NOMOR : 001/02/I/SK/K.P.M/RSBA/2023
TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE PENUNJANG MEDIS DAN PANDUAN
KREDENSIAL/REKREDENSIAL TENAGA PENUNJANG MEDIS
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Memberlakukan tentang Pembentukan Komite Penunjang Medis
dan Panduan Kredensial/Rekredensial Penunjang Medis di
Rumah Sakit Budi Agung Palu sebagaimana terlampir dalam
keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dan akan
dilakukan evaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali;
Ketiga : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan
perbaikan, maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan Di : Palu
Pada Tanggal : 02 Januari 2023
Rumah Sakit Budi Agung
Lampiran I
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Budi Agung Palu
TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE PENUNJANG MEDIS DAN PANDUAN
KREDENSIAL/REKREDENSIAL TENAGA PENUNJANG MEDIS
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU
Nomor : 001/02/I/SK/K.P.M/RSBA/2023
Tanggal : 02 januari 2023
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah Sakit sebagai satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Rumah
Sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai
dengan standar yang telah ditentukan. Penunjang medis yaitu Radiologi,
Laboratorium, Farmasi, Gizi dan Rekam Medik berperan penting dalam
pemeriksaan dan pelayanan kesehatan terhadap pasien. Oleh karena itu
dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang kompeten dibidangnya.
1.5 Fungsi
1. Mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme pelayanan yang
diberikan oleh tenaga yang kompeten sesuai kewenangannya.
2. Meningkatkan mutu profesi penunjang medis
3. Menegakkan etika dan disiplin profesi penunjang medis
4. Melaksanakan kredensial tenaga penunjang medis di rumah sakit.
Visi
Misi
DIREKTUR
RS. Budi Agung Palu Dr. Mohammad
Fachry Hi.M. Noer Rahmatu
Ketua
Komite Penunjang Medisdr. Nur Azni
Malatantri Lamadjido, Sp. PK
Sekretaris
Apt. Mohammad Nofar, S. Farm
Sub Mutu
Vina Santika, S. MIK
3. URAIAN JABATAN
a. Ketua Komite
1. Ketua Komite Penunjang Medis dipilih pada pemilihan langsung oleh
anggota secara periodik yang diselenggarakan setiap 3 tahun
selanjutnya diajukan dan disetujui oleh Direktur.
2. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan ketua sebelum masa jabatannya
berakhir, masa kekosongan tesebut di isi oleh sekretaris
3. Tugas Ketua Komite Penunjang Medis adalah :
a. Menyelenggarakan komunikasi yang efektif dan mewakili pendapat
kebijakan, laporan, kebutuhan, dan kelompok serta bertanggung
jawab kepada seluruh Staf Penunjang Medis
b. Menyelenggarkan dan bertanggung jawab atas semua risalah rapat
yang diselenggarakan ketua Komite Penunjang Medis.
c. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh direktur dan Sub Komite
lainnya di lakukan minimal sekali perbulan.
d. Menentukan agenda setiap rapat Komite Penunjang Medis.
d. Mekanisme
1. Mempersiapkan kewenangan sesuai kompetensi.
2. Menyusun kewenangan klinis dengan kriteria : pendidikan,
lisensi, prestasi penjagaan dan peningkatan mutu pelayanan
penunjang medis, status personal, status kesehatan serta tidak
pernah terlihat dalam tindak kriminal dan kekerasan jika
melakukan praktik mandiri, jelaskan pola praktik dan
implementasinya.
3. Membuat keputusan untuk pemberian kewenangan dengan
memberikan rekomendasi kepada komite penunjang medis.
4. Melakukan pembinaan dan pemulihan kewenangan secara
berkala.
5. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
di tetapkan.
c. Keanggotaan
Sub komite etik & disiplin profesi penunjang medis terdiri dari 3
(tiga) orang penunjang medis sebagai ketua, sekertaris dan
anggota. Dalam penegakan disiplin profesi dilakukan oleh panel
yang dibentuk oleh ketua sub komite disiplin profesi. Panel terdiri
dari 3 (tiga) orang penunjang medis atau lebih dengan jumlah yang
ganjil, komposisinya disesuaikan dengan jenis penegakan
disiplinnya.
d. Mekanisme
1. Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan
tahapan:
a. Identifikasi sumber laporan dari manajemen rumah sakti,
penunjang medis lain, dokter atau tenaga kesehatan lain
serta pasien dan keluarganya, juga dapat berasal dari
laporan hasil konferensi klinis dan kematian.
b. Pemeriksaan didahulukan oleh panel disiplin profesi melalui
proses pembuktian. Tim panel dapat menggunakan
keterangan saksi ahli sesuai kebutuhan. Seluruh
pemeriksaan dilakukan tertutup dan rahasia.
2. Membuat keputusan panel dilakukan berdasarkan suara
terbanyak. Bila penunjang medis merasa keberatan terhadap
keputusan maka yang bersangkutan dapat mengajukan bukti-
bukti baru yang kemudian sub komite disiplin membetuk panel
baru. Akhirnya keputusan di laporkan kepada direksi rumah
sakit melalui komite penunjang medis.
3. Memberikan tindakan disiplin profesi penunjang medis
berupa teguran, penugasan peringatan tertulis, pembatasan
sampai pencabutan wewenang klinis, sementara atau
selamanya, serta bekerja dibawah supervisi dari penunjang
medis yang memiliki kewenangan.
4. Memberi keputusan tindakan disiplin untuk di laksanakan.
Keputusan sub komite disiplin profesi diserahkan kepada
pemimpin rumah sakit dalam bentuk rekomendasi komite
penunjang medis untuk selanjutnya disampaikan kepada
penunjang medis oleh pemimpin RS untuk dilaksanakan.
5. Melakukan pembinaan profesionalisme penunjang medis.
Pembinaan profesionalisme merupakan bagian penting dari
tahapan sosialisasi profesionalisme tenaga penunjang medis
untuk mencapai profesionalisme.
a. Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat
dalam pelaksanaan praktik penunjang medis sehari-hari.
b. Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal,
materi/topic dan metode serta evaluasi.
c. Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah,
lokakarya, symposium, bedside teaching, refleksi diskusi
kasus dan lain-lain disesuaikan dengan lingkup
pembinaan dan sumber yang tersedia.
d. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan bidang
penunjang medis, diklat dan kelompok fungsional
penunjang medis untuk melakukan pembinaan.
5. KEGIATAN
Kegiatan dalam program kerja komite penunjang medis adalah sebagai
berikut :
1. Melakukan kredensial kepada seluruh tenaga penunjang medis yang akan
melakukan pelayanan di RS. Budi Agung Palu.
2. Memelihara mutu profesi tenaga penunjang medis
3. Menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi tenaga penunjang medis
6. PENUTUP
Demikian Pembentukan Komite Penunjang Medis Rumah Sakit Budi Agung Palu
ini dibuat untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan kredensial dan
rekredensial tenaga Penunjang Medis dan akan dilakukan evaluasi bila
diperlukan.
Ditetapkan Di : Palu
Pada Tanggal : 02 Januari 2023
Rumah Sakit Budi Agung
Lampiran II
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Budi Agung Palu
TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE PENUNJANG MEDIS DAN PANDUAN
KREDENSIAL/REKREDENSIAL TENAGA PENUNJANG MEDIS
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU
Nomor : 001/02/I/SK/K.P.M/RSBA/2023
Tanggal : 02 Januari 2023
1. PENDAHULUAN
Salat satu upaya rumah sakit dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya untuk menjaga keselamatan pasien adalah dengan
menjaga standar profesi dan kompetensi para staf kesehatannya yang
melakukan tindakan kesehatan terhadap pasien. Walaupun seseorang telah
memiliki kompetensi untuk melakukan tindakan-tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan, hal itu harus dibuktikan lagi dengan pemeriksaan kembali
kompetensi seseorang tersebut dalam melakukan tindakan kesehatan dan
tindakan-tindakan yang berhubungan dengan spesialisasi tersebut.
2. TUJUAN KREDENSIAL
Proses kredensial dan rekredensial sangat penting dilaksanakan oleh rumah
sakit dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
2. Menetapkan standar pelayanan
3. Menilai boleh tidaknya praktik
4. Menentukan dan mempertahankan kompetensi
5. Membatasi pemberian kewenangan melaksanakan praktik hanya untuk
yang kompeten
6. Melidungi pasien serta staf kesehatan yang bersangkutan, atas tindakan
yang dilakukan.
3. KEBIJAKAN KREDENSIAL
Kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan lain dilaksanakan oleh tim
kredensial yang dibentuk oleh direktur. Kredensial dan rekredensial tenaga
kesehatan lain berlaku untuk semua petugas tenaga kesehatan lain selain
tenaga medis dan keperawatan yang bersertifikasi yaitu petugas bagian
Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Gizi dan Rekam Medik. Hasil kredensial
tenaga kesehatan lain dibuktikan dengan pemberian penugasan klinis (Clinical
Assignment) dari direktur kepada petugas tenaga kesehatan terkait.
4. PROSEDUR KREDENSIAL
1. Koordinator Instalasi Penunjang Medis memberikan usulan daftar nama
petugas tenaga kesehatan yang akan dilakukan kredensial dan rekredensial
kepada Koordinator Penunjang Medis untuk ditumbuskan kepada Direktur.
2. Direktur membentuk Tim Kredensial dan Rekredensial tenaga penunjang
medis.
3. Tim Kredensial dan Rekredensial Tenaga penunjang medis melakukan
proses kredensial dan rekredensial terhadap Tenaga penunjang medis yang
bersangkutan.
4. Tim Kredensial dan Rekredensial Tenaga penunjang medis menyerahkan
hasil kredensial dan rekredensial kepada direktur sebagai rekomendasi
untuk penerbitan surat penugasan (clinical assignment).
5. Direktur menerbitkan surat penugasan (clinical assignment) kepada
petugas tenaga penunjang medis yang bersangkutan.
5. PENUTUP
Demikian pedoman kredensial dan rekredensial ini dibuat untuk menjadi
acuan dalam pelaksanaan kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan lain
dan akan dilakukan evaluasi bila diperlukan.
Ditetapkan Di : Palu
Pada Tanggal : 02 Januari 2023
Rumah Sakit Budi Agung