Besse Yuliana
Farmasi industri adalah cabang keilmuaan yang berfokus
pada pembuatan obat di industri farmasi. Merupakan badan
usaha yang memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan untuk melakukan kegiatan pembuatan
obat atau bahan obat. Proses pembuatan obat / bahan obat
hanya dilakukan oleh industri farmasi
Merupakan suatu cara pembuatan obat yang bertujuan untuk memastikan agar mutu
obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaan (safety,
efficacy, and quality). Tujuan CPOB yaitu untuk menjamin obat yang dibuat secara
konsisten, memenuhi persyaratan yang diletakkan dan sesuai dengan tujuan
penggunaannya. Ada 12 Standar CPOB :
Penerapan CPOB di Industri Farmasi yang terbaru berdasarkan Peraturan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 34 Tahun
2018 tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik
bertujuan untuk menghindarkan: Kontaminasi dan kontaminasi silang,
ketercampuran antara bahan/antara produk) dan kekeliruan/kesalahan dalam
pelaksanaan kegiatan sehingga menjamin obat dibuat secara konsisten,
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai tujuan penggunaannya)
sesuai persyaratan NIE (Nomor Izin edar) dan spesifikasi produk.
Adapun peran Tenaga Kefarmasian/Tenaga Teknis Kefarmasian di Industri
Farmasi :
1. Bagian Produksi merupakan peran pengolahan dan peran pengemasan
2. Quality Control (QC) merupakan fungsi STSIM (Sampling, Testing,
Spesifikasi, Inspeksi, Monitoring
3. Quality Acurance (QA) merupakan pelaksanaan pembuktian atau validasi
apa yang kita lakukan
Aspek yang diatur dalam CPOB meliputi Manajemen Mutu, Personalia,
Bangunan Dan Fasilitas, Peralatan, Sanitasi Dan Higiene, Produksi,
Pengawasan Mutu, Inspeksi Diri, Audit Mutu ,Persetujuan Pemasok,
Penanganan Keluhan Terhadap Produk Dan Penarikan Kembali Produk,
Dokumentasi, Pembuatan Dan Analisis
Perbedaan QA dan QC
CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL
YANG BAIK (CPOTB)