 Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk swamedikasi
3 Peluang Kerjasama dengan pelayanan BPJS
4 Gencarnya promosi obat dan alat Kesehatan di media sosial dan elektronik
5 Apotek online
No Ancaman
1 Persaingan bisnis antar apotek yang semakin meningkat
2 Harga obat dan alat Kesehatan yang cenderung meningkat
3 Munculnya gerai apotek di swalayan
4 Kebijakan pemerintahan yang membatasi peredaran obat dan alat Kesehatan
5 Kebijakan distributor yang mempersulit system retur obat dan alat kesehatan
Semua gerai Apotek K-24 berkomitmen melayani masyarakat 24 jam perhari 7 hari
perminggu.
"HARGA SAMA" pada pagi-siang-malam dan hari libur
Apotek K-24 berkomitmen tidak mengenakan harga yang lebih tinggi di luar jam
kerja biasa.
3. Watson
1.1. Analisis SWOT
1.1.1. Strengths
a. Produk
Produk yang ditawarkan Watson bukan hanya produk yang berada di
pasaran, tetapi Watson juga memiliki produk eksklusif yang unik dan
tidak dimiliki oleh pesaing serta produk tersebut merupakan produk
impor yang kualitasnya sangat terjamin.
b. Lokasi
Dari segi lokasi, Watson memiliki toko yang didesain mewah dan
dekoratif sehingga dapat mengundang pengunjung dari luar untuk
masuk kedalam toko Watson. Selain itu, tata letak barang di dalam
tokok dibuat simpel agar konsumen dapat mengambil barang yang ia
inginkan dengan mudah.
c. Pelayanan
Watson memiliki karyawan yang teredukasi dan sangat mengenal
produk-produk yang dijual di Watson sehingga karyawan tidak hanya
dapat melayani konsumen tetapi juga dapat menjelaskan serta
memberikan konsultasi terkait penggunaan suatu produk.
d. Promosi
Dari segi promosi, Watson memiliki banyak macam promosi. Promosi
yang paling terkenal di Watson adalah “+1000 get two”. Promosi ini
hanya dimiliki oleh Watson, dimana jika konsumen membeli 1 produk
ia bisa mendapatkan 2 produk sekaligus dengan hanya menambah
Rp1.000,00 dari harga produk tersebut.
1.1.2. Weaknesses
A. Produk Kurang Bervariasi
Salah satu yang menjadi kekurangan Watsons adalah produk yang
kurang bervariasi. Watsons dinilai memiliki kelengkapan produk dari
berbagai merek jika dibandingkan dengan Guardian. Namun, baru-baru
ini Watsons mengeluarkan produk perawatan kulit berbahan organik
yang berbahan natural dari alam, dapat Anda baca selengkapnya di
Kompas.com.
B. Harga Produk Relatif Mahal
Selain kurang bervariasi, produk-produk di Watsons dinilai lebih mahal
dibandingkan produk yang dijual di Guardian. Meskipun begitu,
Watsons sering mengadakan promo bahkan sampai diskon 70%.
C. Gratis Ongkir Hanya di Jawa dan Bali
Promo gratis biaya pengiriman ternyata hanya berlaku bagi pelanggan
yang berdomisili di Jawa & Bali. Hal ini sedikit menyulitkan untuk
pelanggan yang berada di Indonesia selain domisili Jawa dan Bali.
1.1.3. Opportunities
Perubahan gaya hidup masyarakat kota di Indonesia merupakan salah
satu opportunity bagi Watson untuk mendapatkan profit dan pangsa pasar di
bidang health and beauty. Kesadaran akan gaya hidup sehat dan cantik
yang semakin meningkatakan menyebabkanbanyaksekalimasyarakat yang
mencariproduk-produk kesehatan dan kecantikan untuk menunjang gaya
hidup mereka. Hal tersebut memberikan keuntungan bagi Watson, karena
semakin banyak perubahan gaya hidup masyarakat modern maka akan
semakin banyak pula konsumen yang membutuhkan produk yang
ditawarkan oleh Watson.
1.1.4. Threats
Ancaman yang mungkin dihadapi Watson adalah dari supplier yang
bekerjasama dengan Watson. Sistem promosi yang Watson lakukan adalah
dengan membagi presentase promosi dengan supplier. Ancaman dapat
terjadi ketika supplier tidak lagi membantu Watson dalam hal promosi.
Misalnya supplier tidak memberi potongan harga atas barang yang disorder
oleh Watson, maka Watson harus menanggung biaya promosi seluruhnya.
Jika hal itu terjadi pada semua supplier yang bekerjasama dengan Watson,
maka Watson menanggung seluruh biaya promosi dan hal itu akan
menyebabkan kerugian bagi Watson. Atau Watson bias saja menghilangkan
semua jenis promosi yang ia miliki, namun hal itu juga dapat menyebabkan
penurunan penjualan dan penurunan jumlah konsumen yang datang ke
Watson.
Selain dari supplier, ancaman yang mungkin dihadapi Watson adalah
dari competitor. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan
gaya hidup sehat maka peluang bisnis di bidang kesehatan dan kecantikan
semakin besar, oleh karena itu akan banyak sekali bermunculan pesaing-
pesaing baru di bidang tersebut. Banyaknya pesaing baru menjadi ancaman
bagi Watson, jika Watson tidak dapat memiliki diferensiasi yang akan
menjadikan dirinya berbeda dengan pesaing lain, maka konsumen tidak
akan loyal terhadap Watson.
a. Kimia farma
Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang
didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817.
Kegiatan pemasaran produk Kimia Farma didukung lebih dari 450 field
forces untuk seluruh lini yang tersebar di wilayah Indonesia, yang terdiri
dari Marketing Manager, Product Manager, Product Executive, Sales
Manager, Regional Sales Manager, Area Sales Manager.
PT Kimia Farma Tbk melakukan kegiatan pemasaran di pasar dalam negeri
maupun pasar ekspor untuk permintaan obat-obat etikal, generik dan OTC.
Dengan didukung oleh lebih kurang 366 orang Medical Sales
Representative yang tersebar diseluruh Indonesia, mengcover 21.800 orang
dokter, 276 buah rumah sakit serta 9.020 buah apotek. Selain pasar
domestik, Perusahaan juga merintis pengembangan pasar ekspor untuk
produk obat dan bahan baku ke beberapa negara di kawasan Asia termasuk
Indonesia, Eropa dan Afrika. Unit Distribusi yang direpresentasikan oleh
anak perusahaan PT Kimia Farma Trading & Distribution (PT KFTD)
sangat berperan penting dalam upaya peningkatan penjualan produk-produk
Kimia Farma. PT KFTD melayani penjualan ke pedagang besar farmasi dan
apotek yang tersebar luar di seluruh Indonesia. Jumlah oulet yang dilayani
tahun 2005 sebanyak 19.864 outlet, dengan tenaga salesmen sejumlah 216
orang. Selain itu guna melakukan penambahan muatan distribusi, PT KFTD
juga bertindak sebagai agen diantaranya dari: PT Merapi (infus), PT Tirta
Santana (kasa elastis), PT Duta Kaizar, PT Mahakam Beta Farma, PT Bio
Farma, dan PT Reddis Papua.
Konsep penjualan (selling concept) atau konsep manajemen pemasaran
Apotek Kimia Farma dengan memberikan promo diskon berlaku dengan
Aplikasi Kimia Farma Mobile dan Store Kimia Farma seluruh Indonesia
dengan nilai promo diskon mungkin berbeda atara Aplikasi Kimia Farma
Mobile dan Store Apotek.
b. K24
Apotek K24 memiliki puluhan cabang yang tersebar di berbagau daerah,
terdapat ribuan jenis obat yang terjual di Apotek K24 ini.
Konsep pemasaran atau marketing concept yang dilakukan oleh apotek K24
dengan menawarkan produk obat paten terlebih dahulu atau obat yang lebih
mahal tapi kandungan nya tetap dan dosisnya juga sama karena obat paten
itu biasanya lebih efektif dan Namanya juga lebih dikenal oleh pasien atau
masyarakat.
Konsep produksi apotek K24, apotek k24 sudah memiliki cabang dipulau
jawa maupun diluar pulau jawa sehingga konsumen bisa dengan mudah
mendapatkan produk obat yang dimiliki oleh apotek K24. Apotek K24 juga
menjalankan Kerjasama oleh pbf, dan distributor pertama yaitu KDE (Ka
dua empat).
Pada konsep produk (product concept), kualitas produk obat di K24 100 %
obat asli. Menjual produk obat generic maupun paten dengan harga pasar
yang berbeda beda.
Konsep penjualan (selling concept) atau konsep manajemen pemasaran
dengan memberikan diskon. Pada setiap bulannya apotek k24 menerbitkan
beberapa katalog promo yang didalamnya terdapat daftar obat ataupun
vitamin yang sedang dalam masa promosi.
c. Watson
Watson group adalah ritel Kesehatan dan kecantikan internasional terbesar
di dunia dengan lebih dari 16,000 toko di 27 pasar. Saat ini, Watsons
Indonesia memiliki lebih dari 142 toko perjuli 2020 yang tersebar di Jawa,
Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra sehingga dengan mudahnya
masyarakat menemui produk dari Watson. Selain itu, watsons Indonesia
juga telah memperluas bisnisnya ke platform e – commerce dan toko resmi
dibebarapa marketplace seperti shopee, Lazada, Blibli, dan Bukalapak
untuk lebih dekat dengan pelanggan dan memberikan layanan tanpa henti.
Konsep penjualan (selling concept) atau konsep manajemen pemasaran
Watson dengan memberikan kode promo & voucher sampai 70 %
1. Planning
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana
untuk mencapai tujuan tersebut. Membuat keputusan biasanya menjadi
bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses
penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena banyak berperan
dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain. Contohnya, setiap
manajer harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam
kepegawaian organisasi.
Dalam perencanaan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.
Yaitu :
2. Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan
fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai
tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi
penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang
spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan
beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke
departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk
memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan
aktifitas kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama
yang terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari
organizing.
Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam
organisasi biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang
kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya
memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job
Description).
Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung
jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar penghasilannya.
Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat
sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari
manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-
masing.
3. Actuating
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti
dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja
cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus
dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun.
Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian
dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan
program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
4. Controlling
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja
maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan,
inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang
berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat
segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai
dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools).
Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools
tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan
markets.
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses
untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab
pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen
timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai
tujuan.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan.
Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini
akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli
serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia
yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-
materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat
dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi
kerja.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan
manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara
pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-
pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan
penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun
metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau
tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan.
Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri.
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan
(memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat
penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi
barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh
sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi
merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat
dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera
konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
1) Dipilih obat yang secara ilmiah menunjukkan efek terapetik lebih besar dibanding
resiko resiko ESO
2) Jangan terlalu banyak jenis obat yang diseleksi, hindari duplikasi.
3) Untuk obat baru, harus berdasarkan bukti ilmiah bahwa lebih baik dibanding obat
pendahulu
4) Sediaan kombinasi hanya dipilih jika potensinya lebih baik dari sediaan tunggal
5) Jika alternatif pilihan obat banyak, dipilih DOC dari penyakitnya
6) Pertimbangan administrasi dan biaya yang dibutuhkan
7) Kontraindikasi, peringatan, ESO harus dipertimbangkan
8) Dipilih obat yang standar mutunya tinggi
Metode Pengadaan
Tender terbuka : untuk semua rekanan yg terdaftar, menguntungkan, perlu staf kuat,
waktu dan perhatian lama.
Tender terbatas (lelang tertutup) : rekanan tertentu yg punya riwayat baik, harga dpt
dikendalikan, tenaga dan beban lebih hemat.
Pembelian dengan tawar-menawar : item sedikit dan tdk urgent, pendekatan
langsung.
Pengadaan langsung : pembelian jumlah kecil, perlu segera tersedia, harga tertentu,
agak mahal
METODE PENGADAAN
4) Konsinyasi
1. Doelmatig
Sesuai tujuan dan rencana
2. Rechmatig
Sesuai hak dan kemampuan
3. Wetmatig
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku
1. Legalitas PBF
2. Kecepatan dan ketepatan pengiriman barang
3. Penawaran diskon/bonus
4. Kualitas barang
5. Kemungkinan pengembalian barang yang rusak dan ED
Surat Pesanan
Ada 3 macam SP :
1) SP Narkotika
– Terdiri 5 rangkap
– Satu SP hanya untuk 1 item obat
– Form SP langsung dari KF
2) SP Psikotropika
– Terdiri 2 atau 3 rangkap
– Satu SP bisa lebih dari 1 item obat
3) SP Non Narkotika-Psikotropika
– Terdiri dari 2 rangkap
– Untuk order OB, OBT, Alkes, obat keras non narkotika-psikotrpika,
Kosmetika, dll
Nb:
Bagi Apotek yang dalam tahap pendirian (belum mempunyai SP), mengajukan ke
Dinkes kota/kab untuk mendapatkan surat rekomendasi (SP Sementara)
Penerimaan Barang
Distribusi Obat
Tujuan Distribusi
a) Menjamin ketersediaan obat
b) Memelihara mutu obat
c) Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab
d) Menjaga kelangsungan persediaan
e) Memperpendek waktu tunggu
f) Pengendaliaan persediaan
g) Memudahkan pencarian dan pengawasan waktu tunggu
h) Memudahkan pencarian dan pengawasan
a. Alfabetis
b. FIFO dan FEFO
c. Farmakologi
d. Bentuk sediaan
e. Kombinasi
Penyimpanan Narkotika
Penyimpanan Psikotropika
Pencatatan Barang
1. Kartu Stock
2. Kartu Stelling
Penggunaan
1. Penjualan bebas/HV
2. Penjualan OWA
3. Penjualan berdasarkan resep dokter
• Peresepan boros (Extravagant), yaitu peresepan obat yang lebih mahal padahal ada
alternatif yang lebih murah dengan manfaat dan keamanan yang sama. Termasuk
peresepan yang terlalu berorientasi pada pengobatan simptomatik sehingga
mengurangi alokasi obat-obat yang lebih vital.
• Peresepan berlebih (Over prescribing), yaitu terjadi bila dosis obat, lama pemberian
atau jumlah obat yang diresepkan melebihi ketentuan dan obat yang sebenarnya tidak
diperlukan.
• Peresepan yang salah (Incorrect prescribing), yaitu mencakup pemakaian obat untuk
indikasi yang keliru, pemberian obat ke pasien salah dan pemakaian obat tanpa
memperhitungkan kondisi lain yang diderita bersamaan.
• Peresepan majemuk (Multiple prescribing), yaitu pemakaian dua atau lebih kombinasi
obat padahal sebenarnya cukup diberikan obat tunggal saja. Termasuk pengobatan
terhadap semua gejala yang muncul tanpa mengarah ke penyakit utama.
• Peresepan kurang (Under prescribing), yaitu terjadi kalau obat yang diperlukan tidak
diresepkan, dosis tidak cukup atau lama pemberian terlalu pendek (Santoso, 1989).
Pemusnahan Obat
1. Diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan atau tidak
dapat digunakan dalam proses produksi
2. Kadaluarsa
3. Tidak memenuhi persyaratan digunakan pada pelayanan kesehatan dan atau untuk
pengembangan ilmu pengetahuan
4. Berkaitan dengan tindak pidana
2. Laporan Narkotika
Rangkap 4 dan dibuat tiap bulan
3. Laporan Psikotropika
Rangkap 4 dan dibuat tiap bulan
5. Laporan OWA
penggunaan OWA tidak perlu dilaporkan, tetapi didalam pencatatannya disertai
catatan-catatan.
2. K24
a. Kurangnya SDM
b. Tidak ada system keamanan area parkir
c. Sistem Kembali apotek PSA
d. Kurangnya frekuensi stock opname
3. Watson