SEDIAAN FARMASI
DISUSUN OKEH:
KELAS: B
BHAKTU PERTIWI
PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Spesialite, Alat
dan Terminologi Kesehatan dengan judul “Penggolongan Obat Menurut Peraturan
Perundang – Undangan Di Indonesia”.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, Saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Palembang,
Penulis
DAFTAR ISI
SEDIAAN FARMASI…………………………………………………………………. ..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………
BAB I……………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………...
3.2 Saran…………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
Obat sering disebut obat modern ialah sutu bahan yang dimaksud kan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan
atau bagian badan manusia.
1.3 TUJUAN
Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta dapat menjadi
pengalaman yang bermanfaaat dalam menerapkan ilmu yang di dapat selam
perkuliahan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 OBAT
Penggolongan obat di atas adalah obat yang berbasis kimia modern, padahal juga
dikenal obat yang berasal dari alam, yang biasa dikenal sebagai obat tradisional.Obat
tradisional Indonesia semula hanya dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu obat
tradisional atau jamu dan fitofarmaka. Namun, dengan semakin berkembangnya
teknologi, telah diciptakan peralatan berteknologi tinggi yang membantu proses
produksi sehingga industri jamu maupun industri farmasi mampu membuat jamu
dalam bentuk ekstrak. Namun, sayang pembuatan sediaan yang lebih praktis ini belum
diiringi dengan perkembangan penelitian sampai dengan uji klinik.
Pengelompokan obat bahan alam Indonesia ini menjadi jamu sebagai kelompok yang
paling sederhana, obat herbal terstandar sebagai yang lebih tinggi, dan fitofarmaka
sebagai yang paling tinggi tingkatannya. Pokok – pokok pengelompokan tersebut sesuai
SK Kepala Badan POM No. HK.00.05.2411 tanggal 17 Mei 2004.
KOSMETIKA
Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan
pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ
genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan, dan atau memperbaiki bau badan atau
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Kosmetik dalam negeri adalah kosmetik yang dibuat dan dikemas oleh industri di
dalam negeri, meliputi kosmetik lokal, kosmetik lisensi, dan kosmerik kontrak.
Kosmetik lokal adalah kosmetik yang diproduksi tanpa lisensi di wilayah
Indonesia. Kosmetik lisensi adalah kosmetik yang diproduksi di wilayah
Indonesia atas dasar penunjukan atau persetujuan tertulis dari pabrik induatri
negara asalnya. Kosmetik kontrak adalah kosmetik yang produksinya
dilimpahkan kepada produsen lain berdasarkan kontrak. Kosmetik impor adalah
kosmetik produksi pabrik luar negeri yang dimasukan dan diedarkan di wilayah
indonesia termasuk kosmerik kontrak. Bahan kosmetik adalah bahan yang
berasal dari alam atau sintetik yang digunakan untuk memproduksi kosmetik.
Penggolongan Kosmetik
Berdasarkan bahan dan penggunaannya serta untuk penilaian, kosmetik dibagi
menjadi dua golongan :
Kosmetik golongan I adalah :
Kosmetik yang digunakan untuk bayi
Kosmetik yang digunakan di sekitar mata, rongga mulut, dan mukosa lainnya.
Kosmetik yang mengandung bahan dengan persyaratan kadar dan penandaan.
Kosmetik yang mengandung bahan dan fungsinya belum lazim serta belum
diketahui keamanan dan kemanfaatannya.
2. Kosmetik golongan II adalah : Berdasarkan fungsinya kosmetik terdiri dari 13
kategori :
3. Kosmetik yang tidak termasuk golongan I.
Sediaan bayi, Sediaan mandi,Sediaan kebersihan badan, Sediaan cukur,
Sediaan wangi-wangian, Sediaan rambut, Sediaan pewarna rambut, Sediaan
rias mata, Sediaan rias wajah, Sediaan pewarnaan kulit, Sediaan mandi surya
dan tabir surya, Sediaan kuku, Sediaan higiene mulut, Persyaratan Kosmetik,
Kosmetik yang diproduksi dan atau diedarkan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut: Menggunakan bahan yang memenuhi standar dan persyaratan
mutu serta persyaratan lain yang ditetapkan. Diproduksi dengan menggunakan
cara pembuatan kosmetik yang baik. Terdaftar pada dan mendapat izin edar dari
badan POM.
2.4. PENGERTIAN OBAT SECARA KHUSUS
1..Obat Generik
Adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
untuk zat berkhasiat yang dikandungannya
.
2. Obat Generik Bermerek / Bernama Dagang
Obat generik berlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam daftar obat
esensial nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai
dengan persyaratan Cara Pembuatan Obat yang baik (CPOB) dan diuji ulang
oleh pusat pemeriksaan obat dan Makanan Departemen Kesehatan.
3.Obat Paten
Yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama sipembuat yang
dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
4. Obat Jadi
Yakni obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk, cairan, salep,
tablet, pil, suppositoria atau bentuk lain yang mempunyai teknis sesuai dengan
Farmakope Indonesia atau buku lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
5.Obat Esensial
Definisi
Contoh:
Paracetamol,Aspirin,Promethazine,Guafenesin,Bromhexin HCLChlorpheniramine
maleate (CTM),Dextromethorphan,Zn Sulfate,Proliver,Tripid,Gasflat,Librozym
(penyebutan merk dagang, karena obat tersebut dalam kombinasi).
Definisi
Obat bebas terbatas merupakan obat yang dalam jumlah tertentu masih dapat
diperoleh di apotek dan tanpa resep dokter. Obat ini memiliki tanda lingkaran biru
bergaris tepi hitam pada kemasannya. Selain itu, juga terdapat beberapa peringatan
konsumsi pada kemasan obat, seperti :
Tanda peringatan
P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
Contoh
3. Obat Keras
Definisi
4. Psikotropika
Definisi
Golongan psikotropika
Penggunaan obat psikotropika yang tidak sesuai resep dokter dapat
menyebabkan penggunanya mengalami kecanduan. Berdasarkan tingkat
risiko kecanduan yang dihasilkan, psikotropika dibagi menjadi empat
golongan, yaitu:
5. Narkotoka
Definisi
Narkotika bisa dibedakan ke dalam dua golongan yakni, narkotika alami dan
narkotika buatan. Narkotika alami adalah ganja, kokai dan juga candu.
Sementara narkotika buatan adalah narkotika yang sengaja dibuat
menggunakan bahan sintetis seperti morfin, heoin dan juga shabu.
Pada awalnya, narkotika biasa digunakan untuk kebutuhan medis, dan juga
dijadikan bahan campuran pada obat-obatan serta penggunaan untuk
keperluan medis lainnya. biasanya narkotika banyak digunkana untuk
keperluan medis sebab narkotika mampu memberikan efek nyaman bagi
penggunanya dan untuk menghilangkan rasa sakit untuk sementara waktu.
Hingga pasien bisa dioperasi tanpa merasakan sakit sama sekali.
Definisi
Obat wajib Apotek (OWA) Adalah obat keras yang dapat diserahkan
oleh Apoteker oleh Apotek tanpa resep dokter. Peraturan tentang Obat
Wajib Apotek berdasarkan keputusan menteri kesehatan RI No.
347/Menkes/SK/VII/1990 yang telah di perbaharui dengan keputusan
menteri kesehatan No. 924/Menkes/Per/X/1993, di keluarkan dengan
pertimbangan sebagai berikut :
a. Pertimbangan yang utama untuk obat wajib apotek ini sama dengan
pertimbangan obat yang diserahkan tampa resep dokter, yaitu
meningkatkan kemampuan masyrakat dalam menolong diri nya sendiri
guna mengatasi masalah kesehatan, dengan meningkatkan pengobatan
sendiri secara tepat,aman dan rasional.
2. prekursor Narkotika
Definisi
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam
Undang-Undang ini.
Prekursor narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia
yang dapat digunakan dalam pembuatan narkotika yang dibedakan dalam
tabel sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini.
Dari definisi tersebut di atas, secara sederhana narkotika dapat
dikatakan sebagai obat bius, prekursor narkotika sebagai bahan pembuat
narkotika, sementara psikotropika merupakan zat atau obat yang berkhasiat
psikoaktif. Khasiat psikoaktif ini bermacam-macam, misalnya meningkatkan
tekanan darah, mengurangi kantuk, dan menjadikan lebih semangat melalui
konsumsi stimulan atau untuk menjadikan lebih rileks melalui konsumsi
depresan, dan lain-lain.
Bagi masyarakat awam memang tidak mudah untuk membedakan secara
kasat mata antara narkotika, prekursor narkotika dan psikotropika. Meskipun
demikian, peraturan perundang-undangan membedakan secara jelas mana
zat yang termasuk narkotika, mana zat yang termasuk prekursor narkotika
dan mana zat yang termasuk psikotropika. Daftar dari zat atau obat tersebut
dapat dilihat pada lampiran masing-masing undang-undang.
Obat bahan alam Indonesia adalah obat bahan alam yang diproduksi di
Indonesia.
Obat bahan alam Indonesia dikelompokkan menjad 3i:
1. Jamu (Empirical based herbal medicine)
Jamu merupakan obat tradisional yang dikenal luas oleh masyarakat
Indonesia.
Jamu adalah istilah yang berasal dari bahasa Jawa, tepatnya pada 16
Masehi. Kata Jamu berasal dari dua kata, yaitu “Djampi” dan “Oesodo” yang
memiliki makna obat, doa, dan juga berarti formula yang berbau magis.(2)
Jamu pertama kali muncul pada zaman Kerajaan Mataram atau sekitar 1300
tahun yang lalu. (3)
Keberadaan jamu sejak zaman dahulu dapat dilihat dari beberapa bukti
sejarah seperti relief pada candi Borobudur. Relief Candi Borobudur yang
dibuat oleh Kerajaan Hindu-Budha tahun 772 M menggambarkan kebiasaan
meracik dan meminum jamu untuk memelihara kesehatan. Bukti sejarah
lainnya yaitu penemuan prasasti Madhawapura dari peninggalan kerajaan
Hindu-Majapahit yang menyebut adanya profesi 'tukang meracik jamu' yang
disebut Acaraki.
Ditemukannya Lontar Usada di Bali yang ditulis menggunakan bahasa Jawa
kuno menceritakan mengenai penggunaan jamu juga menjadi bukti
keberadaan jamu sejak zaman dahulu.
Peralatan yang dikenal untuk membuat jamu masih banyak ditemui sebagai
salah satu peralatan rumah tangga pada masyarakat Jawa, contohnya
lumpang, parut, kuali.
Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan
alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk
melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan
berharga mahal, ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dengan
pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses
produksi dengan tehnologi maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang
dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti
standart kandungan bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak
tanaman obat, standart pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji
toksisitas akut maupun kronis.
Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine)
Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan
dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar,
ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia..
menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga
bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas
dengan pembuktian secara ilimiah.
PANUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Kepala BPOM RI. 2016. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
nesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu yang
Sering Disalahgunakan. Jakarta: BPOM RI.
Direktorat Pengawasan NAPZA Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2015. Tersedia Online
di: : http://www.pom.go.id/mobile/index .php/view/berita/9589/OBATOBAT-
TERTENTU-YANGSERINGDISALAHGUNAKAN.html
https://tirto.id/elh7 Fito farmaka obat herbal co.ad.di acces. 1 April 2020
Tan, H.T., Rahardja, K., 2007. Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek
Sampingnya, edisi keenam. PT.Elex Media Komputindo, Jakarta., 325-340.
Notoatmodjo, S., 2004, Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Notoatmodjo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. PT. Rineka Cipta:
Jakarta.