Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS KALBE FARMA

KELOMPOK 6
MANAJEMEN 3 H

MANAJEMEN STRATEGIC
ANGGOTA KELOMPOK :

AMBAR AHMAD YANUAR


01 NIM. (20180510144)

FIKRY NURUL PIRDAUS


02 NIM, 20180510167

GALADHEA YANDIN)
03 NIM. 20160510276

INDRIANI FADILLAH
04 NIM. 20180510047

MUHAMMAD REZA MAHENDRA


05 NIM.20180510300
SEJARAH SINGKAT KALBE FARMA
Kalbe didirikan pada tanggal 10 september Periode berikutnya, pada tahun 1976-1985 adalah era
1966 oleh 6 bersaudara dengan melakukan dimana perkembangan fisik masih terus berlangsung
1966 usaha dimulai di sebuah garasi di kawasan
Jakarta Utara dan lingkup kerjanya hanya
dan dilanjutkan dengan diversifikasi usaha. Pada
tahun 1977, PT Kalbe Farma Tbk sudah menjadi
dikawasan Jakarta saja. 1977 salah satu kekuatan utama pada kategori obat-obatan
ethical dan mampu bersaing dengan perusahaan 41
PT Kalbe Farma Tbk saat itu dipimpin oleh perusahaan multinasional
Dr. Boenjamin Setiawan dan F. Bing Aryanto
serta didukung oleh keempat saudara lainnya. Pada tahun 1977 didirikan PT Dancos Labolatories yang
Kegigihan dan ketekunan dalam menjalankan lebih memfokuskan diri di bidang OTC. Pada tahun 1985,
usahannya Kalbe bertumbuh baik sehingga PT Kalbe Farma Tbk mengakuisisi PT Bintang Toedjo yang
pada akhirnya memiliki pabrik di kawasan juga bergerak di bidang OTC serta PT Hexpharm Jaya yang
Pulomas, Jakarta Timur pada tahun 1971. sebagian besar produknya merupakan pemegang lisensi dari
Jepang.
VISI &
MISI
VISI MISI

Menjadi Perusahaan Menjadi Perusahaan


Produk Kesehatan Produk Kesehatan
Indonesia Terbaik Yang Indonesia Terbaik
Didukung Oleh Yang Didukung Oleh
Inovasi, Merk Yang Inovasi, Merk Yang
Kuat Dan Manajemen Kuat Dan
Yang Prima Manajemen Yang
Prima.
CPM MATRIX
KALBE FARMA KIMIA FARMA INDO FARMA BIO FARMA
CRITICAL
NO WEIGHT
SUCCES FACTOR RATING SCORE RATING SCORE RATING SCORE RATING SCORE

1 Market Share 0,1 4 0,4 1 0,1 1 0,1 1 1

2 Financial Position 0,08 4 0,32 1 0,08 2 0,16 3 24

Research and
3 0,15 4 0,6 2 0,3 1 0,15 3 0,3
Development
Product
4 0,11 4 0,44 3 0,33 3 0,33 2 0,22
Diversivication
5 Profit Margin 0,1 2 0,2 1 0,1 1 0,1 4 0,4

6 Global Ekspansion 0,14 3 0,42 3 0,42 2 0,29 3 0,42

7 Promotion 0,12 4 0,48 2 0,24 3 0,36 1 0,12

Corporate Social
8 0,07 3 0,21 3 0,31 3 0,21 3 0,21
Responsibility

Marketing and
9 0,13 4 0,52 3 0,29 2 0,26 3 0,39
distribution
ANALISIS SWOT
PELUANG (OPPORTUNITIES) ANCAMAN (THREATS)
1. Kebijakan Pemerintah yang Cenderung Memberatkan 1. Kebijakan Pemerintah Mengenai Pembatasan Harga Obat
Perusahaan Farmasi Generik dan Pembatasan Obat Branded Generic pada
2. Hasil Proyeksi Menunjukkan Bahwa Jumlah Penduduk Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Indonesia Selama Dua Puluh Lima Tahun Terus 2. Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Valas (Valuta
Meningkat Yaitu dari 205,1 Juta pada Tahun 2000 Asing)
Menjadi 273,2 Juta pada Tahun 2025
3. Pertumbuhan Pasar Obat Herbal Indonesia Selama 5
O 3. Peredaran Obat Palsu yang Masih Tinggi.
4. Krisis Ekonomi di Indonesia Sebagai Dampak Krisis
SW
Tahun Terakhir Rata-Rata Sekitar 15% Global
4. Indonesia Merupakan Salah Satu Negara Mega
OT
5. Rendahnya Kesadaran MasyaraAkat Memeriksakan
Diversity Untuk Tumbuhan Obat di Dunia
5. Kebijakan Pemerintah Mendukung Ekspor
T Kesehatannya
6. Makin Maraknya Pengobatan Alternatif
6. Pasar Farmasi Indonesia Tumbuh Rata-Rata Per Tahun 7. Rencana Merger Indofarma dan Kimia Farma
11% Sejak Tahun 2003 Sampai dengan Estimasi 2010. 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.03/2009
tentang Biaya Promosi dan Penjualan yang Dapat
Dikurangkan dari Penghasilan Bruto.
EFE MATRIX KALBE FARMA
FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING SKOR
PELUANG (OPPORTUNITIES)
Kebijakan Pemerintah yang Cenderung Memberatkan
1 0,06 4 0,24
Perusahaan Farmasi Asing

