OLEH :
KELOMPOK 2
Muh. Istiqlal Yunus N014181725 (Direktur)
Mutiha Katrina P.S. N014181736 (HRD Manager)
Andi Try Resti F.S. N014181713 (Marketing Manager)
Andi Dian Aslin A. N014181058 (Finance Manager)
Andi Indardaya N014181064 (Plan Manager)
Diana Fitria N014181027 (R&D Manager)
Sabrina Resky Pratiwi N014181067 (Product Dev. R&D)
Haerunnisa N014181060 (Packaging Dev. R&D)
Cynthia Anggi Pradita N014181712 (Registration Officer R&D)
Sri Fauziah N014181036 (QC Manager)
Sumi N014181029 (Lab. Supervisor QC)
Evi Febriani N014181022 (Lab. Microbiology QC)
Ferdy Winardy N014181719 (IPC QC)
Nurul Amalia N014181008 (Manager Produksi)
Hikmawati N014181017 (Production Spv. Produksi)
Ahmad Muarif N014181041 (Packaging Spv. Produksi)
Fitri Rustam N014181004 (PPIC Manager)
Nurhikmah N014181708 (QA Manager)
Mini Ariska Febrianty N014181057 (Validation Off. QA)
Ahmad Hidayat N014181040 (Technical Manager)
PT. Duo-pharmacon
ll.1.4 Sertifikat
Analisis Pemasaran
Sebelum menentukan produk terbaru yang akan diproduksi, terlebih
dahulu tim marketing dari PT. Duo-Pharmacon akan menganalisis
kebutuhan pasar saat ini terkait penyakit yang banyak diderita oleh
masyarakat lalu menyelidiki obat yang sering digunakan oleh sarana
pelayanan kesahatan seperti di rumah sakit dan klinik dokter.
Berdasarkan hasil survey, Epinefrin termasuk dalam golongan obat
gawat darurat yang yang sering digunakan di rumah sakit dan klinik dokter
serta pergerakannya dipasaran terbilang cepat (fast moving), banyak
dibutuhkan untuk sarana pelayanan kesehatan baik di rumah sakit dan
klinik dokter. Oleh karena itu, perusahaan PT. Duo-Pharmacon
memutuskan untuk memproduksi suatu sediaan steril berupa injeksi
Epinefrin (Epicon®).
Epinefrin merupakan prototipe obat adrenergik. Epinefrin
meningkatkan kontraktilitas (inotropik positif) dan laju jantung (kronotropik
positif), serta menimbulkan vasokontriksi. Epinefrin diindikasikan untuk
pasien henti jantung, syok anafilaksis, reaksi alergi berat (pemberian
dikombinasi dengan cairan, kortikosteroid, dan antihistamin),
bronkospasme. Epinefrin menjadi terapi awal untuk penanganan serangan
jantung akibat ritme awal yang tidak dapat terkejut.
Analisis SWOT marketing yaitu :
a. Strength/kekuatan
PT. Duo-Pharmacon merupakan perusahaan yang
mengeluarkan produk obat-obatan untuk masyarakat. Banyak
produk dari PT. Duo-Pharmacon menjadi inovator dengan
mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik
dengan kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi strategis
dengan mitra internasional. Serta banyak menghasilkan produk-
produk baru yang berbasis teknologi ini.
Di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan PT. Duo-
Pharmacon merupakan satu-satunya perusahaan yang
menyediakan produk steril, sehingga hal ini menjadi kekuatan bagi
perusahaan dalam menyusun strategi bersaing dengan industri
farmasi yang lain.
Produk epinefrin yang diproduksi oleh perusahaan duo-
pharmacon menggunakan bahan tambahan yang diperoleh dari
hasil sintesis perusahaan sendiri sehingga keamanan bahan tetap
terjaga dan penetapan harga produk bisa diminimalisir.
b. Weakness/kelemahan
Masih tingginya tingkat kepercayaan konsumen terhadap
perusahaan internasional sehingga pihak perusahaan perlu lebih
meyakinkan konsumen tentang kelebihan produk yang dimiliki oleh
PT. Duo-Pharmacon.
c. Opportunity/peluang
1. Tingginya tingkat penggunaan epinefrin di sarana pelayanan
kesehatan dalam hal ini RS dan klinik dokter.
