Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan menjaga
keselamatan staf serta penanganan kekerasan di tempat kerja di Rumah Sakit
dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor merupakan hal yang penting bagi rumah sakit,
maka perlu adanya Pedoman Kesehatan dan keselamatan Staf serta
Penanganan Kekerasan di Tempat Kerja pada Rumah Sakit dr. H. Marzoeki
Mahdi Bogor;
b. Bahwa untuk maksud tersebut butir (a) di atas, maka perlu ditetapkan
dengan keputusan Direktur Utama Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN STAF SERTA PENANGANAN
KEKERASAN DI TEMPAT KERJA
KESATU : Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Staf serta Penanganan Kekerasan di
Tempat Kerja bertujuan untuk memberikan acuan bagi rumah sakit dalam
memberikan layanan kesehatan dan keselamatan staf serta penanganan
kekerasan di tempat kerja dalam rangka menjaga kesehatan fisik, kesehatan
mental, kepuasan, produktivitas, dan keselamatan staf dalam bekerja.
KEDUA : Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Staf serta Penanganan Kekerasan di
Tempat Kerja meliputi pedoman penatalaksanaan terhadap kesehatan,
keselamatan staf dan pencegahan kekerasan yang meliputi:
a. Kesehatan Staf;
b. Keselamatan Staf;
c. Pencegahan Kekerasan Staf.
KETIGA : Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Staf serta Penanganan Kekerasan di
Tempat Kerja sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari keputusan Direktur Utama ini.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 27 Agustus 2019
DirekturUtama
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di Indonesia
akhir akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun pemanfaatan teknologi kedokteran.
Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap harus mengedepankan peningkatan
mutu pelayanan kepada masyarakat dengan tanpa mengabaikan upaya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) bagi seluruh pekerja Rumah Sakit.
Rumah Sakit kompetitif di era global tuntutan pengelolaan program K3 di Rumah Sakit
(K3RS) semakin tinggi karena pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat sekitar rumah sakit
ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai
dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana
yang ada di rumah sakit yang tidak memenuhi standard.
Sebagaimana disebutkan di dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan Bab XII pasal 164 sampai 166, tentang kesehatan kerja; Rumah Sakit adalah suatu
tempat kerja dengan kondisi seperti tersebut diatas sehingga harus menerapkan Upaya
Kesehatan Kerja disamping Keselamatan Kerja. Rumah sakit merupakan suatu industri jasa
yang padat karya, padat pakar, padat modal dan padat teknologi, sehingga risiko terjadinya
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) sangat tinggi, oleh karena itu
upaya K3 di RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor sudah menjadi suatu keharusan.
Staf rumah sakit mempunyai risiko terpapar infeksi karena pekerjaannya yanglangsung
dan tidak langsung kepada pasien. Pelayanan kesehatan dan keselamatanstaf merupakan hal
penting bagi rumah sakit untuk menjaga kesehatan fisik,kesehatan mental, kepuasan,
produktivitas, dan keselamatan staf dalam bekerja.Karena hubungan staf dengan pasien dan
kontak dengan bahan infeksius makabanyak petugas kesehatan berisiko terpapar penularan
infeksi. Identifikasi sumberinfeksi berdasar atas epidemilogi sangat penting untuk
menemukan staf yang berisikoterpapar infeksi. Pelaksanaan program pencegahan serta
skrining seperti imunisasi,vaksinasi, dan profilaksis dapat menurunkan secara signifikan
insiden infeksi penyakitmenular.
Staf rumah sakit juga dapat mengalami kekerasan di tempat kerja. Anggapan bahwa
kekerasan tidak terjadi di rumah sakit tidak sepenuhnya benar mengingat jumlah tindak
kekerasan di rumah sakit semakin meningkat. Untuk itu rumah sakit diminta menyusun
program pencegahan kekerasan.
Kesehatan dan keselamatan staf harus menjadi bagian dari program mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit. Cara rumah sakit melakukan orientasi dan pelatihan staf,
penyediaan lingkungan kerja yang aman, pemeliharaan peralatan dan teknologi medis,
pencegahan atau pengendalian infeksi terkait perawatan kesehatan (healthcare-associated
infections), serta beberapa faktor lainnya menentukan kesehatan dan kesejahteraan staf.
Program kesehatan dan keselamatan staf dapat berada di dalam rumah sakit atau
diintegrasikan ke dalam program eksternal.
Dalam pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan maka staf harus
memahami:
• cara pelaporan dan mendapatkan pengobatan, menerima konseling,
danmenangani cedera yang mungkin terjadi akibat tertusuk jarum suntik,
terpapar penyakit menular, atau mendapat kekerasan di tempat kerja;
• identifikasi risiko dan kondisi berbahaya di rumah sakit;
• masalah kesehatan dan keselamatan lainnya.
Program tersebut dapat juga mencakup skrining kesehatan awal saat penerimaan
pegawai, imunisasi pencegahan, dan pemeriksaan kesehatan berkala serta tatalaksana
kondisi terkait pekerjaan yang umum dijumpai seperti cedera punggung atau cedera lain
yang lebih darurat.
Penyusunan program mempertimbangkan masukan dari staf serta penggunaan
sumber daya klinis yang ada di rumah sakit dan di komunitas.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui kondisi kesehatan dan keselamatan staf/pegawai serta penanganan
kekerasan di tempat kerja pada RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
2. Tujuan Khusus
Terlaksananya program Kesehatan dan Keselamatan Staf/Pegawai serta Penanganan
Kekerasan di Tempat Kerja pada RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor secara sistematis dan
terarah.
C. MANFAAT
1. Bagi RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
a. Meningkatkan mutu pelayanan dan citra rumah sakit.
b. Mempertahankan kelangsungan operasional rumah sakit.
2. Bagi Staf/Pegawai Rumah Sakit
a. Tetap semangat dalam melayani pasien rumah sakit.
b. Terlindungi dari penyakit menular saat melayani pasien rumah sakit.
c. Adanya kepastian dalam penanganan kekerasan di tempat kerja.
3. Bagi pasien dan pengunjung
a. Mendapatkan pelayanan mutu yang baik
b. Mendapatkan kepuasan dalam proses penyembuhan penyakit dan pelayanan.
4. Pengertian Program Kesehatan Dan Keselamatan Staf/Pegawai serta Penanganan
Kekerasan di Tempat Kerja
Program adalah kumpulan instruksi/perintah yang dirangkai sehingga membentuk
suatu proses.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara fisik,
sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis, ataupun pendidikan
dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut.
Staf/Pegawai adalah seseorang yang melakukan penghidupannya dengan bekerja
dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah maupun kesatuan kerja
swasta.
Kekerasan fisik adalah ekspresi dari apa yang dilakukan secara fisik yang
mencerminkan tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat
seseorang. Kekerasan fisik dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang.
Kekerasan non fisik
Perlindungan staf terhadap kekerasan fisik adalah suatu upaya rumah sakit untuk
melindungi staf dari kekerasan fisik oleh pengunjung, pasien lain atau staf rumah sakit.
Program Kesehatan Dan Keselamatan Staf/Pegawai adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja pegawai. Prosedur yang dilakukan bila terdapat staf rumah sakit
yang terpapar penyakit infeksius.
Program pencegahan kekerasan adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman dan bebas dari kekerasan, sehingga dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja pegawai.
Pelaksanaan Kegiatan:
a. Setelah semua proses ujian tes tertulis dan wawancara dinyatakan lulus, oleh
Direktur Utama maka dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan HbsAg,
kepada calon staf/pegawai RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
b. Mengisi Formulir untuk pemeriksaan Laboratorium di RS dr. H. Marzoeki Mahdi
Bogor
Pelaporan
Jika terjadi insiden terpajan atau kekerasan terhadap staf, maka alur pelaporannya adalah
sebagai berikut
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 27 Agustus 2019
DIREKTUR UTAMA
2 Dinding berjamur √ √ √ 64
V. UNIT IPAL
1 Ketersediaan APD belum memadai √ √ √ 64
VI. IPSRS
1 Ketersediaan APD belum memadai √ √ √ 16
XV RUANG BRATASENA
1 Ketersediaan APD belum memadai √ √ √ 12
3 Lingkungan kotor √ √ √ 40
XXIV.Ruang Basudewa
1 Proses Precleaning tumpahan darah secara manual diruangan √ √ √ 48
XXV.Ruang Parikesit
1 Container linen kotor infeksius dan non infesius belum memadai √ √ √ 16
XXV.ICU
Probability Dampak/Resiko Sistem Yang Ada
No Identifikasi Resiko Skor
4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1 Container linen kotor infeksius dan non infesius belum memadai √ √ √ 16
XXVI.ANTASENA
XXVI.ANTASENA IO/IMUNOCOMPREMISE
TAHUN 2020
F.
F.Biologi F. Fisika F. Kimia F. Ergonomi Psikologi
NO RUANGAN RAWAT JUMLAH
1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Perawatan
1 IGD 30% 3.33% 3.33% 3.33% 3.33% 3.33% 3.33% 6.66% 6.66% 6.66% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 100%
2 HAEMODIALISA 30% 3.33% 3.33% 3.33% 3.33% 3.33% 3.33% 6.66% 6.66% 6.66% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 100%
3 Kamar Operasi 30% 3.33% 3.33% 3.33% 3.33% 3.33% 3.33% 6.66% 6.66% 6.66% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 100%
4 ICU 30% 3.33% 3.33% 3.33% 3.33% 3.33% 3.33% 6.66% 6.66% 6.66% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 100%
5 Perinatologi 30% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 6.66% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 92%
6 Parikesit 30% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 6.66% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 92%
7 Bisma 30% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 6.66% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 92%
8 Antasena 30% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 6.66% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 92%
9 Gayatri 30% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 6.66% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 92%
10 Basudewa 30% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 6.66% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 92%
11 Ruang Kebidanan 30% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 6.66% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 92%
12 Sadewa 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 2% 5% 5% 5% 72%
13 Srikandi 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 2% 5% 5% 5% 72%
14 Kresna 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 75%
15 Kresna Wanita 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 75%
16 Dewi Amba 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 2% 5% 5% 5% 72%
17 Shinta 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 2% 5% 5% 5% 72%
18 Yudistira 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 2% 5% 5% 5% 72%
19 Jatayu 30% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 2% 5% 5% 5% 84%
20 Napza(Rama) 24% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 2% 5% 5% 5% 78%
21 Utari 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 2% 5% 5% 5% 72%
22 Bratasena 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 2% 5% 5% 5% 72%
23 Subadra 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 6.66% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 80%
24 Saraswati 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 2% 5% 5% 5% 72%
25 Gatot kaca 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 75%
26 Antareja 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 2% 5% 5% 5% 72%
Poliklinik
1 Pusat Psikiatri terpadu 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 5% 5% 65%
2 Poliklinik Spesialis 18% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 5% 5% 65%
Penunjang
1 PKRS 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 5% 1% 41%
2 IPAL 30% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 5% 5% 1% 1% 75%
3 IPSRS 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 1% 1% 37%
4 GIZI 30% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 5% 5% 5% 1% 72%
5 Adm. Pasien 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 5% 1% 41%
6 Hukormas 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 1% 1% 37%
SIRS 6% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 5% 1% 44%
8 Rekam Medis 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 1% 1% 37%
9 CSSD 30% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 5% 5% 1% 1% 75%
10 Laudry 30% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 5% 5% 69%
11 Pool Kendaraan 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 1% 1% 37%
12 Gudang 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 1% 1% 37%
13 Rumah Tangga 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 1% 1% 37%
14 SDM 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 1% 1% 37%
15 TU dan Pelaporan 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 1% 1% 37%
16 Laboratorium 30% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 1% 5% 5% 5% 79%
17 Radiologi 30% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 1% 5% 5% 5% 83%
18 Bid.Medik 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 1% 1% 37%
19 Apotik 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 6.66% 6.66% 1.33% 5% 5% 1% 5% 5% 1% 51%
20 Penata Jasa 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 1% 1% 37%
21 Pendaftaran/TPP 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 5% 1% 41%
22 Kasir 6% 1.98% 1.98% 0.39% 0.39% 1.98% 1.98% 1.33% 1.33% 1.33% 5% 5% 1% 5% 5% 1% 41%
Keterangan :
2.Penyebaran terbatas, indifidu kena, masyarakat kena (dapat dicegah & diobati)
3 Tinggi bagi individu & masyarakat dapat menular baik langsung maupun tidak langsung
Range :
B. F. Fisika score=20%
1. Pencahayaan= 3,33%
2. suhu/cuaca/Ventilasi= 3,33%
3. Kebisingan= 3,33%
4. Getaran= 3,33%
5. Debu= 3,33%
6. Radiasi= 3,33%
Range :
Nilai 1. Sangat Perlu Asupan Gizi = 3,33%
1. Posisi Duduk= 5%
2. Posisi Berdiri= 5%
4. Resiko Jatuh= 5%
Range :
1. Stres= 5%
2. Pola kerja= 5%
Range :
Dari hasil penilaian risiko kerja, maka kami dari tim k3RS menyimpulkan bahwa untuk kebutuhan snack pagi lebih di diprioritaskan untuk ruangan yang berwarna merah.
Tabel : 2.1. Grading Risiko Kerja
X. INSTALASI GIZI
Belum ada hasil pemeriksaan Anak Swab untuk 6 orang √ √ √ 9
1
Pemeriksaan Kesehatan Karyawan belum menyeluruh √ √ √ 64
2
Pengelolaan Limbah Gizi oleh IPAL belum maksimal √ √ √ 64 289
3
Prasarana Hand Hygiene berupa Wastafel tidak ada diruangan √ √ √ 64
4 pemorsian
2 Terkena Tumpahan B3 √ √ √ 16
XIV. IPSRS
1 Ventilasi ruangan tidak sesuai standar √ √ √ 28 74
2. Risiko
3 menghirup zat kimia √ √ √ 16
3. Risiko
4 terkena Tumpahan darah dan cairan tubuh √ √ √ 16
2 Tertusuk Jarum √ √ √ 20
XXX FISIOTERAPI
IGD 120 7
IPAL 119 8
CSSD 84 10
IPSRS 74 11
LABORAT 64 12
RADIOLOGI 48 13
FARMASI 32 14
RANAP FISIK 24 16
POLI PSIKIATRI 16 18
FISIOTERAPI 6 19
BAB III
TATALAKSANA