Hasil Proyeksi Menunjukkan Bahwa Jumlah Penduduk


Indonesia Selama Dua Puluh Lima Tahun Terus Meningkat
2 0,08 4 0,32
Yaitu dari 205,1 Juta pada Tahun 2000 Menjadi 273,2 Juta pada
Tahun 2025

Pertumbuhan Pasar Obat Herbal Indonesia Selama 5 Tahun


3 0,08 2 0,16
Terakhir Rata-Rata Sekitar 15%

Indonesia Merupakan Salah Satu Negara Mega Diversity Untuk


4 0,08 2 0,16
Tumbuhan Obat di Dunia

5 Kebijakan Pemerintah Mendukung Ekspor 0,07 3 0,21

Pasar Farmasi Indonesia Tumbuh Rata-Rata Per Tahun 11%


6 0,09 4 0,36
Sejak Tahun 2003 Sampai dengan Estimasi 2010
EFE MATRIX KALBE FARMA
FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING SKOR
ANCAMAN (THREATS)
Kebijakan Pemerintah Mengenai Pembatasan Harga Obat
1 0,06 3 0,18
Generik dan Pembatasan Obat Branded Generic.

2 Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Valas (Valuta Asing). 0,06 4 0,24

Pada Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah. Peredaran Obat


3 0,07 2 0,14
Palsu yang Masih Tinggi.

4 Krisis Ekonomi di Indonesia Sebagai Dampak Krisis Global. 0,05 4 0,20

Rendahnya Kesadaran Masyarakat Memeriksakan


5 0,08 2 0,16
Kesehatannya.

6 Makin Maraknya Pengobatan Alternatif. 0,07 2 0,14


7 Rencana Merger Indofarma dan Kimia. 0,09 1 0,09

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.03/2009 tentang


8 Biaya Promosi dan Penjualan yang Dapat Dikurangkan dari 0,06 2 0,12
Penghasilan Bruto.

TOTAL 1 2,72
ANALISIS SWOT
STRENGTHS (KEKUATAN) WEAKNESSES (KELEMAHAN)
1. Market Leader Produk Kesehatan dan Obat-Obatan di 1. Net Profit Margin yang Relatif Rendah
Indonesia
2. Perusahaan Farmasi Publik Terbesar di Asia Tenggara Dibanding Kompetitor
3. Penjualan dari Masing-Masing Divisi Cukup Berimbang 2. Adanya Kompetisi Internal yang Cukup Keras
4. Kalbe Farma Meraih Berbagai Penghargaan Bergengsi
Selama Tahun 2009 3. Penjualan Ekspor Kalbe Farma Masih Kecil
5. Kalbe Meningkatkan Kepemilikan atas PT Enseval Porsinya
Putera Megatrading Tbk Sebesar 25,45% Melalui
Penawaran Tender
6. Kalbe Memiliki Jaringan Distribusi Paling Luas di
Indonesia
S SW
4. Pangsa Pasar Produk Nutrisi Kalbe Farma
Masih Rendah

7. PT Bintang Toedjoe Memperoleh Sertifikasi ISO 5. Produk Herbal yang Diproduksi Kalbe Farma
9001:2000 dan ISO 14001:2004 dari Lloyd’s Register OT Masih Relatif Rendah
Quality Assurance (LRQA
8. Investasi Kalbe Dalam R&D Pada Tahun 2009
Mencapai Rp 78,8 Miliar atau Meningkat 8,4% dari
Investasi Tahun 2008
W 6. Tingkat Ketergantungan Kalbe Farma Terhadap
Bahan Baku Impor Masih TinggI

9. Stem Cell and Cancer Institute (SCI) Mendapatkan 3


Paten yang Berhubungan dengan Bahan Anti Kanker
10.Pada Tahun 2009, SCI Membentuk Unit Bisnis Kalbe
Genomics (KalGen) sebagai Laboratorium Diagnostik
Molecular Canggih yang Pertama di Indonesia
IFE MATRIX KALBE FARMA
FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING SKOR
STRENGTHS (KEKUATAN)
1 Market Leader Produk Kesehatan dan Obat Obatan di Indonesia 0,08 4 0,32
2 Perusahaan Farmasi Publik Terbesar di Asia Tenggara. 0,07 4 0,28
3 Penjualan dari Masing-Masing Divisi Cukup Berimbang. 0,06 3 0,18
Kalbe Farma Meraih Berbagai Penghargaan Bergengsi Selama
4 0,06 4 0,24
Tahun 2009.
PT Bintang Toedjoe Memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 dan
5 0,05 3 0,15
ISO 14001:2004 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).
Kalbe Meningkatkan Kepemilikan atas PT Enseval Putera
6 0,06 4 0,24
Megatrading Tbk Sebesar 25,45% Melalui Penawaran Tender.
7 Kalbe Memiliki Jaringan Distribusi Paling Luas di Indonesia. 0,07 4 0,28
Investasi Kalbe Dalam R&D Pada Tahun 2009 Mencapai Rp78,8
8 0,06 4 0,24
Miliar atau Meningkat 8,4% dari Investasi Tahun 2008.
Stem Cell and Cancer Institute (SCI) Mendapatkan 3 Paten yang
9 0,06 4 0,24
Berhubungan dengan Bahan Anti Kanker.
Pada Tahun 2009, SCI Membentuk Unit Bisnis Kalbe Genomics
10 (KalGen) sebagai Laboratorium Diagnostic Molecular Canggih 0,08 4 0,32
yang Pertama di Indonesia.
IFE MATRIX KALBE FARMA
FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING SKOR
WEAKNSSES (KEKURANGAN)
Net Profit Margin yang Relatif Rendah Dibanding
1 0,07 2 0,14
Kompetitor
2 Adanya Kompetisi Internal yang Cukup Keras 0,04 2 0,08
Penjualan Ekspor Kalbe Farma Masih Kecil
3 0,06 2 0,12
Porsinya
Pangsa Pasar Produk Nutrisi Kalbe Farma Masih
4 0,06 1 0,12
Rendah
Produk Herbal yang Diproduksi Kalbe Farma
5 0,06 1 0,12
Masih Relatif Rendah
Tingkat Ketergantungan Kalbe Farma Terhadap
6 0,07 0,14
Bahan Baku Impor Masih Tinggi
TOTAL 1 3,06
SWOT MATRIX
1. Meningkatkan koordinasi antar divisi dan departemen dalam perusahaan 1. Melakukan efisiensi biaya dengan optimalisasi pengelolaan
sendiri terutama dalam produksi dan distribusi produk (S7,O2) rantai pasokan mulai dari pasokan bahan baku, proses produksi,
2. Melakukan penelitian terhadap bahan baku hayati dalam negeri untuk hingga distribusi produk (W1,W2,06)
menghasilkan produk baru baik obat resep/bebas maupun obat herbal 2. Meluncurkan produk inovator baru berkualitas ekspor yang
(S9,O4) belum dimiliki oleh produsen lain khususnya di bidang obat
resep dan produk nutrisi serta membuat legal system yang ketat
3. Mengakuisisi vendor penyedia bahan baku lokal untuk mengembangkan
(W4,O2)
industri kimia hulu dalam negeri sekaligus mengurangi impor bahan baku
3. Mengakuisisi salah satu perusahaan herbal di Indonesia
(S1,S2,O6)
(W5,O3,O4)
4. Melakukan ekspansi bisnis ke wilayah Asia dan Afrika melaluI 4. Melakukan ekspansi bisnis ke wilayah Asia dan Afrika melalui
kolaborasi berbentuk joint venture dengan perusahaan asing
5. Bertaraf internasional (S3,O5) S W kolaborasi berbentuk joint venture dengan perusahaan asing
bertaraf internasional (W3,O5)

1.Meningkatkan koordinasi antar divisi dan departemen


O T 1.Melakukan promosi yang efektif terhadap produk baru
yang dikeluarkan melalui pendekatan persuasif yang
dalam perusahaan sendiri terutama dalam produksi dan dapat memperkuat brand image namun tidak menguras
distribusi produk (S6, S7,T7) biaya (W4,T8)
2.Meluncurkan produk inovator baru yang belum dimiliki 2.Mengakuisisi vendor penyedia bahan baku lokal untuk
oleh produsen lain khususnya di bidang obat resep dan mengembangkan industri kimia hulu dalam negeri
produk nutrisi dan membuat legal system yang ketat (S1, sekaligus mengurangi impor bahan baku (W6, T2)
O3 3.Mengakuisisi salah satu perusahaan herbal di
Indonesia (W5,O6)
BCG MATRIX
I/E MATRIX
SPACE
MATRIX
NO FINANCIAL POSITION (FP) RATINGS
1 Current Ratio PT Kalbe Farma 298,70 % 7
2 Return on Asset PT Kalbe Farma 14,33% 5
3 Return on Equity PT Kalbe Farma 21,55% 4
4 Fixed Asset Turnover Ratio sebesar 6,5 kali 2
5 Working Capital Turnover Ratio PT Kalbe Farma adalah sebesar 1,46% 3
6 6 Debt to Equity Ratio sebesar 36,52% 5
Total Pendapatan Usaha pada tahun 2009 Sebesar Rp924,004 Milyar,
7 6
mengalami kenaikan sebesar 31,43% dari tahun 2008
Gross Profit Margin sebesar 49,65%, mengalami kenaikan 1,37% dari tahun
8 4
2008
Operating Margin pada tahun 2009 16,19%, naik 1,23% dari laba bersih tahun
9 5
2008
10 Earning Per Share meningkat menjadi Rp 97 per lembar saham 6
11 Price Earning Ratio sebesar 12,37 kali 6
Saldo Kas dan Setara Kas PT Kalbe Farma pada akhir tahun 2009 turun/naik
12 3
dari Rp1.562.664.177.408 diawal tahun menjadi Rp1.321.797.625.299
FP RATINGS AVERAGE 4,67
SPACE
MATRIX
NO COMPETITIVE POSITION (CP RATINGS
Market leader produk kesehatan dan obat-obatan di Indonesia dengan
1 -1
market share terbesar pada obat resep (13%) dan obat bebas (16%)
Meraih beberapa penghargaan bergengsi dan sertifikasi kualitas produk,
2 brand, distribusi, dan kepuasan pelanggan serta beberapa penghargaan -2
lainnya
3 Sebagian besar bahan baku produksi masih impor -6
4 Memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia -2
5 Pionir dalam teknologi medis dan paradigma pengobatan masa depan -2
Dalam kegiatan promosi dan pengenalan produk menempati peringkat
6 -4
kedua setelah Tempo Group
Investasi Kalbe dalam riset dan pengembangan (R&D) pada tahun 2009
7 -2
mencapai Rp78,8 miliar atau meningkat 8,4%
CP RATINGS AVERAGE -2,71
SPACE MATRIX
NO INDUSTRY POSITION (IP) RATING NO STABILITY POSITION (SP) RATING
Struktur Permodalan Sebagian Besar Laju Inflasi Tahun 2009 Sangat Rendah,
1 4 1 -1
Didanai Dari Saham Yakni Sebesar 2,78%
Pasar Farmasi Indonesia Tumbuh Rata- Pertumbuhan Ekonomi Pada Tahun 2009
2 -3
2 rata Per Tahun 11% Sejak Tahun 2003 5 Sebesar 4,5%
Sampai Dengan Estimasi 2010 Peningkatan Permintaan Obat Murah
Terdapat 199 Perusahaan Farmasi Yang 3 Seiring Dengan Meningkatnya Populasi -2
3 4
Beroperasi Di Indonesia Dan Sarana Pelayanan Kesehatan
Persentase Piutang Usaha Dalam Neraca Kebijakan Pemerintah Yang
4 5
Cukup Besar 4 Memberatkan Perusahaan Asing Masuk -2
PT Kalbe, Selain Divisi Nutrisi, Ke Pasar Indonesia -2
5 Cenderung Mendominasi Market Share 6 5 Tingginya Angka Pemalsuan Obat
Di Indonesia 5 Mencapai 20% Dari Penjualan Produk -6
Pertumbuhan Pasar Obat Herbal Farmasi
6 Indonesia Selama 5 Tahun Terakhir Rata- 2 SP Ratings Average -2,80
rata Sekitar 15%
IP Ratings Average 4,33
SPACE MATRIX
Dari posisi KALBE pada SPACE Matrix disamping,
dapat diketahui bahwa KALBE berada pada Kuadran I,
yaitu posisi Aggressive. Pada posisi ini, strategi yang
tepat buat KALBE adalah:
1. Backward, forward, horizontal integration
2. Market Penetration
3. Market Development
4. Product Development
5. Diversification (related and unrelated)
RAPID MARKET GROWTH
GRAND STRATEGY
MATRIX
1. Market Development
2. Market Penetration
3. Product Development
4. Forward Integration
5. Backward Integration
6. Horizontal Integration
7. Related Diversification
WEAK
STRONG
COMPETITIV
COMPETITIVE
E POSITION
POSITION

SLOW MARKET GROWTH


QSPM
Dari hasil QSPM tersebut, terlihat bahwa prioritas pertama strategi yang akan dilaksanakan Kalbe Farma
adalah product development¸dengan skor 3,87. Oleh karena strategi product development berhubungan
erat dengan ketiga strategi lainnya maka pada rencana strategis Kalbe 2010-2015, strategistrategi yang
lain juga akan dilaksanakan untuk mendukung strategi utama product development.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai