Anda di halaman 1dari 27

Becoming the best world class plantation company

PERATURAN PERUSAHAAN DAN


UNDANG-UNDANG
KETENAGAKERJAAN
PT Sawit Sumbermas Sarana, Tbk.
Citra Borneo Indah Group
HENDI KUSUMA ATMAJA
ACT. MANAGER HR
hendi.kusuma@citraborneo.co.id
Becoming the best world class plantation company

About me :
HENDI KUSUMA ATMAJA MAGISTER HUKUM BISNIS (M.H.)
17.089 UNIVERSITAS GADJAH MADA
ACT. MANAGER HR 2009-2012

SARJANA HUKUM (S.H.)


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2004-2008

Contact me :

+62 532 21297 ext. 1409 hendi.kusuma@citraborneo.co.id

+62 813 9227 0990


Becoming the best world class plantation company

PERATURAN PERUSAHAAN
Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang
dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat syarat
kerja dan tata tertib perusahaan.

(berdasarkan Pasal 1 angka (20) UU no 13 tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan )
Dasar Hukum
UU Nomor : 13 / Thn 2003 Tentang Ketenagakerjaan

PERMENAKERTRANS Nomor : PER.08/MEN/III/2006


• Tentang Perubahan KEPMENAKERTRANS Nomor:
KEP.48/MEN/IV/2004 Tentang Tata Cara Pembuatan dan
Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan
Pendaftaran PKB.
Peraturan Perusahaan
1. PERATURAN PERUSAHAAN (PP) MULAI BERLAKU SEJAK
MEMPEROLEH PENGESAHAN DARI DEPNAKERTRANS (DIRJEN
PERLINDUNGAN DAN PERAWATAN TENAGA KERJA / KEPALA
KANTOR WILAYAH DIRJEN PERLINDUNGAN DAN PERAWATAN
TENAGA KERJA).

2. PP BERLAKU MAKSIMAL 2 TAHUN.

3. PP YANG TELAH BERAKHIR MASA BERLAKUNYA TETAP BERLAKU


SAMPAI DISAHKANNYA PP YANG BARU.
Tujuan Pembuatan PP
MENGUSAHAKAN PERBAIKAN SYARAT-
SYARAT KERJA SEBAGAI SALAH SATU
TUGAS PERLINDUNGAN DAN
PERAWATAN PEKERJA.
Becoming the best world class plantation company

Hak Karyawan
Upah

Tunjangan kesejahteraan

Hak Cuti

Jaminan Sosial dan Kesejahteraan


Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada karyawan yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
penawaran kerja, kesepakatan kerja atau peraturan
perundang-undangan, termasuk tunjanganbagi pekerja/buruh
dan keluarganyaatas suatu pekerjaan dan/atau jasayang telah
atau akan dilakukan.
UPAH
Dalam pengupahan memperhatikan upah minimum.
Upah minimum sebagaimana dimaksud adalah upah
minimum berdasarkan wilayah dan sektor pada propinsi
dan atau kabupaten yang ditetapkan oleh Gubernur
Bonus Tahunan, apabila kondisi
keuangan perusahaan dalam kondisi
yang baik maka dapat diberikan bonus
tahunan yang disisihkan dari
keuntungan perusahaan.
TUNJANGAN KESEJAHTERAAN

Karyawan diikutkan dalam


kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan
BPJS Kesehatan
TUNJANGAN KESEJAHTERAAN
Besaran iuran BPJS Ketenagakerjaan
Program Pemberi Kerja Pekerja
JKK 0.24 % -
0.54 %
0.89 %
1.27 %
1.74 %
JK 0.3 % -
JHT 3.7 % 2%
JP 2% 1%
TUNJANGAN KESEJAHTERAAN
Besaran iuran BPJS Kesehatan
pekerja penerima upah sebesar 5%
dari upah pekerja yang dibebankan
kepada pemberi kerja sebesar 4% dan
pekerja 1 %.
Lingkup perlindungan termasuk
keluarga pekerja (istri dan maks. 3
anak)
Hak Cuti

