Anda di halaman 1dari 14

Kimia Klinik

“Aplikasi Kimia Klinik Pada Gangguang Hematologi”


Guis Lovanti 180103013
Nur Jamilah 180103032
Selvira Rosa Nur Santi 180103044
Sulinda Tri Utari 180103049
Taqiyyatul Mushlihah 180103051
Wardan 180103054
Widya Ratna Sari 180103055
Kamis, 30 Desember 2021

1
HEMATOLOGI adalah penilaian
komponen sel darah secara lebih
lengkap, untuk mengetahui adanya
kelainan darah seperti anemia (kurang
darah), adanya infeksi atau kelainan sel
darah putih yg lain, alergi dan
gangguan pembekuan darah akibat
kelainan jumlah trombosit. Darah
memiliki tiga jenis elemen yg terbentuk
yaitu Eritrosit (sel darah merah),
leukosit (sel darah putih), dan platelet
atau trombosit.
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Tes hematologi mencakup berbagai studi lab, sampel darah lengkap diambil
biasanya dari vena. Jumlah berbeda sesuai dengan jumlah dan jenis tes yg akan
dijalankan dan instrumen pengujian yg akan digunakan. Sel darah merah
dihitung dan dilisis kemudian sel darah merah diukur.
Dikarenakan terjadinya pembekuan darah dengan cepat, sampel darah diukur
diencerkan dengan salah satu agen lisis atau agen anti-pembekuan darah. Bahan
yg digunakan untuk melisis menghancurkan sel darah merah dan
memungkinkan perhitungan leukosit.

3
Pengukuran yg dilakukan dalam pengujian yaitu:

1. Perhitungan Sel Darah Lengkap


Hitung Darah Lengkap (HDL) adalah memeriksa sel dalam darah
termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Hasil tes
menyebutkan jumlah masing-masing dalam darah (misalnya jumlah sel
per milimeter kubik) atau presentasenya.
Setiap lab mempunyai ‘nilai rujukan’ untuk semua hasil tes, yg
memberikan hasil tes berada diluar nilai normal dan memberikan
tentang status pasien.

4
2. Perhitungan Sel Darah Putih
Sel darah putih disebut juga leukosit membantu melawan infeksi dalam
tubuh, hitung sel darah putih adalah jumlah total leukosit. Leukosit tinggi
(hitung sel darah putih yg tinggi) umumnya berarti tubuh kita sedang
melawan infeksi, leukosit rendah artinya ada masalah dengan sumsung tulang
disebut leukopenia atau sitopenia berarti tubuh kita kurang mampu melawan
infeksi.

Menghitung lima jenis sel darah putih:


- neutrofil berfungsi melawan infeksi bakteri, jumlahnya adalah 55-70% dari
leukosit. Bila, neutrofil rendah (disebut neutropenia) lebih mudah terkena
infeksi bakteri.

5
- limfosit memiki 2 jenis yaitu sel-T yg menyerang dan membunuh kuman dan
mengatur sistem kekebalan tubuh. Sel-B yg membuat antibodi. Jumlah limfosit
umumnya 20-40% dari leukosit.
- monosit mencakup 2-8% dari leukosit
- eosinofil mencakup 1-3% dari leukosit
- basofil jumlah kurang dari 1% leukosit

3. Perhitungan Jumlah Sel Darah Merah


Bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke semua sel di seluruh tubuh.
Jumlah sel darah merah yg ada dalam volume darah yg diketahui sebanyak
20.000-50.000 sel darah merah untuk memastikan ketepatan.
6
4. Hematokrit (HT atau HCT)
Merupakan pengukuran volume sel darah merah dalam sampel darah lengkap yg
dinyatakan sebagai presentase nilai normal 36%-53%.

5. Hemoglobin ( Hb )
Komponen pembawa oksigen dari sel darah merah,dua pasang rantai protein yaitu
globin dan empat unit yg lebih kecil disebut heme mengandung zat besi.

6. Indeks Sel Darah Merah (RBC) pengukuran terdiri dari:


- Mean Cell Volume (MCV) volume rata-rata sel darah merah dihitung dari
hematokrit (volume sel darah merah yang dikemas) dan jumlah eritrosit.

7
-Mean Cell Hemoglobin (MCH) adalah perhitungan rasio hemoglobin dengan
jumlah eritrosit.
-Mean Cell Hemoglobin Concentration (MCHC).Perhitungan rasio hemoglobin
terhadap hematokrit.
Menunjukkan konsentrasi rata-rata hemoglobin dalam sel darah merah.

7. Perhitungan Retikulosit
Untuk hitungan sel darah merah muda ini, beberapa tetes
darah dioleskan pada slide, diwarnai dengan metilen biru, dan counterstain dengan
pewarnaan Wright sebelum dihitung di bawah mikroskop.Seribu sel darah merah
dihitung dan jumlah sel yg memiliki retikulum berwarna biru dinyatakan sebagai
peresentase.

8
8. Perhitungan Trombosit

Trombosit berperan dalam fungsi Hemostasis, proses


menghentikan perdarahan, adalah fungsi utama trombosit. Untuk mencapai hal
ini, trombosit mengandung lisosom (bahan kimia yang mampu memecah zat
lain), faktor pembekuan, dan faktor pertumbuhan yang merangsang
penyembuhan. Saat berada dalam sirkulasi, trombosit bergabung dengan
komponen darah lainnya untuk membatasi kehilangan darah. Trombosit juga
membantu menjaga integritas lapisan pembuluh darah dan menstimulasi
proliferasi otot polos pembuluh darah.

9
Pengumpulan Sampel

1. Pengambilan darah, dilakukan dengan phlebotomy yaitu metode pengambilan


darah pada pembuluh darah vena dengan menusukkan jarum. Selain itu,
terdapat metode arterial sampling (pengambilan darah melalui pembuluh darah
arteri) dan fingerprick (pengambilan darah dalam jumlah sedikit melalui ujung
jari). Darah yang telah diambil dimasukkan ke dalam tabung yang berisi zat
tambahan seperti anti koagulan

2. pengawetan dan penyimpanan sampel, perlu diperhatikan stabilitas dengan


meminimalkan waktu antara waktu pengambilan dan penyimpanan/analisis.
Selain itu, temperatu juga harus diperhatikan, hal ini untuk mencegah aktifnya
enzim yang dapat menyebabkan degradasi sampel.

10
3. Pengiriman sampel, proses pemindahan sampel dari suatu tempat,
laboratorium, atau fasilitas pelayanan kesehatan ke tempat, laboratorium, atau
fasilitas pelayanan kesehaan lain. Pengiriman sampel ini hanya dapat dilakukan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan, lembaga penelitian, dan pengembangan,
atau lembaga lainnya yang di tanda tangani oleh tenaga pelaksana setempat.

11
Pemeriksaan Hematologi dan nilai Rujukan
Pemeriksaan Nilai Normal
Sel Darah Putih 4.5-11.0 x 103/μL
Sel Darah Merah 4.00-5.9 x 106/μL
Hematokrit 36%-53%
Hemoglobin 12.0-17.5 g/dl
MCV 80.00-100 fl
MCH 26-34 pg
MCHC 31-37 pg
Retikulosit 0.5 % - 1.5 %
Trombosit 140-440 x 103/μL
12
Bentuk Penyebab pengobatan
Mikrositik (Sel Kecil) Defisiensi besi (Fe2+) Suplemen Fe2+
Makrositik Defisiensi Folat & B12 Suplemen Asam Folat &
B12
Normositik Defisiensi Eritropoietin Eritropoietin
Normokrom (Gagal ginjal)
Aplastik Kerusakan Sumsum  Transfusi darah
Tulang Karena  Imunodepresan
 Obat-obatan  Transplantasi sumsum
 Radiasi tulang
 Kemoterapi
 Infeksi
 Gangguang autoimun

13
Thank you!

14

Anda mungkin juga menyukai