Laporan ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Kunjungan Kuliah Lapangan
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Akhir Kuliah Lapangan
(Perusahaan yang dikunjungi)
Laporan ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Kunjungan Kuliah Lapangan
DISUSUN OLEH :
Nama Nama
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Profil Perusahaan 1
2.1.1. Sub Bab Perusahaan 1
2.2. Profil Perusahaan 2
2.1.1. Sub Bab Perusahaan 2
BAB III HASIL KUNJUNGAN
BAB IV PENUTUP
Daftar Pustaka
LAMPIRAN
Laporan harian dilampirkan di akhir
DAFTAR GAMBAR
Visi:
Misi:
Visi :
Misi :
2.3.2 Visi dan Misi Lembaga Farmasi Angkatan Darat (LAFI AD)
Visi :
Misi :
HASIL KUNJUNGAN
- Planning
- Scheduling
Dalam tahapan ini, pekerja mengatur jadwal pengiriman sesuai
kubikasi dan tonase serta melakukan pengiriman list data barang yang akan
dikirimkan kepada warehouse untuk dipersiapkan.
- Controlling
- Picking
- Packing
- Transportation
Terdapat beberapa jenis transportasi tertentu berdasarkan lokasi dan
produk yang akan dikirimkan, diantaranya adalah:
- Darat
Pengiriman jalur darat dikhususkan untuk pulau Jawa produk
Critical Control Point (CCP) dan pulau Jawa serta Sumatra produk
non Critical Control Point (non CCP). Pengiriman produk yang
memiliki CCP, hanya bertahan 2,5 hari sehingga setelah batas waktu
tersebut dan produk belum sampai kepada pemesan, maka harus segera
dilakukan pengecekan ulang barang di cabang PT. Enseval terdekat.
- Laut
Pengiriman jalur laut dikhususkan untuk produk diluar pulau Jawa.
- Udara
Pengiriman jalur udara dikhususkan untuk produk
tertentu/khusus dan urgent.
Distribusi Flow
Manajemen Mutu
SESUAI/TIDAK
CDOB PT. ENSEVAL
SESUAI
SESUAI/TIDAK
CDOB PT. ENSEVAL
SESUAI
SESUAI/TIDAK
CDOB PT. ENSEVAL
SESUAI
Operasional
SESUAI/TIDAK
CDOB PT. ENSEVAL
SESUAI
Penerimaan
Penyimpanan
Pengemasan
Obat dan/atau bahan obat harus Obat dikemas dengan baik. Sesuai
dikemas sedemikian rupa Untuk obat yang
sehingga kerusakan, membutuhkan penyimpanan
kontaminasi dan pencurian khusus seperti suhu,
dapat dihindari. Kemasan harus sebelum dikirimkan terlebih
memadai untuk dahulu dikemas dalam
mempertahankan kondisi sterofoam dengan pendingin
penyimpanan obat dan/atau es serta disegel.
bahan obat selama transportasi.
Kontainer obat dan/atau bahan
obat yang akan dikirimkan
harus disegel.
Inspeksi Diri
SESUAI/TIDAK
CDOB PT. ENSEVAL
SESUAI
SESUAI/TIDAK
CDOB PT. ENSEVAL
SESUAI
Keluhan
Transportasi
SESUAI/TIDAK
CDOB PT. ENSEVAL
SESUAI
SESUAI/TIDAK
CDOB PT. ENSEVAL
SESUAI
Pemberi Kontrak
Dokumentasi
SESUAI/TIDAK
CDOB PT. ENSEVAL
SESUAI
SESUAI/TIDAK
CDOB PT. ENSEVAL
SESUAI
Bangunan
SESUAI/TIDAK
CDOB PT. ENSEVAL
SESUAI
SESUAI/TIDAK
CDOB PT. ENSEVAL
SESUAI
SESUAI/
CDOB: BAB VIII PT. ENSEVAL TIDAK
SESUAI
Pemberi kontrak
Enseval sebagai pemberi
bertanggung jawab untuk
kontrak melakukan pengawasan
kegiatan yang
kepada penyedia jasa
dikontrakkan.
transportasi untuk memastikan
Pemberi kontrak
barang yang sampai dalam
bertanggung jawab untuk
keadaan baik, misalnya untuk
menilai kompetensi yang
produk CCP yang membutuhkan
diperlukan oleh penerima suhu khusus dengan
kontrak. Pemberi kontrak menggunakan data logger.
harus melakukan
pengawasan terhadap
penerima kontrak dalam Pemberi kontrak juga
Bangunan Sesuai
Sesuai
Fasilitas
Produk rantai dingin harus Produk CCP disimpan sesuai
dipastikan disimpan dalam suhu peruntukannya dengan
ruangan dengan suhu terjaga, cold pengatur suhu yang terkontrol
room / chiller (+2 s / d +8oC), menggunakan sensor suhu
freezer room / freezer (- 25 s / d -
15oC)
2. Undang - Undang No.36 Tahun 2009 Pasal 108 tentang Cakupan Praktik
Kefarmasian
5 Isu Strategis
3.3.1 Produksi
Suatu proses produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan, dan memenuhi ketentuan CPOB yang
menjamin senantiasa menghasilkan produk yang memenuhi ketentuan izin
pembuatan dan izin edar (registrasi). Produksi hendaklah dilakukan dan
diawasi oleh personil yang kompeten. Mutu suatu obat tidak hanya ditentukan
oleh hasil analisa terhadap produk akhir melainkan juga oleh mutu yang
dibangun selama tahapan proses produksi sejak pemilihan bahan awal,
penimbangan, proses produksi personalia sampai dengan pengemasan.
Produksi obat-obatan di Lembaga Farmasi Angkatan Darat atau
disingkat LAFI AD dilaksanakan oleh Instalprod yang meliputi perencanaan,
pengaturan, pelaksanaan, dan pengendalian. Produk yang saat ini dihasilkan
oleh Lafi Ditkesad berupa produk Beta Laktam dan produk Non Beta Laktam.
Obat-obat yang diproduksi oleh Lafi Ditkesad saat ini belum diregistrasi
karena hanya digunakan untuk lingkungan TNI AD, namun demikian proses
produksinya tetap dilaksanakan sesuai dengan Pedoman CPOB yang
dikeluarkan oleh Badan POM sehingga mutu obat yang dihasilkan tetap
terjamin. Namun, saat ini sedang dilakukan proses memulai tahap registrasi
hal ini dilakukan kerja sama dengan Kimia Farma melalui BPJS.
Rencana produksi dibuat berdasarkan pada banyaknya jenis obat yang
diminta, jenis peralatan yang dimiliki (kapasitas dan spesifikasi mesin),
jumlah sumber daya manusia, jam kerja serta waktu produksi yang tersedia
serta sistem pendukung dan ketersediaan bahan baku obat. Seluruh proses
produksi yang dilaksanakan, dicatat dan didokumentasikan dalam Catatan
Pengolahan Bets dan Catatan Pengemasan Bets (Batch Record) yang disusun
oleh Kepala Installitbang, diperiksa oleh Kepala Instalasi Produksi dan Kepala
Instalasi Pengawasan Mutu, disetujui oleh Kepala Pemastian Mutu, diterima
oleh Kepala Instalasi Simpan dan diketahui Kepala Lembaga Farmasi
Ditkesad, kemudian didistribusikan dan didokumentasikan.
Proses produksi dimulai dari penimbangan bahan baku yang akan
digunakan dan dikeluarkan dari Instalsimpan berdasarkan Catatan Pengolahan
Bets dan Catatan Pengemasan Bets untuk setiap produk. Barang yang telah
dikeluarkan dari Instalsimpan selanjutnya memasuki tahap pengolahan pada
masing-masing seksi produksi, yaitu seksi sediaan non Beta Laktam, seksi
sediaan Beta Laktam. Setelah dihasilkan obat jadi yang telah siap
didistribusikan, obat jadi kemudian diserahkan kembali ke Instalasi
Penyimpanan. Instalasi Penyimpanan kemudian akan mengeluarkan obat jadi
yang telah diluluskan oleh kepala Pemastian Mutu ke Gupus II untuk
didistribusikan ke seluruh Kesdam di Indonesia. Berikut ini adalah uraian
mengenai proses produksi pada masing-masing seksi yang ada di Instalasi
Produksi:
a. Seksi sediaan Non Beta Laktam
Seksi sediaan nonbetalaktam merupakan ruang produksi yang di
khususkan untuk produksi obat non betalaktam. Obat yang di produksi
disini hanya memproduksi obat dengan tingkat resiko rendah seperti
obat demam obat batuk dan obat diare.obat hanya di produksi jika
terdapat instruksi dari TNI AD Setiap ruangan memiliki jenis kelas
kebersihan berbeda misalnya ruang gudang memiliki kelas kebersihan
G dan di tempatkan terpisah dengan ruang antara sebelum masuk ke
ruang selanjutnya. Tekanan udara pun d atur sedemikian rupa, tekanan
udara di koridor lebih besar dari ruang kerja agar udara tidak saling
bertukar. Suhu ruangan di monitor di rentang 20-27dengan
kelembaban 70% Sediaan yang yang diproduksi di ruangan ini hanya
sediaan tablet dengan metode granulasi basah. Alur produksi sediaan
non betalaktam adalah sebagai berikut:
1) Alur Personil
1. Ruang Instrumen
Ruang instrumen terdiri dari banyak alat yang digunakan untuk
pengujian-pengujian baik pengujian bahan baku hingga produk jadi.
Beberapa alat yang terdapat di dalam ruang instrumen adalah:
Spektofotometer UV-Vis
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu analit sebagai fungsi dari panang gelombang.
Spektofotometer akan menghasilkan panjang gelombang tertentu
yang nantinya dapat dibaca. Daerah yang dapat dibaca adalah
daerah cahaya UV dan visible.
HPLC
Atau yang biaa disebut dengan Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi (KCKT) merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk
memiahkan molekul berdaarkan perbedaan afinitasnya terhadap
zat cair tertentu yang digunakan. Hal krits pada HPLC adalah
waktu retensi.
2. Ruang Kimia
Ruang kimia pada bagian Qc digunakan untuk:
Untuk menguji dan mengevaluasi kadar kandungan obat dan
stabilitas obat baik secara long-term maupun short-term.
Peletakan reagen disimpan dalam ruangan terpisah dari
laboratorium, reagen disimpan rapi dalam rak.
Reagen yang mudah terbakar diletakan pada lemari khusus
yang tertutup
Untuk pembuangan limbahnya, Wastafel yang ada di dalam
ruang analisis kimia sudah langsung tersambung ke IPAL.
3. Ruang Mikrobiologi
Ruang mikrobiologi pada bagian QC digunakan untuk ,menguji
kandungan mikroba dalam suatu sediaan obat maupun bahan baku serta
menguj daya hambat bakteri dari sediaan antibiotik. Pada ruang
mikrobiologi dilakukan pemisahan antara alur masuk manusia dan alur
masuk barang, untuk alur masuk manusia harus melewati ruang antara
untuk ganti pakaian yang merupakan ruang kelas C, sedangkan untuk
barang dimasukan melewati pass box yang langsung mengarah ke ruang
preparasi. Ruang preparasi untuk lab mikro merupakan ruang preparasi
kelas C sedangkan untuk pengujiannya dilakuakn pada ruang kelas A/B.
sirkulasi udara pada ruang mikrobiologi dilengkapi dengan sistem
HVAC yang terpisah dengan ruang lainnya untuk menghindari
kontaminasi dari laboratorium/ ruangan lainnya. Sedangkan untuk
pengolahan limbahnya, menyatu dengan IPAL ruangan lain, namun
sebelum limbah dibuang kedalam wastafel, limbah hasil pengujian
didestruksi terlebih dahulu menggunakan disinfektan agar mikroba saat
pengujian mati dan tidak mengkontaminasi limbah limbah lainnya.
4. Ruang Fisika
Ruang fisika pada bagian QC digunakan untuk:
a. Melakukan cek fisik obat yang meliputi uji kerapuhan menggunakan
alat friabilitas tester, uji waktu hancur menggunakan alat
disintegration tester, uji diameter dan ketebalan menggujkan jangka
sorong, uji keseragaman bobot, serta uji kekerasan tablet.
b. Melakukan pengujian pada kemasan yang meliputi uji kebocoran
3.3.7 Aplikasi
BAB 4
Peralatan
Desain dan Kontruksi
- Peralatan manufaktur - Peralatan ditempatkan Sesuai
hendaklah didesain, sesuai dengan kegunaan
ditempatkan dan dirawat pada masing-masing
sesuai dengan tujuannya ruangan dengan alur
sesuai tahapan prosedur
pembuatan sediaan.
- Terdapat prosedur
tertulis peralatan
- Prosedur tertulis untuk perawatan
perawatan peralatan
hendaklah dibuat dan
dipatuhi.
Sesuai
- Terdapat buku log pada
- Pelaksanaan perawatan dan masing-masing ruang
pemakaian suatu peralatan guna mencatat riwayat
utama hendaklah dicatat penggunaan alat
dalam buku log alat yang
menunjukkan tanggal,
waktu, produk, kekuatan
dan nomor setiap bets atau
lot yang diolah dengan alat Sesuai
tersebut. Catatan untuk
peralatan yang digunakan
khusus untuk satu produk
saja dapat ditulis dalam
catatan bets.
BAB 5
SANITASI DAN HIGIENE
Higiene Perorangan
- Prosedur higiene - Difasilitasi Sesuai
perorangan termasuk penggunakan alat
persyaratan untuk pelindung diri (APD)
mengenakan pakaian lengkap sebelum
pelindung yang bersih memasuki ruangan
hendaklah diberlakukan produksi.
bagi semua personil yang
memasuki area produksi
- Hendaklah dihindarkan
persentuhan langsung
antara tangan operator - Menggunakan sarung
dengan bahan awal, produk tangan dalam proses
antara dan produk ruahan produksi Sesuai
yang terbuka, bahan
pengemas primer dan juga
dengan bagian peralatan
yang bersentuhan dengan
produk
Sesuai
Pencampuran dan Granulasi - Terdapat sistem
pengendalian debu pada
- Mesin pencampur, proses pencampuran, Sesuai
pengayak dan pengaduk pengayak dan proses
hendaklah dilengkapi lainnya yang beresiko
dengan sistem pengendali membuat udara
debu, kecuali digunakan tercemar dengan
sistem tertutu partikel/debu
Pencetakan Tablet - Tiap kali sebelum
dipakai, punch dan die
- Tiap kali sebelum dipakai, hendaklah diperiksa Sesuai
punch dan die hendaklah keausan dan
diperiksa keausan dan kesesuaiannya terhadap
kesesuaiannya terhadap spesifikasi. Catatan
spesifikasi. Catatan pemakaian hendaklah
pemakaian hendaklah disimpan
disimpan.
Penyimpanan Bahan Awal - Penyimpanan bahan Sesuai
awal disesuaikan
dengan stabilitas dan
sifat bahan
Bab 7
Pengawasan Mutu
Pengawasan Mutu mencakup - Dilakukan pengujian
pengambilan sampel, spesifikasi, terhadap bahan awal
pengujian serta termasuk (seperti penetapan
pengaturan, dokumentasi dan kadar uji fisik),
prosedur pelulusan yang pengujian terhadap
memastikan bahwa semua produk ruahan (uji
penetapan kadar dan uji Sesuai
pengujian yang relevan telah
fisik seperti keragaman
dilakukan, dan bahan tidak bobot, kekerasan,
diluluskan untuk dipakai atau waktu hancur, diameter
produk diluluskan untuk dijual, dan ketebalan), dan uji
sampai mutunya telah dibuktikan penetapan kadar.
persyaratan.
Bab 8
Inspeksi Diri, Audit Mutu dan Audit & Persetujuan Kontrak
Inspeksi diri hendaklah dilakukan - Inspeksi diri dilakukan
secara indipenden dan rinci oleh terhadap personil,
personel (-personel) perusahaan bangunan dan fasilitas,
yang kompeten. Manajemen penyimpanan bahan
hendaklah membentuk tim baku dan obat jadi,
inspeksi diri yang berpengalaman peralatan, produksi, Sesuai
pengawasan mutu dan
dalam bidangnya masing-masing
pemeliharaan gedung
dan memahami CPOB.
yang dilakukan
Audit independen oleh pihak minimal 1 tahun sekali.
ketiga juga dapat bermanfaat. - Audit mutu dilakukan
oleh BPOM.
Bab 9
Penanganan Keluhan Terhadap Produk dan Penarikan
Personel terlatih dan sumber daya - Mempunyai personil
yang memadai hendaklah tersedia yang bertanggung
untuk penanganan, penilaian, jawab untuk menangani
investigasi, peninjauan keluhan keluhan dan yang akan
dan cacat mutu serta penerapan memutuskan tindakan
- Terdapat personil yang Sesuai
tindakan pengurangan-risiko.
bertanggung jawab
Personel terlatih dan sumber daya
dalam melaksanakan
yang memadai juga hendaklah
penarikan kembali
tersedia untuk berkomunikasi produk
dengan otoritas pengawas obat.
Bab 10
Dokumentasi
Dokumen Induk Industri Farmasi - Adanya dokumentasi
(DIIF): Dokumen yang pada setiap prosedur
menjelaskan tentang aktivitas yang dilakukan
terkait CPOB. - Adanya dokumentasi
yang mencakup
tanggal, nama obat
dan/atau bahan obat;
Jenis instruksi (petunjuk, atau
nomor bets; tanggal
persyaratan): kedaluwarsa; jumlah
- Spesifikasi: menguraikan yang diterima/ Sesuai
secara rinci persyaratan disalurkan; nama dan
yang harus dipenuhi alamat pemasok/
produk atau bahan yang pelanggan.
digunakan atau diperoleh
selama pembuatan.
Dokumen ini merupakan
dasar untuk mengevaluasi
mutu.
- Dokumen Produksi Induk,
Formula Pembuatan,
Prosedur Pengolahan,
Prosedur Pengemasan dan
Instruksi Pengujian/Metode
Analisis: menyajikan
rincian semua bahan awal,
peralatan dan sistem
komputerisasi (jika ada)
yang akan digunakan dan
menjelaskan semua
prosedur pengolahan,
pengemasan, pengambilan
sampel dan pengujian.
Pengawasan selama-proses
dan process analytical
technologies (PAT) yang
akan digunakan hendaklah
ditentukan dimana
diperlukan bersama kriteria
keberterimaannya.
- Prosedur: (disebut juga
Prosedur Tetap atau
Protap), memberikan
petunjuk cara pelaksanaan
suatu kegiatan tertentu.
- Protokol (kualifikasi,
validasi, uji stabilitas, dll):
Memberikan instruksi
untuk melakukan dan
mencatat kegiatan tertentu.
Bab 11
Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak
Bab ini meliputi tanggung jawab - Proses pembuatan
industri farmasi terhadap Badan produk (Amoxicilin)
POM dalam hal pemberian izin sedang dalam proses
edar dan pembuatan obat. Hal pengajuan izin edar di
ini tidak dimaksudkan untuk BPOM RI Sesuai
memengaruhi tanggung jawab
legal dari Penerima Kontrak dan
Pemberi Kontrak terhadap
konsumen.
Bab 12
Kualifikasi dan Validasi
- Kualifikasi terhadap
- Fasilitas, sistem dan peralatan peralatan yang
yang digunakan hendaklah menunjang proses Sesuai
telah terkualifikasi dan produksi dilakukan
metode analisis hendaklah sebelum produksi
divalidasi. Personil yang
melakukan validasi hendaklah dimulai
mendapat pelatihan yang - Validasi telah
sesuai. dilakukan pada metode-
metode yang dipakai
dalam analisis mutu
bahan baku maupun
produk jadi
Produk yang telah jadi dibawa ke BPOM untuk melakukan pra registrasi.
Produk yang telah disetujui oleh BPOM akan mendapatkan kesempatan untuk
izin registrasi sehingga produk mendapatkan nomor registrasi. Produk yang telah
mendapatkan nomor registrasi belum bisa beredar di masyarakat sebelum produk
mendapatkan Approvable Letter. Ketika suatu produk telah mendapatkan
Approvable Letter, BPOM akan mengadakan audit in situ, setelah itu produk
mendapatkan nomor izin edar. Selanjutnya ketika produk sudah beredar di
pasaran, BPOM akan melakukan sampling pasar. Dan mengadakan audit
kesesuaian data audit penandaan, dan audit rutin.
Produk obat yang baru dibuat ada tahapnya untuk dilakukan pra registrasi.
Untuk skrining registrasi produk, menentukan kategori registrasi produk,
menentukan jalur evaluasi, biaya evaluasi, dan menentukan dokumen registrasi.
Proses pra registrasi dilakukan untuk obat kategori registrasi baru dan VaMa.
Obat dapat registrasi apabila sudah melakukan pra registrasi.
BPOM akan selalu melakukan evaluasi agar obat yang beredar di pasaran
mana, bermutu, dan bermanfaat. Izin edar suatu obat dapat dibatalkan jika pabrik
yang memproduksi obat tidak melaksanakan kewajiban produksi dan peredaran
obat selambat-lambatnya 1 tahun semenjak persetujuan serta penyerahan
kemasan siap edar ke kepala BPOM. Dan apabila dalam kurun waktu 12 bulan
berturut-turut pabrik tidak produksi obat dan tidak mengedarkan obat, maka izin
edar obat dari pabrik tersebut dicabut.
3.4.2 Aplikasi
4 PERALATAN
Peralatan dan alat bantu hendaklah ● PT Gracia selalu membersihkan semua Sesua
dibersihkan, disimpan, dan bila peralatan dari luar ruangan hingga i
didalam agara tahan lama.
perlu disanitasi dan disterilisasi
untuk mencegah kontaminasi atau
sisa bahan dari proses sebelumnya
yang akan memengaruhi mutu
produk termasuk produk antara di
luar spesifikasi resmi atau
spesifikasi lain yang telah
ditentukan.
Peralatan umum (tidak
didedikasikan) hendaklah
dibersihkan setelah digunakan
memproduksi produk yang
berbeda untuk mencegah
kontaminasi- silang.
Peralatan hendaklah diidentifikasi
isi dan status kebersihannya
dengan cara yang baik.
5 PRODUKSI
Pengemasan
Seleksi, kualifikasi, persetujuan dan ● Bahan pengemas promer dan cetak Sesuai
pemeliharaan pemasok bahan diseleksi, diberi nomor spesifik
pengemas primer dan bahan cetak seperti bahan awal
hendaklah diperhatikan sama ● Kegiatan pengemasan terbagi menjadi
seperti bahan awal. Diberi nomor pengemasan produk ruahan dan
spesifik atau penandaan yang produk jadi, diawasi secara ketat
menunjukan identitasnya. untuk menjaga identitas, keutuhan dan
Kegiatan pengemasan berfungsi mutu produk akhir yang dikemas.
membagi dan mengemas produk Pengawasan ini meliputi paling
ruahan menjadi produk jadi. sedikit hal-hal seperti tampilan
Pengemasan hendaklah kemasan secara umum, kelengkapan,
dilaksanakan di bawah prakodifikasi, monitor pada jalur
pengendalian yang ketat untuk pengemasan.
menjaga identitas, keutuhan dan ● Terdapat label atau penanda yang
mutu produk akhir yang dikemas. jelas untuk wadah yang dipakai
Semua penerimaan produk ruahan, menyimpan produk ruahan, produk
bahan pengemas dan bahan cetak yang baru sebagian dikemas, atau
lain hendaklah diperiksa dan subbets
diverifikasi kebenaran jumlah, ● Area pengemasan dibersihkan secara
identitas, dan kesesuaiannya teratur dan sering selama jam kerja
terhadap Prosedur Pengemasan dan tiap kali terjadi tumpahan bahan
Induk. ● Personel berpakaian lengkap sesuai
Wadah yang dipakai untuk dengan CPOB sehingga tidak
menyimpan produk ruahan, produk melakukan praktik yang dapat
yang baru sebagian dikemas, atau menyebabkan kecampurbauran atau
subbets hendaklah diberi label atau kontaminasi silang.
penandaan yang menunjukkan ● Produk jadi ditempatkan di area
identitas, jumlah, nomor bets dan karantina sampai produk tersebut
status produk tersebut lulus dari kepala bagian Manajemen
Area pengemasan hendaklah mutu dan siap dipasarkan
dibersihkan secara teratur dan
sering selama jam kerja dan tiap
kali terjadi tumpahan bahan.
Personel kebersihan hendaklah
diberi pelatihan untuk tidak
melakukan praktik yang dapat
menyebabkan kecampurbauran atau
kontaminasi silang.
Pengawasan pada jalur pengemasan
selama proses pengemasan
hendaklah meliputi paling sedikit
hal-hal seperti tampilan kemasan
secara umum, kelengkapan,
prakodifikasi, monitor pada jalur.
Apabila rekonsiliasi disetujui,
produk jadi hendaklah ditempatkan
di area karantina produk jadi sambil
menunggu pelulusan dari kepala
bagian Manajemen Mutu
(Pemastian Mutu).
Penyimpanan Bahan Awal, Bahan Pengemas, Produk Antara, Produk Ruahan dan
Produk Jadi
Semua bahan dan produk hendaklah Semua bahan dan produk disimpan Sesuai
disimpan secara rapi dan teratur secara rapi dan teratur untuk
untuk mencegah risiko mencegah risiko kecampurbauran atau
kecampurbauran atau kontaminasi kontaminasi serta memudahkan
serta memudahkan pemeriksaan dan pemeriksaan dan pemeliharaan.
pemeliharaan. ● Alat yang dipakai untuk memantau
Alat yang dipakai untuk terkait penyimpanan bahan awal,
pemantauan hendaklah diperiksa bahan pengemas, produk anttara,
pada selang waktu yang telah produk ruahan dan produk jadi
ditentukan dan hasil pemeriksaan diperiksan dan dicatat paling tidak
hendaklah dicatat dan disimpan. sama dengan umur bahan atau produk
Semua catatan pemantauan yang bersangkutan ditambah 1 tahun
hendaklah disimpan untuk jangka ● Semua bahan awal dan bahan
waktu paling tidak sama dengan pengemas mempunyai tanggal
umur bahan atau produk yang kadaluwarsa dan mempunyai prinsip
bersangkutan ditambah 1 tahun, FIFO dan FEFO
atau sesuai dengan peraturan
pemerintah
Stok tertua bahan awal dan bahan
pengemas dan yang mempunyai
tanggal kedaluwarsa paling dekat
hendaklah digunakan terlebih
dahulu (prinsip FIFO dan FEFO).
Produk antara dan produk ruahan
hendaklah disimpan di bawah
kondisi yang tepat serta tiap
penerimaannya dipastikan
terdokumentasi
Personalia
Personel kunci yang terlibat dalam Personel yang terlibat pada Sesuai
penyimpanan dan pengiriman obat penyimpan dan pengiriman memiliki
hendaklah memiliki kemampuan kemampuan dan pengalaman
dan pengalaman yang sesuai
dengan tanggung jawab mereka
untuk memastikan bahwa obat
disimpan dan dikirimkan dengan
tepat.
Tanggung jawab dan kewenangan
tiap personel hendaklah
didefinisikan secara jelas dalam
uraian tugas tertulis dan dipahami
oleh personel terkait.
Bagunan-Fasilitas Penyimpanan
Obat hendaklah ditangani dan ● Obat yang sudah lulus uji ditangani Sesuai
disimpan dengan cara yang sesuai dan disimpan secara teratur untuk
untuk mencegah kontaminasi, mencegah kontaminasi
kecampurbauran dan kontaminasi ● Obat secara berkala dilakukan
silang. rekonsilasi stok dan pemeriksaan
Hendaklah dilakukan rekonsiliasi jumlah produk untuk memastikan
stok secara berkala dengan jumlah sebenarnya dan yang tercatat
membandingkan jumlah persediaan sesuai
(stok) sebenarnya dengan yang ● Obat yang membutuhkan
tercatat. penyimpanan khusus dipisahkan dan
Hendaklah dilakukan pemeriksaan disesuaikan sesuai prosedur yang
jumlah produk pada saat tertulis
penerimaan untuk memastikan
jumlah yang diterima sesuai dengan
jumlah yang tercantum dalam
catatan penyerahan dari produksi.
Obat yang membutuhkan
penyimpanan khusus (misal:
narkotik, psikotropik, prekursor dan
produk dengan suhu penyimpanan
tertentu) hendaklah segera
diidentifikasi dan segera
ditempatkan sesuai prosedur
tertulis.
Kondisi Penyimpanan dan Transportasi
Laboratorium pengawasan
mutu hendaklah terpisah
mutu.
BAB 1V
PENUTUP
LAMPIRAN
9. Apabila terdapat pengotor pada bahan baku untuk produk toll in atau toll
out, apa tindakan yang akan diambil oleh PT. Gracia Pharmindo?
Dalam proses toll in dan toll out pada PT. Gracia jika terdapat
pengotor pada bahan baku atau produk yang diterima, maka PT. Gracia
akan langsung mereject bahan tersebut, dan tidak akan ditindak lanjuti
berupa diteliti pengotornya oleh PT. Gracia, karena adanya pengotor pada
bahan baku masih merupakan tanggung jawab dari perusahaan yang
meminta toll in. Sedangkan untuk proses toll out juga masih tanggung
jawab dari perusahaan yang membuat produk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA