Anda di halaman 1dari 7

PT.

BANGUN SARANA ENGGAL


General Contractor, Interior and Design Engineering PKWTT

PERJANJIAN KERJA
UNTUK WAKTU TIDAK TERTENTU
No. :

Perjanjian kerja waktu tertentu ini dibuat antara :


1. Nama : Hari Mudjiono, SE., S.Kom., MM
Jabatan : Direktur
Dalam hal ini mewakili PT. Bangun Sarana Enggal, yang berkedudukan di Jl. Golf Boulevard No. 19,
Ruko Crystal Sumarecon Gading, Serpong – Tangerang. Selanjutnya dalam Perjanjian Kerja ini
disebut sebagai PERUSAHAAN.
dan
2. Nama : SYUKRON KHOTIBUL UMAM
Alamat : Jl. Nangka RT. 1/ RW.5, Desa Perbon, Kec. Tuban, Kab. Tuban
No.KTP (copy terlampir) : 3523042804880002
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya dalam perjanjian kerja ini
disebut sebagai KARYAWAN

Kedua belah pihak telah sepakat dan setuju untuk mengadakan perjanjian kerja untuk waktu tidak
tertentu dengan syarat-syarat dan kondisi seperti disebutkan dalam pasal-pasal di bawah ini:

PASAL 1
STATUS

1. PERUSAHAAN memperkerjakan KARYAWAN diatas ;

Pekerjaan / jabatan : Project Engineer


Lokasi : New Yogyakarta International Airport (NYIA) – Kulon Progo
2. Perjanjian Kerja ini bukan hanya berlaku untuk penempatan satu proyek saja, maka sesuai
dengan pertimbangan dan kebutuhan PERUSAHAAN, KARYAWAN bersedia ditempatkan
pada PROYEK Lain, atau pada Bagian, jenis pekerjaan dan atau jabatan lain sesuai dengan
kebutuhan PERUSAHAAN dengan mempertimbangkan kemampuan KARYAWAN.

PASAL 2
JANGKA WAKTU

1. Perjanjian kerja ini berlaku mulai tanggal 01 Agustus 2018 sampai dengan waktu tidak tertentu.
2. PERUSAHAAN berhak untuk melakukan evaluasi terhadap KARYAWAN setiap tiga bulan dalam
satu tahun.
Page 1 of 7
PT. Bangun Sarana Enggal
PT. BANGUN SARANA ENGGAL
General Contractor, Interior and Design Engineering PKWTT

PASAL 3
GAJI / UPAH

Perusahaan memberikan imbalan jasa kepada Karyawan berupa gaji dengan perincian sebagaimana
tertera dalam lampiran gaji dari perjanjian kerja ini.
1. Sebagai bukti kehadiran, karyawan wajib melakukan absensi. Perusahaan menyediakan daftar
absensi dan karyawan diwajibkan untuk melakukan absensi di pagi hari (masuk kerja), dan di
sore hari (pulang kerja).
2. Dalam hal Karyawan tidak masuk kerja bukan karena sakit dengan surat keterangan dokter atau
bukan karena alasan yang telah ditentukan dalam Undang-undang (seperti karyawan menikah,
menikahkan anak, orangtua / mertua meninggal, dll.), maka Perusahaan tidak memberikan
tunjangan makan pada hari KARYAWAN tersebut tidak masuk kerja.
3. Pelaksanaan pembayaran gaji tersebut diatas dilakukan setiap 1(satu) bulan sekali pada awal
bulan.
4. Sesuai dengan jabatan karyawan tersebut diatas, dan jumlah gaji yang disebutkan dalam
lampiran Perjanjian Kerja ini, ditetapkan bahwa karyawan tidak berhak atas upah lembur atas
kelebihan jam kerja pada hari biasa dan hari libur (Minggu/libur nasional).

PASAL 4
HARI KERJA dan JAM KERJA

1. Hari kerja di site/proyek adalah hari Senin sampai dengan hari Sabtu (6 hari kerja, 1 hari libur).
Jam kerja adalah sbb:
Senin – Sabtu : Jam 06 .00 s/d 18.00 WIT
Jam Istirahat : Jam 12.00 WIT – 13.00 WIT.

Jam kerja tersebut diatas dapat dirubah oleh PERUSAHAAN sesuai dengan pertimbangan
keperluan pekerjaan proyek dan memberitahukannya kepada KARYAWAN atas perubahan
tersebut.

2. Apabila ditempatkan di site/proyek, hari kerja adalah hari Senin sampai dengan hari Sabtu (6
hari kerja, 1 hari libur). Jam kerja ditentukan dan diatur oleh Perusahaan berdasarkan keperluan
pekerjaan (kecuali ditentukan lain).

PASAL 5
TINGGAL DI MESS/CAMP & CUTI (LIBUR TAMBAHAN)

1. Selama bertugas di site/proyek, Perusahaan menyediakan tempat tinggal di Mess/Camp


(tempat tinggal) untuk Karyawan, dan Karyawan bersedia untuk tinggal di Mess/Camp tersebut.
2. Perusahaan memberikan Cuti (Iistirahat/ libur tambahan) kepada Karyawan selama 1 minggu
(7 hari) setelah Karyawan tinggal dalam Mess/Camp selama 6 Minggu (42 hari) secara terus
menerus. Perhitungan 6 (enam) minggu tersebut, untuk bulan pertama dihitung mulai tanggal

Page 2 of 7
PT. Bangun Sarana Enggal
PT. BANGUN SARANA ENGGAL
General Contractor, Interior and Design Engineering PKWTT

berlakunya perjanjian kerja, dan untuk perhitungan 6 (enam) minggu berikutnya dihitung mulai
tanggal masuk kerja kembali setelah pulang dari cuti tersebut.
3. Karyawan yang bermaksud untuk mengambil hak cuti tersebut, Karyawan harus mengajukan
permohonan kepada Perusahaan atau kepada atasan yang berwenang untuk itu 2 (dua) minggu
sebelumnya.
4. Apabila diperlukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, Perusahaan dapat mengatur atau
menunda cuti Karyawan tersebut.
5. Apabila karyawan bekerja lebih dari 1 (satu) tahun secara terus menerus, maka karyawan
berhak mendapat cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan upah penuh,
sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 13/ 2003. Apabila diperlukan Perusahaan atau
atasannya dapat menunda cuti dimaksud.
6. Karyawan yang bermaksud untuk mengambil hak cuti tersebut, Karyawan harus mengajukan
permohonan kepada Perusahaan2 (dua) minggu sebelumnya.
7. Cuti panjang adalah cuti yang diberikan selama 22 hari kerja (diluar cuti tahunan) kepada
Karyawan yang telah bekerja selama 5 (lima) tahun secara terus-menerus di Perusahaan ini.
8. Apabila diperlukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, Perusahaan atau atasannya dapat
mengatur atau menunda cuti Karyawan tersebut.

PASAL 6
BPJS KETENAGAKERJAAN (JAMSOSTEK) DAN BPJS KESEHATAN (ASKES)

1. Perusahaan mengikutsertakan Karyawan dalam program BPJS Ketenagakerjaan (sebelumnya


PT. Jamsostek), sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 3 tahun 1992 jo Peraturan
Pemerintah No. 14 tahun 1993.
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja tersebut meliputi antara lain:
a. Jaminan Kecelakaan Kerja
b. Jaminan Kematian
c. Jaminan Hari Tua
d. Jaminan Pensiun
Sesuai peraturan BPJS Ketenagakerjaan premi / iuran JHT (Jaminan Hari Tua) karyawan,
ditanggung oleh karyawan sendiri sebesar 2% yang dipotong dari gaji karyawan setiap bulan
dan yang ditanggung Perusahaan sebesar 3.7%. Premi / iuran untuk JKK (Jaminan Kecelakaan
Kerja), Jaminan Kematian seluruhnya ditanggung oleh Perusahaan.
2. Perusahaan mengikutsertakan Karyawan dalam program BPJS Kesehatan Askes/Asuransi
Kesehatan), dan program Jaminan Pensiun.
Sesuai peraturan BPJS premi/ iuran BPJS Kesehatan, ditanggung oleh karyawan sendiri sebesar
1% yang dipotong dari gaji karyawan setiap bulan dan yang ditanggung Perusahaan sebesar 4%.
Untuk premi Jaminan Pensiun ditanggung karyawan sendiri sebesar 1%, dan ditanggung oleh
Perusahaan sebesar 2%.

Page 3 of 7
PT. Bangun Sarana Enggal
PT. BANGUN SARANA ENGGAL
General Contractor, Interior and Design Engineering PKWTT

PASAL 7
TUNJANGAN HARI RAYA (THR)

1. Perusahaan akan memberikan Tunjangan Hari Raya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
2. Tunjangan Hari Raya untuk yang ber agama Islam pembayarannya dilaksanakan 1(satu) minggu
sebelum hari Raya Idul Fitri. Untuk yang beragama Nasrani dan yang beragama lainnya
pembayaran Tunjangan Hari Raya dilaksanakan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum tanggal
25 Desember.
3. Karyawan yang masa kerjanya sudah 1 (satu) bulan atau lebih berhak atas Tunjangan Hari Raya
(THR). Karyawan yang masa kerjanya belum 1 (satu) bulan tidak berhak atas Tunjangan Hari
Raya (THR).
4. Karyawan yang sudah bekerja 1 (satu) bulan atau lebih tapi belum sampai 12 (dua belas) bulan,
maka Tunjangan Hari Raya akan dibayar secara proporsional (Jumlah bulan .... /12 X Gaji Tetap).
5. Karyawan yang masa kerjanya sudah 1 (satu) tahun atau lebih, maka Tunjangan Hari Raya akan
dibayarkan 1 (satu) bulan gaji tetap.

PASAL 8
KESELAMATAN KERJA

1. Karyawan wajib untuk mengikuti ketentuan/peraturan kerja dan peraturan keselamatan kerja
sesuai dengan yang berlaku di Perusahaan dan Peraturan Kerja yang berlaku dilingkungan
kerja Pemberi Tugas/ Client.
2. Karyawan wajib untuk mengenakan/ menggunakan alat-alat keselamatan kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Perusahaan dan di lokasi kerja Pemberi Tugas/ Client.
3. Perusahaan akan meminjamkan alat-alat keselamatan kerja kepada Karyawan sesuai dengan
kebutuhannya berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh Karyawan.
4. Karyawan bertanggung jawab atas pemeliharaan alat-alat keselamatan kerja, dan segala
kehilangan akan diperhitungkan dengan memotong gaji Karyawan sebesar nilai alat
keselamatan kerja yang hilang tersebut.

PASAL 9
TATA TERTIB

1. Karyawan setuju untuk melaksanakan segala tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya
dengan sebaik-baiknya, serta mentaati setiap peraturan, instruksi, perintah, dan ketentuan-
ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Perusahaan atau atasannya.
2. Karyawan wajib merahasiakan semua data-data surat-surat, gambar-gambar, dan informasi
yang diperolehnya dari Perusahaan sehubungan dengan pekerjaannya atau jabatannya, dan
tidak diperkenankan memberitahukan dan atau menyebarluaskan data, surat-surat, gambar-
gambar, dan informasi tersebut pada pihak lain tanpa izin tertulis dari pimpinan Perusahaan.
3. Karyawan dilarang mengambil foto atas fasilitas, proyek, pekerjaan yang dilakukan dan
dilarang untuk mempublikasikannya, termasuk di medsos.

Page 4 of 7
PT. Bangun Sarana Enggal
PT. BANGUN SARANA ENGGAL
General Contractor, Interior and Design Engineering PKWTT

PASAL 10
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

1. Karyawan yang melakukan salah satu dari perbuatan-perbuatan dibawah ini akan diputuskan
hubungan kerjanya setelah mendapat peringatan ketiga. Hal ini tergantung dari berat ringannya
kesalahan atau perbuatan yang dilakukannya yang dapat digolongkan sebagai berikut. :
A. Tidak hadir ditempat kerja selama 5 hari berturut-turut tanpa alasan yang sah/ alasan yang
dapat pertanggung jawabkan.
B. Tidak mematuhi peraturan-peraturan kerja/ tata tertib yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
C. Tidak mematuhi instruksi/ perintah atasan atau menolak/ melawan perintah atasan.
D. Tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan fungsi jabatannya
dengan baik.
2. Karyawan dapat diberhentikan tanpa peringatan jika karyawan melakukan kesalahan berat,
sbb:
A. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan barang dan atau milik Perusahaan.
B. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan Perusahaan.
C. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai atau mengedarkan
narkotika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja/ Perusahaan.Melakukan perbuatan
asusila atau perjudian di lingkungan kerja/ Perusahaan.
D. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau atasan/
pimpinan di lingkungan kerja maupun diluar lingkungan Perusahaan.
E. Membujuk teman sekerja atau atasan / pimpinan untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
F. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang
milik Perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi Perusahaan.
G. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau Pengusaha dalam keadaan
bahaya di tempat kerja.
H. Membongkar atau membocorkan rahasia Proyek / Perusahaan yang seharusnya
dirahasiakan, kecuali untuk kepentingan Negara.
I. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan Perusahaan yang diancam pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih.
3. Karyawan dapat diberhentikan tanpa surat peringatan apabila karyawan ditolak atau diminta
untuk keluar dari yang diatur/ditentukan oleh Pemberi Tugas/Client, ataupun dengan alasan
tertentu sehubungan dengan prilaku karyawan yang dinilai kurang/tidak baik oleh Pemberi
Tugas/Client.
4. Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 9 ayat 1,
2, 3 tersebut di atas, maka Karyawan tidak berhak menuntut pesangon.
5. Apabila perusahaan memutuskan kontrak karyawan dengan alasan dianggap tidak dapat
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, maka perusahaan dapat memutuskan
perjanjian dengan pemberitahuan 1(satu) bulan terlebih dahulu. Untuk pemutusan kerja
dengan alasan apabila tidak diberikan Surat Peringatan terlebih dahulu, maka karyawan berhak

Page 5 of 7
PT. Bangun Sarana Enggal
PT. BANGUN SARANA ENGGAL
General Contractor, Interior and Design Engineering PKWTT

untuk uang kompensasi 1(satu) bulan gaji tetap (gaji pokok+tj. jabatan). Apabila ada Surat
Peringatan terlebih dahulu maka Karyawan tidak berhak untuk uang kompensasi tersebut.
6. Karyawan yang diberhentikan oleh Perusahaan karena melakukan kesalahan seperti
dimaksudkan tersebut diatas, maka semua gaji dan dan pembayaran lainnya terhenti sejak
pemutusan hubungan kerja ditetapkan oleh Perusahaan.
7. Apabila karyawan resign/ mengundurkan diri tanpa persetujuan perusahaan, maka karyawan
harus membayar uang ganti rugi sebesar 1(satu) bulan Gaji Tetap, dan Membayar kompensasi
sesuai dengan yang diatur dalam Surat Perjanjian Ikatan Dinas, apabila Karyawan terikat dalam
Surat Perjanjian Ikatan Dinas.

PASAL 11
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA

Perjanjian Kerja ini akan berakhir jika:


1. Dalam hal Karyawan mengundurkan diri maka Karyawan harus memberitahukannya kepada
Perusahaan secara tertulis 30 (tiga) puluh hari dimuka, dan harus mendapat persetujuan dari
Perusahaan. Apabila karyawan berhenti tanpa persetujuan dari Perusahaan atau tanpa suatu
alasan yang dapat dibenarkan oleh Undang-Undang, maka Karyawan wajib membayar ganti rugi
kepada Perusahaan sebesar 1(satu) bulan Gaji Tetap (Gaji Pokok + Tj. Jabatan). Dan gaji
karyawan yang belum dibayarkan adalah merupakan bagian dari pembayaran ganti rugi
tersebut.
2. Perusahaan memutuskan hubungan kerja dengan alasan bahwa karyawan dianggap tidak
mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Apabila perusahaan memutuskan memberhentikan karyawan dengan alasan tersebut, maka
karyawan hanya berhak untuk kompensasi sebesar 1(satu) bulan gaji tetap (gaji pokok + tj.
jabatan).
3. Karyawan meninggal dunia.

PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Dalam hal kemungkinan ada perbedaan pendapat/ penafsiran atau perbedaan kepentingan yang
menyangkut hubungan kerja antara Perusahaan dan Karyawan yang dapat mengakibatkan
perselisihan, maka kedua belah pihak sepakat dan bersedia untuk terlebih dahulu
menyelesaikannya dengan cara musyawarah dan mufakat. Tetapi apabila dengan cara tersebut
tidak dapat diselesaikan, maka kedua belah pihak setuju dan bersedia untuk menyelesaikannya
melalui instansi/ lembaga yang berwenang untuk itu, baik melalui lembaga mediator, konsiliator,
maupun arbiter, dan kedua belah pihak memilih lembaga yang berada di wilayah hukum domisili
perusahaan yang berada di Jakarta.

Page 6 of 7
PT. Bangun Sarana Enggal
PT. BANGUN SARANA ENGGAL
General Contractor, Interior and Design Engineering PKWTT

PASAL 13
PENUTUP

1. Perusahaan dengan ini menyatakan tidak ada janji-janji, syarat atau pengertian lain baik lisan
maupun tertulis, selain apa yang tercantum dalam Perjanjian Kerja ini.
2. Karyawan dengan ini menyatakan bersedia untuk mentaati ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam pasal 1 sampai dengan pasal 12 dari perjanjian kerja ini.

Demikianlah Perjanjian Kerja ini telah dibaca, dimengerti, dan dipahami oleh Perusahaan dan
Karyawan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan dalam keadaan sadar tanpa paksaan, yang
kemudian menyatakan setuju untuk mengikatkan diri masing-masing dalam Perjanjian kerja ini
dengan membubuhkan tandatangannya.

Jakarta, 01 Agustus 2018


PT. BANGUN SARANA ENGGAL.

PERUSAHAAN, KARYAWAN,

(Hari Mudjiono, SE., S.Kom., MM) (Syukron Khotibul Umam)


Direktur

Page 7 of 7
PT. Bangun Sarana Enggal

Anda mungkin juga menyukai