PEMBAHASAN
Apoteker yang menjadi penanggung jawab PBF harus memiliki surat izin
untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas produksi atau
distribusi atau penyaluran sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 889/Menkes/per/V/2011 mengenai registrasi, izin praktik, dan izin
kerja tenaga kefarmasian.
PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Tbk Cabang Padang di pimpin oleh
seorang kepala cabang Area Bisnis Manager (ABM) dan seorang Apoteker
Penanggung Jawab (APJ). Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Padang
memiliki 4 (empat) Divisi, yaitu: yang pertama Pharmamed untuk menjual dan
mendistribusikan produk obat-obatan yang termasuk daftar obat keras atau obat yang
harus dengan resep dokter kepada outlet. Yang kedua CHD (Consumer health
distribution) untuk menjual dan mendistribusikan produk-produk OTC (obat bebas
dan obat bebas terbatas). yang ketiga KND (Kalbe nutrition divition) untuk menjual
dan mendistribusikan produk- produk nutrisi (susu bayi, susu ibu hamil dan
menyusui, bubur bayi) dan yang ke empat CHB (Consumer health and beauty) untuk
menjual dan mendistribusikan produk- produk kosmetika.
Agar mutu dari sediaan farmasi yang akan didistribusikan tetap terjaga
kualitas serta keamanannya PT. Enseval Putera Megatrading Tbk telah menerapkan
pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Berdasarkan CDOB tahun 2012,
Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), adalah cara distribusi/penyaluran obat
dan atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur
distribusi/penyaluran sesuai persyaratan atau tujuan penggunaannya. Dalam CDOB
terdapat 9 aspek, yaitu manajemen mutu, organisasi, manajemen dan personalia,
bangunan dan peralatan, operasional, keluhan obat dan bahan obat kembalian dan
diduga palsu, penarikan kembali, transportasi, fasilitas distribusi berdasarkan
kontrak, dan dokumentasi.
1. Manajemen Mutu
PBF sebagai fasilitas distribusi harus mempertahankan sistem
mutu yang mencakup tanggung jawab, proses dan langkah manajemen risiko
terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan. Seluruh kegiatan distribusi harus
ditetapkan dengan jelas, dikaji secara sistematis dan semua tahapan kritis
proses distribusi dan perubahan yang bermakna harus divalidasi dan
didokumentasikan. Sistem mutu harus mencakup prinsip manajemen risiko
mutu. PBF memastikan bahwa mutu obat dan/atau bahan obat diperatahankan
selama proses distribusi. Sistem mutu mencakup beberapa elemen yang
berkesinambungan (seperti sumber daya manusia, sumber daya bangunan
dalam bentuk SOP) untuk menghasilkan mutu yang baik.
a. Suhu Kamar/Ambient
c. Cold Room
l. Ice pack, berfungsi untuk menjaga suhu produk CCP pada saat
pengiriman.
m. APD penanganan sitostatika, yaitu alat pelindung diri yang wajib dipakai
pada saat penanganan produk sitostatika.
4. Operasional
Penerapan aspek operasional yang dilakukan di PT. Enseval Putera
Megatrading Tbk meliputi kualifikasi pemasok, kualifikasi pelanggan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyaluran sampai pemusnahan yang
sesuai dengan CDOB.
a. Kualifikasi Pemasok
b. Kualifikasi Pelanggan
Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi oleh pelanggan baru untuk
produk ethical, yakni:
Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Untuk sarana apotek harus memiliki Surat Izin Apotek (SIA) dan
contoh surat pesanan (SP)
Untuk sarana rumah sakit harus memiliki Surat Ijin Operasional
Untuk penanggung jawab dari sarana diatas harus ada STRA,
SIPA, KTP dan spesimen tanda tangan penanggung jawab.
Untuk penanggung jawab dari toko obat harus memiliki SIKTTK
c. Pengadaan
d. Penerimaan
f. Penyaluran
PT. Enseval Putera Megatrading Tbk menyalurkan produk-produk
kepada konsumen melalui unit-unit penyaluran yaitu: apotek, klinik,
rumah sakit, PBF lain, toko obat, supermarket, dan grosir. Pada saat
pengiriman, kondisi penyimpanan barang yang akan dikirim disesuaikan
dengan persyaratan obat dan/atau bahan obat dari industri farmasi
sehingga kondisi barang tetap terjaga selama proses pengiriman sampai
dengan tempat tujuan. Pendistribusian untuk produk rantai dingin/cold
chain product (CCP) dilakukan dengan penanganan khusus dengan
meletakkan produk di dalam cool box yang telah berisi ice pack agar suhu
penyimpanan selama pengiriman sesuai dengan ketahanan produk
terhadap suhu, serta di dalam cool box terdapat thermometer yaitu alat
untuk memantau suhu, dan menyertakan form suhu untuk memastikan
bahwa suhu tetap terjaga dari mulai penyiapan hingga sampai ke tangan
pasien.
h. Inspeksi Diri
Inspeksi diri internal pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk
bertujuan untuk memantau pelaksanaan dan kepatuhan terhadap CDOB
serta menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan. Kegiatan Inspeksi diri
dilakukan untuk melihat kesesuaian dan ketidaksesuaian dalam
pelaksanaan CDOB dengan pelaksanaan teknis yang terjadi di PBF,
apabila ditemukan ketidaksesuaian maka sesegara mungkin dilakukan
perbaikan
Inspeksi diri diawali dengan membentuk tim auditor. Anggota tim
yang berkompeten dipilih dari tiap divisi melalui hasil training yang
dilakukan untuk personalia PT. Enseval Putera Megatrading Tbk. Setelah
dipilih dilakukan traning auditor untuk setiap anggota tim. Poin
pemeriksaan dibuat setelah training dilakukan. Poin pemeriksaan tersebut
akan dijadikan bahan untuk melakukan isnpeksi diri. Hasil inspeksi diri
kemudian dapat dibuat Corrective Action Preventive Action dan semua
kegiatan wajib untuk didokumentasikan dan ditindaklanjuti sebagai
bentuk evaluasi.
i. Penangan keluhan, obat dan/ atau bahan obat kembalian, diduga
palsu dan penarikan kembali
Penangan keluhan, obat dan/ atau bahan obat kembalian, diduga palsu
dan penarikan kembali, penanganannya diatur sesuai dengan SOP.
1) Penanganan Keluhan
Setiap keluhan yang masuk ke PT. Enseval Putera
Megatrading Tbk akan ditangani oleh call center pusat yang ada
bagian khusus yang menangani semua keluhan, selanjutnya call center
pusat akan menginformasikan keluhan pelanggan tersebut ke masing-
masing cabangnya dan di masing-masing cabang tersebut akan di
bahas setiap satu bulan sekali pada saat rapat koordinasi.
j. Transportasi
l. Dokumentasi