DISUSUN OLEH :
Widya Ratna Sari (180103055)
Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga sayadapat menyelesaikan
makalah tentang STUDI KELAYAKAN USAHA APOTEK ini.Makalah ini telah saya susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaikinya.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini memberikan manfaat kepada pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam kehidupan manusia sehari-hari faktor kesehatan menjadi sebuah faktor yang
harus diperhatikan untuk kelangsungan hidup manusia. Kesehatan menjadi suatu hal yang selalu
dicari manusia agar mampu bertahan hidup. Ada banyak hal yang dapat menggangu kesehatan
manusia antara lain gaya hidup, lingkungan, makanan, ataupun penyakit keturunan. Banyaknya
macam penyakit yang dapat menyerang manusia bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak diinginkan,
oleh karena itu di perlukan sarana kesehatan yang memadai serta mudah dijangkau oleh semua
masyarakat. Oleh karena itu diperlukan pembangunan sarana kesehatan yang merata ditiap
daerah. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan Nasional bertujuan untuk
mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaaan gizi masyarakat dan penyediaan obat-obatan
di apotek dalam rangka peningkatan kualitas dan taraf hidup serta kecerdasan dan kesejahteraan
masyarakat indonesia.
Salah satu bentuk pembangunan sarana kesehatan yaitu dengan mendirikan apotek.
Usaha apotek merupakan suatu kombinasi dari usaha pengabdian profesi farmasi, usaha sosial,
dan usaha dagang yang masing-masing aspek ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya dari usaha apotek. Apotek sendiri merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang
melakukan pekerjaan kafarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.
Peraturan mengenai apotek tertuang dalam peraturan Menteri Kesehatan
No.1332/Menkes/SK/X/2002.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Apotek ?
2. Bagaimana gambaran mengenai kriteria dan studi kelayakan usaha sebuah Apotek?
3. Apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan Apotek ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari Apotek
2. Untuk mengetahui gambaran mengenai kriteria dan studi kelayakan usaha sebuah
Apotek
3. Untuk mengetahui hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan Apotek
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Apotek
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian
antara lain menyebutkan bahwa pekerjaan kefarmasian dalam pengadaan, produksi,
distribusi dan pelayanan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. Tenaga yang kompeten dalam
pekerjaan kefarmasian adalah tenaga kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga
Teknis Kefarmasian (TTK). Dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas
pelayanan kefarmasian, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab seorang
apoteker kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai
hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Fasilitas pelayanan
kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan
kefarmasian, salah satunya adalah apotek.
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik
kefarmasian oleh Apoteker. Apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang
profesional, berlokasi di daerah yang mudah dikenali oleh masyarakat dan terdapat papan
petunjuk yang tertulis kata “apotek”. Apotek harus mudah diakses oleh masyarakat untuk
memperoleh obat termasuk informasi obat dan konseling. Apotek harus memiliki ruang
tunggu yang nyaman bagi pasien, tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien,
termasuk penempatan brosur/materi informasi, ruangan/tempat khusus untuk konseling
bagi pasien yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan
catatan medikasi pasien; ruang peracikan obat dan tempat pencucian alat. Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek (SPKA) meliputi dua kegiatan yaitu yang bersifat
manajerial berupa standar pengelolaan sediaan farmasi dan standar pelayanan farmasi
klinik. Pengelolaan sediaan farmasi (obat, bahan obat, obat tradisionan dan kosmetika)
merupakan suatu urutan kegiatan dimulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, dan pencatatan/ pelaporan. Pelayanan farmasi
klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan oleh apoteker kepada pasien
dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek
samping yang meliputi pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat (PIO),
home care, pemantauan terapi obat (PTO), monitoring efek samping obat (MESO), dan
konseling termasuk untuk swamedikasi.
Tahapan atau proses dalam membuat sebuah studi kelayakan pendirianapotek, dapat
terdiri dari 5 tahapan yaitu tahap penemuan gagasan (ide), penelitianlapangan, evaluasi
data, pembuatan rencana dan pelaksanaan rencana kerja.
1. Penemuan suatu gagasan
Gagasan merupakan sebuah pemikiran terhadap sesuatu yang ingin sekali untuk
dilaksanakan Gagasan yang baik untuk didiskusikan dan dianalisis sebelum
dilaksanakan adalah gagasan yang memenuhi beberapa kriteria diantaranya yaitu
bahwa ide harus:
Pasar oligopoli
Pasar persaingan bebas
Potensi pasar
Jenis konsumen
Daya tarik laba
Target pasar (konsumen sasaran).
5. rencana kerja dalam melakukan setiap jenis pekerjaan, dibuatkan suatu format yang berisi
mengenai:
a) Jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan
b) Mencatat setiap penyimpangan yang terjadi
c) Membuat evaluasi dan solusi penyelesaiannya
C. Aspek-aspek Penilaian Studi Kelayakan
Aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan bila akan membuatsuatu usaha
apotek, antara lain adalah Management dan Staff, Teknis, Pasar, Finansial, dan Resiko
Bisnis. Penilaian Aspek Manajemen dan Staf Penilaian terhadap aspek manajemen
operasional antara lain dapat meliputi :
1. Strategi Manajemen
Strategi manajemen yaitu suatu strategi yang akan digunakan untukmengubah kondisi
yang ada saat ini (current condition) menjadi kondisidi saat yang akan (future condition)
datang dalam suatu periode waktutertentu.
2. Bentuk dan Tata Letak Bangunan
Bentuk bangunan
Sistem tata letak (lay out)
Bentuk dan Tata Letak Bangunan
3. Jenis produk yang dijual
4. Penempatan setiap pegawai sesuai dengan persyaratan jabatannya (theright man on the
right place) yang telah ditetapkandalam mengelola sebuah apotek.
perlu dilakukan cara mengelola fungsi-fungsi manajemen dalam menyusun rencana kerja
(planning) untuk mencapai suatu tujuan. Karena untuk melaksanakan rencana kerja tidak
mungkin dilakukan oleh satu fungsi, maka organisasi (apotek) membagi-bagi pekerjaan
yang ada di apotek dengan tugas, wewenang, dan tanggungjawab pada setiap fungsi.
Masing-masing fungsi ini akan melaksanakan rencana kerja sesuai dengan fungsi
pekerjaan dan sasaran yang dicapainya.
a) PSA/Pemilik Saham
Pemilik saham berkoordinasi dengan apoteker dalam pelaksanaan operasional dan
program-program apotek terutama dalam hal penyediaan modal.
b) Apoteker penanggung jawab apotek
APA berkoordinasi dengan pemilik saham dan apotekerpendamping memiliki
wewenang penuh dalam pengelolaan apotek,memiliki tugas melaksanakan
tanggung jawab profesional kefarmasian di apotek, yang mencakup :
pengelolaan perbekalan kesehatan dan mengontrol persediaan barang
Administrasi keuangan
menerima resep dari pasien dan memberikannya secara langsungdisertai
dengan pemberian informasi obat
memberikan layanan kefarmasian berupa informasi obat,
konsultasi,edukasi
monitoring penggunaan obat kepada pasien
mengawasi dan mengontrol kinerja semua karyawan apotek
c) Apoteker Pendamping
Apoteker pendamping memiliki tugas yaitu menggantikan tugas APA apabila
berhalangan hadir, yaitu dalam hal penerimaan resep dan pemberian obat,
memberikan layanan informasi, konseling, edukasidan monitoring obat serta
mengontrol dan mengawasi kinerjabawahannya.
d) Asisten Apoteker
Asisten apoteker bertugas untuk membantu APA dan Apoteker pendamping
dalam peracikan resep dan penyediaan obat ke pasien, bertanggung jawab juga
terhadap terpeliharanya sarana dan prasarana apotek.
e) Tenaga Administrasi
Tenaga Administrasi bertugas melaksanakan kegiatan operasional apotek sehari-
hari, termasuk kasir dan membanu delivery service ke konsumen serta
bertanggung jawab terhadap terpeliharanya sarana dan prasarana apotek.
G. Aspek Lokasi
Apotek Sukarno yang akan didirikan terletak di lokasi di jalan Diponegoro,
kecamatan Palaran. Lokasi apotek ini tergolong sangat strategis yang dapat mendorong
keberhasilan dan erat hubunganya dengan profit yang diperoleh nantinya.
1. Denah lokasi (Terlampir)
2. Data-data pendukung:
a) Kepadatan penduduk
Apotek “Sukarno” berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi
± 900 KK, dekat dengan perumahan warga, sekolah, Bengkel, rumah makan,
dan tempat perbelanjaan.
b) Tingkat sosial dan ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat tinggi mengingat penduduknya sebagian
besar pegawai, siswa dan wiraswasta. Tingkat kesadaran akan kesehatan
masyarakat cukup tinggi. Tingkat ekonomi & konsumsi penduduk secara
umum cenderung menengah kebawah.
c) Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat Praktek dokter
dan puskesmas.
d) Jumlah Apotek
Jumlah Apotek terdekat sebagai mitra tidak ada.
e) Mudah dijangkau
Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, memiliki
area parkir.
TC=VC+FC
TC = T
otal biaya (total cost)
VC = biaya variabel (variable cost)
FC = biaya tetap (fix cost)
Laba = TR –TC
Laba = Keuntungan (profit)
Kegunaan BEP ialah untuk mengetahui batas penjualan dimana apotek memperoleh laba
atau kerugian.
Fungsi analisis BEP ialah untuk merencanakan jumlah:
Penjualan, di mana dapat diketahui pada tingkat penjualan berapalaba dapat
menutup biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkanapotek.
Laba dan rugi, di mana dapat diketahui berapa jumlah keuntunganatau kerugian
yang akan diperoleh apotek ketika jumlah penjualandan jumlah biaya mencapai
tingkat tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan
pengetahuann lebih dalam tentang kelayalakan dalam sebuah apotek. Dan semoga
dengan adanya makalah ini kita dapat belajar tentang apa saja yang harus
diperhatikan dalam pembuatan apotek.
DAFTAR PUSTAKA
Umar, M.. Manajemen Apotek PraktisCetakan Ke-3. Wira Putra Kencana. 2009
Rofiya, Naiti. (2008). Laporan Praktek KerjaProfesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia
Farma Medan. Medan :Universitas Sumatera Utara.
Rizky, Raudatul.(2019).Makalah Studi Kelayakan Usaha Apotek. Mataram: Universitas
Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat.