OLEH:
KELOMPOK II (KELAS B)
adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk
harus memiliki izin badan usaha dari Menteri Kesehatan RI. Selain itu
industri farmasi haruslah memastikan mutu dan kualitas dari sediaan hasil
sintetik dan industri obat tradisional. Peredaran obat sintetik sangat pesat
kesehatan terus digalakkan melalui berbagai uji mulai dari uji pra klinik
immunomodulator.
BAB II
didirikan pada tanggal 06 Juni 2006, oleh Dr. Muh. Adnan Muslim, S.Si.,
masyarakat
kompetitor.
PT. Obtrasio
BANDUNG - INDONESIA
Oke. Warna dari huruf yaitu hijau yang melambangkan alami, tangan yang
II.1.3 Visi
II.1.4 Misi
kimia konvensional
SERTIFIKAT YANG PERNAH DIDAPATKAN
BANDUNG_INDONESIA
TABLET EFFEVESCENT
BAB III
PPIC, Produksi, Quality Control (QC), Quality Assurance (QA). Berikut ini
perusahaan.
2. PLAN MANGER
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
kurang efesien.
kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien
dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan
Manager.
3. HRD
HRD & GA Manager Head Office. Tugas dan fungsi HRD berkaitan
diantaranya:
macam training.
terhadap karyawan.
perizinan perusahaan.
a. Pegawai :
- Pria/wanita WNI
- Usia 21-45 tahun
- Seleksi berkas
- Psikotest
- Tes kesehatan
c. Training program :
d. Gaji dan bonus akan diberikan pada setiap akhir bulan ke rekening
karyawan masing-masing
a) Disiplin kerja
perusahaan.
memiliki jam kerja yang telah ditentukan yaitu hari kerja karyawan
waktu istirahat pukul 12.00-13.00 WIB dan untuk hari jumat 11.30-
c) Pelatihan karyawan
ditetapkan.
lain.
yaitu product, price, place dan promotion sering berhasil untuk barang,
jasa terdiri dari 7P, yakni: product (produk), price (harga), place (tempat),
process (proses).
Produk (Product)
Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong (1997)
& Armstrong (1997) dalam merencanakan produk atau apa yang hendak
kesehatan”.
Harga (Price)
a) Keadaan/kualitas barang,
3. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
a) Personal Selling
membelinya.
b) Mass Selling
1) Periklanan
membeli.
2) Publisitas
3) Sales Promotion
4) Publik Relation
5) Direct Marketing
lokasi.
konsumen.
Tempat (Place)
kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam
lingkup pemasaran.
penawaran tersebut.
c. Negosiasi, yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir
dapat dilakukan.
saluran pemasaran.
tersebut.
akhir.
Orang (People)
a) Service People
Melalui pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti dan akurat dapat
perusahaan.
b) Customer
a. An Attention-Creating Medium
Perusahaan jasa melakukan differensiansi dengan pesaing dan
b. As a Message-Creating Medium
c. An Effect-Creating Medium
Proses (Process)
terjadi, yang penting jasa yang dia terima harus memuaskan. Proses
5. RND
I. Rancangan Formula
sehingga bisa dipertahankan stok minimal yang ideal dan tetap terjamin
ruahan, & produk jadi) agar produksi dapat berjalan lancar, efektif dan
efisien.
1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi Pengendalian
Marketing
kualitas SDM.
setiap tahun.
tahun.
perusahaan.
Purchasing
yang akan memasok bahan/alat yang akan dibeli serta dokumentasi surat
pembelian barang.
Pemilihan Supplier
DMF (Drug Master File) yang merupakan salah satu standar yang
Setiap produk yang diproduksi telah memiliki bill of material tersendiri. Bill
baku dan bahan kemas yang dibutuhkan untuk proses produksi untuk
(laporan requirement), jumlah dari bahan tersebut dan waktu disaat bahan
kepemasok.
Bahan awal berupa zat aktif maupun zat tambahan yang datang dari
pemasok diterima oleh petugas gudang. Pihak gudang akan memeriksa
(PO), sertifikat analisis bahan (CoA) dari bahan awal tersebut serta
tampilan fisik, kesesuaian label dengan bahan dan kondisi bahan awal.
awal dibuat nomor kontrol oleh warehouse. Pada nomor kontrol terdapat
kode RA (Raw Active) untuk zat aktif dan RT (Raw Tambahan) untuk
eksipien. Nomor kontrol itu sendiri merupakan nomor BPB sesuai dengan
urutan bahan yang datang pada bulan tersebut. Setelah bahan awal
dengan label bahan awal, kesesuaian antara CoA dengan label bahan
awal dan kesesuain antara CoA yang datang dengan CoA pada
. Bahan
1. Ekstrak meniran 50 mg 5.000 g
(kering)
2. Asam sitrat 122 mg 12.200 g
3. Asam tartrat 189 mg 18.900 g
4. Natrium 365 mg 365.000 g
bikarbonat
5. Magnesium 2 mg 100.000 tab 2.000 g
stearat
6. Natrium sakarin 9 mg 9.000 g
7. Polivinil Pirolidon 8 mg 8.000 g
8. Laktosa 757 mg 757.000 g
Prosedur penerimaan bahan baku dan bahan kemas yaitu Bagian PPIC
oleh pihak gudang dengan PO yang berisi jenis, jumlah, dan tanggal
kebutuhan barang dan suplai yang disetujui. Jika sesuai, maka barang
yang diterima akan disimpan digudang karantina dan diberi label karantina
barang, nomor kontrol, nomor kode, jumlah barang dan nama pemasok.
BPB terdiri dari 4 rangkap, yang asli diberikan kepada bagian Accounting
apakah barang yang masuk tersebut akan direlease (berwarna hijau) yang
mendapat gantinya.
Jumlah kualitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal.
menggunakan rumus
EOQ =
√2 x R x S
C
Ket :
EOQ = pembelian
periode
bagian Produksi
kebutuhan.
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur
menjamin senantiasa
ketentuan izin pembuatan dan izin edar (registrasi). Untuk bahan mentah -
baik yang dibudidayakan maupun yang hidup secara liar, dan yang
digunakan baik dalam bentuk bahan mentah maupun sudah melalui tehnik
pertama dalam proses produksi, dalam hal ini di mana persyaratan teknis
fermentasi
Dalam hal bahan aktif, sesuai definisi dalam Glosarium, terdiri hanya
dari rajangan atau serbuk, aplikasi dari persyaratan teknis ini dimulai
penghalusan.
Bahan awal
Bahan awal di area penyimpanan hendaklah diberi label yang tepat. Label
penerimaan bahan;
c. status bahan (misal: karantina, diluluskan, ditolak);
meyakinkan bahwa wadah tertutup rapat dan diberi label dengan benar
dan penyerahan bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk
bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan yang telah diluluskan
diserahkan.
Untuk menghindarkan terjadi kecampurbauran, kontaminasi silang,
antara dan produk ruahan yang terkait dari satu bets saja yang boleh
dan penandaan, bahan awal, produk antara dan produk ruahan hendaklah
Pengolahan
sama kecuali tidak ada risiko terjadi campur baur atau kontaminasi silang.
dan bebas dari bahan awal, produk atau dokumen yang tidak diperlukan
Wadah dan tutup yang dipakai untuk bahan yang akan diolah,
produk antara dan produk ruahan hendaklah bersih dan dibuat dari bahan
yang tepat sifat dan jenisnya untuk melindungi produk atau bahan
ditetapkan.
disimpan.
Pencetakan tablet
untuk produk yang sama atau dilengkapi sistem pengendali udara yang
Kegiatan pengamasan
mutu produk akhir yang dikemas. Hendaklah ada prosedur tertulis yang
bersih serta bebas dari produk lain, sisa produk lain atau dokumen lain
PROSES PRODUKSI
a. pembuatan ekstrak
penimbangan sebelumnya.
c. Pengolahan
d. Pengemasan
minuman.
grey area (daerah abu-abu) dan black area (daerah hitam). Grey
dihasilkan bagian produksi dalam bentuk bulk dan sudah dirilis oleh
1. Pengolahan ekstrak
Simplisia Meniran
Maserasi
Etanol 95%
Ekstrak kental
Pengeringan
freeze dry
Ekstrak kering
Produksi Tablet
2. Pembuatan tablet
Penimbangan
Bahan Aktif
+
Bahan Tambahan
Pencampuran
Granulasi basah
QC
Kadar air
Zat aktif
Pengeringan
Pengayakan
Pencampuran
QC
Pencetakan tablet Kadar zat aktif
Kekerasan
Kerapuhan
Keseragaman bobot
Disolusi
Pengemasan Waktu hancur
QC
Pemeriksaan primer
visual
Pengemasan
sekunder
1) Identitas Simplisia
2) Uji Organoleptik
3) Uji Mikroskopik
bawah mikroskop.
Dielusi dengan eluen heksan : etil ( 3:1) kemudian keluarkan lempeng dan
biarkan mengering. Amati bercak di bawah panjang gelombang 254 nm
labu bersumbat dan air jenuh kloroform ditambahkan sebanyak 100 mL,
bahan uji dikocok berkali-kali selama 6 jam pertama kemudian bahan uji
dibiarkan selama 18 jam. Setelah itu, bahan uji disaring lalu bahan uji
beralas datar yang telah dipanaskan 105ºC dan ditara, dipanaskan sisa
bahan uji pada suhu 105ºC hingga bobot tetap, dan kadar dihitung dalam
bahan uji dikocok berkali-kali selama 6 jam pertama kemudian bahan uji
yang telah dipanaskan 105ºC dan ditara, sisa bahan uji dipanaskan pada
suhu 105ºC hingga bobot tetap, dan kadar dihitung dalam % sari larut
etanol.
botol hingga lapisan setebal kurang lebih 5 sampai 10 mm, bahan uji
bahan uji dikeringkan pada suhu penetapan hingga bobot tetap. Sebelum
krus silikat yang telah dipijar dan ditara, pijarkan perlahan-lahan hingga
arang habis, dinginkan dan ditimbang. Kadar abu total dihitung terhadap
larut dalam asam dikumpulkan lalu disaring melalui kertas saring bebas
abu, cuci dengan air panas,di pijarkan dalam krus hingga bobot tetap.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam dihitung terhadap simplisia,
2. Evaluasi Ekstrak
a. Pemeriksaaan organoleptis
Uji ini dilakukan menggunakan dua buah gelas objek. Gelas objek
ditandai seluas 2,5 x 2,5 cm, kemudian dicari titik tengahnya. Kurang lebih
dengan gelas objek yang lain dan ditekan dengan beban seberat 1 kg
selama 5 menit. Kedua objek gelas yang saling berlekatan itu dipasang
pada alat uji dengan beban 80 gram. Dicatat waktu yang diperoleh sampai
c. Uji viskositas
bejana stainless steel dan dipilih rotor yang sesuai dengan konsistensi
ekstrak.Rotor dipasang pada alat uji dan diatur sehingga rotor tercelup
dalam ekstrak dan alat uji dihidupkan.Dicatat skala yang ditunjukkan oleh
secara seksama kemudian larutkan dalam etanol sampai volume 5,0 ml,
(CV)
larutan induk dengan etanol hingga diperoleh seri larutan baku (masing-
masing 4 kali) yang mengandung kuarsetin0,12; 0,14; 0,18; 0,23; dan 0,35
μg/μl dengan volume pengambilan sebanyak 1,2 ml; 1,4 ml; 1,8 ml; 2,3 ml;
Kemudian dipilih salah satu dari 4 seri larutan baku untuk digunakan
g. Uji Mikrobiologi
meliputi parameter Angka Lempeng Total (ALT) dengan syarat tidak lebih
dari 104 cfu/g atau mL, Angka Kapang Khamir (AKK) dengan syarat tidak
lebih dari 103 cfu/g atau mL, tidak mengandung bakteri patogen
3. Evaluasi Granul
2H/D. Persyaratan : uji dikatakan memenuhi syarat apabila 25⁰ > α < 40⁰.
c. Susut Pengeringan
lebih dari 0,5 mg tiap gram sisa yang ditimbang. Penimbangan dilakukan
yang dapat diabaikan, dimaksudkan bobot yang tidak lebih dari 0,5 mg.
Contents (MC)
rataratanya. Jika ditimbang satu per satu tidak boleh lebih dari dua tablet
lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 ⁄ kali
tebal tablet.
sebuah tablet diletakkan tegak lurus diantara anvil dan punch, tablet dijepit
menyala. Lalu knop ditekan sampai tablet pecah. Angka yang ditunjukkan
tablet, dicatat beratnya (A gram), lalu dimasukkan ke dalam alat dan alat
1%.
monografi. Pada akhir batas waktu, angkat keranjang dan amati semua
tablet. Semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet tidak
f. Uji Mikrobiologi
meliputi parameter Angka Lempeng Total (ALT) dengan syarat tidak lebih
dari 104 cfu/g atau mL, Angka Kapang Khamir (AKK) dengan syarat tidak
lebih dari 103 cfu/g atau mL, tidak mengandung bakteri patogen
dipercepat pada suhu kamar (29 ºC), 40, 50, 60 dan 70 ºC dengan RH
diperoleh tetapan laju degradasi (k) pada tiap kondisi suhu. Selanjutnya
dibuat kurva regresi linier log k vs suhu dalam satuan Kelvin (1/T) untuk
kadar zat aktif tidak kurang dari 90% dari kadar yang tertera pada
kemasan.
5. Evaluasi Kemasan
a. Leak Test
produk.
dipasarkan dan berapa lama produk tersebut dalam kondisi baik.Tes ini
dapat dilakukan dalam kurun waktu 3-6 bulan atau lebih dengan kondisi
yang sesuai. Material untuk kemasan primer harus sesuai dan tidak
digunakan untuk tes ini harus sesuai atau mirip dengan yang akan
produk dalam kemasan sama seperti yang akan dipasarkan. Yang penting
dipasarkan.
c. Transport Test
dipasarkan.
transport test akan terekam suhu aktual yang terjadi setiap saat. Jadi
dalam evaluasi, akan dapat diambil kesimpulan lebih rinci dan juga dapat
aktual.
d. Drop Test
tutupnya, dan lain-lain) pada saat jatuh.Tes ini dapat dilakukan sebagai
dengan ketinggian tertentu. Tes ini bisa menggunakan alat atau dengan
membuat alat sendiri, selama posisi jatuhnya barang bisa dibuat secara
e. Stacking Test
berapa lama stock cover di gudang, misalnya kurang lebih 30 hari atau
f. Stress Cracking/keretakan
keretakannya agar dapat menjamin tidak ada produk yang retak selama di
tertentu.Bisa saja memudar dalam waktu yang relatif singkat (kurang dari
h. Delamination
sesuai, dan dapat juga disebabkan produk dan lapisan bagian dalam
hasilnya berbeda.
ditransfer melalui kemasan).Uap air ini dapat berasal dari udara, jadi uap
air masuk dari udara ke dalam kemasan dan sebaliknya. Tentunya ini
k. Peel Bond
l. Stiffness
kerusakan mesin.
kinerja alat.
produksi, air dari sumur artesis ini diolah dengan multimedia filter,
a) Boiler
sebelum digunakan.
b) Listrik
saran dan prasarana untuk program EHS sudah tersedia. Program EHS
bakteri aerob. Air limbah diolah secara fisik dan biologi secara
darurat.
dan lain-lain.
berikut:
misalnya : misalnya :
Udara Berbagai jenis debu, melengkapi sistem ventilasi
yang berlaku;
dan
- pelunakan air;
- sedimentasi dan
penyaringan;
klorinasi
debu hanya di
tumpahan larutan
bahan kimia
kimia terbatas
b. Sambungan dilas
c. Mudah tergores
d. Untuk
pembebanan Ruang
poliuretan
a. Monolitik,
permukaan tidak
licin
b. Menahan
pertumbuhan Daerah
c. Mudah tergores
a. Tahan terhadap
goresan
b. Mudah diperbaiki
c. Memerlukan
dibersihkan
a. Ekonomis dan
mudah diperbaiki
b. Memerlukan
penutupan celah
c. Sambungan sukar
dibersihkan
d. Tidak tahan
terhadap
tumpahan bahan
kimia
e. Tidak tahan
terhadap goresan
DINDING Bata atau blok, a. Mudah retak bila Daerah
dengan lapisan
bahan akrilik
atau enamel
polimer tinggi,
poliuretan atau
epoksi.
LANGIT- a. Beton yang a. Sukar dimodifikasi Daerah
berat
c. Ruangan
diatasnya dapat
digunakan untuk
penempatan
saluran udara dan
gantung Daerah
berat
c. Sambungan perlu
ditutup dengan
pencegahan
pemcemaran dari
ruang di atasnya.
seperlunya terhadap:
tembok;
efektif.
Rembesan Air - memasang saluran pembuangan air yang
efektif;
masuk-keluar personil;
pemakaian seragam kerja;
hormon seks,
onkologi,
vaksin
atmosfir.
Luas area kerja produksi hendaklah minimal dua kali luas yang
pengumpulan partikel;
sifat elektrostatis.
bahan dari kayu hendaklah diberi lapisan misal cat poliuretan atau
enamel. Lapisan cat tidak mudah mengelupas. Lihat Contoh Jenis Bahan
Bangunan, Lampiran 4
permukaan dan kedap air agar tidak ada rongga atau celah dan dapat
awal dan produk, misal di mana produk, bahan awal dan komponen
Sistem tata udara atau yang lebih dikenal dengan istilah AHU (Air
pertukaran udara.
1. Suhu
2. Kelembaban
3. Partikel udara
2. Humidifier
3. Diffuser
suplai udara
4. Filter
99,997%)
5. Ducting
return).
6. Dumper
CPOD, sistem udara yang digunakan untuk produk non steril seperti
tangan produsen.
cara berlaboratorium yang baik (GDP) dan cara uji klinik (GCP), serta cara
adalah:
2. Untuk melindungi sujek uji klinis dari produk bermutu rendah yang
pembuatan, dalam hal ini pemilihan dosis yang tepat untuk uji
Kemurnian aik dari hasil sintesis atau mutu ahan obat batasnya 2%
mengakiatkan toksik.
batuan penyaring.
1. Untuk setiap bets dari produk obat tidak akan sesuai penentuan
laoratorium meliputi :
gagal.