Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KASIH INSANI

Nomor : 002/RSUKI/SK/DIR/X/2019
Tentang

PANDUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN STAF

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KASIH INSANI

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan


menjaga keselamatan staf di Rumah Sakit Umum Kasih Insani
merupakan hal yang penting bagi rumah sakit, maka perlu adanya
kebijakan tentang Panduan Kesehatan dan Keselamatan Staf di Rumah
Sakit Umum Kasih Insani

b. bahwa untuk maksud tersebut butir (a) di atas, maka perlu ditetapkan
dengan keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Insani.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 54941);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-UndangNomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
6. Peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3637);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor159);
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan
Sumber Daya Manusia Di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta
Rumah sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1045/MenKes/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit; Undang-
UndangNomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, TambahanLembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
11. Keputusan Menteri KesehatanNomor 129/MENKES/ SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal RumahSakit;
12. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691 Tahun 2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
13. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1333/MENKES/SK/XII/1999
Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

2
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KASIH
INSANI TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN SUMBER DAYA
MANUSIA RUMAH SAKIT UMUM KASIH INSANI

Penyusunan Program kesehatan dan keselamatan staf mempertimbangkan


KESATU : masukan dari staf serta penggunaan sumber daya klinis yang ada di rumah
sakit dan komunitas

Program kesehatan dan keselamatan staf dilaksanakan untuk seluruh staf


di Rumah Sakit Umum Kasih Insani

KEDUA :

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian


hari ternyata ada kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
KETIGA :

Ditetapkan : Deliserdang

Pada Tanggal : 02 Oktober 2019

Direktur

dr. M. Sabrina Ketaren


4
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Perkembangan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di
Indonesia akhir akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun pemanfaatan teknologi
kedokteran. Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap harus
mengedepankan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan tanpa
mengabaikan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi seluruh pekerja Rumah
Sakit.
Rumah Sakit kompetitif di era global tuntutan pengelolaan program K3 di Rumah
Sakit (K3RS) semakin tinggi karena pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat sekitar
Rumah Sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan
kerja, baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi
sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit yang tidak memenuhi standard.
Sebagaimana disebutkan di dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan Bab XII pasal 164 sampai 166, tentang kesehatan kerja; Rumah Sakit adalah
suatu tempat kerja dengan kondisi seperti tersebut diatas sehingga harus menerapkan
Upaya Kesehatan Kerja disamping Keselamatan Kerja. Rumah Sakit merupakan suatu
industri jasa yang padat karya, padat pakar, padat modal dan padat teknologi, sehingga
risiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) sangat
tinggi, oleh karena itu upaya K3 di RSU Kasih Insani sudah menjadi suatu keharusan.
2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui kondisi kesehatan staf/pegawai RSU Kasih Insani
2. Tujuan Khusus
Terlaksana program Kesehatan Dan Keselamatan Staf/PegawaiRSU Kasih Insani
secara sistematis dan terarah.

1
3. MANFAAT
1. Bagi RSU Kasih Insani
a. Meningkatkan mutu pelayanan dan citra rumah sakit.
b. Mempertahankan kelangsungan operasional rumah sakit.
2. Bagi Staf/Pegawai Rumah Sakit
a. Tetap semangat dalam melayani pasien rumah sakit.
b. Terlindungi dari penyakit menular saat melayani pasien rumah sakit.
3. Bagi pasien dan pengunjung
a. Mendapatkan pelayanan mutu yang baik
b. Mendapatkan kepuasan dalam proses penyembuhan penyakit dan pelayanan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Program Kesehatan Dan Keselamatan Staf/Pegawai


1. Pengertian
 Program adalah kumpulan instruksi / perintah yang dirangkai sehingga membentuk
suatu proses.
 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
 Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara
fisik, sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis, ataupun
pendidikan dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut.
 Staf/Pegawai adalah seseorang yang melakukan penghidupannya dengan bekerja
dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah maupun kesatuan kerja
swasta.
 Program Kesehatan Dan Keselamatan Staf/Pegawai adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja pegawai. Prosedur yang dilakukan bila terdapat staff rumah
sakit yang terpapar penyakit infeksius.
B. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
 Kegiatan Pokok :
Program Kesehatan dan Keselamatan Staf/Pegawai RSU Kasih Insani mencakup :
1. Pemeriksaan Kesehatan khusus bagi Calon Staf/pegawai
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
3. Pelaporan pajanan dan insiden kecelakaan kerja bagi staf/pegawai yang tertusuk
jarum, benda tajam dan cairan tubuh yang terkontaminasi.
4. Pengobatan dan atau konseling

3
 Rincian Kegiatan :
1. Pemeriksaaan kesehatan calon staf/pegawai dilakukan pemeriksaan seperti HbsAg.
2. Pemeriksaan berkala :
Adanya pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala bagi staf/pegawai yang
dilakukan sekali dalam 3 (tiga) tahun di unit khusus yang terdiri dari :
 Unit Kamar Operasi : pemeriksaan HbsAg .
 Unit perawatan : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Instalasi Gawat Darurat : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Instalasi Rawat Jalan : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Kamar Bersalin : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Laboratorium : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Radiologi : Pemeriksaan HbsAg
 Bagian Umum : Pemeriksaan HbsAg
3. Pelaporan pajanan dan insiden kecelakaan kerja bagi staf/pegawai yang tertusuk
jarum, benda tajam dan cairan tubuh yang terkontaminasi.
4. Pengobatan dan atau konseling bagi staf/pegawai yang terpapar penyakit infeksius.
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
No Kegiatan Cara pelaksanaan kegiatan
1. Pemeriksaan 1. Setelah semua proses ujian tes tertulis dan wawancara dinyatakan
Kesehatan Khusus lulus, Oleh kepala departemen umum dan kepegawaian maka
bagi Calon dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan HbsAg,
staf/pegawai kepada calon staf/pegawai RSU Kasih Insani
2. Mengisi Formulir untuk pemeriksaan Laboratorium di RSU
Kasih Insani
2. Pemeriksaan 1. Menyusun SPO dan melakukan sosialisasi pemeriksaan
Kesehatan Berkala kesehatan Khusus bagi staf/pegawai di RSU Kasih Insani
2. Melakukan Monitoring Kesehatan staf/pegawai di unit/instalasi
yang berisiko tinggi dengan memantau angka kesakitan di
unit/instalasi yang berisiko.
3. Melakukan pelaporan hasil monitoring kesehatan khusus kepada
kepala pelayanan medis untuk tenaga dokter dan tenaga
keperawatan, dan kepada kepala penunjang medis dan non medis
untuk tenaga kesehatan professional lain dan tenaga non
kesehatan rumah sakit.
4. Pemeriksaan Kesehatan berkala dilakukan sekali dalam 3 (tiga)
tahun yang terdiri dari :
 Unit Kamar Operasi : pemeriksaan HbsAg .
 Unit perawatan : Pemeriksaan HbsAg

4
No Kegiatan Cara pelaksanaan kegiatan
 Unit Instalasi Gawat Darurat : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Instalasi Rawat Jalan : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Kamar Bersalin : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Laboratorium : Pemeriksaan HbsAg
 Unit Radiologi : Pemeriksaan HbsAg
 Bagian Umum : Pemeriksaan HbsAg
3. Pelaporan pajanan 1. Menyusun SPO Penatalaksanaan tertusuk jarum, benda tajam dan
dan insiden cairan terkontaminasi.
kecelakaan kerja 2. Melaporkan setiap kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja oleh Ka. Unit/Instalasi dan diteruskan ke Panitia K3.
4. Pengobatan dan atau Menyusun SPO dan melakukan sosialisasi tentang pengobatan
konseling dan konseling terhadap staf/pegawai yang terpapar penyakit
infeksius di RSU Kasih Insani

D. Sasaran
a. Setiap calon staf/pegawai dapat diketahui kondisi kesehatannya dan dapat ditentukan
kelanjutan proses rekruitmennya.
b. Mengetahui kondisi kesehatan staf/pegawai rumah sakit, untuk mencegah terjadinya hal-
hal yang tidak diharapkan
c.
E. Jadwal Kegiatan
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemeriksaan Kesehatan
Khusus bagi Calon INSIDENTIL
staf/pegawai.
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
2 Pemeriksaan Kesehatan √ √ √
Berkala.
3 Pelaporan pajanan dan
insiden kecelakaan INSIDENTIL
kerja
4 Pengobatan dan atau
INSIDENTIL
konseling

F. Evaluasi Pelaksanan Kegiatan Dan Pelaporan


Dalam program kesehatan dan keselamatan staf/pegawai RSU Kasih Insani dilakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatannya setiap 1 (satu) tahun sekali oleh Panitia K3 untuk tindak
5
lanjut kepada Direktur rumah sakit apabila ditemukan kendala dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan kesehatan dan keselamatan staf/pegawai lanjut dari Direktur rumah
sakit dipakai sebagai bahan penyempurnaan untuk program berikutnya.

G. Pencatatan Dan Pelaporan


Pencatatan kegiatan program kesehatan dan keselamatan staf/pegawai RSU Kasih
Insani dilakukan oleh Koordinator diteruskan kepada Panitia K3 rumah sakit.
Panitia K3 rumah sakit membuat laporan kegiatan pelaksanaan kesehatan dan
keselamatan staf/pegawai rumah sakit ke kepala departemen umum dan kepegawaian setiap
awal tahun berikutnya untuk laporan tindak lanjut kepada Direktur Rumah Sakit.

Ditetapkan di : Deliserdang
Pada tanggal : 02 Oktober 2019
DIREKTUR

dr. M. Sabrina Ketaren

Anda mungkin juga menyukai