Hak Cuti Pekerja Tahunan diberikan sekurang-kurangnya 12


(dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan
bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus.
Selama cuti tetap mendapat upah.
Hak Cuti Tahunan dalam 12 bulan apabila tidak diambil maka
dinyatakan hangus/gugur. Dan akan timbul hak cuti tahunan
selanjutnya.
Istirahat Melahirkan diberikan kepada karyawan yang pada kondisi
hamil, diberikan selama 3 (tiga) bulan. Cuti melahirkan diberikan 1,5
bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan.
Karyawan yang mengalami keguguran diberikan 1,5 bulan sesuai
dengan surat keterangan dokter.
Hak Cuti

Hak Cuti Haid, perusahaan/pemberi kerja


memberikan hak cuti untuk tidak bekerja
sebanyak 2 (dua) hari kerja kepada
karyawan wanita yang mengalami haid.
Izin Tidak Masuk Kerja, perusahaan/pemberi kerja memberikan
izin untuk tidak bekerja kepada karyawan tanpa mengurangi hak
cuti tahunan karyawan dengan kondisi sbb:

Kondisi Hak Izin Tidak Bekerja


Pernikahan karyawan 3 (tiga) hari
Pernikahan anak karyawan 2 (dua) hari
Kelahiran anak/keguguran 2 (dua) hari
Meninggalnya istri/suami/anak/orang 2 (dua) hari
tua/mertua/menatu
Khitanan/Pembaptisan anak 2 (dua) hari
Musibah banjir/kebakaran 2 (dua) hari
Pernikahan saudara 1 (satu) hari
Anggota keluarga menikah/meninggal 1 (satu) hari
(bukan keluarga inti)
CUTI MENUNAIKAN IBADAH AGAMA, bagi karyawan yang
telah mempunyai masa kerja minimal 1 (satu) tahun dan
bermaksud memenuhi kewajiban untuk menunaikan ibadah
menurut agamanya untuk pertama kali.
Cuti menunaikan ibadah agama dengan tetap menerima upah,
hanya diberikan sekali dalam masa kerja di perusahaan.

Cuti menunaikan ibadah dimaksud mengakibatkan gugurnya hak


cuti tahunan.
Dalam hal menenunaikan ibadah agama kedua, akan
diperhitungkan dengan hak cuti tahunan.
Jaminan Sosial dan Kesejahteraan
Tunjangan Hari Raya, diberikan kepada seluruh
karyawan dengan masa kerja 12 (dua belas)
bulan atau lebih memperoleh THR 1 bulan upah.
Bagi karyawan yang masa kerjanya kurang dari 12 (duabelas)
bulan maka THR yang diperoleh proporsional dari masa kerja.

THR diberikan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum


hari raya keagamaan.

Permennaker Nomor 06 Tahun 2016 tentang Tunjangan


Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
Jaminan Sosial dan Kesejahteraan
Sumbangan-sumbangan;
1. Sumbangan perkawinan, perusahaan
memberikan sumbangan perkawinan
karyawan bagi karyawan staf.
2. Sumbangan duka cita, perusahaan memberikan
bantuan duka cita apabila karyawan,
istri/suami dan atau anak meninggal dunia.
Bantuan Pengobatan, diikutkan dalam BPJS
kesehatan sebagaimana pembahasan sebelumnya.
Bantuan Fasilitas Biaya Kacamata, bagi staf dalam
batasan tertentu mendapatkan bantuan
pembuatan kacamata. Untuk lensa diganti setiap 1
(satu) tahun sekali, sedangkan frame kacamata
hanya diberikan sekali dalam bekerja.
Karyawan
Karyawan Tetap Karyawan Tidak Tetap
1. Staf 1. Staf
2. Nonstaf/Bulanan 2. Pekerja Harian
3. PHT
JADWAL JAM KERJA
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Alasan :
1. Meninggal Dunia
2. Pemintaan Sendiri/Mengundurkan Diri
3. Berakhir Masa Perjanjian Kerja
4. Karyawan tidak mencapai prestasi
5. Karyawan sakit berkepanjangan
6. Diberhentikan Perusahaan
7. Pensiun
8. Rasionalisasi Organisasi
SURAT PERINGATAN

SURAT PERINGATAN 1
Kewenangan atasan langsung

SURAT PERINGATAN 2
Kewenangan atasan langsung

SURAT PERINGATAN 3
Kewenangan Departemen HR, atas
usulan pimpinan unit kerja.
Terima Kasih

Becoming the best world class plantation

Anda mungkin juga menyukai