Anda di halaman 1dari 8

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA

RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR


NOMOR : KP. 01.02.1.1/2/ /2018
TENTANG
PENETAPAN KOMITE PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN LAINNYA
RUMAH SAKIT dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

DIREKTUR UTAMA RS dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

Menimbang : a. bahwa sehubungan mandat Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang


Profesional Pemberi Asuhan, bahwa Profesional Pemberi Asuhan terdiri dari
tenaga medis, tenaga keperawatan dan Profesional Pemberi Asuhan lainnya;
b. bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh Profesional
Pemberi Asuhan yang bertanggung jawab, yang memiliki etik dan moral yang
tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus menerus harus ditingkatkan
mutunya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi,
perizinan, serta pembinaan, pengawasan, dan pemantauan perlu wadah dalam
bentuk Komite;
c. bahwa memperhatikan huruf a dan huruf b perlu ditetapkan Komite Profesional
Pemberi Asuhan Lainnya dengan Surat Keputusan Direktur Utama;
Mengingat : 1. Undang – undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang – undang RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang – undang RI No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Undang – undang RI No. 36 Tahun 2014 tentang PROFESIONAL PEMBERI
ASUHAN;
5. Permenkes No. 255/Menkes/Per/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja RS.
dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor;
6. Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor :1257/MENKES/SK/VIII/2010
tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan
Struktural di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI;
7. Hospital by Laws Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Menetapkan KOMITE PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN LAINNYA RS dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor Periode 2019 – 2022 dengan susunan sebagaimana terlampir
dalam surat keputusan ini;
KEDUA : Fungsi, Tugas dan wewenang Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya RS dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor Periode 2019 – 2022 sebagaimana terlampir dalam surat
keputusan ini;
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;
KEEMPAT..........
KEEMPAT : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 30 Desember 2018
DIREKTUR UTAMA,

dr. BAMBANG EKO SUNARYANTO, Sp.KJ, MARS


NIP. 196204301987111001
Tembusan :
1. Para Direktur
2. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan
Lampiran 1 : Surat Keputusan Direktur Utama
Nomor : KP. 01.02.1.1/.2/ /2018
Tanggal : 30 Desember 2018
Tentang : Penetapan Komite Profesional Pemberi
Asuhan Lainnya Periode 2019 – 2022
RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN LAINNYA


RUMAH SAKIT dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR
PERIODE TAHUN 2019 - 2022

Ketua Komite : Dra. Lea P. Sjamsudin, Apt, M.Si


Sekretaris : R. Satia Atmaja, S.ST

Sub Komite Kredensial


Ketua : Witri Resmiati, S.Si, Apt (Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian)
Anggota : Iman Taufik Rahman, S.ST (Pranata Laboratorium)
Anggota : Temu Salmawati, S.Gz. (Nutritionis)
Anggota : Prono Marhentarko, S.ST (Radiografer)
Anggota : Susilowati (Fisioterapis)
Anggota : Dewi Mega Pertiwi, AMd.TW (Terapis Wicara)
Anggota : Fitri Amalia (Okupasi Terapis)
Anggota : Sri Lestari Dwi Saptorini, S.Psi (Psikologi Klinis)
Anggota : Ujang Suganda, A.MTG (Tehniker Gigi)

Sub Komite Mutu


Ketua : Hera Ganefi Tamara Dwindayani, DCN, MARS
Anggota : Euis Pujasari Hardjadipura, S.Si, Apt

Sub Komite Etik & Disiplin


Ketua : Dewi Mustikawati Handayani, S.Psi, M.Si
Anggota : Nunung Nurusalma, SKM

Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 30 Desember 2018
DIREKTUR UTAMA,

dr. BAMBANG EKO SUNARYANTO, Sp.KJ, MARS


NIP. 196204301987111001
Lampiran 2 : Surat Keputusan Direktur Utama
Nomor : KP. 01.02.1.1/.2/ /2018
Tanggal : 30 Desember 2018
Tentang : Penetapan Komite Profesional Pemberi
Asuhan Lainnya Periode 2019 – 2022
RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG KOMITE PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN LAINNYA


PADA RS. dr. H.MARZOEKI MAHDI BOGOR
A. KETUA KOMITE PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN LAINNYA
1. Ketua Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya dipilih pada pemilihan langsung oleh
anggota secara periodik yang diselenggarakan setiap 3 tahun selanjutnya diajukan dan
disetujui oleh Direktur.
2. Ketua Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya adalah karyawan tetap.
3. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan ketua sebelum masa jabatannya berakhir, masa
kekosongan tesebut diisi oleh Sekretaris.
4. Tugas Ketua Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya adalah :
a. Menyelenggarakan komunikasi yang efektif dan mewakili pendapat kebijakan,
laporan, kebutuhan, dan kelompok serta bertanggungjawab kepada seluruh Staf
Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.
b. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas semua risalah rapat yang
diselenggarakan Ketua Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.
c. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh pimpinan rumah sakit dan Komite lainnya.
d. Menentukan agenda setiap rapat Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.

B. SEKRETARIS KOMITE PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN LAINNYA


1. Sekretaris Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya ditetapkan oleh Ketua
Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.
2. Sekretaris Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya adalah seorang Staf
Profesional Pemberi Asuhan Lainnya karyawan tetap.
3. Sekretaris Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya bertanggungjawab untuk
mengkordinasikan tugas-tugas kesekretariatan Komite Profesional Pemberi Asuhan
Lainnya.
4. Mewakili Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya dalam hal Ketua Komite
Tenaga Kesehatan Lainnya berhalangan.
5. Tugas Sekertaris Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya adalah :
a. Melakukan pemberitahuan kepada semua anggota yang berhak untuk menghadiri
rapat-rapat Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.
b. Mempersiapkan dan mengedarkan risalah rapat yang lengkap kepada hadirin
yang berhak menghadiri rapat.
c. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Ketua Komite Profesional Pemberi
Asuhan Lainnya.

C. SUB KOMITE PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN LAINNYA


1. SUB KOMITE KREDENSIAL
Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang Profesional Pemberi Asuhan
yang selanjutnya ditetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan
tindakan Profesional Pemberi Asuhan sesuai dengan lingkup prakteknya. Rumah sakit
wajib menetapkan kewenangan klinis Profesional Pemberi Asuhan yang memperoleh izin
praktek dalam rangka melaksanakan tata kelola klinis yang baik (good clinical
governance).
Kewenangan klinins harus dirumuskan dalam peraturan internal Profesional Pemberi
Asuhan Lainnya.
a. Tujuan
Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga-Profesional Pemberi
Asuhan Lainnya yang memberikan asuhan adalah Profesional Pemberi Asuhan yang
kompeten dan etis.
b. Tugas dan wewenang
Tugas Sub Komite Kredensial adalah :
1) Menyusun dan membuat daftar kewenangan klinis sesuai jenjang karir,
berdasarkan masukan dari kelompok staf Profesional Pemberi Asuhan lainnya.
2) Melakukan assesmen dan pemeriksaan :
a) Kompetensi
b) Status kesehatan
c) Perilaku
d) Etika profesi
3) Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan serta memberikan rekomendasi
kewenangan klinik kepada komite Profesional Pemberi Asuhan lainnya.
4) Melakukan proses kredensial masa berlaku surat penugasan dan adanya
permintaan khusus dari komite Profesional Pemberi Asuhan lainnya.
Sub komite kredensial mempunyai kewenangan menilai dan memutuskan
kewenangan klinis yang adekuat sesuai kompetensi yang dimiliki setiap
Profesional Pemberi Asuhan Lainnya sesuai jenjang karir.
c. Keanggotaan
Keanggotaan sub komite kredensial sekurang-kurangnya terdiri dari ketua dan
anggota serta dibantu oleh kelompok staf fungsional Profesional Pemberi Asuhan
Lainnya.
d. Mekanisme kerja
1) Mempersiapkan kewenangan sesuai kompetensi;
2) Menyusun kewenangan klinis dengan kriteria: pendidikan, lisensi, prestasi
penjagaan dan peningkatan mutu pelayanan Profesional Pemberi Asuhan Lainnya,
status personal, status kesehatan serta tidak pernah terlihat dalam tindak kriminal
dan kekerasan jika melakukan praktik mandiri, jelaskan pola praktik dan
implementasinya;
3) Membuat keputusan untuk pemberian kewenangan dengan memberikan
rekomendasi kepada komite Profesional Pemberi Asuhan lainnya;
4) Melakukan pembinaan dan pemulihan kewenangan secara berkala;
5) Melakukan kredensial ulang secara berka la sesuai waktu yang di tetapkan.

