Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PENGANGKATAN

PEGAWAI NON PNS


DI RS PARU DR. M. GOENAWAN PARTOWIDIGDO CISARUA

TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, maka Pedoman
Pengangkatan Pegawai Non PNS di RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Pedoman Pengangkatan Pegawai Non PNS ini menjelaskan mekanisme dan tata cara
pengangkatan pegawai non PNS di RSP Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua,
sehingga dalam pelaksanaannya tidak tejadi penyimpangan.
Dalam penyusunan Pedoman Pengangkatan Pegawai Non PNS di RS Paru Dr. M.
Goenawan Partowidigdo Cisarua ini berdasarkan kepada Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2014 tentang Pengelolaan Pegawai Non PNS Pada
Satuan Kerja Kementerian Kesehatan Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (PPK-BLU).

Diharapkan pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan


kegiatan peningkatan kinerja di bagian kepegawaian.
Atas perhatiannya, di ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

hal
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………… i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………….. 1
I. Latar Belakang………………………………………………………………………………………………. 1
II. Tujuan…………………………………………………………………………………………………………… 1
III. Ruang Lingkup………………………………………………………………………………………………. 1
IV. Referensi………………………………………………………………………………………………………. 1

BAB II PERENCANAAN KEBUTUHAN PEGAWAI………………………………………………………. 2

BAB III PENERIMAAN PEGAWAI BARU…………………………………………………………………… 4


I. Ketentuan Umum………………………………………………………………………………………….. 4
II. Langkah-langkah……………………………………………………………………………………………. 4

BAB IV PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN………………………………………………………… 7


I. Pengangkatan……………………………………………………………………………………………….. 7
II. Penempatan…………………………………………………………………………………………………. 7

BAB V PEMBINAAN, PENGEMBANGAN, PENILAIAN KINERJA DAN


PEMBERHENTIAN………………………………………………………………………………………….. 8
I. Pembinaan…………………………………………………………………………………………………….. 8
II. Pengembangan……………………………………………………………………………………………… 8
III. Penilaian Kinerja……………………………………………………………………………………………. 8
IV. Pemberhentian……………………………………………………………………………………………… 8

BAB VI PENUTUP…………………………………………………………………………………………………… 9
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Dalam rangka menjamin keberlangsungan pelayanan di Satuan Kerja Kementerian
Kesehatan yang telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
dapat berlangsung secara efektif dan efisien, dibutuhkan sumber daya manusia dan
atau pegawai profesional dengan kompetensi dan jumlah yang memadai.

Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia/ pegawai profesional tersebut,


maka RSP Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua yang telah menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) dapat memperkerjakan
pegawai Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik secara tetap maupun kontrak. Sebagai
dasar pelaksanaannya mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 20
tahun 2014 tentang Pengelolaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil pada Satuan Kerja
Kementerian Kesehatan Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum.

Atas dasar hal tersebut diatas maka disusnlah Pedoman Rekrutmen Pegawai
Non Pegawai Negeri Sipil di RSP Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua.
Rekrutmen pegawai di RSP Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua bersifat
terbuka untuk umum dan memenuhi persyaratan.

II. Tujuan
Tujuan dari pedoman ini adalah untuk menjelaskan tata cara penerimaan pegawai
Non PNS di RSP Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua sesuai dengan kebutuhan
organisasi.

III. Ruang Lingkup


Ruang lingkup rekrutmen pegawai meliputi pengadaan, pengaturan hak dan
kewajiban, pembinaan, pengembangan dan penilain kinerja, kesejahteraan serta
pemberhentian.

IV. Referensi
Referensi dari pedoman rekrutmen pegawai di RSP Dr. M. Goenawan Partowidigdo
Cisarua adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 20 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil pada Satuan Kerja Kementerian
Kesehatan Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
BAB II
PERENCANAAN KEBUTUHAN PEGAWAI

Rekrutmen pegawai di RSP Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua dilakukan apabila


kebutuhan pegawai tidak terpenuhi melalui pengadaan pegawai negeri sipil.
Pelaksanaannya dilakukan setelah Direktur Utama menetapkan rencana kebutuhan
pegawai sesuai dengan yang diajukan oleh unit kerja serta dituangkan dalam RBA.

Penyusunan perencanaan kebutuhan pegawai BLU di unit pelaksana teknis PPK BLU
dilakukan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dan didasarkan pada Analisis
Penghitungan Beban Kerja disesuaikan dengan kemampuan keuangan unit kerja PPK
BLU Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian
Kesehatan.

Langkah-langkah penyusunan perencanaan kebutuhan pegawai di unit kerja PPK BLU


dapat terdiri dari :
1. Unit kerja mengajukan usulan kebutuhan pegawai baru kepada Direktoratnya
masing-masing.
2. Direktorat masing-masing menyusun rencana kebutuhan pegawai berdasarkan
analisa jabatan dan analisa beban kerja serta mempertimbangkan estimasi turn
over pegawai, rencana bisnis strategis dan kemampuan anggaran dalam RBA.
Sumber data yang dibutuhkan meliputi :
a. Data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya yaitu :
1) waktu kerja tersedia;
2) standart beban kerja;
3) standart kelonggaran masing-masing kategori pegawai.
b. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu 1 (satu) tahunan
yang disusun berdasarkan berbagai data kegiatan pelayanan yang telah
dilaksanakan di tiap unit kerja selama kurun waktu 1 (satu) tahun.
3. Hasil Perhitungan ABK dikoreksi oleh Bagian SDM/ unit yang mengelola SDM
4. Pimpinan unit kerja PPK BLU menetapkan jumlah kebutuhan tenaga di unit kerja
untuk dilakukan rekruitmen.
5. Rencana kebutuhan selanjutnya diusulkan kepada Pimpinan unit kerja PPK BLU.
6. Pimpinan unit kerja PPK BLU menetapkan rencana kebutuhan pegawai.
BAB III
PENERIMAAN PEGAWAI BLU

I. Ketentuan Umum
1. Perencanaan kebutuhan pegawai BLU ditetapkan berdasarkan hasil
perhitungan kebutuhan pegawai yang pelaksanaannya menganut prinsip
netral, obyektif, akuntabel, bebas, terbuka serta memperhatikan efektivitas
dan efisiensi;
2. Penerimaan pegawai BLU dilakukan oleh pimpinan unit kerja BLU atau pejabat
yang diberi kewenangan menetapkan kebutuhan/formasi pegawai/staf baik
dari jumlah, jenis maupun kompetensinya;
3. Dalam menetapkan jumlah, jenis dan kompetensi pegawai/staf yang
dibutuhkan, pejabat yang diberi kewenangan harus memperhatikan
kemampuan anggaran sebagaimana yang dimuat dalam Rencana Bisnis
Anggaran (RBA) unit kerja BLU.
4. Pelaksanaan pengadaan diatur lebih lanjut dengan Surat Keputusan pimpinan
unit kerja.

II. Langkah-langkah
1. Pembentukan Panitia Seleksi;
Panitia diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Unit Kerja BLU yang
keanggotaannya sekurang-kurangnya terdiri dari unsur pengelola SDM dan
Unit Kerja terkait;
Tugas Panitia Seleksi adalah :
a. Menentukan pedoman pemeriksaan dan penilaian seleksi;
b. Menyiapkan bahan seleksi;
c. Menyelenggarakan seleksi;
d. Memeriksa dan menentukan hasil seleksi;
e. Membuat laporan hasil seleksi kepada Pimpinan Unit Kerja BLU.

