Ketenagakerjaan.
Dari pemahaman saya mengenai undang-undang tersebut, ada tujuh hak cuti yang wajib
Anda ketahui dan peroleh.
Setiap tenaga kerja berhak memperoleh 1 hari cuti dalam sebulan atau 12 hari dalam setahun.
Jenis cuti karyawan ini disebut cuti tahunan yang diatur dalam pasal 79 dan 84 UUK Nomor
13 Tahun 2003.
Namun, ada pula perusahaan yang memberi hak cuti tahunan kepada karyawan walaupun
masa kerjanya belum 12 bulan.
Adalah wewenang setiap perusahaan untuk mengatur hak cuti tahunan karyawan lebih lanjut
dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama dan kesepakatan antara pengusaha
dan karyawan.
Apabila Anda memiliki sisa cuti beberapa hari di akhir tahun, apakah bisa
diakumulasikan ke tahun berikutnya?
Perusahaan memiliki aturan masing-masing tentang perhitungan hak cuti tahunan untuk
karyawannya. Hal ini diatur dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
Ada perusahaan yang menambahkan sisa cuti tahun lalu dengan tahun ini, ada juga yang
menghanguskan sisa jatah cuti.
Selain itu, ada pula perusahaan yang memberikan kompensasi sejumlah uang sesuai dengan
sisa cuti karyawannya. Akan lebih baik jika Anda bertanya kepada bagian SDM di
perusahaan Anda tentang perhitungan hak cuti karyawan.
Apabila sakit, Anda berhak mendapatkan cuti. Sakit yang dimaksud di sini adalah sakit
menurut keterangan dokter. Jadi, Anda juga harus menyertakan surat keterangan dokter
apabila hendak memperoleh cuti sakit.
Selain itu, jika Anda adalah karyawan perempuan, Anda memperoleh hak cuti sakit apabila
Anda sedang menstruasi. Hak cuti menstruasi ini pun telah tercantum dalam Undang-undang
Ketenagakerjaan.
Lama masa cuti sakit disesuaikan dengan waktu istirahat yang disarankan oleh dokter dalam
surat keterangan tersebut.
Di dalam pasal 81 ayat (1) tertulis jelas bahwa karyawan perempuan yang dalam masa haid
merasakan sakit dan memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari
pertama dan kedua pada waktu haid.
Namun, pelaksanaannya tetap diatur lebih lanjut dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
Keterkaitan antara cuti sakit dan cuti tahunan seharusnya diatur secara jelas oleh perusahaan.
Apabila Anda ingin tahu apakah cuti sakit berpengaruh terhadap cuti tahunan, Anda dapat
melihat kembali peraturan perusahaan, perjanjian kerja atau surat kesepakatan bersama yang
telah Anda miliki.
Pada dasarnya, hal ini kembali pada kesepakatan antara perusahaan dengan karyawan untuk
memberlakukan cuti sakit ke dalam cuti tahunan atau tidak.
Karyawan perempuan berhak mendapatkan cuti bersalin atau melahirkan. Cuti ini diambil
sebelum, saat dan setelah melahirkan.
Hak cuti melahirkan diberikan agar karyawan perempuan agar dapat mempersiapkan diri
sebelum proses melahirkan dan dapat merawat anak dengan baik setelah melahirkan.
Selanjutnya, pada ayat (2) disebutkan Pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran
kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat
keterangan dokter kandungan atau bidan.
Cuti hamil merupakan perlindungan bagi karyawan perempuan sedangkan cuti tahunan
adalah hak bagi karyawan laki-laki dan perempuan.
Cuti tahunan dan cuti melahirkan adalah 2 hak yang seharusnya diperoleh karyawan
perempuan.
Apabila Anda telah mengambil cuti tahunan, Anda pun tetap dapat mengambil cuti
melahirkan. Jadi, cuti tahunan seharusnya tidak mengurangi jatah cuti melahirkan.
Cuti besar disebut juga istirahat panjang. Istirahat panjang ini diperuntukkan bagi Anda yang
loyal bekerja selama bertahun-tahun di perusahaan yang sama.
Cuti besar hanya dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu saja. Sebelum Anda
merencanakan liburan, Anda harus memastikan apakah perusahaan tempat Anda bekerja akan
memberi cuti besar atau tidak.
Setelah Anda memiliki masa kerja selama 6 tahun, Anda berhak mendapatkan cuti besar atau
istirahat panjang. Anda dapat mengajukan istirahat panjang pada tahun ke-7 dan ke-8 masing-
masing selama satu bulan.
Apabila Anda tidak mengajukan cuti besar 6 bulan setelah hak istirahat panjang itu timbul,
maka hak Anda dinyatakan gugur. Jadi segera ajukan cuti besar setelah hak itu muncul.
Apabila Anda tidak bekerja karena suatu alasan penting, Anda berhak mengajukan cuti. Anda
berhak atas cuti tidak masuk kerja karena halangan dan tetap dibayar penuh.
Apabila Anda memiliki keperluan penting seperti disebutkan di atas, ajukan permohonan cuti
sesuai dengan jumlah hari yang telah diitentukan.
Jika hari yang Anda ajukan melebihi ketentuan, mungkin hal itu akan mempengaruhi cuti
tahunan Anda. Tanyakan lebih lanjut kepada pihak SDM atau pejabat di perusahaan Anda.
Cuti bersama diberikan pada hari kurang efektif di antara libur, akhir pekan atau hari raya
besar keagamaan atau peringatan hari besar nasional.
Perhitungan cuti bersama juga diatur dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor SE.302/MEN/SJ-HK/XII/2010 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Cuti
Bersama di Sektor Swasta.
Di dalam surat edaran tersebut, ditulis bahwa cuti bersama merupakan bagian dari
pelaksanaan cuti tahunan.
Jadi, jika Anda bekerja pada hari-hari cuti bersama, hak cuti tahunan Anda tidak akan
berkurang. Namun, apabila Anda memilih untuk libur, hal ini akan mengurangi hak cuti
tahunan Anda.
Cuti bersama bersifat fakultatif dan pelaksanaannya diatur berdasarkan kesepakatan antara
pengusaha dengan karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan operasional perusahaan.
Jadi, ada kemungkinan Anda tidak libur saat cuti bersama karena sifatnya fakultatif tersebut.
Salah satu pasal yang mengatur tentang upah atau gaji karyawan adalah pasal 93 Undang-
Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.
Di dalam pasal ini disebutkan bahwa upah tidak dibayar apabila karyawan tidak melakukan
pekerjaan.
Dalam kondisi apa Anda tetap dibayar oleh perusahaan walaupun tidak masuk kerja?
Perusahaan tetap berkewajiban membayar Anda jika Anda sakit (berdasarkan keterangan
dokter), sakit karena menstruasi.
Selain itu, Anda akan tetap dibayar apabila tidak masuk karena karena menikah, menikahkan,
mengkhitankan, membaptiskan anaknya, istri melahirkan atau keguguran kandungan,
suami/istri/anak/menantu/orang tua/mertua/anggota keluarga dalam satu rumah meninggal
dunia.
Apabila masih sakit, upah akan dibayarkan sebesar 75% untuk 4 bulan kedua.
Jika karyawan tak kunjung sembuh setelah 8 bulan, maka karyawan tersebut berhak
memperoleh upah sebesar 50% dari upah penuhnya.
Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja
dilakukan oleh pengusaha.
Apabila sedang mengambil cuti, Anda berhak atas upah penuh. Dalam hal ini adalah gaji
pokok dan tidak termasuk tunjangan-tunjangan yang diperhitungkan berdasarkan kehadiran
Anda di tempat kerja per hari seperti tunjangan makan, transportasi dan lain sebagainya.
Jadi, sebelum mengajukan cuti, baca kembali Perjanjian Kerja Bersama atau Peraturan
Perusahaan tempat Anda bekerja. Gunakan UUK Nomor 13 Tahun 2003 sebagai panduan
Anda.
Kemudian ajukan surat permohonan cuti untuk mengambil hak cuti Anda sebagai karyawan