2. SUB KOMITE MUTU


Dalam rangka menjamin pasien memperoleh pelayanan asuhan Profesional Pemberi
Asuhan Lainnya berkualitas, maka Profesional Pemberi Asuhan Lainnya sebagai
pemberi pelayanan harus bermutu, kompeten, etis dan profesional. Perlu dilakukan
upaya-upaya yang terencana dan terarah agar kompetensi dipertahankan dan
dikembangkan. Profesional Pemberi Asuhan Lainnya harus memberikan pelayanan
asuhan kesehatanan sesuai dengan standar praktik, standar pelayanan dan standar
prosedur operasional yang di tetapkan oleh rumah sakit. Mutu pelayanan Profesional
Pemberi Asuhan Lainnya harus selalu dipantau dievaluasi serta diperbaharui dan
ditingkatkan agar pasien dan keluarga memperoleh kepuasan.
a. Tujuan
Memastikan kualitas asuhan Profesional Pemberi Asuhan Lainnya yang diberikan
oleh tenaga-Profesional Pemberi Asuhan Lainnya, benar-benar sesuai standar
melalui penggunaan sumber-sumber danvaluasi yang berkesinambungan.
b. Tugas dan Kewenangan
Tugas sub komite mutu profesi adalah :
1) Mempersiapkan bahan standar pelayanan Profesional Pemberi Asuhan Lainnya
dan standar prosedur operasional yang telah disusun oleh rumah sakit.
2) Menyususun data dasar profile Profesional Pemberi Asuhan Lainnya sesuai area
praktik.
3) Pendataan kompetensi Profesional Pemberi Asuhan Lainnya sesuai jenjang karir
pada setiap area praktik Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.
4) Mengidentifikasikan dan mengevaluasi data Profesional Pemberi Asuhan
Lainnya.
5) Melakukan audit Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.
6) Melakukan koordinasi dengan komite mutu rumah sakit, untuk telaah temuan
kualitas sehingga dapat dilakukan tindak lanjut perubahan mutu.
7) Mengadakan pertemuan-pertemuan ilmiah, pelatihan internal RS, untuk
berdasarkan hasil asesmen kompetensi dan kemajuan IPTEK.
8) Mengadakan kegiatan-kegiatan ilmiah, pelatihan di luar RS bagi Profesional
Pemberi Asuhan Lainnya sesuai area praktik pada setiap level jenjang karir.
9) Memfasilitasi proses pendampingan “couch” (preceptorship/mentorship) selama
melaksanankan praktik Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.
10) Mengidentifikasi perubahan-perubahan kompetensi berdasarkan fakta melalui kaji
ulang.
c. Kewenangan sub komite mutu profesi adalah: melakukan assesmen,
mempertahankan dan mengembangkan mutu profesi setiap tenaga-Profesional
Pemberi Asuhan Lainnya.
d. Keanggotaan Sub komite mutu profesi terdiri dari sekurang-kurangnya ketua dan
anggota. Dibantu oleh Profesional Pemberi Asuhan Lainnya yang diberi wewenang
untuk melakukan asesmen kompetensi Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.
e. Mekanisme Kerja
Untuk melaksanakan tugas sub komite mutu profesi, maka ditetapkan mekanisme
sebagai berikut :
1) Koordinasi dengan bidang Profesional Pemberi Asuhan Lainnya untuk
memperoleh data dasar tentang profil tenaga-Profesional Pemberi Asuhan
Lainnya di RS sesuai jenjang karirnya
2) Berdasarkan hasil asesmen kompetensi dan perkembangan IPTEK,
diidentifikasikan gap, kompetensi atau kompetensi baru sebagai materi
pertemuan ilmiah, dan pelatihan baik dilakukan di dalam maupun luar RS
3) Koordinasi dengan supervisor, instruktur klinik dan kelompok fungsional
Profesional Pemberi Asuhan Lainnya melakukan “couch”, bimbingan
(perseptorship/mentorship) selama melaksanakan praktik
4) Melakukan audit Profesional Pemberi Asuhan Lainnya dan pembahasan kasus
bersama unit mutu
5) Mengidentifikasikan telaah kompetensi Profesional Pemberi Asuhan Lainnya
sebagai bahan mengadakan perubahan/motivasi pelayanan penunjang medis,
standar pelayanan dan kompetensi yang ada saat ini.
6) Memberi masukan kepada kepala bidang penunjang medis, bagaimana
pengembangan sumber daya manusia tentang prestasi atau kegagalan tenaga-
Profesional Pemberi Asuhan Lainnya sebagai bahan penilaian kinerja Profesional
Pemberi Asuhan Lainnya atau perubahan kewenangan klinik