2. Tingginya kasus kardiovaskular yang dialami oleh masyarakat
khususnya di Indonesia
d. Threat/ancaman
1. Adanya kompetisi internal yang cukup keras terutama terjadi di
jalur pemasaran.
2. Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yatu menembus
pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-
pesaing bisnis farmasi
Strategi Pemasaran
Epicon® merupakan produk obat yang pemakaiannya harus dengan
resep dokter sehingga produk ini tidak boleh dipromosikan secara
langsung kepada konsumen. Selain efek terapi yang cepat, sediaan
injeksi tidak bisa digunakan sendiri oleh masyarakat sehingga sediaan ini
cenderung digunakan di tempat pelayanan kesehatan agar
pemberiannya dapat dilakukan secara langsung oleh tim pelayanan
kesehatan di rumah sakit atau klinik dokter.
Jalur distribusi pemasaran Epicon® injeksi ini dilakukan melalui
pemasaran secara langsung ke tiap-tiap Pedagang Besar Farmasi
(PBF), rumah sakit dan klinik dokter. Cara kami memperkenalkan produk
PT. Duo-Pharmacon adalah dengan memberikan katalog yang memuat
informasi mengenai produk kami dan juga ada alamat website, e-mail
perusahaan, dan kontak person yang bisa dihubungi bila ingin
melakukan pemesanan ataupun terdapat keluhan dari konsumen. Setiap
Pedagang Besar Farmasi (PBF), rumah sakit, klinik dokter, ataupun
apotek yang bekerjasama dengan PT. Duo-Pharmacon akan dilayani
dengan baik, cepat dan tepat untuk meningkatkan kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan. Tiap tahun PT. Duo-Pharmacon akan
memberikan bonus ataupun diskon kepada konsumen yang siap
bekerjasama. Bila ada keluhan produk dari konsumen terhadap
perusahaan maka PT. Duo-Pharmacon akan berusaha menangani
keluhan tersebut dengan cepat.
Belum didirikannya industri farmasi produk steril khususnya
epinefrin di sulawesi selatan sehingga dengan adanya produk yang
disediakan oleh PT. Duo-Pharmacon akan memudahkan suplai epinefrin
ke PBF dan sarana pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit dan klinik
dokter.
Adapun harga produk epinefrin yang akan ditawarkan oleh PT.
Duo-Pharmacon kepada konsumen adalah :
Harga Produk 1 ml Ampul :
Rp 12.000,-/ Ampul
Harga untuk 1 box @ 5 Ampul:
Rp. 55.000,- (potongan harga Rp.5.000,-)
Biaya Pemasaran
Di dalam proses pemasaran produk akan timbul biaya-biaya, baik
yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam penjualan hasil
produksi. Biaya pemasaran atas produk perusahan meliputi antara lain:
1. Biaya simposium dan ekshibisi
Biaya ini merupakan pengeluaran untuk memperkenalkan produk
perusahaan, seperti antara lain :
a. Biaya workshop, dalam rangka memperkenalkan produk kepada
dokter dan apoteker
b. Biaya presentasi.
2. Biaya promosi
a. Diskon setiap tahunnya kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF),
rumah sakit, klinik dokter, ataupun apotek yang bekerjasama
dengan perusahaan PT. Duo-Pharmacon .
b. Bonus kepada dokter-dokter yang telah berkenan menuliskan resep
obat produksi PT. Duo-Pharmacon kepada pasiennya sesuai
dengan penyakit pasien, biaya ini dibayarkan melalui Medical
Representative..
II.6 Finance Manager
Finance manager merupakan sebuah posisi jabatan penting yang
berkaitan dengan keuangan dalam suatu perusahaan dengan tujuan
merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan
akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara
komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses
pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial
perusahaan. Seorang finance manager harus mengetahui semua hal yang
berkaitan dengan keuangan, karena manager keuangan tidak jauh dari
analisis keuangan, perencanaan keuangan sampai keputusan investasi.
Tugas dan Tanggung Jawab Finance Manager :
a. Memonitor, mengumpulkan data dan menganalisa posisi kas
perusahaan dan aliran kas dengan melihat pertimbangan kondisi
modal, piutang, pembayaran dan pengeluaran secara berkelanjutan
untuk memastikan keseimbangan kondisi keuangan perusahaan.
b. Mengelola fungsi dalam memproses data dan informasi keuangan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan
perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
c. Melakukan koordinasi koleksi data keuangan serta sistem dan
prosedur keuangan lainnya agar seluruh aktivitas keuangan yang
dilakukan perusahaan dapat terkoordinasi dan terdokumentasi
dengan baik sesuai peraturan perusahaan.
d. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan
pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat,
tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang
berlaku.
e. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran
perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk
memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam
menunjang kegiatan operasional perusahaan.
f. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan
prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol
pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi
keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi
risiko keuangan.
Dari beberapa tanggung jawab utama manager keuangan di atas
dapat disimpulkan bahwa tugas utama manager keuangan berhubungan
dengan keputusan investasi dan pembiayaan perusahaan yang
berpengaruh terhadap laju pertumbuhan perusahaan.
740
735
730
725
720
715
d. Coding ampoule
e. Inspection ampoule
f. Labelling ampoule
g. Packaging ampoule
Adapun peralatan penunjang lainnya, yaitu :
1. Otoklaf
Suatu otoklaf digunakan untuk sterilisasi cara panas basah dimana
uap air dihasilkan dalam bentuk tekanan uap jenuh
A. Rongga sterilisasi
a) Hendaklah diadakan saluran masuk yaang cukup agar uap air
dapat didistribusi secara efektif ke dalam rongga
b) Rongga hendaknya dapat melakukan pembuangan sendiri dan
cukup besar untuk menyediakan penyaluran yang memadai
c) Dibuat sarana yang memungkinkan tempat masuk termokopel
ke dalam rongga untuk pegujian distribusi panas.
B. Pintu
a) Hendaklah ada dua pintu yang saling berhadapan
b) Mekanisme membuka dan menutup hendaklah dikontruksi
sehingga :
Pintu tidak dapat dibukabila tekanan dalam rongga belum
mencapai 0,15 kg/cm2(bar) atau lebih kecil
Kedua pintu tidak dapat dibuka secara bersamaan
Uap air tidak dapt mengalir ke rongga kecuali bila pintu-
pintunya tertutup dan terkunci .
Sterilisasi hanya dapat dimulai bila kedua pintunya
tertutup dan terkunci.
c) Packing seal hendaklah terbuat dari jenis yang tahan terhadap
uap air dan vakum.
d) Pintu hendaklah cukup diisolasi untuk mempertahankan suhu
permukaan pintu tidak melebihi 70° C
C. Jaket
Otoklaf hendaklah diselubungi penuh dilengkapi ventilasi udara
otomatik
Jaket hendaklah diisi dengan bahan isolasi tahan panas seperti
wol gelas yang dapat lepas.
D. Lori, rak dan penunjang hendaklah dibuat dari baja tahankarat.
Penempatan rak hendaklah cukup jarak terhadap dasar otoklaf agar
kondensar dapat mengalir.
E. Otoklaf hendaklah dilengkapi dengan :
Penunjuk tekanan/vakum rongga,
Alat pencatat suhudan tekanan dari saluran pembuangan
rongga
Indikator tekanan jaket
Penunjuk kevakuman untuk pengujian kebocoran
F. Bila otoklaf dijalankan dengan proses pulsa, hendaklah otoklaf
dilengkapi dengan alat pendeteksi udara
G. Otoklaf hendaklah dilengkapi sarana seperti uap air, udara, dan air
bertekanan udarayangmasuk ke dalan rongga untuk mengakhiri
H. Panel pengawas instrumen dan alat pengawas proses sterilisasi
hendaklah dipasang pada sisi non-septik dari otoklaf agar segera
dapat dicapai untuk keperluan perawatan danperbaikan.
I. Mutu uap air sangat penting untuk mencapai keberhasilan kerja
otoklaf, untuk itu diperlukan uap air yang kering dan jenuh (tidak
superheated). Uap air hendaklah bebas cemaran
J. Saluran pembuangan kondensat hendaklah dilengkapi dengan
saringan 200 mesh dan disambungkan dengan suatu termometer
resistan dan dengan suhu termokopel dengan pecatat suhu bertitik
ganda
K. Pompa vakum hendaklah dihubungkan ke rongga atau saluran
pembuangan rongga
L. Otoklaf dapat digunakan bila seluruh kinerja dan pengujian terhadap
kebocoran sebagaimana dianjurkan oleh pembuat otoklaf
bersangkutan telah dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan.
2. Oven
Oven sterilisator digunakanuntuk sterilisasi panas kering yang
beroperasi dengan suhu yang jauh lebih tinggi serta waktu yang lebih
lama dibandingkan dengan sterilisasi panas basah.
Oven sterilisator hendaklah dibuat dari metal berlapis gandayang
diisolasi dengan bahan tidak dapat terbakar yang disisipkan di antara
kedua lapis logam dari permukaan bagian dalam. Tebal isolasi hendaklah
sedemikian rupa sehingga dapatmenjaga agar suhu pada permukaan
dinding tidak melebihi 50° C.
Rongga dalam, saluran udara masuk, pintu dan kipas hendaklah
terbuat dari baja tahan karat agar mudah dibersihkan tidak melepaskan
partikel dan tahan terhadap penimbulan karat. Terminal-terminal elemen
panas hendaklah dapat bertahan padasuhu 20° C di atas suhu tertinggi
yang akan dioperasikan.
Udara yang dipanaskan hendaklah disirkualsikan ke seluruh isi
rongga oven sehingga dicapai suhu merata selama siklus operasi
sterilisasi. Oven dapat dilengkapi dengan suatu sistem pendingin yaitu
dengan memasang spiral pendingin pada kotak elemen pemanas
Oven hendaknya mempunyai dua pintu. Mekanisme membuka dan
menutup pitu hendaklah dikontruksi sedemikian rupa sehingga :
a. Kedua pintu tidak dapat dibuka serentak
b. Pintu tidak dapatdibukaselama proses sterilisasi berlangsung
Packing seal pintu hendaklah kedap udara bila pintu-pintu dalam
posisi tertutup. Lori dan rak terbuat dari baja tahan karat dan dirancang
bangun sedemikian rupa sehingga tersedia cukup ruangan anatar rak
yang satu dengan yang lain maupun dengan sisi rongga untuk mencapai
distribusi panas yang merata pada muatan
Oven hendaklah dilengkapi dengan penghubung thermocouple, alat
pencatat suhu termostat, alat pencatat waktu proses dan alat penunjuk
tekanan. Hendaklah dipasang alat pencatats uhu dengan sekurang-
kurangnya10 titik kontrol untuk pemantauan secara teratur.
Suatu panel untuk pengawasan instrumen dan pemantauan siklus
proses hendaklah dipasang. Panel ini hendaklah dipasang padas uatu
tempat yang mudah dijangkau untuk perawatan dan perbaikan.
Udara yang disalurkan ke dalam oven hendaklah dilewatkan melalui
saringan HEPA dengan efisiensi paling sedikit 99,997%. Udara lembab
yang dihisap dari oven tidak boleh dikeluarkan ke daerah steril.
Oven hendaklah dikontruksi sedemikian rupa untuk mencegah
kebocoran yang akan mengakibatkan ”titik-titik dingin” di dalam oven
selama pemanasan atau mengakibatkan pencemaran selama proses
pendinginan.
2. Blower
Berfungsi untuk menggerakkan udara di sepanjang sistem distribusi
udara yang terhubung dengannya. Blower yang di gunakan dalam AHU
berupa blower radial yang terhubung dengan motor penggerak blower.
Energi gerak yang di hasilkan oleh motor ini selalu menghasilkan frekuensi
yang tetap, hingga selalu akan menghasilkan output udara dengan debit
yang tetap.
3. Filter
Berfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol jumlah partikel dan
mikroorganisme yang mengkontaminasi. Biasanya ditempatkan di dalam
rumah filter (Filter House) yang di desain sedemikian rupa supaya mudah
di bersihkan dan atau di ganti. Beberapa jenis filter untuk AHU :
a. Pre-filter (efisiensi penyaringan 35%)
b. Medium filter(efisiensi penyaringan 95%)
c. High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter (efisiensi 99,997%)
4. Ducting
Berfungsi sebagai saluran tertutup tempat mengalirnya udara.
Terdiri dari saluran udara yang masuk (ducting supply) dan saluran
diruang udara yang keluar dari ruangan produksi dan kembali ke AHU
(ducting return). Ducting didesain sedemikian rupa agar bisa
mendistribusikan udara ke seluruh ruangan dan terdapat insulator di
sekelilingnya yang berfungsi sebagai penahan penetrasi panas dari udara
luar.
5. Dumper
Merupakan bagian dari ducting AHU berfungsi untuk mengatur
jumlah udara yang dipindahkan ke dalam ruangan produksi. Berguna
untuk mengatur besarnya debit udara yang sesuai dengan ukuran
ruangan.
Bangunan
Produk steril diolah produksi yang dirancang bangun dan dikontruksi
secara khusus, terpisah dari daerah produksi lain.
Daerah masing-masing jenis pekerjaan yang berbeda seperti penyiapan
bahan awal dan komponen lain, penyiapan larutan, pengisian larutan dan
sterilisasi hendaklah terpisah.
Pembuatan produk steril memerlukan 3 kualitas ruangan yang
berbeda, yaitu :
a. Ruang ganti pakaian. Pakaian yang dipakai dari rumah tidak boleh
dibawa kedaerah bersih. Karyawan yang masuk keruang ganti harus
sudah memakai pakaian pelindung kerja standar.
b. Ruang bersih, yaitu ruang persiapan komponen dan pembuatan
larutan serta ruang untuk produk yang akan disterilisasi akhir.
c. Ruang steril, digunakan untuk kegiatan steril, Petugas yang akan
masuk keruangan ini harus melalui ruang penyangga udara atau
dibawah aliran udara laminer.
Daerah pengolahan produk steril harus dipisahkan dari daerah
produksi lain serta dirancang dan dibangun secara khusus. Ruangan
harus bebas debu, dialiri udara yang melewati saringan bakteri. Saringan
tersebut harus diperiksa (di-verifikasi) pada saat pemasangan serta
dilakukan pemeriksaan secara berkala.
Persyaratan bahan bangunan :
Permukaan Jenis
Keterangan Sesuai Untuk
Dalam Bangunan
1. Lantai - Epoksi - Monolitik, permukaan - Ruang
atau poliuretan tidak berpori dan produksi
tidak licin khusus
- Menahan daerah steril
pertumbuhan bakteri
- Mudah tergores
Master Formula
Nama Produk : Epicon®
Jumlah Produk : 10.000 ampul @ 1 mL
Tanggal Formula : 2 Mei 2014
Tanggal Produksi : 21 Maret 2018
No.Registrasi : DKL 18120104 43 A1
No.Batch : 03174304
Kode Jumlah bahan
Nama bahan Fungsi bahan
bahan Per pc Per batch
ZA-EP Epinefrin HCl Zat aktif 1 mg 11 g
ZT-DE Na2EDTA Pengkhelat 0,5 mg 5,5 g
ZT-NK Natrium Klorida Pengisotonis 0,512 mg 5,632 g
ZT-NH NaOH Pengadjust pH 0,2 mL 2,2 L
ZT-WI Water for Injection Pembawa ad 1 mL ad 11 L
Dasar Formulasi
Alasan Pembuatan Sediaan
Parenteral berasal dari bahasa Yunani yaitu para yang artinya di
samping/selain, enetron yang artinya pencernaan, yang menunjukkan
bahwa sesuatu yang dilakukan di luar pencernaan tanpa melalui saluran
cerna.Rute parenteral lebih dipilih ketika dibutuhkan absorbsi yang cepat,
seperti dalam keadaan gawat.Hal ini sesuai dengan indikasi sediaan yang
dibuat yaitu ditujukan untuk keadaan gawat darurat. Absorbsi parenteral
tidak hanya lebih cepat dibandingkan dengan secara oral, namun juga
kadar obat dalam darah lebih dapat diprediksi, karena hanya sedikit yang
berkurang pada pemberian injeksi subkutan atau intramuskular, dan tidak
ada yang berkurang pada injeksi intravena. Sediaan ini lebih disukai dan
sangat bermanfaat untuk pasien yang tidak bisa menerima obat secara
oral, atau pasien yang tidak sadar (Ansel : 167).
Rute parenteral sangat cocok diberikan untuk obat-obat yang
memiliki absorbsi sedikit jika melalui oral (Aulton : 50). Pemberian obat
dengan parenteral memiliki keuntungan yaitu mampu memberikan respon
dengan cepat, khususnya melalui intravena. Hal tersebut sangat cocok
untuk keadaan akut seperti serangan jantung, asma, ataupun syok
anafilaksis. Formulasi sediaan parenteral sangat cocok untuk obat-obat
yang memiliki bioavailabilitas rendah atau yang mudah terdegradasi dalam
saluran pencernaan (Jones : 106).
Injeksi Epinefrin HCl bisa diberikan melalui subkutan, namun juga
bisa melalui intramuskular tetapi, injeksi di daerah pantat harus dihindari
jika secara intramuskular (Mc.Evoy : 7121). Penyerapan injeksi
intramuskular lebih dapat diprediksi dibandingkan dengan rute subkutan
dan penyerapannya juga lebih cepat.Namun pemberian secara subkutan
masih tetap bisa direkomendasikan untuk pasien yang tidak dapat
menerima secara intramuskular. Injeksi subkutan umumnya diberikan
dalam volume kecil, 2 mL atau kurang (Ansel : 167). Epinefrin tidak
diberikan melalui oral karena dapat dengan cepat terinaktivasi dalam
saluran pencernaan yaitu oleh katekol-o-metiltransferase dan monoamin
oksidase (Munich : 214).
Metode yang paling optimal untuk epinefrin yaitu secara
intramuskular. Epinefrin tidak disarankan untuk pemberian intravena
karena sangat rentan terhadap kesalahan dosis, selain itu pemberian
intravena dapat menyebabkan aritmia letal (Holland : 383).
1) Persyaratan Registrasi
A. Nama Obat
a) Nama obat yang diregistrasi dapat menggunakan nama
generik atau nama dagang.
b) Nama Generik yang dimaksud adalah sesuai Farmakope
Indonesia atau sesuai International Non-properietary Names
(INN) yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
c) Nama dagang yang dimaksud berupa nama yang diberikan
oleh pendaftar untuk identitas obat.
d) Pemberian nama dagang yang dimaksud harus berdasarkan
kajian mandiri (self assesment) dan menjadi tanggung jawab
Pendaftar.
e) Kajian Mandiri yang dimaksud, paling sedikit harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Nama dagang harus objektif dan tidak menyesatkan
Satu nama dagang hanya dapat digunakan oleh satu industri
farmasi pemilik izin edar untuk obat dengan zat aktif =,
indikasi dan golongan yang sama.
Nama dagang yang berbeda dapat digunakan untuk obat
yang diproduksi atas dasar lisensi atau obat yang
didaftarkan berdasarkan bentuk perjanjian lain.
Nama dagang tidak boleh menggunakan seluruhnya atau
potongan nama generik sesuai Farmakope Indonesia atau
sesuai INN dari zat aktif yang tidak terkandung.
Nama dagang tidak boleh sama atau sangat mirip dalam hal
bunyi atau penulisan dengan nama dagang obat yang
tercantum dalam data nama obat jadi dengan zat aktif yang
berbeda.
Nama dagang obat bebas dan bebas terbatas yang
engandung paling sedikit satu zat aktif yang sama dan atau
kelas terapi yang sama dapat menggunakan nama dagang
yang sama sebagai nama payung
Apabila dikemudian hari ada pihak lain yang lebih berhak
atas nama obat yang tercantum dalam izin edar sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan, maka pendaftar
bersedia mengganti nama obat.
B. Registrasi
a) Registrasi obat dapat dilakukan oleh pendaftar dengan
menyerahkan dokumen registrasi
b) Obat yang diregistrasi dapat berupa obat produksi dalam
negeri, atau obat impor
Jalur Evaluasi
Jalur evaluasi untuk registrasi obat baru, disebut jalur 100 hari yang
meliputi :
a. Registrasi Baru Obat Baru dan Produk Biologi yang diindikasikan
untuk terapi penyakit serius yang mengancam nyawa manusia (life
saving), dan/atau mudah menular kepada orang lain, dan/atau
belum ada atau kurangnya pilihan terapi lain yang aman dan efektif
b. Registrasi obat baru berdasarkan justifikasi diindikasikan untuk
penyakit serius dan langka (Orphan Drug) di Indonesia
c. Registrasi Baru Obat Baru, Produk Biologi, Obat Generik, dan Obat
Generik Bermerek ditujukan untuk program kesehatan nasional
yang dilengkapi dengan dokumen penunjang kebutuhan program
atau hasil prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia (World Health
Organization).
d. Registrasi Baru Obat Generik yang memiliki Formula, sumber
bahan baku, spesifikasi Obat, mutu, spesifikasi kemasan, proses
produksi, dan menggunakan fasilitas produksi yang sama dengan
Obat Generik Bermerek yang telah disetujui.
Registrasi Baru
a. Permohonan registrasi baru diajukan dengan mengisi Formulir dan
melampirkan dokumen registrasi.
b. Kelengkapan dokumen registrasi baru mengacu pada peraturan
kepala badan.
c. Selain harus melengkapi dokumen registrasi Baru, pendaftar juga
harus menyerahkan rencana manajemen risiko.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian rencana manajemen
risiko diatur dengan Peraturan Kepala Badan.
5) Sanksi
a. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan
ini dapat dikenai sanksi administratif berupa :
peringatan tertulis;
pembatalan proses Registrasi;
pembekuan Izin Edar Obat;
pencabutan Izin Edar Obat; dan/atau
larangan untuk melakukan pendaftaran selama 2 (dua)
tahun.
b. Sanksi administratif dapat dikenai berdasarkan atau dalam hal :
Tidak memenuhi ketentuan kriteria obat
Tidak memenuhi ketentuan kebenaran dan keabsahan
informasi yang tercantum dalam dokumen registrasi
Data tidak sahih dalam evaluasi data mutu
Tidak melaksanakan kewajiban pelaksanaan izin edar
Izin industri farmasi pemilik izin edar dicabut; dan/atau
Pemilik Izin Edar melakukan pelanggaran di bidang produksi,
distribusi, promosi, dan/atau Label Obat.
Ketentuan Lain
c. Untuk menjamin kestabilan obat dalam bentuk sediaan oral padat,
registrasi obat dengan kemasan botol berisi paling banyak 100
butir.
d. Registrasi obat dengan kemasan botol hanya dapat dilakukan
untuk obat dengan zat aktif yang stabil.
e. Jika pendaftar melakukan registrasi yang memiliki lebih dari satu
kekuatan zat aktif, maka harus memiliki perbedaan spesifikasi
antara lain ukuran, bentuk, dan/atau warna.
Keterangan :
Keterangan :
05 : Bulan produksi
18 : Tahun produk diproduksi pada tahun 2018
43 : Kode bentuk sediaan
04 : Nomor urut pembuatan
Alasan Pemilihan Kemasan
a. Etiket
b. Kemasan Sekunder
Cek IPC 4
Mixing 2
Pengaturan pH dengan Penambahan Na2EDTA
Cek IPC 5
Mixing 3
Pengaturan pH dengan penambahan NaOH 0,1 N
dan pencukupan volume sediaan
Cek IPC 6
Cek IPC 7
Sterilisasi Akhir Panas Basah (Autoklaf 115oC, 2 atm selama 15 menit) dan
Pendinginan
a. Bahan baku
Kesesuaian : label, nama suplier, kondisi wadah, organoleptis
(bau, warna, rasa)
Analisis : Kualitatif, kuantitatif (kadar potensi), kemurnian bahan
b. Bahan pengemas
On the spot : Kondisi wadah, warna, penandaan, bentuk,
dll
Analisis : dengan alat ukur panjang, lebar, bonding
strength
Military standard 105 E
Kesimpulan pemeriksaan bahan pengemas
Diterima : Semua barang diterima
Sampling utama : semua barang ditolak
Sampling pertama : untuk bahan on the spot
LABEL PEMERIKSAAN BAHAN/PRODUK
Untuk bahan/produk “Karantina”
Jenis
No Prinsip Evaluasi Syarat
Evaluasi
wadah diletakkan dangan posisi tidak ada satu ampul
1 uji kebocoran
terbalik yang bocor
sediaan dipindahkan dari ampul ke rata-rata tidak kurang
volume dalam gelas ukur dan dilakukan dari 100% dan tidak
2
terpindahkan pengamatan volume yang satupun kurang dari
terpindahkan 95%
memerlukan sistem elektronik Jumlah partikel/mL:
penghitung pertikel pengotor cairan >50 µm: negatif, >25
3 uji partikulat
yang dilengkapi dengan alat untuk µm: <1000, >10 µm:
memasukkan sampel yang sesuai <10000
wadah sediaan akhir disinari dari
samping dengna latar belakang
tidak ditemukan
uji kejernihan warna hitam untuk melihat partikel
4 adanya serat atau
larutan berwarna putih dan latar belakang
pengotor
putih untuk melihat partikel
berwarna
5 uji pH sediaan menggunakan pH meter
sediaan diinokulasikan pada
medium dan diamati pertumbuhan steril, tidak ada
6 Uji sterilitas
mikroba setelah inkubasi beberapa pertumbuhan mikroba
hari
Komponen yang menunjang untuk mencapai mutu obat yang bagus (divisi
control) meliputi :
Pemastian Mutu
Sistem pemastian mutu kualitas obat telah menjadi pehatian utama
dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dimana dibutuhkan suatu standar
tertentu, sesuai dengan salah satu fungsi WHO yakni menetapkan,
mengembangkan dan meningkatkan standar internasional untuk
makanan, produk biologis, produk farmasi dan produk-produk sejenisnya.
Adanya jaminan atau pemastian mutu obat-obatan sangatlah penting
sebab berkaitan dengan kebutuhan kesehatan dan standar kualitas,
keamanan dan khasiat yang dapat diterima.
INDUSTRI
FARMASI