1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan
perusahaan/majikan. Hal ini dapat terjadi karena pengunduran diri, pemberhentian oleh
perusahaan atau habis kontrak.
Apabila pekerja tersebut mengundurkan diri secara mendadak tanpa mengikuti prosedur sesuai
ketentuan yang berlaku (diajukan 30 hari sebelum tanggal pengunduran diri) maka pekerja
tersebut hanya mendapatkan uang penggantian hak. Tetapi kalau mengikuti prosedur maka
pekerja tersebut mendapatkan uang pisah yang besar nilainya berdasarkan kesepakatan antara
pengusaha dan pekerja yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau peraturan
perusahaan.
b. Pengunduran diri secara tertulis atas kemauan sendiri karena berakhirnya hubungan kerja
Bagi pekerja kontrak yang mengundurkan diri karena masa kontrak berakhir, maka pekerja
tersebut tidak mendapatkan uang pesangon sesuai ketentuan pasal 154 ayat 2 dan uang
penghargaan masa kerja sesuai ketentuan pasal 156 ayat 3 juga uang pisah tetapi berhak atas
penggantian hak sesuai ketentuan pasal 156 ayat 4.
Mengenai batasan usia pensiun perlu disepakati antara pengusaha dan pekerja dan dituangkan
dalam perjanjian kerja bersama atau peraturan perusahaan. Batasan usia pensiun yang dimaksud
adalah penentuan usia berdasarkan usia kelahiran dan berdasarkan jumlah tahun masa kerja.
Pekerja telah melakukan penipuan, pencurian, penggelapan barang dan atau uang milik
perusahan.
Pekerja memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahan.
Pekerja mabuk, minum - minuman keras, memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika,
dan zat aktif lainnya, dilingkungan kerja.
Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja.
Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi, teman sekerja atau perusahaan
dilingkungan kerja.
Perusahaan dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap pekerja setelah 6 (enam)
bulan tidak melakukan pekerjaan yang disebabkan masih dalam proses pidana. Dalam
ketentuan bahwa perusahaan wajib membayar kepada pekerja atau buruh uang penghargaan
masa kerja sebesar 1 (satu) kali ditambah uang pengganti hak.
Pengembangan SDM pada sebuah perusahaan akan dimulai dari proses onboarding, pengadaan
kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dengan kelas atau kursus dan seminar, penyediaan
tool yang bisa membantu pekerjaan karyawan dan sebagainya.
7. Pelatihan bahasa
Pelatihan dan pengembangan mengenai bahasa juga sebaiknya harus dipertimbangkan bila
perusahaan ingin lebih berkembang. Jangan menutup mata dengan perbedaan bahasa, karena
bisa saja pasar yang ditargetkan perusahaan ternyata adanya di luar negeri bukan di Indonesia.
Ambilah peluang pasar tersebut bila memang itu baik untuk perusahaan.
Training for Trainer. Pelatihan bagi para calon trainer atau instruktur secara terpadu sehingga
menjadi seorang trainer yang kompeten sehingga mampu mendesain silabus, materi training
dan presentasi, sekaligus mengajarkannya dengan cara yang menarik dan efektif sehingga dapat
dipahami oleh peserta training.
11. Apa pengertian Orientasi?
Orientasi merupakan program yang dirancang untuk membantu pegawai baru yang telah lulus
seleksi agar lebih mengenal pekerjaan dan oraganisasi dimana ia akan bekerja, program
orientasi sering juga disebut juga dengan program induksi,yaitu program dalam
memperkenalkan pegawai baru berkenaan dengan jabatan yang akan diembanya, orientasi
dilaksanakan karena semua pegawai baru membutuhkan waktu untuk dapat menyesuaikan diri
atau beradaptasi dengan lingkungan kerjanya.
12. Apa tujuan Orientasi?
tujuan yang ingin dicapai dalam orientasi adalah :
a. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan
lingkungan kerja barunya.
b. Memberikan pemahaman mengenai organisasi beserta nilai-nilai yang terkandung
didalamya.
c. Mempelajari cara bekerja dan berfikir pegawai-pegawaiyang telah ada didalam orgaisasi.
d. Memberikan bekal bagi pegawai yang akan menjadi sumber pengetahuanya dalam
mengemban tugas dan pekerjaanya yang ada didalam organisasi.
e. Mengakselerasi pegawai untuk memahami pekerjaanya dengan lenih baik sehingga ketika ia
bekerja akan mengemban tugas dan pekerjaanya dengan lebih efektif dan efisien.
f. Mengurangi kecemasan pegawai karena ia akan memasuki tugas dan pekerjaan barunya yang
ada didalam organisasi.
a. Organisasi (company)
Materi ini menyangkut visi misi, nilai-nilai inti, organisasi, serta sistem manajemen yang
digunakan dalam organisasi.
b. Pelanggan (customer)
Materi ini menyangkut pelanggan yang menjadi fokus utama kenapa organisasi ada dan
hadir.
c. Pesaing (competitor)
Materi ini menyangkut pesaing yang berkompetisi pada bisnis yang sama dengan organisasi.
d. Kebiasaan (manners)
Materi ini menyangkut kebiasaan-kebiasaan yang ada didalam organisasi namun kebiasaan
tersebut tidak tertulis didalam organisasi.
e. Tim kerja (Team)
Materi ini menyangkut tim kerja yang ada didalam organisasi serta menjelaskan tentang
bagaimana keberadaan pegawai ditengah tim yang ada.
h. Fasilitas (fasilities)
Materi ini menyangkut pengenalan tentang berbagai macam fasilitas yang ada didalam
organisasi dalam rangka menunjang kerja.
Promosi memiliki manfaat baik bagi perusahaan maupun karyawan, antara lain:
b. Pengalihan (transfer)
Pengalihan (transfer) adalah pengalihan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang
memiliki tanggung jawab yang sama, gaji yang sama dan level organisasi yang sama.
Pengalihan sangat bermanfaat bagi pemegang jabatan, karena pengalamannya dapat dialihkan
kepada seseorang dengan keterampilan baru dan perspektif berbeda yang membuat orang
tersebut menjadi pekerja dan kandidat yang lebih baik untuk dipromosikan di masa depan.
Pengalihan pada umumnya dimaksudkan untuk menempatkan karyawan pada tempat yang
setepatnya, dengan maksud agar karyawan yang bersangkutan memperoleh suasana baru dan/
atau kepuasan kerja setinggi mungkin dan dapat menunjukkan kinerja yang lebih tinggi.
Penurunan jabatan dapat pula dikatakan sebagai penugasan kembali seorang karyawan ke
posisi pekerjaan yang lebih rendah dengan gaji atau upah yang lebih kecil serta kualifikasi
keterampilan dan tanggung jawab yang lebih rendah.
16. Apa saja prinsip-prinsip penempatan pegawai?
1. Prinsip Kemanusiaan, prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang
mempunyai persamaan harga diri, kemauan, keinginan, cita-cita dan kemampuan harus
dihargai posisinya sebagai manusia yang layak dan tidak dianggap mesin.
2. Prinsip Demokrasi, prinsip ini menunjukkan adanya saling menghormati, saling menghargai,
dan saling mengisi dalam melaksanakan kegiatan.
3. Prinsip The Right Man On The Right Place, prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti
bahwa penempatan setiap orang dalam organisasi perlu didasarkan pada kemampuan,
keahlian, pengalaman, serta pendidikan yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.
4. Prinsip Equal Pay For Equal Work, pemberian balas jasa terhadap karyawan baru
didasarkan atas prestasi kerja yang didapat oleh karyawan yang bersangkutan.
5. Prinsip Kesatuan Arah, prinsip ini diterapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan
yang bekerja agar dapat melaksanakan tugas-tugas dibutuhkan ke satu arah, kesatuan
pelaksanaan tugas, sejalan dengan program dan rencana yang digariskan.
6. Prinsip Kesatuan Tujuan, prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah
yang dilaksanakan karyawan harus difokuskan pada tujuan yang dicapai.
7. Prinsip Kesatuan Komando, karyawan yang bekerja selalu dipengaruhi adanya komando
yang diberikan sehingga setiap karyawan hanya mempunyai satu atasan.
8. Prinsip Efisiensi dan Produktifitas Kerja, prinsip ini merupakan kunci ke arah tujuan
perusahaan karena efisiensi dan produktivitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan.
Promosi (promotion), terjadi apabila seorang pekerja dipindahkan dari suatu posisi ke posisi
yang lain atau lebih tinggi. Promosi merupakan suatu proses pengakuan (recognition)
perusahaan kepada pekerja karena pekerja dianggap telah memiliki kinerja sangat baik
sehingga pantas mendapatkan kenaikan jabatan. Ada pula promosi yang bukan berdasarkan
pada kinerja yang baik dan buruk tetapi pada lamanya waktu bekerja (tenure) diperusahaan
tersebut.
Demosi (demotion) adalah mengakibatkan pekerja menempati posisi yang lebih rendah, dengan
tanggung jawab yang lebih kecil dan renumerasi yang lebih sedikit.
Transfer adalah perpindahan dari posisi saat ini keposisi yang baru tapi memiliki kedudukan,
tanggung jawab, dan jumlah renumerasi yang sama.
Jadi promosi dan demosi merupakan proses penempatan yang bersifat vertikal naik dan
turun, sedangkan transfer merupakan proses penempatan yang bersifat horizontal.
) kriteria yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan penempatan pegawai antara lain:
a) Pengetahuan
Merupakan suatu kesatuan informasi terorganisir yang biasanya terdiri dari sebuah fakta atau
prosedur yang diterapkan secara langsung terhadap kinerja. Sebuah fungsi pengetahuan
seseorang dapat diperoleh melalui pendidikan formal, pendidikan informal, membaca buku
dan lain-lain. Pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan diharapkan dapat membantu dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya, oleh karena itu karyawan dituntut
untuk memiliki pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaannya.
b) Kemampuan
Kemampuan menunjukan kesanggupan, kecakapan seseorang untuk melaksanakan tugas dan
pekerjan yang dibebankan kepadanya. Setiap pekerjaan menuntut pengetahuan, ketrampilan
dan sikap tertentu. Kemampuan sangat penting karena bertujuan untuk mengukur prestasii
kerja karyawan, maksudnya dapat mengukur sejauh mana pegawai bisa sukses dalam
melakukan tugas dan pekerjaannya. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa setiap jenis
pekerjaan menuntut pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu agar dapat melakukan
pekerjaan dengan baik yang akan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai
tersebut.
c) Sikap
Kriteria selanjutnya yang harus dipenuhi dalam penempatan pegawai adalah sikap. Sikap
merupakan pernyataan evaluatif yang baik dan menguntungkan, hal ini menyangkut mengenai
obyek, orang atau peristiwa dimana sikap dapat mencerminkan bagaimana seseorang
merasakan sesuatu (misalnya benar, salah, setuju, tidak setuju).
faktor yang harus dipertimbangkan dalam penempatan pegawai adalah sebagai berikut:
a) Faktor prestasi akademis
Prestasi akademis yang telah dicapai oleh pegawai selama mengikuti jenjang pendidikan,
sebelumnya harus mendapatkan pertimbangan dalam menempatkan di mana pegawai yang
bersangkutan harus melaksanakan tugas dan pekerjaan serta mengemban wewenang dan
tanggung jawab. Pegawai yang memiliki prestasi akademik yang tinggi harus ditempatkan
pada tugas dan pekerjaan yang diperkirakan dia mampu mengembannya.
b) Faktor pengalaman
Pengalaman bekerja pada pekerjaan yang sejenis yang telah dialami sebelumnya, perlu
mendapatkan pertimbangan dalam rangka penempatan pegawai. Pengalaman bekerja banyak
memberikan kecenderungan bahwa yang bersangkutan memiliki keahlian dan keterampilan
kerja yang relatif tinggi. Pengalaman bekerja yang dimiliki oleh seseorang, kadang-kadang
lebih dihargai daripada tingkat pendidikan yang menjulang tinggi.
c) Faktor kesehatan fisik dan mental
Faktor ini perlu mendapatkan pertimbangan dalam menempatkan pegawai karena tanpa
dipertimbangkan, hal-hal yang dapat merugikan organisasi tidak menutup kemungkinan akan
terjadi. Walaupun kurang akurat tingkat kepercayaan terhadap hasil tes kesehatan yang
dilakukan, terutama tentang kondisi fisik, namun sepintas lalu dapat dilihat kondisi fisik
pegawai yang bersangkutan untuk dipertimbangkan, pada tempat mana pegawai yang
bersangkutan diberikan tugas dan pekerjaan yang cocok baginya berdasarkan kondisi fisik
yang dimiliki. Melihat kesehatan mental, sebenarnya tak semudah menilai kesehatan fisik,
karena untuk menguji kesehatan mental diperlukan dokter khusus yang ahli tentang lingkup
tersebut.
d) Faktor status perkawinan
Faktor ini juga sebagai bahan pertimbangan dalam menempatkan pegawai yang bersangkutan
terutama wanita yang telah berkeluarga. Pegawai wanita yang mempunyai suami perlu
mendapatkan pertimbangan apalagi jika sudah mempunyai anak.
e) Faktor usia
Dalam rangka menempatkan pegawai, faktor usia pada diri pegawai yang lulus dalam seleksi,
perlu mendapatkan pertimbangan untuk menghindarkan rendahnya produktivitas yang
dihasilkan oleh pegawai yang bersangkutan.