3. SUB KOMITE ETIK & DISIPLIN PROFESI


Setiap Profesional Pemberi Asuhan Lainnya harus memiliki disiplin profesi yang tinggi
dalam memberikan asuhan dengan menerapkan standar pelayanan, prosedur
operasional serta menerapkan etika profesi dalam praktiknya. Profesialisme tenaga-
Profesional Pemberi Asuhan Lainnya dapat ditingkatkan dengan melakukan pembinaan
dan penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-nilai etik dalam kehidupan profesi.
Penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu dilakukan secara
terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan tenaga
kesehatan yang diberikan benar-benar menjamin pasien akan aman dan mendapat
kepuasan.
a. Tujuan sub komite etik & disiplin profesi bertujuan :
1) Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga-Profesional Pemberi
Asuhan Lainnya yang tidak layak.
2) Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga-Profesional Pemberi
Asuhan Lainnya.
b. Tugas dan Kewenangan
1) Melakukan penegakan disiplin profesi Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.
2) Melakukan pembinaan etika Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.
3) Membantu menyelesaikan masalah-masalah pelanggaran disiplin dan masalah-
masalah etik dalam pelayanan asuhan.
4) Memberikan nasehat pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan.
c. Keanggotaan sub komite etik dan disiplin profesi Profesional Pemberi Asuhan Lainnya
terdiri dari ketua dan anggota.
Dalam penegakan disiplin profesi dilakukan oleh panel yang dibentuk oleh ketua sub
komite disiplin profesi. Panel terdiri dari 3 (tiga) orang Profesional Pemberi Asuhan
Lainnya atau lebih dengan jumlah yang ganjil, komposisinya disesuaikan dengan jenis
penegakan disiplinnya.
d. Mekanisme kerja
1) Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
a) Identifikasi sumber lapran dari manajemen rumah sakti, Profesional Pemberi
Asuhan lain, dokter atau tenaga kesehatan lain serta pasien dan
keluarganya, juga dapat berasal dari laporan hasil konferensi klinis dan
kematian.
b) Pemeriksaan didahulukan oleh panel disiplin profesi melalui proses
pembuktian. Tim panel dapat menggunakan keterangan saksi ahli sesuai
kebutuhan. Seluruh pemeriksaan dilakukan tertutup dan rahasia.
2) Membuat keputusan
Keputusan panel dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Bila Profesional Pemberi
Asuhan Lainnya merasa keberatan terhadap keputusan maka yang bersangkutan
dapat mengajukan bukti-bukti baru yang kemudian sub komite disiplin membetuk
panel baru. Akhirnya keputusan dilaporkan kepada direksi rumah sakit melalui
komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.
3) Memberikan tindakan disiplin profesi Profesional Pemberi Asuhan Lainnya berupa
teguran, penugasan peringatan tertulis, pembatasan sampai pencabutan
wewenang klinis, sementara atau selamanya, serta bekerja dibawah supervisi
dari tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan.
4) Memberi keputusan tindakan disiplin untuk dilaksanakan. Keputusan sub komite
disiplin profesi diserahkan kepada pemimpin rumah sakit dalam bentuk
rekomendasi komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya untuk selanjutnya
disampaikan kepada Profesional Pemberi Asuhan Lainnya oleh pemimpin RS
untuk dilaksanakan.
5) Melakukan pembinaan profesionalisme Profesional Pemberi Asuhan Lainnya.
6) Pembinaan profesionalisme merupakan bagian penting dari tahapan sosialisasi
profesionalisme tenaga Profesional Pemberi Asuhan Lainnya untuk mencapai
profesionalisme.
a) Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat dalam pelaksanaan
praktik Profesional Pemberi Asuhan Lainnya sehari-hari.
b) Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topik dan metode
serta evaluasi.
c) Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah, lokakarya, simposium,
“bedside teaching”, refleksi diskusi kasus dan lain-lain disesuaikan dengan
lingkup pembinaan dan sumber yang tersedia.
d) Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan bidang Profesional Pemberi
Asuhan Lainnya, diklat dan kelompok fungsional Profesional Pemberi Asuhan
Lainnya untuk melakukan pembinaan

Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 30 Desember 2018
DIREKTUR UTAMA,

dr. BAMBANG EKO SUNARYANTO, Sp.KJ, MARS


NIP. 196204301987111001

Anda mungkin juga menyukai