2. Pengumuman
a. Panitia seleksi mengumumkan lowongan formasi pegawai dan dilakukan
secara terbuka kepada masyarakat.
Pengumuman dilakukan paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum
tanggal penerimaan dan sekurang-kurangnya memuat persyaratan
pelamar, Jumlah dan jenis lowongan jabatan, persyaratan yang harus
dipenuhi oleh setiap pelamar, alamat dan tempat lamaran ditujukan
Batas waktu pengajuan lamaran.

b. Menggunakan media yang mudah diketahui masyarakat luas antara lain


internet, media elektronik, media cetak, dan papan pengumuman.
3. Pendaftaran
Mekanisme pendaftaran diatur lebih lanjut oleh Pimpinan Unit Kerja yang
dapat dilakukan melalui online dan atau pengiriman berkas lamaran yang
ditujukan kepada Pimpinan Unit Kerja BLU.
Pendaftaran untuk menempati formasi pegawai harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Warga negara Indonesia;
b. Berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun;
c. Pendidikan paling rendah diploma tiga;
d. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan
pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena
melakukan suatu tindak pidana kejahatan;
e. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri atau
tidak dengan hormat sebagai pegawai;
f. Tidak berkedudukan sebagai calon PNS atau PNS;
g. Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yang
diperlukan;
h. Berkelakuan baik;
i. Sehat jasmani dan rohani;
j. Bersedia ditempatkan di setiap unit kerja sesuai dengan formasi yang
ditentukan;
k. Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan.

4. Seleksi
Tahapan Seleksi terdiri dari :
a. Seleksi Administrasi
Pada seleksi administrasi dilakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap
berkas pendaftaran calon Pegawai yang diterima di UPT.
b. Performance (Penampilan)
Seleksi performance dilaksanakan terhadap calan pegawai non PNS
meliputi TB/BB, kerapian berpakaian, kesopanan dan etika.
c. Uji Tulis
Materi ujian tulis berlaku untuk semua peserta yang disesuaikan dengan
jenjang pendidikan dan jenis kompetensi pegawai yang dibutuhkan oleh
unit pelaksana teknis.
Materi Tes terdiri atas :
1) Kompetensi Dasar
Dimaksudkan untuk menggali penguasaan informasi yang dimiliki
peserta tes yang meliputi wawasan nasional, regional dan
internasional;
2) Kompetensi Bidang
Dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan atau ketrampilan
peserta seleksi yang disesuaikan dengan kompetensi jabatan atau
pekerjaan, contoh Profesi dokter, perawat, radiografer dll

d. Uji Skill/Ketrampilan
Dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan ketrampilan untuk masing
jenis tenaga dan jenis jabatan

e. Wawancara
Dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan yang berkaitan dengan
keilmuan, integritas, komunikasi, perilaku, motivasi dan dedikasi calon
pegawai.

5. Pengumuman Penerimaan
a. Pengumuman kelulusan dilaksanakan melalui internet, media cetak dan
papan pengumuman serta diberitahukan melalui surat kepada pelamar;
b. Pelamar yang diterima akan ditetapkan dengan surat keputusan pimpinan
unit kerja
c. Pengumuman kelulusan diberitahukan melalui surat pemberitahuan
kepada yang bersangkutan melalui surat tercatat.
d. Dalam surat pemberitahuan diinformasikan jadwal melapor, dan tenggang
waktu untuk melapor maksimal 5 hari kerja dari pengumuman. Apabila
sampai batas waktu yang ditentukan pelamar yang dipanggil tidak
melapor atau melakukan daftar ulang maka dinyatakan mengundurkan
diri.
e. Peserta ujian yang dinyatakan lulus dan diterima menjadi calon pegawai
BLU serta melakukan daftar ulang akan menerima surat ikatan kerja yang
ditanda tangani oleh kedua belah pihak antara calon pegawai BLU dan
pimpinan unit kerja.
BAB IV
PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN

I. Pengangkatan
1. Pengangkatan Calon pegawai BLU dilakukan setelah dinyatakan lulus melalui
tahapan proses penerimaan yang ditetapkan dengan surat keputusan pimpinan
unit kerja PPK BLU.
2. Daftar calon pegawai BLU sebagai calon pegawai tetap disampaikan kepada
Menteri Kesehatan RI melalui Kepala Biro Kepegawaian serta selanjutnya akan
diterbitkan nomor identitas pegawai.
3. Calon pegawai BLU akan ditetapkan menjadi pegawai BLU setelah Calon
pegawai tersebut melaksanakan masa percobaan selama minimal 1 tahun dan
maksimal 2 tahun serta memenuhi persyaratan pengangkatan.
Persyaratan pengangkatan meliputi :
a) Penilaian prestasi kerja dan perilaku paling rendah bernilai baik,
b) Sehat jasmani dan rohani, dinyatakan dalam bentuk surat keterangan sehat
yang dikeluarkan oleh dokter penguji/ tim penguji kesehatan yang telah
ditetapkan oleh Pimpinan Unit Kerja BLU.
4. Pegawai kontrak diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas serta dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

II. Penempatan
Pegawai tetap BLU, setelah menandatangani ikatan kerja ditugaskan untuk
menjalani masa percobaan selama minimal 1 tahun dan maksimal 2 tahun.
Pegawai tetap BLU yang ditetapkan menjadi pegawai tetap ditempatkan sesuai
dengan kebutuhan masing masing unit kerja, dan berhak atas :
1. Penghasilan berupa gaji pokok dan penghasilan lain yang telah ditetapkan.
2. Cuti.
3. Perlindungan yang terdiri dari jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja,
jaminan kematian, danbantuan hukum.
4. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua sesuai kemampuan.
5. Pengembangan kompetensi.

Kewajiban pegawai tetap BLU adalah sebagai berikut :


1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD 45 dan pemerintah yang sah.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang.
4. Menaati ketentuan perundang-undangan.
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesaadaran dan tanggung jawab.
6. Menunjukan intergritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan.
7. Menyimpan rahasia jabatan serta rahasia profesi, dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan dan rahasia profesi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB V
PEMBINAAN, PENGEMBANGAN, PENILAIAN KINERJA DAN PEMBERHENTIAN

I. Pembinaan
Pembinaan pegawai tetap BLU diselenggaran untuk meningkatakan kinerja melalui
pengembangan SDM dan penilaian kinerja dan dilaksakanan oleh KORPRI.

II. Pengembangan
Pengembangan pegawai bertujuan untuk memciptakan pegawai yang profesional,
bertanggung jawab, memiliki komitmen, disiplin, mandiri, produktif, inovatif dan
bertata nilai, melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan berupa tugas belajar atau
ijin belajar.
Pelaksanaannya berdasarkan analisa kompetensi dan analisa kebutuhan diklat

III. Penilaian Kinerja


Penilaian kinerja pegawai tetap BLU dilaksanakan secara objektif, terukur,
akuntabel, partisipatif dan transparan yang didasarkan pada sasaran kerja pegawai
dan perilaku kerja.
Penilaian kinerja berhubungan langsung dengan pemberian remunerasi pegawai
dan berpedoman kepada Peraturan Menteri Kesehatan nomor………………..tahun
2014 tentang………………..

IV. Pemberhentian
Pemberhentian pegawai tetap BLU dilakukan melalui mekanisme :
1. Pemberhentian dengan hormat
Pemberhentian dengan hormat meliputi :
a. Meninggal dunia
b. Berakhirnya masa kerja
c. Mengundurkan diri
d. Menderita sakit tetap
e. Perampingan organisasi atau kebijakan yang mengakibatkan pengurangan
pegawai
f. Tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati
2. Pemberhentian tidak dengan hormat
Pemberhentian tidak dengan hormat meliputi :
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 45
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan
c. Menjadi anggota/ pengurus partai politik
d. Memberikan keterangan yang tidak bear pada saat melamar
BAB VI
PENUTUP

Pedoman Pengangkatan Pegawai Non PNS di RSP Dr. M. Goenawan Partowidigdo


Cisarua merupakan salah satu upaya agar ada kejelasan tatacara pelaksanaan
pengangkatan pegawai non PNS.
Dengan demikian diharapkan ada kesamaan dalam pelaksanaan pengangkatan
pegawai non PNS, dan dapat menghasilkan pegawai non PNS yang beretika, siap
mengikuti diklat prajabatan dan siap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas yang
diembannya.

Anda mungkin juga menyukai