Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN USAHA APOTEK SUKARNO

DISUSUN OLEH :
Widya Ratna Sari (180103055)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
KALIMANTAN TIMUR
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga sayadapat menyelesaikan
makalah tentang STUDI KELAYAKAN USAHA APOTEK ini.Makalah ini telah saya susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaikinya.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini memberikan manfaat kepada pembaca.

Samarinda, 18 November 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didalam kehidupan manusia sehari-hari faktor kesehatan menjadi sebuah faktor yang
harus diperhatikan untuk kelangsungan hidup manusia. Kesehatan menjadi suatu hal yang selalu
dicari manusia agar mampu bertahan hidup. Ada banyak hal yang dapat menggangu kesehatan
manusia antara lain gaya hidup, lingkungan, makanan, ataupun penyakit keturunan. Banyaknya
macam penyakit yang dapat menyerang manusia bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak diinginkan,
oleh karena itu di perlukan sarana kesehatan yang memadai serta mudah dijangkau oleh semua
masyarakat. Oleh karena itu diperlukan pembangunan sarana kesehatan yang merata ditiap
daerah. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan Nasional bertujuan untuk
mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaaan gizi masyarakat dan penyediaan obat-obatan
di apotek dalam rangka peningkatan kualitas dan taraf hidup serta kecerdasan dan kesejahteraan
masyarakat indonesia.

Salah satu bentuk pembangunan sarana kesehatan yaitu dengan mendirikan apotek.
Usaha apotek merupakan suatu kombinasi dari usaha pengabdian profesi farmasi, usaha sosial,
dan usaha dagang yang masing-masing aspek ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya dari usaha apotek. Apotek sendiri merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang
melakukan pekerjaan kafarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.
Peraturan mengenai apotek tertuang dalam peraturan Menteri Kesehatan
No.1332/Menkes/SK/X/2002.

Apotek juga merupakan sarana pelayanan kesehatan yang melakukan pekerjaan


kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat dan mempunyai dua fungsi
yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Sarana
pelayanan kesehatan yang melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi
kepada masyarakat. Hal ini dapat terwujud apabila ada kerja sama antar pemerintah, masyarakat
dan tenaga kesehatan. Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan memberi fungsi penting
dalam apotek untuk memberikan informasi obat yang akurat dan obyektif untuk menunjang
penggunaan obat yang rasional. Sedangkan apotek sebagai institusi bisnis bertujuan untuk
memperoleh keuntungan, dalam hal ini mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan
operasionalnya terhitung relatif mahal,untuk itu apoteker harus dapat menyeimbangkan antara
aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien. Untuk mewujudkan fungsi apotek agar sesuai dengan yang diharapkan
maka dilakukan study kelayakan apotek. Study kelayakan dilakukan sebagai suatu rancangan
komprehensif terhadap segala sesuatu tentang rencana pendirian apotek untuk dapat melihat
kelayakan usaha ditinjau dari sisi pengabdian profesi maupun dari sisi ekonominya. Manajemen
yang baik diawali dari perencanaan yang matang. Salah satu pertimbangan yang harus
diperhatikan adalah jumlah penduduk, tingkat pendidikan, apotek lain yang ada disekitar lokasi,
pelayanan kesehatan lain seperti puskesmas, rumah sakit, dokter praktek, dan pemilihan lokasi.
Melihat daerah Palaran yang ramai dan belum terdapat apotek maka pendirian Apotek Sukarno,
akhirnya dibangun di Jl. Adi sucipto Rt.02 Palaran Samarinda, sehingga pendirian Apotek
Sukarno diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap kebutuhan dan kepercayaan
masyarakat akan obat dan perbekalan kesehatan yang berkualitas dengan pelayanan yang
professional, menerapkan prinsip islami, lengkap dan terjangkau harganya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Apotek ?
2. Bagaimana gambaran mengenai kriteria dan studi kelayakan usaha sebuah Apotek?
3. Apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan Apotek ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari Apotek
2. Untuk mengetahui gambaran mengenai kriteria dan studi kelayakan usaha sebuah
Apotek
3. Untuk mengetahui hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan Apotek
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Apotek
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian
antara lain menyebutkan bahwa pekerjaan kefarmasian dalam pengadaan, produksi,
distribusi dan pelayanan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. Tenaga yang kompeten dalam
pekerjaan kefarmasian adalah tenaga kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga
Teknis Kefarmasian (TTK). Dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas
pelayanan kefarmasian, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab seorang
apoteker kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai
hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Fasilitas pelayanan
kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan
kefarmasian, salah satunya adalah apotek.
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik
kefarmasian oleh Apoteker. Apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang
profesional, berlokasi di daerah yang mudah dikenali oleh masyarakat dan terdapat papan
petunjuk yang tertulis kata “apotek”. Apotek harus mudah diakses oleh masyarakat untuk
memperoleh obat termasuk informasi obat dan konseling. Apotek harus memiliki ruang
tunggu yang nyaman bagi pasien, tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien,
termasuk penempatan brosur/materi informasi, ruangan/tempat khusus untuk konseling
bagi pasien yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan
catatan medikasi pasien; ruang peracikan obat dan tempat pencucian alat. Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek (SPKA) meliputi dua kegiatan yaitu yang bersifat
manajerial berupa standar pengelolaan sediaan farmasi dan standar pelayanan farmasi
klinik. Pengelolaan sediaan farmasi (obat, bahan obat, obat tradisionan dan kosmetika)
merupakan suatu urutan kegiatan dimulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, dan pencatatan/ pelaporan. Pelayanan farmasi
klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan oleh apoteker kepada pasien
dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek
samping yang meliputi pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat (PIO),
home care, pemantauan terapi obat (PTO), monitoring efek samping obat (MESO), dan
konseling termasuk untuk swamedikasi.

B. Proses Pembuatan Studi Kelayakan

Tahapan atau proses dalam membuat sebuah studi kelayakan pendirianapotek, dapat
terdiri dari 5 tahapan yaitu tahap penemuan gagasan (ide), penelitianlapangan, evaluasi
data, pembuatan rencana dan pelaksanaan rencana kerja.
1. Penemuan suatu gagasan
Gagasan merupakan sebuah pemikiran terhadap sesuatu yang ingin sekali untuk
dilaksanakan Gagasan yang baik untuk didiskusikan dan dianalisis sebelum
dilaksanakan adalah gagasan yang memenuhi beberapa kriteria diantaranya yaitu
bahwa ide harus:

a) Sesuai dengan visi organisasi


b) Dapat menguntungkan organisasi
c) Sesuai dengan kemampuan sumber dayanya yang dimiliki organisasi
d) Tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku
e) Aman untuk jangka panjang

2. PenelitianSetelah gagasan disetujui,


Langkah berikutnya adalah melakukan penelitian lapangan. Data-data yang
dibutuhkan antara lain :
a) Ilmiah : melalui analisa data-data bisnis mengenai kondisi lingkunganeksternal
yang ada di sekitar lokasi yang ditetapkan seperti :
Nilai strategi sebuah lokasi
Data kelas konsumen
Peraturan yang berlaku di daerah tersebut
Tingkat persaingan yang ada saat ini
b) Non ilmiah yaitu : melalui intuisi (intuition) atau feeling yang diperolehsetelah
melihat lokasi dan kondisi lingkungan di sekitarnya.
3. Evaluasi Data
Dalam melakukan evaluasi terhadap data hasil penelitian dilapangan, dapat dilakukan
dengan cara yaitu :
a) Memperhatikan faktor yang berpengaruh, terdiri dari :
Eksternal
Faktor tipe konsumen yang akan melayani (pemukiman, kondisi
perkantoran).Tingkat keuntungan yang akan diperoleh, keamanan. Peraturan
tentang perkembangan tata kota (pelebaran jalan) ditempat lokasi yang
ditetapkan.
Internal
Faktor kemampuan keuangan ketersediaan tenaga kerja. Ketersediaan
produk kemampuan pengelolaan (Manajement).
b) Membuat usulan proyek (project appraisal), yang meliputi :
1) Pendahuluan : Mengenai Latar belakang, munculnya gagasan.
2) Tujuan : Analisis tekhnis mengenai :peta lokasi dan lingkungan di sekitarnya
desain unterior dan exterior jenis produk.
3) Analisis pasar : jenis pasar dan strategi persaingan yaitu gambaran mengenai

 Pasar oligopoli
 Pasar persaingan bebas
 Potensi pasar
 Jenis konsumen
 Daya tarik laba
 Target pasar (konsumen sasaran).

4) Analisis manajemen mengenai :

Bentuk badan usaha


Struktur organisasi
Jenis pekerjaan
Jumlah kebutuhan tenaga kerja
Program kerja
5) Analisis keuangan mengenai :
 Berapa jumlah investasi dan modal kerja mengenai:
 Berapa jumlah biaya investasi yang dibutuhkan dan digunakan untuk
keperluan apa saja?
 Berapa lama waktu pengembalian (paybackperiod)?
 Berapa besar tingkat pengembalian internalyang aman (internal rate of
return)?
 Aliran kas
 Bagaimana situasi aliran kasnya selama periode investasi, apakah
negatif atau positif?
 Langkah apa saja yang dilakukan bila aliran kasnyaselama periode
investasi negatif?
 Sumber pendanaan
 Dari mana sumber biaya investasi diperoleh?
 Berapa besar tingkat efisiensinya dibanding sumberlain?
 Jenis pinjamannya, jangka pendek atau jangkapanjang?

4. Pembuatan rencanasetelah usulan proyek disetujui, kemudian menetapkan waktu


(timeschedule) untuk memulai pekerjaan sesuai dengan skala prioritas:
a) Menyediakan dana biaya investasi dan modal kerja
b) Mengurus izin
c) Membangun, merehabilitasi gedung
d) Merekrut karyawan
e) Menyiapkan barang dagangan, sarana pendukung
f) Memulai operasional

5. rencana kerja dalam melakukan setiap jenis pekerjaan, dibuatkan suatu format yang berisi
mengenai:
a) Jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan
b) Mencatat setiap penyimpangan yang terjadi
c) Membuat evaluasi dan solusi penyelesaiannya
C. Aspek-aspek Penilaian Studi Kelayakan

Aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan bila akan membuatsuatu usaha
apotek, antara lain adalah Management dan Staff, Teknis, Pasar, Finansial, dan Resiko
Bisnis. Penilaian Aspek Manajemen dan Staf Penilaian terhadap aspek manajemen
operasional antara lain dapat meliputi :

1. Strategi Manajemen
Strategi manajemen yaitu suatu strategi yang akan digunakan untukmengubah kondisi
yang ada saat ini (current condition) menjadi kondisidi saat yang akan (future condition)
datang dalam suatu periode waktutertentu.
2. Bentuk dan Tata Letak Bangunan
Bentuk bangunan
Sistem tata letak (lay out)
Bentuk dan Tata Letak Bangunan
3. Jenis produk yang dijual
4. Penempatan setiap pegawai sesuai dengan persyaratan jabatannya (theright man on the
right place) yang telah ditetapkandalam mengelola sebuah apotek.
perlu dilakukan cara mengelola fungsi-fungsi manajemen dalam menyusun rencana kerja
(planning) untuk mencapai suatu tujuan. Karena untuk melaksanakan rencana kerja tidak
mungkin dilakukan oleh satu fungsi, maka organisasi (apotek) membagi-bagi pekerjaan
yang ada di apotek dengan tugas, wewenang, dan tanggungjawab pada setiap fungsi.
Masing-masing fungsi ini akan melaksanakan rencana kerja sesuai dengan fungsi
pekerjaan dan sasaran yang dicapainya.
a) PSA/Pemilik Saham
Pemilik saham berkoordinasi dengan apoteker dalam pelaksanaan operasional dan
program-program apotek terutama dalam hal penyediaan modal.
b) Apoteker penanggung jawab apotek
APA berkoordinasi dengan pemilik saham dan apotekerpendamping memiliki
wewenang penuh dalam pengelolaan apotek,memiliki tugas melaksanakan
tanggung jawab profesional kefarmasian di apotek, yang mencakup :
pengelolaan perbekalan kesehatan dan mengontrol persediaan barang
Administrasi keuangan
menerima resep dari pasien dan memberikannya secara langsungdisertai
dengan pemberian informasi obat
memberikan layanan kefarmasian berupa informasi obat,
konsultasi,edukasi
monitoring penggunaan obat kepada pasien
mengawasi dan mengontrol kinerja semua karyawan apotek
c) Apoteker Pendamping
Apoteker pendamping memiliki tugas yaitu menggantikan tugas APA apabila
berhalangan hadir, yaitu dalam hal penerimaan resep dan pemberian obat,
memberikan layanan informasi, konseling, edukasidan monitoring obat serta
mengontrol dan mengawasi kinerjabawahannya.
d) Asisten Apoteker
Asisten apoteker bertugas untuk membantu APA dan Apoteker pendamping
dalam peracikan resep dan penyediaan obat ke pasien, bertanggung jawab juga
terhadap terpeliharanya sarana dan prasarana apotek.
e) Tenaga Administrasi
Tenaga Administrasi bertugas melaksanakan kegiatan operasional apotek sehari-
hari, termasuk kasir dan membanu delivery service ke konsumen serta
bertanggung jawab terhadap terpeliharanya sarana dan prasarana apotek.

D. Penilaian Aspek Pasar


Kelayakan aspek pasar bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, pada
permintaan dan kapasitas penduduk di rencana pembangunan kawasan pada kepemilikan
unit apotek, serta melakukan analisis perbandingan dengan kemampuan penyediaan
kawasan. Dalam menilai aspek pasar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara
lain :
1. Penentuan harga
Penentuan harga dilakukan dengan menghitung biaya operasional, biaya untuk
tenaga kerja, dan biaya peralatan usaha. Penghitungan ini dilakukan agar pemilik
apotek dapat memperhitungkan berapa pendapatan yang diinginkan agar dapat
mencapai break even point, yaitu suatu titik yang menggambarkan bahwa keadaan
kinerja apotek berada pada posisi yang tidak memperoleh keuntungan ataupun
kerugian. Penentuan harga jual ini sangat sulit dilakukan karena harus
memperhatikan jumlah keuntungan yang ingin didapat dengan adanya kompetitor
dan kepuasan pelanggan. Bila suatu apotek menjual obat dengan harga jual yang
rendah, keuntungan yang diperoleh apotek tersebut menjadi lebih kecil. Bila suatu
apotek menjual obat dengan harga jual yang tinggi, keuntungan yang diperoleh
apotek menjadi lebih besar, tetapi ada kemungkinan pelanggan tidak kembali ke
apotek tersebut dan beralih ke apotek lain. Oleh karena itu, dalam menentukan
harga jual obat di apotekharus memperhatikan hal-hal berikut :
Harga harus menutupi biaya agar tidak terjadi kerugian
Harga harus dievaluasi dan disesuaikan terus-menerus
2. Faktor-faktor yang menentukan harga jual antara lain :
Biaya pembelian
Biaya pembelian merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeliproduk
yang akan dijual, termasuk biaya transportasi.
Biaya operasional
Biaya operasional meliputi gaji karyawan dan biaya untuk listrik air,
danlain sebagainya.
Modal
Modal merupakan biaya yang diperlukan untuk memperoleh peralatan
untuk memulai dan mempertahankan kegiatan operasional.

E. Contoh Study Kelayakan Apotek


NAMA DAN ALAMAT APOTEK
Nama Apotek : Apotek Sukarno
Alamat : Adi Sucipto No.rt 02, Rw. Makmur, Kec. Palaran, Kota
Samarinda, Kalimantan Timur 75243
Apoteker (APA) : apt. Nelly Agustin Kampay, S. Farm
Apoteker Pendamping : apt. Ahmad Sholeh Wahyudi S.Farm
F. Strategi
Strategi dari apotek adalah :
1. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi
lainnya sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga mampu meningkatkan
pendapatan dan mempercepat tercapainya Break Event Poin
2. Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif, nyaman dan
aman
3. Membuka praktek Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan informasi obat
yang digunakan secara khusus.
4. Memberikan KIE kepada pasien
5. Mengatasi adanya DRP yang mungkin timbul pada resep
6. Meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan memberlakukan sistem reward dan
punishment bagi seluruh karyawan.
7. Merancang standart operating procedure dan standar organisasi kerja
8. Melakukan efisiensi biaya pengobatan

G. Aspek Lokasi
Apotek Sukarno yang akan didirikan terletak di lokasi di jalan Diponegoro,
kecamatan Palaran. Lokasi apotek ini tergolong sangat strategis yang dapat mendorong
keberhasilan dan erat hubunganya dengan profit yang diperoleh nantinya.
1. Denah lokasi (Terlampir)
2. Data-data pendukung:
a) Kepadatan penduduk
Apotek “Sukarno” berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi
± 900 KK, dekat dengan perumahan warga, sekolah, Bengkel, rumah makan,
dan tempat perbelanjaan.
b) Tingkat sosial dan ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat tinggi mengingat penduduknya sebagian
besar pegawai, siswa dan wiraswasta. Tingkat kesadaran akan kesehatan
masyarakat cukup tinggi. Tingkat ekonomi & konsumsi penduduk secara
umum cenderung menengah kebawah.
c) Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat Praktek dokter
dan puskesmas.
d) Jumlah Apotek
Jumlah Apotek terdekat sebagai mitra tidak ada.
e) Mudah dijangkau
Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, memiliki
area parkir.

H. Rencana Strategi Pengembangan


1. Penetapan harga yang kompetitif dibandingkan dengan apotek yang ada di sekitar
2. Kerja sama dengan dokter praktek dalam pelayanan kesehatan guna meningkatkan
keberhasilan terapi yang rasional (Rencana setelah 2 tahun apotek berdiri).
3. Memberikan pelayanan kefarmasian dengan komunikasi yang efektif dan elegan
untuk mendapatkan customer loyality sesuai dengan Branch image yang akan
apotek “Sanjaya” bangun.
4. Memperbanyak produk yang ditawarkan dengan menyesuaikan pola kebutuhan
pasien
5. Memberikan diskon atau free gift bagi customer selama periode tertentu, misal
seperti stiker tentang tips-tips kesehatan.

I. Pengelolaan Sumber Daya Manusia


Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan Human Capital yang memiliki
komunikasi efektif dan elegan dalam menangani setiap kegiatan baik yang berhubungan
dengan administratif maupun pelayanan di Apotek sehingga visi dan misi Apotek dapat
terlaksana. Apotek “Rizky Farma” merekrut 4 karyawan dengan susunan sebagai berikut:
Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
Administrasi umum : 1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah:
a) Jam kerja :08.00-22.00, dibagi menjadi 2 shift yaitu jam 08.00-15.00 dan jam 15.00-
22.00 (hari besar keagamaan libur). Apoteker masuk mulai 08.00-15.00
b) Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya dari PSA)
c) Sumber daya manusia merupakan Human Capital, oleh karena itu SDM di
Apotek “Sukarno” haruslah orang-orang yang memiliki value creating yang tidak
dapat ditiru oleh apotek lain yang mampu menciptakan keunggulan yang
kompetitif sehingga akan menciptakan kepuasan customer (customer
satisfaction) dan meningkatnya profit apotek.

J. Alat Dan Perbekalan Farmasi Yang Di Perlukan


1. Bangunan
a) Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang peracikan, kasir, ruang
kerja apoteker, ruang administrasi, ruang praktek dokter (rencana setelah 2 tahun
apotek berdiri), tempat parkir, dan toilet.
b) Bangunan dilengkapi dengan, kipas angin, AC, penerangan, sumber air yang
memenuhi persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan tempat sampah.
c) Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan putih di
atas dasar biru, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm, dilengkapi dengan
neon box. Papan nama terdiri dari papan nama apotek dan papan nama apoteker
dengan SIA terpasang jelas.
2. Perbekalan Farmasi
a) Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b) Obat bebas (OTC) dan bebas terbata
c) Alat Kesehatan : timbangan badan, pispot, masker, termometer, perban, sarung
tangan, kateter, spuit, dll
d) Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan bayi
(bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, energy drink, dll)

K. Analisis Break Even Point (BEP)


BEP ialah titik yang menggambarkan bahwa keadaan kinerja apotek
berada pada posisi yang tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak memperoleh
kerugian
BEP terjadi bila TR = TC TR = Total pendapatan (total revenue)
TC = Total biaya, terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap
TR=PXQ
TR = jumlah penjualan (total revenue)
P = harga (price)
Q = jumlah unit barang (quantity)

TC=VC+FC

TC = T
otal biaya (total cost)
VC = biaya variabel (variable cost)
FC = biaya tetap (fix cost)
Laba = TR –TC
Laba = Keuntungan (profit)
Kegunaan BEP ialah untuk mengetahui batas penjualan dimana apotek memperoleh laba
atau kerugian.
Fungsi analisis BEP ialah untuk merencanakan jumlah:
 Penjualan, di mana dapat diketahui pada tingkat penjualan berapalaba dapat
menutup biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkanapotek.
 Laba dan rugi, di mana dapat diketahui berapa jumlah keuntunganatau kerugian
yang akan diperoleh apotek ketika jumlah penjualandan jumlah biaya mencapai
tingkat tertentu.
BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan

Study kelayakan berguna untuk memberikan gambaran bagaimana cara


mendirikan apotek dengan baik, sehingga apotek dapat berkembang.Upaya kesehatan
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Salah satu upaya
yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan dalam meningkatkan derajat kesehatan
adalah dengan menyediakan sebuah sarana yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan secara langsung kepada masyarakat, berupa pelayanan kefarmasian yang
memungkinkan pasien untuk lebih memahami pengobatan yang efektif dan efesien.
Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta
adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.
Studi kelayakan (Feasibility Study) apotek adalah suatu rancangan secara
komprehensif mengenai rencana pendirian apotek baru untuk melihatkelayakan usaha
baik dari pengabdian profesi maupun sisi bisnis ekonominya.Tujuannya adalah untuk
menghindari penanamanmodal yang tidak efektif dan berguna untuk mengetahui
apakah apotek yang akandidirikan cukup layak atau dapat bertahan dan memberi
keuntungan secara bisnis.Dalam studi kelayakan diperlukan perhitungan yang matang
sehingga apotek yangakan didirikan nanti tidak mengalami kerugian.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan
pengetahuann lebih dalam tentang kelayalakan dalam sebuah apotek. Dan semoga
dengan adanya makalah ini kita dapat belajar tentang apa saja yang harus
diperhatikan dalam pembuatan apotek.
DAFTAR PUSTAKA

Umar, M.. Manajemen Apotek PraktisCetakan Ke-3. Wira Putra Kencana. 2009
Rofiya, Naiti. (2008). Laporan Praktek KerjaProfesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia
Farma Medan. Medan :Universitas Sumatera Utara.
Rizky, Raudatul.(2019).Makalah Studi Kelayakan Usaha Apotek. Mataram: Universitas
Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat.

Anda mungkin juga menyukai